You are on page 1of 15

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN KEJANG


DEMAM

KELOMPOK 5
PENGERTIAN

 Kejang demam adalah kejang yang disebabkan


kenaikan suhu tubuh lebih dari 38,40°c tanpa adanya
infeksi susunan saraf pusat atau gangguan elektrolit akut
pada anak berusia di atas 1 bulan tanpa riwayat kejang
sebelumnya (IDAI, 2009).
 Kejang demam adalah kejang yang timbul pada saat
bayi atau anak mengalami demam akibat proses diluar
intrakranial tanpa infeksi sistem saraf pusat. Kejang perlu
diwaspadai karena dapat terjadi berulang dan dapat
menyebabkan kerusakan sel-sel otak (Tikoalu J.R, 2009).
Anatomi Fisiologi Sistem Persyarafan
 Otak
 Cairan Serebrospinal
 Medula Spinalis
 Saraf Somatik
 Saraf Spinal
 Saraf Otonom
 Saraf kranial
Pemeriksaan Khusus Sistem Persarafan

 Kaku kuduk
 Tanda brudzinski I
 Tanda brudzinski II
 Tanda kernig
 Test Laseque
ETIOLOGI

 Etiologi dari kejang demam masih tidak diketahui.


Namun pada sebagian besar anak dipicu oleh
tingginya suhu tubuh bukan kecepatan peningkatan
suhu tubuh. Biasanya suhu demam diatas 38,8°C dan
terjadi disaat suhu tubuh naik dan bukan pada saat
setelah terjadinya kenaikan suhu tubuh (Dona Wong L,
2008).
Patofisiologi
Pelepasan muatan
Suhu listrik oleh seluruh
Tubuh sel
Meningkat
Pelepasan
ion Na dan
K

Gangguan
Gangguan muatan listrik
keseimbangan
membrane sel

KEJANG
Manifestasi klinik
 Demam yang biasanya di atas (38,9 º C)
 Jenis kejang (menyentak atau kaku otot)
 Gerakan mata abnormal (mata dapat berputar-putar atau ke
atas)
 Suara pernapasan yang kasar terdengar selama kejang
 Penurunan kesadaran
 Kehilangan kontrol kandung kemih atau pergerakan usus
 Muntah
 Dapat menyebabkan mengantuk atau kebingungan setelah
kejang dalam waktu yang singkat (Lyons, 2012)
Pemeriksaan Diagnostik

 Pemeriksaan Laboratorium
 Pungsi lumbal
 Elektroensefalografi (EEG)
 Pencitraan (CT-Scan atau MRI kepala)
Asuhan keperawatan
 Pengkajian
 Riwayat Keperawatan
 Data biografi
 Riwayat kesehatan sekarang
 Riwayat kesehatan dahulu
 Riwayat kesehatan keluarga
 Riwayat psikososial
 Pola Fungsi kesehatan
Pemeriksaan fisik
 Kesadaran dan keadaan umum pasien
Kesadaran pasien perlu di kaji dari sadar-tidak sadar
(composmentis-coma) untuk mengetahui berat ringannya
prognosis penyakit pasien.
 Tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik kepala-kaki
TD, Nadi, Respirasi, Temperatur yang merupakan tolak ukur dari
keadaan umum pasien / kondisi pasien dan termasuk pemeriksaan
dari kepala sampai kaki dengan menggunakan prinsip-prinsip
(inspeksi, auskultasi, palpasi, perkusi), disamping itu juga
penimbangan BB untuk mengetahui adanya penurunan BB karena
peningkatan gangguan nutrisi yang terjadi, sehingga dapat
dihitung kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan (Wijaya,2013).
Diagnosa keperawatan

 Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses


patologis
 Gangguan volume cairan kurang dari kebutuhann
tubuh b.d peningkatan suhu tubuh
 Tidak efektifnya bersihan jalan nafas b.d peningkatan
sekresi mucus
 Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b.d intake yang tidak adekuat (Doengoes, 2007)
Intervensi keperawatan
No Diagnosa Tujuan intervensi rasional
keperawatan
1 Peningkatan Tupan: 1. Pantau suhu pasien (derajat 1. Suhu 38,9-41,1 0C menunjukkan
suhu tubuh Setelah dilakukan dan pola): perhatikan proses penyakit infeksius akut.
berhubungan tindakan menggigil?diaforesi. 2. Suhu ruangan, jumlah selimut
dengan proses keperawatan selama 2. Pantau suhu lingkungan, harus dirubah untuk
patologis 4 x 24 suhu tubuh batasi/tambahkan linen mempertahankan suhu
normal. tempat tidur sesuai indikasi. mendekati normal
3. Berikan kompres hangat: 3. Dapat membantu mengurangi
Tupen: hindari penggunaan demam, penggunaan air
Setelah dilakukan kompres alkohol. es/alkohol mungkin
tindakan perawatan 4. Berikan selimut pendingin menyebabkan kedinginan
selama 3 x 24 jam 4. Digunakan untu kengurangi
proses patologis Kolaborasi: demam umumnya lebih besar
teratasi dengan 5. Berikan antipiretik sesuai dari 39,5-40 0C pada waktu
kriteria: indikasi terjadi gangguan pada otak.
TTV stabil 5. Digunakan untuk mengurangi
Suhu tubuh dalam demam dengan aksi sentral
batas normal
2 Resiko Tupan: 1. Ukur/catat 1. Penurunan haluaran urin dan berat
tinggi setelah dilakukan haluaran urin. jenis akan menyebabkan
kekuranga tindakan perawatan 2. Pantau tekanan hipovolemia.
n volume selama 3 x 24 jam darah dan denyut 2. Pengurangan dalam sirkulasi volume
cairan kekurangan volume jantung cairan dapat mengurangi tekanan
berhubung cairan tidak terjadi 3. Palpasi denyut darah/CVP, mekanisme kompensasi
an dengan perifer. awal dari takikardia untuk
peningkat Tupen: 4. Kaji membran meningkatkan curah jantung dan
an suhu setelah dilakukan mukosa kering, meningkatkan tekanan darah
tubuh tindakan perawatan turgor kulit yang sistemik.
selama 2 x 24 jam tidak elastis 3. Denyut yang lemah, mudah hilang
peningkatan suhu dapat menyebabkan hipovolemia.
tubuh teratasi, dengan Kolaborasi: 4. Hipovolemia/cairan ruang ketiga
kriteria: 5. Berikan cairan akan memperkuat tanda-tanda
Tidak ada tanda- intravena, misalnya dehidrasi.
tanda dehidrasi kristaloid dan koloid 5. Sejumlah besar cairan mungkin
Menunjukan adanya 6. Pantau nilai dibutuhkan untuk mengatasi
keseimbangan cairan laboratorium hipovolemia relatif (vasodilasi perifer),
seperti output urin menggantikan kehilangan dengan
adekuat meningkatkan permeabilitas kapiler.
Turgor kulit baik 6. Mengevaluasi perubahan didalam
Membran mukosa hidrasi/viskositas darah.
mulut lembab
3 Tidak Tupan: 1. Anjurkan pasien untuk 1. Menurunkan risiko aspirasi
efektifnya setelah dilakukan mengosongkan mulut dari atau masuknya sesuatu benda
bersihan tindakan benda/zat tertentu. asing ke faring.
jalan nafas perawatan 2. Letakkan pasien pada posisi 2. Meningkatkan aliran
b.d selama 4 x 24 jam miring, permukaan datar, (drainase) sekret, mencegah
peningkatan jalan nafas miringkan kepala selama lidah jatuh dan menyumbat
sekresi kembali efektif serangan kejang. jalan nafas.
mucus 3. Tanggalkan pakaian pada 3. Untuk memfasilitasi usaha
Tupen: daerah leher/dada dan bernafas/ekspansi dada.
setelah dilakukan abdomen. 4. Jika masuknya di awal untuk
tindakan 4. Masukan spatel lidah/jalan membuka rahang, alat ini
perawatan nafas buatan atau gulungan dapat mencegah tergigitnya
selama 2 x 24 jam benda lunak sesuai dengan lidah dan memfasilitasi saat
peningkatan indikasi. melakukan penghisapan
sekresi mukus 5. Lakukan penghisapan sesuai lendiratau memberi sokongan
teratasi, dengan indikasi terhadap pernafasan jika di
kriteria: Kolaborasi : perlukan.
Suara nafas 6. Berikan tambahan 5. Menurunkan risiko aspirasi
vesikuler oksigen/ventilasi manual sesuai atau asfiksia.
Respirasi rate kebutuhan pada fase posiktal. 6. Dapat menurunkan hipoksia
dalam batas serebral sebagai akibat dari
normal sirkulasi yang menurunkan
atau oksigen sekunder
terhadap spasme vaskuler
selama serangan kejang.
4 Resiko Tupan: 1. Buat tujuan berat 1. Malnutrisi adalah kondisi
perubahan setelah dilakukan badan minimum dan gangguan minat yang
nutrisi kurang tindakan perawatan kebutuhan nutrisi menyebabkan depresi, agitasi
dari selama 5 x 24 jam harian. dan mempengaruhi fungsi
kebutuhan perubahan nutrisi 2. Gunakan pendekatan kognitif/pengambilan
tubuh b.d kurang dari konsisten, duduk keputusan.
intake yang kebutuhan tidak dengan pasien saat 2. Pasien mendeteksi pentingnya
tidak adekuat terjadi makan, sediakan dan dan dapat beraksi terhadap
buang makanan tekanan, komentar apapun
Tupen: tanpa persuasi yang dapat terlihat sebagai
setelah dilakukan dan/komentar. paksaan memberikan fokus
tindakan perawatan 3. Berikan makan sedikit padad makanan.
selama 3 x 24 jam dan makanan kecil 3. Dilatasi gaster dapat terjadi bila
intake nutrisi adekuat, tambahan, yang pemberian makan terlalu cepat
dengan kriteria: tepat. setelah periode puasa.
Makan klien habis 4. Buat pilihan menu 4. Pasien yang meningkat
BB klien normal yang ada dan izinkan kepercayaan dirinya dan
pasien untuk merasa mengontrol lingkungan
mengontrol pilihan lebih suka menyediakan
sebanyak mungkin. makanan untuk makan.
5. Pertahankan jadwal 5. Memberikan catatan lanjut
bimbingan berat penurunan dan/atau
badan teratur. peningkatan berat badan yang
akurat.

You might also like