You are on page 1of 10

Pengaruh Range Of Motion Terhadap Mobilisasi

Pasien Stroke di Ruang Rama Rumah Sakit


Permata Bunda Purwodadi

Oleh
Nama :
Nim :

PROGAM STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2019
Prevalensi
• Menurut estimasi world health organization (WHO) tahun 2012
terdapat 6.2 juta kematina karena stroke dan merupakan penyebab
kematian nomor 3 di dunia setelah jantung koroner dan kanker. Setiap
tahun, hampir 700.000 orang Amerika mengalami stroke dan
mengakibatkan hampir 150.000 kematian (Adrian, 2013). Data lebih
rinci oleh American Heart Association/American Stroke Association
(AHA/ASA) menyebutkan bahwa setiap 4 menit seseorang meninggal
dunia karena stroke.
• Hasil Riskesdas pada tahun 2013 dilaporkan bahwa di Indonesia terjadi
peningkatan prevalensi kejadian stroke dari pada tahun 2007 sebesar
8.3% dan meningkat tajam pada tahun 2013 menjadi 12.1%. Selain itu
menurut Badan Litbangkes Kementrian Kesehatan (2013) jumlah
penderita stroke di Indonesia pada tahun 2013 berdasarkan diagnosis
tenaga kesehatan sejumlah 1.236.825 (7.0%) sedangkan berdasarkan
diagnosis tenaga kesehatan pergejala diperkirakan sebanyak 2.137.941
(12.1%). Prevalensi kejadian penyakit stroke di Provinsi Jawa Tengah
menurut profile kesehatan provinsi Jawa Tengah tahun 2016 sebesar
9.631 kasus stroke hemoragik dan sebesar 27.302 kasus stroke non
hemoragik. Sementara itu, prevalensi kejadian stroke di kabupaten
Grobogan sebesar 10 kasus stroke hemoragik dan 167 kasus stroke non
hemoragik.
• Studi Pendahuluan • Rumusan Masalah
Studi pendahuluan yang Dari gambaran data,
dilakukan pada 8 pasien stroke teori dan kesenjangan yang
yang dilakukan pada tanggal 10- terjadi, rumusan masalah dalam
15 November 2018 di dapatkan penelitian ini adalah adakah
bahwa terdapat 5 penderita pengaruh Range Of Motion
pasien stroke di rumah sakit terhadap mobilisasi pasien
permata bunda belum stroke di ruang rama rumah
melakukan tindakan ROM sakit permata bunda
secara rutin dan 3 sudah purwodadi?
melakukan tindakan ROM
secara rutin. Pada pasien yang
sudah melakukan tindakan ROM
secara rutin mengaku sudah
terdapat perubahan sedikit
berkaitan dengan kemampuan
mobilisasi atau bergerak. Pasien
yang tidak melakukan ROM
secara rutin mengaku merasa
malas karena keluarga tidak ada
yang membantu dalam
melakukan tindakan ROM.
Tujuan Penelitian
A. Tujuan Umum
• Mengetahui pengaruh Range Of Motion terhadap mobilisasi pasien
stroke di ruang rama rumah sakit permata bunda purwodadi.
B. Tujuan Khusus
• Mengetahui mobilisasi pasien stroke di ruang rama rumah sakit
Permata Bunda Purwodadi pada kelompok kontrol
• Mengetahui mobilisasi pasien sebelum pemberian intervensi pada
kelompok perlakuan dan mobilisasi pasien stroke tanpa pemberian
ROM pada kelompok control di ruang rama rumah sakit Permata
Bunda Purwodadi
• Mengetahui mobilisasi pasien setelah pemberian intervensi ROM
pada kelompok perlakuan dan mobilisasi pasien pada kelompok
kontrol pada pasien stroke di ruang rama rumah sakit Permata
Bunda Purwodadi
• Untuk menganalisa ada tidaknya pengaruh Range Of Motion
terhadap mobilisasi pasien stroke di ruang rama rumah sakit
permata bunda purwodadi.
Tinjauan Pustaka
• A. Stroke
Stroke adalah sindroma klinis yang berkembang cepat
akibat gangguan otak fokal maupun global dengan gejala –
gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat
menyebabkan kematian tanpa ada penyebab lain yang jelas
selain kelainan vascular
• B. ROM
Range Of Motion (ROM), merupakan istilah baku untuk
menyatakan batas/besarnya gerakan sendi baik normal. ROM
juga di gunakan sebagai dasar untuk menetapkan adanya
kelainan batas gerakan sendi abnormal
• C. Mobilisasi
Mobilitas atau mobilisasi merupakan kemampuan
individu untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna
mempertahankan kesehatannya
1. Kerangka Teori
Faktor Risiko
1) Faktor Risiko Tidak
Terkendali
a) Usia
b) Jenis kelamin
c) Keturunan-sejarah stroke
dalam keluarga
d) Ras dan etnik
2) Faktor Risiko Terkendali
a) Hipertensi
b) Penyakit Jantung
c) Diabetes
d) Kadar kolesterol darah
e) Merokok
f) Alkohol berlebih
g) Obat-obatan terlarang
Tanda dan Gejala h) Cedera kepala dan leher

1. Penurunan
kekuatan salah satu
bagian tubuh
2. hilangnya sensasi
disuatu bagian
tubuh Pasien Stroke
3. tidak mampu
berbicara dengan
benar
4. hilangnya
keseimbangan
5. gangguan daya
ingat
6. nyeri kepala yang Komplikasi
terlalu parah 1) Bekuan darah
7. perubahan (Trombosis)
kesadaran 2) Dekubitus
3) Pneumonia
4) Atrofi dan
kekakuan sendi
(Kontraktur
5) Depresi dan
kecemasan
6) Gangguan
Berkurang
mobilitasi
Latihan ROM Gangguan
mobilisasi
Tidak Berkurang
• Hipotesa
• Ha : “Ada Pengaruh Range Of Motion terhadap Mobilisasi
Pasien Stroke di Ruang Rama Rumah Sakit Permata Bunda
Purwodadi”
• Ho : “tidak Ada Pengaruh Range Of Motion terhadap
Mobilisasi Pasien Stroke di Ruang Rama Rumah Sakit Permata
Bunda Purwodadi”

• Kerangka Konsep
Variabel independen Variabel Dependen

Mobilasi pasien
Range Of Mation
ROM
Rancangan Penelitian
• 1. Jenis dan desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,
yaitu penelitian yang dilakukan dengan suatu
percobaan/perlakuan yang dapat dilakukan di laboratorium
maupun lapangan.
• 2. Populasi
Populasi penelitian ini adalah pasien stroke di Rumah
sakit Permata Bunda Purwodadi di 3 bulan terakhir sejumlah 84
pasien.
• 3. Sempel
Tekhnik sampling yang akan digunakan dalam penelitian
adalah Accidental sampling, yaitu tekhnik pengambilan sampel
dengan cara saat dijumpai ada, maka sampel tersebut di ambil
dan langsung dijadikan sebagai sampel
Difinisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Sk
Uk

Independen jumlah pergerakan maksimum yang SOP range of Dilakukan apabila No


t: dapat di lakukan pada sendi, di motion sesuai SOP diberi na
Range Of salah satu dari tiga bdang yaitu: kode 1
Motion sagital, frontal, atau transversal. Tidak dilakukan
ROM dilakukan minimal 2x sehari apabila tidak sesuai
dalam waktu 5-10 menit. SOP diberi kode 0
Dependent: kemampuan pasien stroke untuk Pengukuran Hasil kuesioner dirumus Or
Mobilisasi bergerak secara bebas, mudah, dan mobilisasi dengan cut of Point (COP): al
Pasien teratur dengan tujuan untuk pasien X 100%
stroke memenuhi kebutuhan aktivitas menggunakan Skormax+Skormin
guna mempertahankan kuesioner yang 2
kesehatannya terdiri dari 20 Kemudian
soal dengan dikategorikan :
pilihan 1. Meningkat bila nilai
jawaban skala lebih dari CPO (≥50%)
• Metode pengumpulan data
• A. Pengumpulan data primer
• B. Pengumpulan data sekunder
• Instrumen
• A. Data Demografi
• B. SOP ROM
• C. Lembar Kuesioner
• Rencana analisa data
• A. Analisa data
• Analisa univariat
Analisa univariat yang dilakukan pada penelitian ini akan
menghasilkan distribusi frekuensi karakteritsik responden, tindakan
ROM, dan mobilisasi pasien.
• Anallisa bivariat
Analisa bivariat adalah analisa yang digunakan untuk
mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
dengan menggunakan uji statistic. Analisa bivariat dalam penelitian ini
terdiri dari uji normalitas kemudian di lanjutkan dengan uji non
parametric test.

You might also like