You are on page 1of 58

Oleh: K. Dewi Budiarti, M.

Kep
1. KARDIOVASKULER

Pada 1x kontraksi:
400 mil darah di keluarkan dari uterus masuk
kedalam sistem vaskular ibu.

curah jantung meningkat sektiar 10% - 15% pada tahap


pertama persalinan dan sekitar 30% - 50% pada tahap
ke dua persalinan

Aliran darah pada arteri uterus turun akibat kontraksi, di
arahkan kembali ke pembuluh darah ferifer/tekanan ferifer

tekanan darah meningkat, dan frekwensi denyut nadai


melambat.
Pada tahap pertama persalinan kontraksi uterus
meningkatkan tekanan sistolik sampai sekitar 10mmhg.
Pada tahap ke dua kontraksi dapat meningkatkan tekanan
sistolik samapai 30mmhg dan tekanan diastolik sampai
20mmhg.selama wanita melakukan manuver valsalva janin
dapat mengalami hipoksia . proses ini pulih kembali saat
wanita menarik nafas.

 Hipotensi supine terjadi saat vena kava aseden dan aorta desenden
tertekan. Ibu memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami
hipotensi supine, jika pembesaran uterus berlebihan akibat
kehamilan kembar, hidramnion, obesitas , atau dehidrasi dan
hipovolemia. Selain itu, rasa cemas dan nyeri serta penggunaan
analgesik dan anestetik dapat menyebabkan hipotensi.
 Sel darah putih (SDP) meningkat, seringkali sampai ≥ 25.000/mm3.
Meskipun mekanisme yang menyebabkan jumlah SDP meningkat
masih belum diketahui, tetapi diduga hal itu terjadi akibat stres
fisik atau emosi atau trauma jaringan.
 Terjadi beberapa perubahan pembuluh darah perifer,
kemungkinan sebagai respons terhadap dilatasi serviks atau
kompresi pembuluh darah ibu oleh janin yang melalui jalan lahir.
Pipi menjadi merah, kaki panas atau dingin, dan terjadi prolaps
hemoroid.
2. GINJAL

Selama persalinan, wanita dapat mengalami kesulitan
untuk berkemih secara spontan :

- edema jarinagn akibat tekanan bagian presentasi,


- rasa tidak nyaman,
- sedasi , dan rasa malu.
- Proteinnuria +1 (di katakan normal) rusak nya
jaringan otot akibat keja fisik selama persalinan.
3. Integumen

Adaptasi integumen jelas terlihat khusus nya pada
daya intensibilitas daerah intoitus vagina ( muara
vagina), meskipun daerah itu deapat merengang ,
namun dapat terjadi robekan-robekan kecil pada kulit
sekitar introitus vagina sekalipun tidak di lakukan
episiotomi atau tidak terjadi laserasi.
4. Muskuloskeletal

 Sistem muskuloskletal mengalami stres selam
persalinan. Diaforesis, keletihan, proteinuria (+1),
dan kemungkinan peningkatan suhu menyertai
peningkatan aktifitas otot yang menyolok.
 Nyeri punggung dan nyeri sendi ( tidak berkaitan
dengan posisi janin) terjadi sebagai akibat semakin
rengang nya sendi pada masa aterm proses
persalinan itu sendiri dan pergerakan meluruskan
jari-jari kaki dapat menimbulkan keram tungkai.
5. Neurologi

 Sistem neurologi menunjukkan bahwa timbul sres dan rasa
tidak nyaman selama persalinan.
 Perubahan sensoris terjadi saat wanita masuk ke tahap pertama
persalinan dan saat masuk kesetiap tahap berikut nya. Mula-
mula ia mungkin merasa euforia, euforia membuat
wanita menjadi serius dan kemudian mengalami amnesia di
antara kontraksi di tahap ke dua. Akhir nya wanita merasa
sangat senang atau merasa letih setelah melahirkan.
 Endofrin endogen ( senyawa mirip morfin yang di produksi
tubuh secara alami) meningkatkan ambang nyeri dan
menimbulkan sedasi. Selain itu anestesia fisiologis jaringan
perineum, yang di timbulkan tekanan bagian presentasi,
menurunkan persepsi nyeri.
6. Pencernaan

 Persalinan mempengaruhi sistem pencernaan wanita.
Bibir dan mulut dapat menjadi kering akibat wanita
bernafas melalui mulut, dehidrasi dan sebagai respon
emosi terhadap persalinan. Motilitas dan absorbsi
saluran cerna menurun dan waktu pengososangan
lambung menjadi lambat. Wannita seringkali merasa
mual dan memuntahkan makanan yang belum di cerna
setelah bersalin,. Mual dan sendawa juga terjadi sebagai
respon refleks terhadap dilatasi sefiks lengakap. Ibu
dapat mengalami diare pada awal persalinan. Petrwat
dapat meraba tinja yang keras dan tertahan pada rektum.
7. Endokrin

 Sistim endeokrin aktif selama persalinan. Awitan
persalinan dapat di akibatkan oleh penurunan kadar
progesteron dan peningkatan kadar estrogen,
prostagladin dan ositosin.
 Metabolisme meningkat dan kadar glukosa darah
dapat menurun akibat proses persalinan.
8. Pernafasan

 Peningkatan aktivitas fisik dan peningkatan
pemakaian oksigen terlihat dari peningkatan
frekuensi pernafasan.
 Hiperventilasi dapat menyebabkan alkalosis
respiratorik (pH meningkat), hipoksia dan
hipokapnea (karbon dioksida menurun).
 Pada tahap kedua persalinan, jika wanita tidak
diberi obat-obatan, maka ia akan mengonsumsi
oksigen hampir dua kali lipat.
 Kecemasan juga meningkatkan pemakaian oksigen.
SEBAB TERJADINYA
PROSES PERSALINAN

 Peregangan otot uterus. Dengan bertambahnya usia kehamilan,
kapasitas uterus bertambah dan otot-otot uterus semakin
teregang. Kondisi ini menyebabkan perangsangan mekanik
berupa kontraksi uterus.
 Tekanan pada serviks. Tekanan pada serfiks merangsang produksi
oksitosin yang menyebabkan kontraksi uterus.
 Stimulasi oksitosin. Pada akhir kehamilan oksitosin meningkat
sedangkan otot-otot uterus sangat peka terhadap oksitosin.
Ksitosin ini bekerjasama dengan prostaglandin untuk
menghasilkan kontraksi.
 Perubahan rasio antara hormone estrogen dan progesterone.
Kadar progesterone berangsur-angsur menurun pada akhir
kehamilan dibandingkan dengan estrogen, hal ini juga
merangsang adanya kontraksi uterus.
Lanjutan

 Usia plasenta. Dengan tuanya kehamilan maka usia
plasentapun menjadi tua. Keadaan tersebut
menyebabkan villi korialis mengalami perubahan-
perubahan sehingga kadar estrogen dan
progesterone menurun. Keadaan tersebut
merangsang kontraksi uterus.
 Peningkatan kadar kortisol janin. Peningkatan
kadar kortisol janin menyebabkan menurunnya
kadar progesterone dan meningkatkan kadar
prostaglandin yang merangsang kontraksi uterus.
 Selaput janin memproduksi prostaglandin yang
merangsang kontraksi uterus.
FAKTOR-FAKTOR YG
MEMPENGARUHI
PERSALINAN

 Passanger/penumpang yaitu janin dan plasenta.
Cara bergerak janin disepanjang jalan lahir
merupakan hasil interaksi antara ukuran kepala
janin, presentasi letak, sikap dan posisi janin.
 Passage/ jalan lahir. Passage adalah rute yang harus
dilalui janin dari uterusyaitu melalui serviks dan
vagina ke perineum eksternal. Janin harus berhasil
menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir yang
relative kaku. Oleh karena itu ukuran dan bentuk
panggul harus ditentukan sebelum persalinan
dimulai.
Lanjutan

 Power/Kekuatan ibu. Persalinan terjadi salah satunya karena adanya
kontraksi uterus. Kontraksi uterus ini terdiri dari kontraksi volumter dan
involunter yang terjadi secara bersamaan. Kontraksi involunter disebut
sebagai kekuatan primer yang menandai dimulainya persalinan. Kontraksi
ini diimplementasikan sebagai kontraksi uterus yang menyebabkan
dilatasi serviks dan ekspulsi janin dari uterus. Kekuatan kontraksi
volunteer disebut sebagai kekuatan sekunder. Kontraksi ini dimulai saat
serviks berdilatasi penuh untuk mendorong janin keluar yang ditambah
dengan kekuatan abdomen.
 Position atau posisi ibu. Posisi ibu mempengaruhi adaptasi anatomi dan
fisiologi persalinan. Tujuan perbahan posisi adalah menghilangkan rasa
letih, memberi rasa nyaman dan memperbaiki sirkulasi.
 Pyicologic. Kondisi psikologis ibu ditandai adanya perasaan cemas atau
takut yang dapat menurunkan koping ibu terhadap nyeri selama
persalinan (Gorrie, McKinney & Murray (2000).
FASE/KALA
PERSALINAN

 KALA I
Fase ini dimulai dengan adanya kontraksi secara teratur
sampai dilatasi maksimal (pembukaan lengkap).

Dibagi dalam tiga tahap yaitu:


* Fase laten,
* Fase aktif, dan
* Fase tansisi.
Fase Laten

 Dimulai dari adanya kontraksi uterus yang
berlangsung sekitar 6 jam pada primipara dan 4
sampai 5 jam pada multipara.
 Terjadi penipisan dan pelunakan serviks
(pembukaan 3 sampai 4 cm).
Fase Aktif

 Terjadi peningkatan kontraksi uterus baik intensitas,
durasi dan frekuensi.
 Fase ini berlangsung kira-kira 6-20 jam pada nullipara
sedangkan pada multipara 4,5-14 jam. (Pilliteri, 2003;
Bobak, Lowdermilk & Jansen, 2004).
• Fase ini dapat dibagi menjadi 3 macam :
* Fase Akselerasi
Dari pembukaan 3-4 cm yang dicapai dalam 2 jam.
* Fase Dilatasi Maksimal
Dari pembukaan 4-9 cm yang dicapai dalam 2 jam
* Fase Deselerasi
Dari pembukaan 9-10 cm selama 2 jam
KALA II

 Atau kala pengeluaran janin. Berlangsung dari saat
serviks berdilatasi lengkap sampai dengan keluarnya
janin (Pilliteri, 2003).
 Pada kala ini his terkoordinir dengan kuat, cepat dan
lebih lama (kira-kira 2-3 menit sekali).
 Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga
terjadilah tekanan pada otot dasar panggul yang secara
reflektoris menimbulkan rasa mengedan.
 Kala II pada primipara berlangsung 1,5-2 jam sedangkan
pada multipara 0,5-1 jam (Depkes RI, 2000).
KALA III

 Atau kala pengeluaran plasenta diawali dengan
pemisahan plasenta dari dinding rahim dan diakhiri
dengan pengeluaran plasenta.
 Berlangsung 10-30 menit. Kontraksi pada kala III
umumnya tidak menimbulkan nyeri. (Pilliteri, 2003).
KALA IV

 Atau kala observasi berlangsung dua jam setelah
plasenta lahir yang terjadi sekitar 1 jam kemudian.
Observasi dilakukan untuk mencegah komplikasi
setelah persalinan (Bobak, 2005).
FENOMENA YG TERJADI
SEBELUM PERSALINAN

1. Lightening : rahim akan turun dan terdorong
kedepan yi + 2 mg sebelum atrem
2. Kontraksi Braxton Hick: kontraksi yang kuat,
sering, tetapi tidak teratur
3. Bloody show
4. Penurunan BB 0,5-1,5 kg

MEKANISME
PERSALINAN

 Kepala masuk pintu atas panggul : sumbu kepala janin dapat tegak lurus
dengan pintu atas panggul (sinklitismus) atau miring / membentuk sudut
dengan pintu atas panggul (asinklitismus anterior / posterior).
 Kepala turun ke dalam rongga panggul, akibat : 1) tekanan langsung dari
his dari daerah fundus ke arah daerah bokong, 2) tekanan dari cairan
amnion, 3) kontraksi otot dinding perut dan diafragma (mengejan), dan 4)
badan janin terjadi ekstensi dan menegang.
 Fleksi : kepala janin fleksi, dagu menempel ke toraks, posisi kepala
berubah dari diameter oksipito-frontalis (puncak kepala) menjadi diameter
suboksipito-bregmatikus (belakang kepala).
 Rotasi interna (putaran paksi dalam) : selalu disertai turunnya kepala,
putaran ubun-ubun kecil ke arah depan (ke bawah simfisis pubis),
membawa kepala melewati distansia interspinarum dengan diameter
biparietalis.
lanjutan

 Ekstensi : setelah kepala mencapai vulva, terjadi ekstensi
setelah oksiput melewati bawah simfisis pubis bagian
posterior. Lahir berturut-turut : oksiput, bregma, dahi,
hidung, mulut, dagu.
 Rotasi eksterna (putaran paksi luar) : kepala berputar
kembali sesuai dengan sumbu rotasi tubuh, bahu masuk
pintu atas panggul dengan posisi anteroposterior sampai
di bawah simfisis, kemudian dilahirkan bahu depan dan
bahu belakang.
 Ekspulsi : setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya akan
dikeluarkan dengan mudah. Selanjutnya lahir badan
(toraks,abdomen) dan lengan, pinggul / trokanter depan
dan belakang, tungkai dan kaki.
gambar mekanisme
persalinan

HODGE

Hugh I. Hodge, menemukan bidang-bidang
lain dalam panggul untuk mengetahui
seberapa jauh penurun kepala pada panggul
yang dikenal dengan Bidang Hodge.
lanjut

Bidang Hodge I: bidang yang dibentuk pada lingkaran
PAP dengan bagian atnas simfisis dan promontorium.

Bidang Hodge II: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge


I terletak setinggi bagian bawah simfisis.

Bidang Hodge III: bidang ini sejajar dengan bidang


Hodge I dan II, terletak setinggi spina iskiadika kanan
dan kiri.

Bidang Hodge IV: bidang ini sejajar dengan bidang


Hodge I, II, dan III, terletak setinggi os koksigeus.
Tanda-tanda Kala II

 Ibu mempunyai keinginan untuk meneran
 Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum
dan vagina
 Perineum menonjol
 Vulva – vagina dan spingter anal membuka

Diagnosis kala II persalinan dapat ditegakkan atau dasar hasil


hasil periksa dalam, yang menunjukkan :
 Pembukaan cervik lengkap
 Terlihatnya kepala bayi diintroitus vagina
lanjutan

Yang harus dipantau dalam kala II
 Kelahiran bayi ( penilaian cepat akan warna,
tangisan, gerakan )
 Nadi ibu
 TFU
 Kontraksi uterus
Menolong Persalinan


lanjutan


lanjutan


lanjutan


Management aktif kala III
 Pemberian ocytosin
 Massage fundus uteri


 Peregangan Tali pusat Terkendali

Tanda pelepasan plasenta


- Semburan darah tiba-tiba
- Tali pusat memanjang
- Perubahan ukuran dan bentuk uterus

Yang harus dipantau pada kala III


 Kontraksi uterus
 Tanda pelepasan plasenta
 Perdarahan

Masa 2 jam setelah plasenta lahir
Yang perlu diobservasi
 Tekanan darah
 Nadi 
 Suhu
 Tinggi fundus uteri
 Kontraksi
 Perdarahan pervaginam
Peran Perawat Dalam Me↓ Nyeri
Persalinan

 Memahami faktor fisiologis nyeri
 Memahami perjalanan nyeri
 Memahami efek nyeri thd ibu, janin & persalinan

Intervensi ↓ nyeri
Fisiologi Nyeri

Dua macam yaitu:
 Nyeri rahim-mulut rahim
 Nyeri perineal.
Nyeri Rahim dan Mulut
Rahi

 Serabut saraf sensorik rahim dan mulut rahim
berjalan bersama saraf simpatis rahim memasuki
sumsum tulang belakang melalui saraf torakal 10-11-
12 karena itu nyeri rahim terutama dirasakan pada
dermatom torakal 10,11 dan 12.
 Merupakan perasaan subjektif,
 Terdapat pada kala I persalinan.
 Nyeri paling hebat dirasakan pada fase akhir
persalinan ketika pembukaan mulut rahim dan
kekuatan kontraksi rahim mencapai maksimal.
Nyeri Perinela

 Nyeri perineal terdapat pada kala II persalinan dan
saat melahirkan, sebagai akibat meregangnya
jaringan vagina, vulva dan perineum. Nyeri perineal
disalurkan melalui persarafan sensorik nervus
pudendus yang memasuki susunan saraf sacral 2, 3
dan 4 karena itu nyeri perineal dirasakan pada
dermatom sacral 2, 3 dan 4.
 Rangsang nyeri pada persalinan ini juga
mempengaruhi susunan saraf otonom, system
kardiovaskuler, pernafasan dan otot rangka.
Nyeri Didaerah Pelvis

 Terutama pada daerah traktus genitalia interna
disalurkan melalui susunan saraf simpatik dan
parasimpatik.
 Saraf simpatik menyebabkan kontraksi dan
vasokontraksi, sebaliknya saraf parasimpatik
mencegah kontraksi dan menyebabkan vasodilatasi.
 Pengaruh dari kedua persyarafan ini adalah
terjadinya kontraksi uterus yang intermiten
Gate control theory

 Gate control theory yang diusulkan oleh Melzack dan Wall
menjelaskan bahwa nyeri ditransmisikan oleh serabut
serabut saraf ke spinal cord sebelum ditransmisikan ke
otak. Sinap-sinap pada dorsal horn berlaku sebagai gate
yang tertutup untuk menjaga impuls sebelum mencapai
otak. Berdasarkan teori Gate control, serabut saraf
berdiameter pendek dari saraf membawa stimulus nyeri
melalui gate yang sama dapat menghalangi transmisi dari
impuls nyeri, yaitu dengan menutup gate.

 Gate control theory menjelaskan bahwa selama proses
persalinan impuls nyeri berjalan dari uterus di sepanjang
serat-serat saraf besar ke arah atas ke substansia
gelatinosa di dalam spinal kolumna, sel-sel transmisi
memproyeksikan pesan nyeri ke otak. Adanya stimulasi
mengakibatkan pesan yang berlawanan yang lebih kuat,
cepat dan berjalan sepanjang serat saraf kecil gelatinosa
lalu memblokir pesan nyeri sehingga otak tidak mencatat
pesan nyeri tersebut (Kozier, 2000).
Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan


 Budaya. Persepsi dan ekspresi terhadap nyeri persalinan dipengaruhi oleh
budaya individu. Budaya mempengaruhi sikap ibu pada saat bersalin
(Lowdermilk, Perry & Bobak, 2000; Pillitteri, 2003).
 Emosi. Ketegangan emosi akibat rasa cemas sampai rasa takut memperberat
persepsi nyeri selama persalinan. Pennelitian yang dilakukan oleh
Alehagen (2006) menyebutkan bahwa ada hubungan antara rasa ketakutan
akan persalinan selama hamil dengan pengalaman nyeri selama fase aktif
persalinan.
 Pengalaman masa lalu. Menurut Simkin (2002) wanita yang tidak didukung
secara emosional atau mengalami kesulitan dalam persalinan yang lalu
maka dapat menyebabkan persalinan yang sangat nyeri.
 Persiapan persalinan. Persiapan persalinan diperlukan untuk mengurangi
rasa cemas dan takut akan nyeri persalinan.
 Support system. Adanya dukungan selama persalinan dapat membantu
memenuhi kebutuhan ibu dan membantu mengontrol rasa nyeri selama
persalinan (Martin, 2002)
Efek Nyeri Persalinan

Efek fisiologis
 Takut & cemas _ ↑aktifitas sistem saraf simpatik _ ↑ sekresi katekolamin
(epinefrin & norepinefrin)
 Katekolamin: epinefrin menstimulasi reseptor α & β, norepihefrin: reseptor
α
 Stimulasi reseptor α _vasokonstriksi & ↑tonus uterus _↓aliran darah uterus
namun me ↑ aliran & tekanan darah maternal
 Stimulasi reseptor β _ relaksasi otot uterus & vasodilatasi pembuluh darah,
namun pembuluh darah uterus sudah dilatasi, dilatasi pd pembuluh darah
lain _ darah mengumpul _ perfusi plasenta ↓

Kombinasi Efek Sekresi Katekolamin Yg Berlebihan



Kombinasi Efek Sekresi Katekolamin Yg Berlebihan
 ↓ aliran darah ke & dari plasenta _ oksigen janin & sirkulasi zat
sampah terbatas
 keefektifan kontraksi uterus ↓, memperlambat persalinan
 Persalinan = aktifitas _↑ metabolisme rate _ ↑kebutuhan O2
 Nyeri & kecemasan = metabolisme rate tinggi _↑RR _ pengeluaran CO2 ↑↑
 Perub PaO2, PaCO2 dan pH arteri maternal _ gangguan sirkulasi plasenta
_ ↓ O2 janin, krg dpt melepas CO2 _
 metabolisme anaerobik janin _ ↑ risiko asidosis, jika tdk segera ditangani _
bayi lahir dgn asidosis respiratory

Efek Psikologis
 Kurangnya pengelolaan nyeri _ kurangnya kebahagiaan pada
event penting kehidupan pasangan
 Kesulitan partus _ menyebabkan gangguan interaksi ibu & bayi
 Kenangan persalinan yang buruk akan mengakibatkan
gangguan terhadap respon aktifitas seksual atau persalinan
yang lain
 Pasangan merasa tidak cukup mampu memberikan dukungan
pd saat persalinan/ merasa bersalah
PAIN IN LABOUR NURSING
MANAGEMENT

1. Relieve Pain source
2. Decrease pain stimulus
3. Block Pain Pathway- stimulate large nerve fibres
4. Decrease Pain Perception - reassurance, distraction.
5. Modify Pain Interpretation.
6. Decrease Pain Reactions - psychological, physiological,
endorphins.
7. Assessment.
8. Plan for further intervention.
Pharmacologic Pain
Management

a. Pethidin
Pethidin merupakan salah satu metode pengurangan rasa sakit
yang dilakukan dengan menyuntikkan pethidine di paha atau
pantat. Masa kerjanya bisa mencapai 4 jam dan dapat
menimbulkan rasa kantuk (walaupun ibu tetap dalam keadaan
sadar) serta kadang-kadang juga dapat menimbulkan rasa mual.
Efek pethidin, yang merupakn turunan morfin ini, tidak hanya
dirasakan oleh ibu, tetapi juga oleh janin. Janin ikut mengantuk
dan agak lemas. Oleh karena itu, cara ini sudah jarang digunakan
(Andriana, 2007).
b. ILA (Intra Thecal Labor Anlegesia)
Tujuan utaman tindakan ILA (Intra Thecal Labor Anlegesia) ialah
untuk mengilangkan nyeri persainan tanpa menyebabkan blok
motorik, sakitnya hilang tetapi tetap bisa mengejan, yang dapat
dicapai dengan menggunakan obat-obat anastesia (Judha, 2012).

c. Anastesi Epidural
Metode ini paling sering dilakukan karena memungkinkan ibu untuk tidak
merasakan sakit tanpa tidur. Obat anastesi disuntikkan pada rongga
kosong tipis (epidural) diantara tulang punggung bagian bawah. Pemberian
obat ini harus diperhitungkan agar tidak ada pengaruhnya pada kala II
persalinan, jika tidak maka ibu akan mengedan lebih lama (Judha, 2012).
d. Entonox
Entonox merupakan metode penggurangan rasa sakit lewat inhalasi atau
penghirupan, menggunakan campuran oksigen dan oksida nitrogen
(nitrous oxide). Saat kontraksi datang, ibu dapat menghirup obat ini dengan
menggunakan masker.Entonox bekerja langsung pada otak ibu, dengan
mematikan rasa sakit yang ditangkap oleh otak. Obat bius hirup ini
memberikan efek ringan dan baru bekerja 30 menit setelah digunakan serta
tidak berdampak apapun pada janin (Andriana, 2007).
Non Pharmacologic Pain
Management

a. Aromaterapi
b. Transcutaneus Elektrical Nerve Stimulation (TENS)
c. Relaksasi
d. Teknik Pernafasan
e. Kompres Panas / Dingin
f. Intradermal Water Blocks
g. Hidroterapi
h. Akupresur
i. Hypnobirthing
j. Massage
PARTOGRAF

 Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan
kala satu dan informasi untuk membuat keputusan klinik
 Pencatatan pada partograf dimulai pada kala satu pada
fase aktif
 Hasil pemeriksaa pada partograf meliputi:
- Informasi tentang ibu
- Kondisi janin: DJJ, Warna dan ketuban, molase
- Kemajuan persalinan: pembukaan servix, penurunan
kepala, garis waspada dan garis bertindak
- Kontraksi uterus
- Obat-obatan dan cairan yang diberikan
- Jam dan waktu
PARTOGRAF

You might also like