You are on page 1of 30

Keganasan CA

Ovarium
vi Ayu A nggraeni (130317456)
ni Wulandari (130317458)
jaya
Latar Belakang
KEGANASAN CA OVARIUM

Menurut data dari Center for


Disease Control and Prevention, Beberapa faktor yang mempengaruhi angka
kanker ovarium merupakan kanker harapan hidup 5 tahun penderita kanker
ovarium adalah stadium penyakit, jenis
ginekologi dengan tingkat five
histopatologi, terapi yang diberikan,
year survival rate terendah dari residu tumor dan usia. Angka harapan
kanker ginekologi di dunia, yaitu hidup 5 tahun untuk kanker stadium I dan
sebesar 43%. II adalah 95% dan untuk stadium III dan
IV adalah 31%. Secara keseluruhan, angka
harapan hidup 5 tahun penderita 53%
(Dhitayoni, Budiana, 2017).

(Landis et al, 1998).

2
Pokok Pembahasan
KEGANASAN CA OVARIUM

1. Apa yang dimaksud 2. Apa saja etiologi dari


dengan kanker Ovarium ? kanker Ovarium?

4. Bagaimana pemeriksaan
3.Bagaimana patofisiologis dari
penunjang untuk Kanker
Kanker Ovarium?
Ovarium?

6. Bagaimana
5.Apa saja komplikasi Kanker penatalaksanaan Kanker
Ovarium? Ovarium?

8.Bagaimana asuhan
7.Bagaimana pencegahan keperawatan pada pasien
Kanker Ovarium? dengan Kanker Ovarium?

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
3
Kanker ovarium adalah kanker ginekologis yang
paling mematikan sebab pada umumnya baru bisa
dideteksi ketika sudah parah. Tidak ada tes
KANKER OVARIUM screening awal yang terbukti untuk kanker ovarium.
Tidak ada tanda-tanda awal yang pasti. Beberapa
wanita mengalami ketidaknyamanan pada abdomen
dan bengkak (Digiulio dalam Dewi, 2017).

Kanker ovarium adalah suatu kondisi dimana sel telah


kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya
sehingga mengalami pertumbuhan tidak normal, cepat dan
tidak terkendali. (Apotik Online dan Media Informasi Obat-
Penyakit). Kanker indung telur atau kita sebut dengan
kanker ovarium, adalah kanker yang berasal dari sel-sel
ovarium atau indung telur. (Sofyan dalam Julistiani 2015)
The Power of PowerPoint | thepopp.com 4
ETIOLOGI KANKER OVARIUM
Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Faktor resiko
terjadinya kanker ovarium menurut Manuaba dalam dewi 2017 sebagai berikut :

FAKTOR GENETIK FAKTOR lINGKUNGAN FAKTOR REPRODUKSI

The Power of PowerPoint | thepopp.com 5


Patofisiologis
Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah
hormone dan kegagalan pembentukan salah satu hormone tersebut
bisa mempengaruhi fungsi ovarium. Ovarium tidak akan berfungsi
secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormone hipofisa
dalam jumlah yang tepat. Fungsi ovarium yang abnormal kadang
menyebabkan penimbunan folikel yang terbentuk secara tidak
sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal mengalami
pematangan dan gagal melepaskan sel telur, terbentuk secara tidak
sempurna di dalam ovarium karena itu terbentuk kista di dalam
ovarium.
The Power of PowerPoint |
thepopp.com
7
Pemeriksaan
Penunjang Kanker
Ovarium
a. Anamnesis dan pemeriksaan fisik pelvic

b. Radiologi : USG Transvaginal, CT scan, MRI

c. Tes darah khusus : CA-125 (Penanda kanker ovarium epitelial), LDH, HCG, dan AFP (penanda tumor sel germinal)

d. Laparoskopi

e. Laparotomi

f. Pemeriksaan untuk mengetahui perluasan kanker ovarium

g. Pielografi intravena (ginjal, ureter, dan vesika urinaria), sistoskopi dan sigmoidoskopi.

h. Foto rontgen dada dan tulang

i. Scan KGB (Kelenjar Getah Bening)

j. Scan traktus urinarius

Pemeriksaan Penunjang Kanker


Ovarium
Komplikasi kanker
ovarium
1 Pecahnya tumor

2 Torsi tumor (twist)

3 Infeksi

4 Perubahan tumor jinak menjadi ganas

5 Gejala anemia

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
11
Penatalaksanaan
kanker Ovarium
1 Intervensi bedah untuk kanker ovarium

2 Terapi radiasi dan implantasi fosfor

3 Kemoterapi dengan preparat tunggal atau multiple

4 Paklitaksel (Taxol) preparat yang berasal dari pohon cemara pasifik

5 Pengambilan cairan asites

The Power of PowerPoint | thepopp.com 13


Pencegahan Kanker
Ovarium
DIET YANG SEIMBANG

BEROLAHRAGA SECARA RUTIN

Wanita yang memiliki


disfungsi ovarium jangka
panjang harus menjalani
perawatan aktif
Emosi yang stabil dan manajemen
stres yang efektif

The Power of PowerPoint | thepopp.com 15


Asuhan Keperawatan
A.Dasar Data Pengkajian

1) Aktivitas/istirahat
Gejala : Kelemahan dan atau keletihan, perubahan pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam hari, adanya
faktor-faktor yang mempengaruhi tidur misalnya nyeri, ansietas, berkeringat malam, keterbatasan partisipasi dalam
hobi, latihan. Pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinoma lingkungan, tingkat stres tinggi.
2) Sirkulasi
Gejala: Palpitasi, nyeri dada pada pengerahan kerja, perubahan TD
3) Integritas ego
Gejala: Faktor stres (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi stres (misal merokok, minum
alkohol, menunda mencari pengobatan, keyakinan religius/spiritual). Masalah tentang perubahan dalam penampilan
misal alopesia, lesi cacat, pembedahan. Menyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu,
tidak bermakna, rasa bersalah, kehilangan kontrol, depresi.
Tanda : Menyangkal, menarik diri, marah
4) Eliminasi
Gejala: Perubahan pada pola defekasi misal darah pada feces, nyeri pada defekasi. Perubahan eliminasi urinarius
misal nyeri atau rasa terbakar pada saat berkemih sering berkemih.
Tanda : Perubahan pada bising usus, distensi abdomen.
5) Makanan/cairan
Gejala : Kebiasaan diet buruk (misal rendah serat, tinggi lemak, aditif, bahan pengawet), anoreksia, mual/muntah,
intoleransi makanan.
Tanda : Perubahan pada kelembaban/turgor kulit, edema.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 17


6) Neurosensori
Gejala : Pusing
7) Nyeri/kenyamanan
Gejala : Tidak ada nyeri, atau derajat bervariasi misal ketidaknyamanan ringan sampai nyeri berat
(dihubungkan dengan proses penyakit)
8) Keamanan
Gejala : Pemajanan pada kimia toksik, karsinoma, pemajanan matahari lama/berlebihan.
Tanda : Demam, ruam kulit, ulserasi.
9) Pernapasan
Gejala : Merokok (tembakau, hidup dengan seseorang yang merokok), pemajanan asbes.
10) Seksualitas
Gejala: Masalah seksual misal dampak pada hubungan, perubahan pada tingkat kepuasan
nuligravida lebih besar dari usia 30 tahun, multigravida, pasangan seks multipel, aktivasi seksual
dini, herpes genital.b
11) Interaksi social
Gejala : Ketidakadekuatan/kelemahan sistem pendukung, riwayat perkawinan (berkenaan dengan
kepuasan di rumah, dukungan atau bantuan), masalah tentang fungsi atau tanggung jawab peran.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 18


B. Pemeriksaan fisik

a. Mata : Meliputi pemeriksaan kelopak mata, gerakan mata,


konjungtiva, sclera, pupil, akomodasi.
b. Hidung : meliputi pemeriksaan reaksi alergi, sinus, dan lain-lain
c. Mulut dan tenggorokan : kaji adanya mual, kesulitan menelan
d. Dada dan aksila : kaji adanya pembesaran mammae
e. Pernafasan : kaji jalan nafas, suara nafas, kaji adanya penggunaan
otot bantu pernafasan
f. Sirkulasi jantung : kaji kecepatan denyut apical, irama, kelainan
bunyi jantung, sakit dada
g. Abdomen : kaji adanya asites
h. Genitourinaria : kaji adanya massa pada rongga pelvis
i. Ekstremitas : kaji turgor kulit

The Power of PowerPoint | thepopp.com 19


C. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri kronis berhubungan dengan nekrosis jaringan pada ovarium


akibat penyakit kanker ovarium
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan perubahan fungsi gastrointestinal
3. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan pada
vesika urinaria
4. Gangguang eliminasi BAB : konstipasi berhubungan dengan
penurunan peristaltic
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya paparan
informasi mengenai penyakit (kanker ovarium)
6. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
7. Risiko perdarahan berhubungan dengan hyperplasia endometrium
8. Risiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis (metastase sel
kanker ke bagian tubuh yang lain)
The Power of PowerPoint | thepopp.com 20
D.Rencana Tindakan Keperawatan

No. Dx Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional


Setelah diberikan asuhan keperawatan selama (…x24) jam a. Lakukan pengkajian nyeri secara a. Membantu membedakan
1
diharapkan nyeri pasien berkurang atau terkontrol dengan komprehensif catat keluhan, lokasi penyebab nyeri dan memberikan
Kriteria Hasil : nyeri, frekuensi, durasi, dan informasi tentang kemajuan atau
a. Pasien mengatakan skala nyeri yang dialaminya menurun intensitas (skala 0-10) dan tindakan perbaikan penyakit, terjadinya
b. Pasien melaporkan nyeri yang sudah terkontrol maksimal penghilangan nyeri yang dilakukan] komplikasi dan keefektifan intervensi.
dengan pengaruh atau efek samping minimal b. Pantau tanda - tanda vital b. Peningkatan nyeri akan
c. TTV pasien dalam batas normal, meliputi : mempengaruhi perubahan pada
· Nadi normal (60 - 100 x / menit) tanda - tanda vital
· Pernapasan normal (12 - 20 x / menit) c. Dorong penggunaan c. Memungkinkan pasien untuk
· Tekanan darah normal (110 - 130 mmHg / 70 - 90 mmHg) keterampilan manajemen nyeri berpartisipasi secara aktif untuk
· Suhu : (360-37,50C) seperti teknik relaksasi dan teknik mengontrol rasa nyeri yang dialami,
d. Ekspresi wajah pasien tidak meringis distraksi, misalnya dengan serta dapat meningkatkan koping
e. Pasien tampak tenang (tidak gelisah) mendengarkan musik, membaca pasien
f. Pasien dapat melakukan teknik relaksasi dan distraksi buku, dan sentuhan terapeutik.
dengan tepat sesuai indikasi untuk mengontrol nyeri

The Power of PowerPoint | thepopp.com 21


2 Setelah diberikan asuhan keperawatan selama a. Pantau intake makanan setiap hari, a. Mengidentifikasi kekuatan
biarkan kalien menyimpan buku harian atau defisiensi nutrisi
(…x24 ) jam diharapkan klien dapat
tentang makanan sesuai indikasi
mendemonstrasikan berat badan stabil dengan b. Identifikasi klien yang mengalami mual b. Mual muntah psikogenik terjadi

Kriteria Hasil : atau muntah yang diantisipasi sebelum kemoterapi mulai.

c. Ukur tinggi badan (TB), berat badan c. Membantu dalam identifikasi


a. Berat badan pasien stabil.
(BB), dan ketebalan lipatan kulit triseps atau malnutrisi protein-kalori, khususnya
b. Pasien bebas dari tanda – tanda malnutrisi. bila BB dan pengukuran antropometrik
dengan antropometrik lainnya. pastikan
c. Pengungkapan pemahaman pengaruh kurang dari normal
jumlah penurunan BB saat ini
individual pada masukan adekuat d. Dorong klien untuk makan dengan diet tinggi d. Kebutuhan metabolic jaringan
d. Berpartisipasi dalam intervensi spesifik untuk kalori kaya nutrient, dengan intake cairan yang ditingkatkan
adekuat. Dorong penggunaan suplemen dan
merangsang nafsu makan
makan sedikit tapi sering.
e. TTV pasien dalam batas normal, meliputi: e. Ciptakan suasana makan malam yang e. Membantu waktu makan lebih

· Nadi normal : (60 - 100 x / menit) menyenangkan, dorong pasien untuk berbagi menyenangkan, yang dapat
makan dengan keluarga atau teman. meningkatkan masukan.
· Pernapasan normal : ( 12 - 20 x / menit)
f. Rujuk pada ahli atau tim pendukung f. Memberikan rencana diet
· Tekanan darah normal : ( 110 - 130 mmHg / 70 -
nutrisi khusus untuk memenuhi
90 mmHg)
kebutuhan individu dan
· Suhu : (360-37,50C) menurunkan masalah berkenaan
dengan malnutrisi protein atau
The Power of PowerPoint
kalori| dan
thepopp.com
defensiensi 22
3 a. Catat keluaran urine, selidiki a. Penurunan aliran urine tiba-tiba dapat
Setelah diberikan asuhan keperawatan penurunan atau penghentian aliran urine mengindikasikan adanya obstruksi atau
tiba-tiba disfungsi pada traktus urinarius
selama (…x24) jam diharapkan pola
b. Kaji pola berkemih (frekuensi dan b. Identifikasi kerusakan fungsi vesika
eliminasi urine pasien kembali normal jumlahnya). Bandingkan haluaran urine dan urinaria akibat metastase sel-sel kanker
masukan cairan serta catat berat jenis urine
pada bagian tersebut
(adekuat) dengan Kriteria Hasil : c. Observasi dan catat warna urine. c. Penyebaran kanker pada traktus urinarius (salah
satunya di vesika urinaria) dapat menyebabkan jaringan di
Perhatikan ada atau tidaknya hematuria
a. Tidak terjadi hematuria vesika urinaria mengalami nekrosis sehingga urine yang
keluar berwarna merah karena bercampur dengan darah

b. Tidak terjadi inkontinensia urine d. Observasi adanya bau yang tidak enak d. Identifikasi tanda - tanda infeksi
pada urine (bau abnormal )
pada jaringan traktus urinarius
c. Tidak terjadi disuria
e. Dorong peningkatan cairan dan e. Mempertahankan hidrasi dan aliran urine

d. Jumlah output urine dalam batas pertahankan pemasukan akurat baik


f. Awasi tanda vital. Kaji nadi perifer, f. Indikator keseimbangan cairan dan
normal (± 0,5 - 1 cc / kgBB / jam ) turgor kulit, pengisian kapiler, dan membran menunjukkan tingkat hidrasi
mukosa
g. Kolaborasi : g. Pemeriksaan diagnostik dan penunjang misalnya

Siapkan untuk tes diagnostik, prosedur penunjang pemeriksaan retrograd dapat digunakan untuk
mengevaluasi tingkat infiltrasi kanker pada traktus urinarius
sesuai indikasi
sehingga dapat menjadi dasar untuk intervensi selanjutnya
h. Kolaborasi : h. Kadar BUN dan kreatinin yang abnormal
Pantau nilai BUN dan kreatinin dapat menjadi indikator kegagalan fungsi
ginjal sebagai akibat komplikasi metastase
The Power of PowerPoint | thepopp.com
sel-sel kanker pada traktus urinarius hingga ke
23
4 Setelah diberikan asuhan a. Kaji dan dokumenasikan frekuensi, warna dan a. Mengetahui sejauh mana
dampak dari konstipasi itu
konsistensi feses, keluarnya flatus, adanya impaksi, ada
keperawatan selama sendiri terhadap pasien.
tidaknya bisisng usus dan distensi abdomen pada ke
(…x24) jam diharapakan
empat kuadran abdomen.
konstipasi pasien
menurun dengan Kriteria b. Identifikasi factor yang dapat menyebabkan konstipasi. b. Dapat mempermudah

Hasil : pengobatan dan penatalaksanaan


yang tepat.
a. Pola eliminasi dalam
c. Berikan privasi dan keamanan untuk pasien selama eliminasi defekasi. c. Dapat meningkatkan rasa
rentang yang diharapkan nyaman untuk pasien.

b. Feses lunak dan d. Anjurkan pasien untuk meminta obat nyeri sebelum d. Mengurangi rasa nyeri pada
pasien.
berbentuk defekasi untuk memfasilitasi pengeluaran feses tanpa nyeri.

c. Mengeluarkan feses
e. Lakukan penyuluhan untuk pasien dan keluarga. e. Memberikan gambaran
tanpa bantuan
kepada pasien dan keluarga
mengenai konstipasi dan apa dan
tidak yang boleh dilakukan.

f. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam f. Mengurangi konstipasi
The Power of PowerPoint | thepopp.com 24
diet berkelanjutan melalui makanan
5 a. Kaji pengetahuan pasien tentang penyakit a. Mengetahui seberapa tingkat
Setelah dilakukan asuhan
yang dialaminya pengetahuan pasien tentang penyakitnya
keperawatan selama (…x24)
jam diharapkan pengetahuan
pasien bertambah dengan
b. Berikan penkes pada pasien tentang penyakit b. Meningkatkan pengetahuan pasien
Kriteria Hasil: yang dialaminya (pengertian, tanda dan gejala, tentang penyakitnya sehingga pasien
penyebab, penatalaksanaan) kooperatif dalam setiap tindakan yang
a. Pasien mengerti tentang
diberikan
penyakit yang dialaminya
b. Pasien dapat berpartisipasi
selama proses perawatan dan c. Berikan dukungan pada pasien c. Meningkatkan semangat pasien sehingga
pasien tidak takut dengan penyakitnya
pengobatan

d. Libatkan keluarga dalam setiap tindakan yang d. Membangkitkan semangat pasien


akan dilakukan pada pasien sehingga keluarga dan pasien bisa saling
mensupport

The Power of PowerPoint | thepopp.com 25


6 Setelah dilakukan asuhan a. Kaji tingkat ansietas a. Mengetahui tingkat ansietas pasien
untuk menentukan intervensi yang tepat
keperawatan selama (...x24)
jam diharapkan kecemasan
pasien berkurang dengan
Kriteria Hasil: b. Gali penyebab ansietas pasien b. Membantu pasien mengurangi ansietas
a. Pasien tampak lebih
rileks
b. Pasien mampu c. Libatkan keluarga dalam setiap tindakan c. Membangkitkan semangat pasien sehingga
menunjukkan mekanisme yang akan dilakukan pada pasien
keluarga dan pasien bisa saling mensupport
koping yang efektif

d. Gali intervensi yang menurunkan ansietas e. Menurunkan ansietas pasien


(musik, latihan relaksasi)

The Power of PowerPoint | thepopp.com 26


7 a. Kaji tanda-tanda vital a. Mengetahui adanya tanda-tanda syok
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama (…x24) jam
diharapkan pasien tidak mengalami
perdarahan dengan Kriteria Hasil : b. Monitor tanda-tanda perdarahan b. Mengetahui adanya perdarahan sehingga

a. Tanda-tanda vital dalam batas lebih dini dapat dicegah

normal = (TD : 110-130/70-90 mmHg,


N : 60-100 x/menit, S : 36o-37,5º C,
c. Anjurkan pasien untuk tirah baring c. Menghindari adanya perdarahan
RR: 12-20 x/menit)
b. Perdarahan tidak ada d. Kolaborasi pemberian antikoagulan d. Mencegah perdarahan

The Power of PowerPoint | thepopp.com 27


Setelah dilakukan asuhan keperawatan a. Kaji tanda-tanda vital a. Mengetahui adanya tanda-tanda
8
syok
selama (…x24) jam diharapkan pasien
b. Monitor tanda-tanda infeksi b. Mengetahui adanya tanda-tanda
tidak mengalami infeksi dengan Kriteria
infeksi sehingga lebih dini dapat
Hasil: dicegah
a. Tanda-tanda vital dalam batas normal c. Lakukan prosedur cuci tangan yang benar c. Menghindari adanya infeksi
· TD : 110-130/70-90 mmHg sebelum ke pasien

· N : 60-100 x/menit
d. Pertahankan tindakan aseptik setiap akan d. Tindakan aseptik yang dilakukan
· S: 36o-37,5º C
melakukan tindakan perawatan ke pasien pada pasien untuk mencegah infeksi
· RR: 12-20 x/menit
b. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi e. Kolaborasi pemberian antibiotik e. Mencegah infeksi
(kalor, tumor, rubor, fungsiolaesa)
f. Kolaborasi pemeriksaan darah lengkap (WBC) f. Mengetahui adanya infeksi atau
c. Hasil lab terutama WBC dalam batas tidak
normal (WBC = 4,9-10,9)
g. Dorong dan pertahankan masukan kalori dan g. Memenuhi kebutuhan kalori
protein dalam diet
tubuh pasien sehingga
membantu meningkatkan daya
tahan tubuh
The Power of PowerPoint | thepopp.com 28
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan dilakukan berdasarkan rencana tindakan yang dibuat
No. 5. Evaluasi Keperawatan
Dx
Evaluasi
1 a. Pasien mengatakan skala nyeri yang dialaminya menurun
b. Pasien melaporkan nyeri yang sudah terkontrol maksimal dengan pengaruh atau efek samping minimal
c. TTV pasien dalam batas normal
d. Ekspresi wajah pasien tidak meringis
e. Pasien tampak tenang (tidak gelisah)
f. Pasien dapat melakukan teknik relaksasi dan distraksi dengan tepat sesuai indikasi untuk mengontrol nyeri
2
a. Berat badan pasien stabil.
b. Pasien bebas dari tanda – tanda malnutrisi.
c. Pengungkapan pemahaman pengaruh individual pada masukan adekuat
d. Berpartisipasi dalam intervensi spesifik untuk merangsang nafsu makan
e. TTV pasien dalam batas normal
3
a. Tidak terjadi hematuria
b. Tidak terjadi inkontinensia urine
c. Tidak terjadi disuria
d. Jumlah output urine dalam batas normal (± 0,5 - 1 cc / kgBB / jam)
4 a. Pola eliminasi dalam rentang yang diharapkan
b. Feses lunak dan berbentuk
c. Mengeluarkan feses tanpa bantuan
5 a. Pasien mengerti tentang penyakit yang dialaminya
b. Pasien dapat berpartisipasi selama proses perawatan dan pengobatan

6 a. Pasien tampak lebih rileks


b. Pasien mampu menunjukkan mekanisme koping yang efektif

7 a. Tanda-tanda vital dalam batas normal


The Power of PowerPoint | thepopp.com 29
b. Perdarahan tidak ada
TERIMAKASIH IMDS !
PROGRAM STUDI NERS AKADEMIK INSTITUT MEDIKA
DRG. SUHERMAN

30

You might also like