You are on page 1of 21

PLENO

MODUL SOPI OH SOPI


KEDOKTERAN SEMIRINGKAI KEPULAUAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSTAS NUSA CENDANA
KELOMPOK 7
• Yoseph Mariano Aprio Ngga 1608010055
• Handrianus Mayestus Buntanus 16080100
• Helenan Vaustina Anu 16080100
• Hana Ivena Bulo 16080100
• I Gede A. I. Wardana 16080100
• Mega Ayu Septyowati 16080100
• Tarsisius Ryang Tobi 16080100
• Wahda Dwi Sari 16080100
Skenario
• Seorang laki-laki umur 30 tahun dibawa ke UGD oleh polisi dengan
penurunan kesadaran. Menurut polisi, pasien ditemukan oleh warga di
sebuah selokan dengan sepeda motornya. Pada pemeriksaan dokter,
ditemukan adanya luka-luka lecet di seluruh tubuh, tidak tampak
adanya trauma kepala berat, selain itu ditemukan frekuensi pernapasan
normal, pada pemeriksaan auskultasi didengar adanya bunyi ronkhi.
Nadi regular dan tekanan darah sistemik dalam batas normal, dari
mulut pasien tercium bau sopi
Prevalensi Konsumsi Alkohol
Penggolongan Minuman Beralkohol

Golongan A Golongan B Golongan C


• minuman yang • minuman yang • minuman yang
mengandung etil mengandung etil mengandung etil
alkohol atau etanol alkohol atau etanol alkohol atau etanol
(C2H5OH) dengan (C2H5OH) dengan (C2H5OH) dengan
kadar sampai dengan kadar > 5% - 20% kadar > 20% - 55%
5%
Metabolisme Alkohol
Alkohol
Oksidasi
Asetaldehid
Oksidasi Asam
(dikonsumsi)
ADH ALDH
Asetat

Radikal bebas
atau senyawa reaktif

terakumulasi

Hepar Penyakit
Hati
Kerusakan
komponen lipid
Enzim sitokrom
P450
Efek Terhadap Hepar

V
Efek Terhadap Sistem Pencernaan
Efek Terhadap Pankreas

Pankreatitis

Sel acinar memodulasi


Respon monosit terhadap
Alkohol respon sel radang
Efek Alkohol terhadap Tubuh
Kadar alkohol
dalam darah Efek terhadap tubuh
(mg/dL)
10 - 19 Masih tampak normal.
20 - 39 Keadaan gembira secara ringan dan kondisi terasa baik.
Menjadi lebih mudah bicara dan lebih mudah bergaul. Emosi menjadi lebih intens.
30 - 59 Beberapa gangguan ringan dalam aspek penilaian dan aspek kewaspadaan dapat
terlihat
Kontrol diri, fungsi gerak, dan penilaian terganggu. Daerah penglihatan tepi dan
60 - 79
pemulihan penglihatan setelah terkena sinar kuat dapat terganggu.
Keseimbangan, bicara, mendengar, dan waktu reaksi menjadi terganggu.
80 - 109 Kemampuan mengendarai motor sangat terganggu. Emosi yang berubah-ubah
dan depresi dapat terlihat.
Efek Alkohol terhadap Tubuh >>>
Kadar alkohol
dalam darah Efek terhadap tubuh
(mg/dL)
Fungsi gerak, bicara, penilaian, dan persepsi seluruhnya sangat terganggu. Bicara cadel sering
110 - 129
ditemui, dan seseorang dapat menjadi marah dan agresif.
Keadaan gembira seluruhnya digantikan oleh keadaan depresi dan perasaan tidak nyaman.
130 - 159
Pandangan menjadi kabur dan seseorang tidak mampu berdiri atau berjalan tanpa bantuan.
160 - 199 Keadaan depresi berat dan dapat terjadi mual-mual. Pada kadar ini timbul keadaan "mabuk"

Terjadi mual dan muntah. Seseorang tidak dapat bergerak tanpa bantuan dan dapat terjadi hilang
200 - 249
kesadaran
250 - 299 Terjadi stupor, gangguan sensasi, total memory blackout, dan hilang kesadaran

300 - 400 Keracunan alkohol berat, koma, dan bahkan kematian dapat terjadi.
Tahap-Tahap Konsumsi Alkohol
Pra alcoholic Prodomal Crucial Cronic

• Individu • Individu • Hilangnya • Aktivitas


kadang – minum dalam kontrol primer individu
kadang minum jumlah banyak terhadap sepanjang hari
pada acara namun belum perilaku adalah seputar
tertentu, dan tampak pada minum alkohol memperoleh
belum ada gejala masalah dan kadang- dan meminum
konsekwensi yang dapat kadang alkohol yang
serius yang diamati dari individu mana alkohol
ditimbulkan. luar. minum secara mendominasi
sangat hidupnya.
berlebihan
sebagai
permintaan
fisik untuk
minum lebih
banyak.
Gejala-Gejala Konsumsi Alkohol
Ganggual mental organik yang terjadi pada diri seseorang ditandai dengan gejala-
gejala berikut dalam George 1990 :

Tampak gejala-gejala psikologik sebagai


berikut : Perubahan alam perasaan
Terdapat dampak berupa perubahan
(mood/afek), misalnya
perilaku, misalnya perkelahian dan Terdapat gejala fisiologik sebagai
euphoria/disforia. Mudah marah dan
tindak kekerasan lainnya, berikut : Pembicaraan cadel, gangguan
tersinggung (iritabilitas). Banyak bicara
ketidakmampuan menilai realitas dan koordinasi, cara jalan yang tidak
(melantur). Hendaya atau gangguan
gangguan dalam fungsi sosial dan mantap, mata jereng, muka merah.
perhatian/konsentrasi. Hendaya ini
pekerjaan (perilaku maladaptif).
besar pengaruhnya bagi kecelakaan lalu
lintas.
Hubungan Alkohol dengan Penurunan
Kesadaran
Efek biokimiawi alkohol terjadi pada membran neuron.
Alkohol meningkatkan efek dari neurotransmitter alami tubuh termasuk GABA
dan juga sistem opioid endogen di otak. Neurotransmiter adalah zat yang secara
kimiawi menghubungkan sinyal dari satu saraf ke saraf berikutnya yang
memungkinkan sinyal mengalir di sepanjang jalur saraf. Neurotransmitter
penghambat (GABA) mengurangi aliran sinyal ini di otak. Hal ini menjelaskan
bagaimana alkohol menekan aktivitas mental dan fisik seseorang. Dengan
meningkatkan sinyal GABA di otak, hal ini juga akan berhubungan dengan
koordinasi otot, bicara, penglihatan, perencanaan, maupun kesadaran secara
keseluruhan.
Hubungan Alkohol dengan Penurunan
Kesadaran >>>
• Alkohol akan menimbulkan efek karena ikatannya dengan membran yang
menyebabkan meningkatnya fluiditas membran pada penggunaan jangka
pendek. Tetapi, pada penggunaan jangka panjang membran akan menjadi
kaku. Fluiditas membran penting untuk dapat berfungsi sebagai reseptor,
saluran ion, dan protein fungsional pada membran lainnya secara normal.
Secara spesifik, efektivitas saluran alkohol yang berhubungan dengan
reseptor asetilkolin nikotinik, serotonin (5-hydroxytryptamine) tipe 3 (5-HT3)
dan GABA tipe A (GABA A) diperkuat oleh alkohol, sedangkan aktivitas saluran
ion yang berhubungan dengan reseptor glutamat dan saluran kalsium gerbang
voltasi (voltage-gated calcium channel) yang akan di inhibisi.
Hubungan Alkohol dengan Penurunan
Kesadaran >>>
• Alkohol memiliki fungsi depresan yang sangat mirip dengan barbiturat dan
benzodiazepin. Pada konsentrasi 0,3% seseorang biasanya mengalami konfusi
dan dapat menjadi stupor. Pada konsentrasi 0,4-0,5% dapat terjadi koma.
Pada konsentrasi yang lebih tinggi, pusat primitif di otak yang mengontrol
pernapasan dan kecepatan denyut jantung akan terpengaruhi dan dapat
terjadi kematian.
Tatalaksana Awal Penurunan Kesadaran
Airway Breathing
Chin lift / jaw thrust (lidah itu bertaut pada Dekompresi rongga pleura
rahang bawah) (pneumotoraks)

Tutuplah jika ada luka robek pada dinding


Suction / hisap (jika alat tersedia)
dada

Guedel airway / nasopharyngeal airway Pernafasan buatan

Intubasi trakhea dengan leher di tahan


(imobilisasi) pada posisi netral
Tatalaksana Awal Penurunan Kesadaran

• Hentikan • AVPU • Lepaskan baju dan


pendarahan • A = GCS 15 penutup tubuh
eksternal • V = GCS 13 • Imbolisasi in-line
• Infus cairan • P = GCS 8
• U = GCS 6

Circulation Disability Eksposure


Tatalaksana Intoksikasi Alkohol
Bilas lambung, induksi muntah, atau gunakan karbon aktif untuk mengeluarkan alcohol dari saluran cerna (gastrointestinal)
jika pasien datang kurang dari 60 menit setelah minum alcohol

Pemberian etanol atau fomepizole untuk memperlambat atau mencegah terbentuknya metabolit toksik

Dialisis (hemodialysis, peritoneal dialysis) berguna untuk mengeluarkan alkohol dan metabolit toksik yang
mungkin terbentuk dan pemberian basa pada pasien untuk mengatasi metabolic asidosis

Kondisi Koma:
•1) Posisi miring untuk mencegah aspirasi
•2) Observasi ketat tanda vital setiap 15 menit

Kondisi hipoglikemi maka berikan 50 ml Dextrose 40% iv


Rehabilitasi Medik Kecanduan Alkohol
TERIMA KASIH

You might also like