You are on page 1of 9

ANALISA TERPADU

“POTENSI ENDAPAN MINERAL”


1. Kontrol endapan mineral disebabkan oleh adanya struktur geologi sesar pada
daerah penelitian.
2. Jenis endapan pada daerah penelitian mengindikasikan merupakan endapan
hidrotermal dengan tipe “ Epitermal sulfida rendah” yang membentuk vein
system.

3. Menurut Van Bemmelen, 1970 basement daerah penelitian berupa batu


serpih dan batu pasir dilapisi oleh batuan vulkanik.

4.Secara garis besar Batuan vulkanik menjadi host dari endapan pada unit
geologi pongkor meliputi 3 unit :
1. Lower unit: Batuan andesitik dengan unit gradasi lateral endapan
epiklastik
2. Middle unit: Batuan vulkanik eksplosif yaitu batuan piroklastik dengan
dasar lapili tuff, dilapisi oleh lapili- and – block (BLT) dan
bagian atas dilapisi oleh batuan piroklastik fall tuff. Banyak
ditemukan mineralisasi vein.
3. Upper unit: Batuan lava andesitik dengan struktur kolumnar.

5. Batuan permukaan berupa : breksi lava andesitik dan sebagian kecil tuff.
Plotting sesar- sesar yang teridentifikasi pada daerah yang menarik
6. Dari 16 sesar diatas, terdapat 13 sesar yang berpotensi memiliki endapan mineral.

7. Rata- rata sesar tersebut memiliki nilai anomali residual tinggi, sehingga
diinterpretasikan bahwa batuan pada daerah sesar tersebut memilki densitas yang lebih
tinggi terhadap batuan lain diluar sesar.

8. Menjadikan indikator positif terjadi endapan mineral dibawah permukaan daerah yang
terdapat sesar.

9. Dipilih 10 Sesar yang berpotensi sebagai host dari endapan mineral target digunakan
untuk mempersempit luasan dari zona yang menarik menjadi ozna potensial endapan
mineral berdasarkan nilai anomali residual.

10. Zona tersebut dibagi menjadi 2 :


1. Zona barat : Sesar 1.1, 1.3, 2.4, 3.2. (Lapangan CDE AR1)
2. Zona tengah : Sesar 4.1, 4.2, 5.1, 5.2, 6.1, 6.2. (Lapangan CDE AR2)
1. Lapangan CDE AR1 : Berpotensi adanya endapan mineral dengan diperkuat
dengan kondisi batuan permukaan berupa middle unit
(banyak ditemukan mineralisasi vein), tetapi nilai
anomali residual yang lebih besar dibandingkan daerah lain
yang batuannya serupa , bahkan daerah batuan permukaanya
adalah breksi andesitik.
2. Lapangan CDE AR2 : Sama halnya seperti lapangan CDE AR1.

11. Sehingga dapat disimpulkan, lapangan CDE adalah zona yang sangat berpotensi
memiliki endapan mineral target dibawah permukaan diantara lokasi lain pada
daerah penelitian. Karena memiliki densitas yang tinggi diinterpretasikan dengan
nilai percepatan gravitasi yang tinggi, dampaknya dari adanya endapan mineral
target berupa kuarsa yang memperbesar nilai percepatan gravitasi yang terukur
ketika dilakukan survey metode gaya berat dipermukaan. Nilai percepatan gravitasi
yang besar diinterpretasikan oleh nilai anomali residual yang tinggi.

You might also like