You are on page 1of 15

Keracunan Arsen (As)

Keracunan Arsen

Senyawa arsen dahulu sering digunakan sebagai racun


untuk membunuh seseorang. Keracunan arsen kadang
dapat terjadi karena kecelakaan dalam industri/pertanian
akibat konsumsi makanan/minuman yang terkontaminasi
arsen.

Kematian akibat arsen gejala akutnya menyerupai


gangguan gastrointestinal sehingga sering tidak
menimbulkan kecurigaan.
1. Industri dan Pertanian
• Dalam bentuk Na/K-arsenit terdapat dalam insektisida,
fungisida, rodentisida, pembasmi tanaman liar dan pembunuh
lalat. Kadang juga dalam cat dan kosmetik
• Tembaga-aseto-arsenit pada abad lalu digunakan juga dalam
pembuatan wallpaper berwarna, bunga artifisial, lilin, dan gula-
gula
• As2O3 terdapat dalam racun tikus. Larutan As2O3 dahulu pernah
digunakan untuk mengobati demam dan tonikum.
• Arsin (AsH3), gas tidak berwarna, berbau seperti bawang,
terdapat dalam industri, merupakan racun industri yang paling
berbahaya dan mematikan dari golongan arsen.
2. Tanah
Arsen terdapat dalam tanah, sehingga harus berhati-hati dalam
menyimpulkan kasus dugaan keracunan Arsen yang telah
dikuburkan.
3. Air
Air minum dapat terkontaminasi dari industri atau sumber arsen
alami.
4. Bir
Arsen mungkin terdapat dalam bir, berasal dari iron pyrites yang
digunakan untuk membuat glukosa untuk bir.
5. Kerang
Terdapat dalam keong, kepiting, kerang, dan ikan. Kerang
6. Tembakau 7. Obat-obatan

Asap tembakau Umumnya merupakan arsen


mengandung 8.3-50 ppm, organik turunan benzena
asap sigaret 3.3-10.5 ug/L, (carbarsone, typarsamide,
asap cerutu 0.2-3.0 ug/L glycobiarsol)
Digunakan sebagai anti
tripanosomiasis, amebisida, dsb

8. Lain-lain

Lewisite (klorvinil dikloro-


arsin), merupakan gas racun
dalam peperangan.
Umumnya yang digunakan sebagain racun adalah As2O3
(warangan/racun tikus).
As2O3 terdapat dalam bentuk bubuk (arsen putih) atau
kristal. Tidak mempunyai rasa dan tidak berbau, dalam
larutan tidak berwarna.
Bentuk kristal lebih mudah larut daripada bubuk, tetapi
akan mengendap jika didiamkan.
Farmakokinetik

Arsen dapat masuk ke tubuh melalui mulut, inhalasi, atau


kulit
Setelah diabsorpsi usus akan ditimbun di hati, ginjal,kulit,
dan tulang. Pada keracunan kronik arsen juga ditimbun
di dalam jaringan lain seperti kuku dan rambut
Eksresi terjadi lambat melalui feses dan urin sehingga
dapat terjadi akumulasi dalam tubuh
Farmakokinetik

Arsen menghambat sistem enzim sulfhidril sel sehingga


menghambat metabolisme sel
Pada keracunan Arsin terjadi hemolisis sel darah merah serta
depresi SSP
Nilai ambang batas dalam air minum adalah 0,2 ppm
Pada dewasa kadar normal dalam urin 100ug/L, rambut 0,5
ug/L. Pada keracunan, kadar arsen dalam rambut 0,75ug/L
dan kuku 1mg/L atau lebih
Dalam darah normal anak-anak 30 ug/L,urin 100 ug/24 jam
Takaran fatal As2O3 200-300 mg, sedangkan arsin 1:20.000
dalam udara
Keracunan akut

Nyeri epigastrium cepar


Timbul gejala gastrointestinal
menjalar ke seluruh perut, nyeri
yang hebat
perabaan, diare hebat.

Feses terlihat bubuk putih,


Awalnya rasa terbakar tampak seperti cucian beras
ditenggorokan dengan rasa dengan jalur darah
logam pada mulut, diikuti Akhirnya dehidrasi dan syok.
mual dan muntah hebat, Otot jantung melemah dan
muntahan mengandung terjadi dilatasi kapiler
bubuk berwarna putih, Kematian terjadi karena
kadang berdarah dehidrasi jaringan dan syok
hipovolemik
Keracunan Arsen

Arsin berbentuk gas yang Korban menunjukkan gejala


masuk melalui inhalasi, menggigil, demam,
mencapai darah dan muntah,nyeri punggung,
menimbulkan hemolisis ikteris, anemia dan hipoksia,
serta penekanan pada SSP kadang kejang

Urin mengandung Kematian terjadi


hemoglobin, eritrosit karena kegagalan
silinder kardio-respi
Keracunan Kronik

Pigmentasi berbintik halus


Korban tampak lemas, berwarna coklat, terlihat pada
pigmentasi kulit pelipis, kelopak mata dan leher
berwarna kuning coklat, seperti pigmentasi pada Addison
rambut tumbuh jarang. disease, mukosa mulut tidak
terkena

Malaise, BB turun, mata


berair, fotofobi, pilek Gejala neurologis berupa
kronis, mulut kering, neuritis perifer terutama pada
lidah menunjukkan bulu malam hari
halus berwarna perak
Pemeriksaan Kedokteran Forensik
Korban mati keracunan

Pemeriksaan luar ditemukan tanda-tanda dehidrasi


Pada pembedahan jenazah ditemukan tanda iritasi
lambung, mukosa berwarna merah, kadang dengan
perdarahan
Pada jantung ditemukan perdarahan subendokard pada
septum
Pada korban meninggal perlu diambil semua organ, darah,
urin, isi usus, isi lambung, rambut, kuku, kulit dan tulang
Pada korban hidup perlu diambil muntahan, urin, feses,
bilas lambung, rambut, dan kuku untuk uji toksikologi
Pemeriksaan Kedokteran Forensik

Bila korban meninggal cepat setelah menghirup arsin


akan terlihat tanda kegagalan kardio-respirasi akut
Bila meninggal lambat dapat ditemukan
ikterusdengan anemia hemolitik, tanda kerusakan
ginjal berupa degenerasi lemak dengan nekrosis
fokal serta nekrosis tubuli
Pemeriksaan Kedokteran Forensik
Korban Mati akibat Keracunan Kronik

Pada pemeriksaan luar tampak keadaan gizi buruk


Pada kulit terdapat pigmentasi coklat (melanosis
arsenik), keratosis arsenik, Mee’s line pada bagian
kuku yang tumbuh dan dasar kuku
Temuan pada pemeriksaan dalam tidak khas

You might also like