Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK VII
SI-IIA
3. Obesitas 5. Keturunan
4. Diabetes mellitus
Penyebab Arteriosklerosis
1. Diet yang tinggi Lemak & kolesterol seperti mengkonsumsi biskuit, kue,
sosis, daging olahan, es krim dan mentega, akan menyebabkan kelebihan
lemak yang kemudian akan dipecah menjadi LDL yaitu suatu Jenis
kolesterol jahat yang dapat memblokir arteri. Kolesterol LDL akan
menempel pada dinding arteri bagian dalam kemudian membentuk deposit
yang secara bertahap akhirnya akan menyumbat aliran darah.
Penyebab Arteriosklerosis
2. Tekanan darah tinggi pada arteri dapat merusak dinding arteri bagian
dalam, karena arteri hanya dirancang untuk memompa darah sesuai dengan
tekanan tertentu sehingga dinding arteri akan mengalami keruskan akibat
tekanan yang berlebihan.
3. Obesitas atau kelebihan berat badan akan meningkatkan risiko darah tinggi,
cenderung memiliki kolesterol tinggi dan berisiko untuk mengalami penyakit
kencing manis yang tentunya dapat menyebabkan pembentukan plak arteroma.
4. Diabetes mellitus atau kencing masnis tipe 1 atau tipe 2 akan menyebabkan
kadar glukosa yang berlebih dalam darah yang dapat merusak dinding arteri
dan memicu pembentukan plak arteroma.
Penyebab Arteriosklerosis
5. Keturunan atau riwayat keluarga dengan arteriosklerosis akan berisiko dua
kali lebih besar untuk mengalami penyakit ini.
7. Merokok juga dapat merusak dinding arteri bagian dalam. Pada kondisi
ini trombosit akan berkumpul pada daerah yang mengalami kerusakan. Hal
ii tentunya akan meyebabkan peyempitan arteri.
3. Gejala Arteriosklerosis
• Gejala awal arteriosklerosis yang dapat terjadi berupa nyeri atau kram yang
timbul sebagai kurangnya oksigen dan nutrisi pada jaringan. Arteriosklerosis
dapat terjadi pada arteri di otak, jantung, dan organ vital lainnya.
• Apabila arteriosklerosis terjadi pada arteri yang menuju otak (arteri karoid)
maka arteriosklerosis bisa menyebabkan stroke dengan gejala berupa
kelemahan atau kelumpuhan pada otot wajah dan otot anggota gerak.
• Apabila arteriosklerosis terjadi pada arteri yang menuju jantung (arteri
koroner) maka arteriosklerosis bisa menyebabkan serangan jantung dengan
gejala nyeri dada yang terjadi secara tiba – tiba yang yang tidak hilang
meskipun dengan beristirahat.
Gejala Arteriosklerosis
Aterosklerosis berkembang secara bertahap. Gejala aterosklerosis derajat
sedang atau berat bergantung pada arteri mana yang terkena. Sebagai contoh:
• Jika memiliki aterosklerosis pada jantung, mungkin mengalami gejala berupa
nyeri atau rasa tertekan pada dada (angina).
• Jika memiliki aterosklerosis pada arteri yang menuju ke otak, mungkin
mengalami tanda dan gejala berupa kebas mendadak atau kelemahan pada
lengan atau tungkai, kesulitan bicara atau kelemahan otot pada wajah. Hal ini
adalah tanda dari transient ischemic attack (TIA) yang jika tidak
ditatalaksana dengan baik dapat berujung pada terjadinya stroke.
Gejala Arteriosklerosis
• Jika memiliki aterosklerosis pada arteri yang menuju ke otak, mungkin
mengalami tanda dan gejala berupa kebas mendadak atau kelemahan pada
lengan atau tungkai, kesulitan bicara atau kelemahan otot pada wajah. Hal ini
adalah tanda dari transient ischemic attack (TIA) yang jika tidak
ditatalaksana dengan baik dapat berujung pada terjadinya stroke.
• Jika memiliki aterosklerosis pada arteri di lengan dan tungkai, mungkin
mengalami gejala penyakit arteri perifer, seperti nyeri kaki saat berjalan
(klaudikasio intermiten).
• Jika memiliki aterosklerosis pada arteri di ginjal, mungkin mengalami
tekanan darah tinggi atau gagal ginjal.
• Jika memiliki aterosklerosis pada arteri yang menuju ke genitalia, dapat
mengalami kesulitan dalam hubungan seks. Terkadang aterosklerosis dapat
menyebabkan disfungsi ereksi pada pria. Pada perempuan, tekanan darah
tinggi dapat mengurangi aliran darah ke vagina..
4. Pencegahan Aterosklerosis