You are on page 1of 20

ASURANSI LAUT &

KLAIM-1

Oleh : Lili Purnama Sita


Latar Belakang
RESIKO Resiko yaitu ketidakpastian akan terjadinya
suatu peristiwa yang dapat menimbulkan
kerugian.
Semakin besar skala usaha, semakin
besar pula resiko yang mengancam
MANAJEMEN RESIKO
Manajemen resiko adalah proses
pengelolaan resiko mencakup identifikasi,
evaluasi dan pengendalian resiko yang
dapat mengancam kelangsungan usaha
atau aktivitas perusahaan
ASURANSI
Definisi Asuransi
 Berdasarkan Manajemen Resiko :
Asuransi adalah bentuk pengendalian resiko yang
dilakukan dengan cara mengalihkan/transfer resiko
dari satu pihak ke pihak lain”
 Menurut KUHD Psl. 264 :
“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian
dimana seorang penanggung mengikatkan diri kepada
seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi,
untuk pengantian kepadanya karena suatu kerusakan
atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang
mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang
tidak tentu”
Definisi Asuransi
 Menurut Molengraaff.
Asuransi kerugian adalah persetujuan dengan mana satu pihak
(penanggung) mengikatkan diri terhadap yang lain
(tertanggung) untuk mengganti kerugian yang dapat diderita
oleh Tertanggung karena terjadinya suatu peristiwa telah
ditunjuk dan yang belum tentu serta kebetulan, dengan mana
pula tertanggung berjanji untuk membayar premi.
 Menurut C.A. Williams Jr dan R.M. Heins.
Asuransi adalah :
 Suatu pengamanan terhadap kerugian finansial yang
dilakukan oleh seorang penanggung,
 Suatu persetujuan dengan mana dua atau lebih orang atau
badan mengumpulkan dana untuk menanggulangi kerugian
finansial.
Definisi Asuransi
 Menurut Prof. Mehr dan Cammack :
Asuransi merupakan suatu alat untuk mengurangi
resiko keuangan, dengan cara pengumpulan unit-unit
exposure dalam jumlah yang memadai, untuk
membuat agar kerugian individu dapat diperkirakan.
Kemudian kerugian yang dapat diramalkan itu dipikul
merata oleh mereka yang tergabung".
 Menurut Prof. Mark R. Green:
Asuransi adalah suatu lembaga ekonomi yang
bertujuan mengurangi risiko, dengan jalan
mengkombinasikan dalam suatu pengelolaan sejumlah
obyek yang cukup besar jumlahnya, sehingga kerugian
tersebut secara menyeluruh dapat diramalkan dalam
batas-batas tertentu".
Unsur Unsur Asuransi
 Berdasarkan definisi KUHD Pasal 264, maka dalam
asuransi terkandung 4 unsur, yaitu :
1. Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk
membayar uang premi kepada pihak penanggung,
sekaligus atau secara berangsur-angsur.
2. Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan
membayar sejumlah uang (santunan) kepada pihak
tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur
apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak
tertentu.
3. Suatu peristiwa (accident) yang tak terntentu (tidak
diketahui sebelumnya).
4. Kepentingan (interest) yang mungkin akan
mengalami kerugian karena peristiwa yang tak
tertentu.
Fungsi Asuransi
1. Transfer Resiko Dengan membayar premi
yang relatif kecil, seseorang atau
perusahaan dapat memindahkan
ketidakpastian atas hidup dan harta
bendanya (resiko) ke perusahaan asuransi
2. Kumpulan Dana Premi yang diterima
kemudian dihimpun oleh perusahaan
asuransi sebagai dana untuk membayar
resiko yang terjadi.
Fungsi Lain Asuransi
 Fungsi Sekunder : untuk merangsang
pertumbuhan usaha, mencega kerugian,
pengendalian kerugian, memiliki manfaat
sosial dan sebagai tabungan.
 Fungsi Tambahan : sebagai investasi dana
dan invisibl earnings.
Tujuan Asuransi
Dari beberapa sudut pandang, asuransi memiliki tujuan, al :
 Ekonomi : mengurangi ketidakpastian dari hasil usaha yang
dilakukan oleh perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan
atau mencapai tujuan.
 Hukum : memindahkan resiko yang dihadapi oleh suatu obyek
atau suatu kegiatan bisnis kepada pihak lain.
 Tata Niaga : membagi resiko yang dihadapi kepada semua
peserta program asuransi.
 Kemasyarakatan : menanggung kerugian secara bersama-
sama antar semua peserta program asuransi.
 Matematis : meramalkan besarnya kemungkinan terjadinya
resiko dan hasil ramalan itu dipakai sebagai dasar untuk
membagi resiko kepada semua peserta (sekelompok peserta)
program asuransi.
Dari Segi Ekonomi
 Tujuannya:
mengurangi ketidak pastian dari hasil usaha
yang dilakukan oleh seseorang atau
perusahaan dalam rangka memenuhi
kebutuhan atau mencapai tujuan.
 Tekniknya:
dengan cara mengalihkan risiko pada pihak
lain dan pihak lain mengkombinasikan
sejumlah risiko yang cukup besar, sehingga
dapat diperkirakan dengan lebih tepat
besarnya kemungkinan terjadinya kerugian.
Dari Segi Hukum
 Tujuannya:
memindahkan risiko yang dihadapi oleh suatu
obyek atau suatu kegiatan bisnis kepada
pihak lain.
 Tekniknya:
melalui pembayaran premi oleh tertanggung
kepada penanggung dalam kontrak ganti rugi
(polis asuransi), maka risiko beralih kepada
penanggung.
Dari Segi Tata Niaga
 Tujuannya:
membagi risiko yang dihadapi kepada semua
peserta program asuransi.
 Tekniknya:
memindahkan risiko dari individu / perusahaan
ke lembaga keuangan yang bergerak dalam
pengelolaan risiko (perusahaan asuransi),
yang akan membagi risiko kepada seluruh
peserta asuransi yang ditanganinya.
Dari Segi Kemasyarakatan
 Tujuannya:
menanggung kerugian secara bersama-sama
antar semua peserta program asuransi.
 Tekniknya:
semua anggota kelompok (kelompok anggota)
program asuransi memberikan kontribusinya
(berupa premi )untuk menyantuni kerugian
yang diderita oleh seorang / beberapa orang
anggotanya.
Dari Segi Matematis
 Tujuannya:
meramalkan besarnya kemungkinan
terjadinya risiko dan hasil ramalan itu dipakai
dasar untuk membagi risiko kepada semua
peserta (sekelompok peserta) program
asuransi.
 Tekniknya:
menghitung besarnya kemungkinan
berdasarkan teori kemungkinan ("Probability
Theory"), yang dilakukan oleh aktuaris
maupun oleh underwriter.
Macam Macam Asuransi
 Asuransi Kerugian

 Asuransi Jiwa

 Asuransi Sosial
Asuransi Kerugian
 Asuransi kerugian adalah asuransi yang memberikan ganti rugi
kepada tertanggung yang menderita kerugian barang atau
benda miliknya, kerugian mana terjadi karena bencana atau
bahaya terhadap mana pertanggungan ini diadakan, baik
kerugian itu berupa:
- Kehilangan nilai pakai atau
- Kekurangan nilainya atau
- Kehilangan keuntungan yang diharapkan oleh tertanggung.

 Penanggung tidak harus membayar ganti rugi kepada


tertanggung kalau selama jangka waktu perjanjian obyek
pertanggungan tidak mengalami bencana atau bahaya yang
dipertanggungkan.
Asuransi Jiwa
 Asuransi jiwa adalah perjanjian tentang pembayaran uang
dengan nikmat dari premi dan yang berhubungan dengan hidup
atau matinya seseorang termasuk juga perjanjian asuransi
kembali uang dengan pengertian catatan dengan perjanjian
dimaksud tidak termasuk perjanjian asuransi kecelakaan (yang
masuk dalam asuransi kerugian) berdasarkan pasal I a Bab I
Staatblad 1941 - 101).
 Dalam asuransi jiwa (yang mengandung SAVING) penanggung
akan tetap mengembalikan jumlah uang yang diperjanjikan,
kepada tertanggung, apabila :
 Kalau tertanggung meninggal dalam masa berlaku
perjanjian, atau
 Pada saat berakhirnya jangka waktu perjanjian
keperluannya suka rela.
Asuransi Sosial
 Ialah asuransi yang memberikan jaminan
kepada masyarakat dan diselenggarakan
oleh pemerintah, yaitu:
 Asuransi kecelakaan lalu lintas (jasa raharja).
 Asuransi TASPEN, ASTEK. ASKES, ASABRI.
 Sifat asuransi sosial
- Dapat bersifat asuransi kerugian
- Dapat bersifat asuransi jiwa.
Tugas Individu
1. Apakah dasar-dasar hukum yang mengatur
tentang asuransi di Indonesia?
2. Jelaskan tentang sejarah perkembangan
asuransi di Indonesia
3. Sebutkan apa saja manfaat dari asuransi
yang anda ketahui!
4. “Marine Insurance” termasuk jenis asuransi
apa? Jelaskan !
At the center of non-violence stands
the principle of love.
- Dr. Martin Luther King Jr.

You might also like