You are on page 1of 24

Permenkes Nomor 33/2015

Tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan


Kebutuhan SDM Kesehatan
BI DANG S UMBER DAYA K ES EHATAN D I N AS K ES EHATAN PROVINSI G O RONTALO
T A H U N 2 0 17
Latar Belakang
Pasal 28H ayat (1) Setiap orang berhak hidup sejahtera
UUD 1945 lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan

UU NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN


Pasal 21 (1)
Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan,
pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam
rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan
PBM (MENKES, MENDAGRI, MENPAN) TTG PERENCANAAN DAN PEMERATAAN NAKES
DI FASYANKES MILIK PEMDA

SE MENPAN NO 6 TAHUN 2012  Point 5a no 1  Perhitungan beban kerja dlm rangka


penyusunan formasi PNS ditindaklanjuti dengan pedoman perhitungan tenaga kesehatan yang
dikeluarkan Menkes
Latar Belakang
UU NO. 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN
 Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memenuhi
kebutuhan Tenaga Kesehatan, baik dalam jumlah, jenis,
maupun dalam kompetensi secara merata untuk
menjamin keberlangsungan pembangunan kesehatan
(Pasal 13 UU Nakes)
 Perencanaan Tenaga Kesehatan disusun secara
berjenjang (dimulai dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
Pemerintah daerah kabupaten/kota, Pemerintah daerah
provinsi, sampai dengan Pemerintah secara nasional)
berdasarkan ketersediaan Tenaga Kesehatan dan
kebutuhan penyelenggaraan pembangunan dan Upaya
Kesehatan (pasal 14 ayat 2 UU Nakes)
TANTANGAN PERENCANAAN SDMK
1. Belum sepenuhnya dapat digunakan sebagai dasar
untuk pengadaan dan pemenuhan SDMK
2. Belum didukung oleh Sistem Informasi SDMK
3. Belum optimalnya kapasitas/kemampuan para
perencana SDMK di tingkat pusat maupun daerah untuk
menyusun kebutuhan sdmk

PERLUNYA PEDOMAN PERENCANAAN KEBUTUHAN


SDMK
TAHAPAN KEGIATAN
 Acuan perencanaan sdmk yang semula: Kepmenkes No. 81 Tahun 2004
Tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan SDMK di Tingkat Provinsi,
Kab/Kota , serta RS

 Tahun 2013 Sudah dilakukan review terhadap kepmenkes tersebut dan


dilakukan revisi pedoman

 Tahun 2014 dilakukan penyempurnaan pedoman yang baru

 Tahun 2015 dilengkapi dengan buku manual dan aplikasi perhitungan


dan dilakukan ujicoba. Selanjutnya ditetapkan menjadi peraturan
menteri kesehatan
REVIEW KEPMENKES 81 TAHUN 2004
Implementasi Kepmenkes tsb belum sesuai yang diharapkan
 fakta di lapangan : kondisi tenaga kesehatan sampai saat
ini baik jenis, jumlah dan kualifikasi serta distribusinya belum
sesuai kebutuhan, hal ini disebabkan oleh :
1.Kemampuan perencanaan dalam memilih dan
menggunakan metode perencanaan sehingga perencanaan
kebutuhan belum memadai,
2.Penetapan alokasi formasi dan persetujuan jenis dan jumlah
oleh KemenPAN-RB yang terbatas.
3.Perencana sdmk merasakan kebingungan dalam
mengunakan metode yang mana yang tepat karena adanya
kebjakan yang diinterpreasikan berbeda-beda
REVIEW KEPMENKES 81 TAHUN 2004
 Konsideran dan dasar hukum dalam kepmenkes 81 tahun
2014 sudah tidak sesuai lagi dengan perubahan dan
perkembangan kebijakan peraturan perundang-undangan
yang baru dalam rangka menghadapi tantangan
permasalahan kesehatan masa kini dan mendatang.
 Substansi metode perlu diperjelas tujuan penggunaan,
pemanfaatan dan langkah penggunaan metode sehingga
tepat sasaran, sehingga diperlukan penyesuaian metode
dan tools

Diperlukan pedoman Penetapan Permenkes yang baru


yang baru PMK No.33/2015
PERBEDAAN DAN PERSAMAAN KEPMENKES NOMOR 81 TAHUN 2014 DAN PERMENKES
NOMOR 33 TAHUN 2015

NO RINCIAN KEPMENKES 81 TAHUN PERMENKES NO 33 TAHUN


2004 2015
1 Tahapan Perencanaan Berjenjang Berjenjang (jelas
hirarkinya)
2 Metoda Perencanaan Dasar Penyesuaian/Pengembang
an
- Standar Minimal
- ABK Kesehatan
- Ratio Penduduk
3 Buku Manual Tidak Ada Ada
4 Template Dokumen Tidak Ada Ada
5 Tim Perencanaan Tidak Ada Ada (wajib)
Prop/Kab/kota
6 Aplikasi WISN Pengembangan 3 Aplikasi
(standar minimal, ABK Kes
dan Ratio)
PERMENKES NO.33 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN
PENYUSUNAN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN

Pedoman Perencanaan Kebutuhan SDMK, Lingkup terdiri dari :


1.Pedoman Umum
2.Pedoman Utk Tk. Propinsi
3.Pedoman Untuk Tk Kab/Kota

Metode Yang digunakan :


1.ABK-Kes
2.Standar Ketenagaan Minimal
3.Proyeksi Kebutuhan Nakes thd Jumlah Penduduk

Dilengkapi dengan :
1.Buku Manual
2.Aplikasi
A. PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN

Perencanaan kebutuhan SDMK adalah proses


sistematis dalam upaya menetapkan jumlah dan
kualifikasi SDMK yang dibutuhkan sesuai
dengan kondisi suatu wilayah dalam rangka
mencapai tujuan pembangunan kesehatan.
B. TUJUAN & MANFAAT PENYUSUNAN PERENCANAAN KEBUTUHAN
SDM KESEHATAN

1. TUJUAN
Menghasilkan rencana kebutuhan SDMK
yang tepat meliputi
o jenis,
o jumlah, dan
o kualifikasi
sesuai kebutuhan organisasi berdasarkan metode perencanan yang
sesuai dalam rangka mencapai tujuan pembangunan
kesehatan.
2. MANFAAT
MANFAAT BAGI INSTITUSI
1.Bahan penataan/penyempurnaan struktur organisasi;
2.Bahan penilaian prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit;
3.Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja;
4.Bahan sarana peningkatan kinerja kelembagaan;
5.Bahan penyusunan standar beban kerja jabatan/kelembagaan;
6.Penyusunan rencana kebutuhan pegawai secara riil sesuai dengan
beban kerja organisasi;
7.Bahan perencanaan mutasi pegawai dari unit yang berlebihan ke unit
yang kekurangan;
8.Bahan penetapan kebijakan dalam rangka peningkatan
pendayagunaan sumber daya manusia.
2. MANFAAT
MANFAAT BAGI WILAYAH

a. Bahan perencanaan distribusi


b. Bahan perencanaan redistribusi (pemerataan)
c. Bahan penyesuaian kapasitas produksi
d. Bahan pemenuhan kebutuhan SDMK
e. Bahan pemetaan kekuatan/potensi SDMK antar
wilayah
f. Bahan evaluasi dan penetapan kebijakan
pemerataan, pemanfaatan, dan pengembangan
SDMK.
C. PERIODESASI PENYUSUNAN RENCANA KEBUTUHAN

1. Perencanaan kebutuhan SDMK tahunan


(tiap tahun)
 ABK Kes

 Standar Ketenagaan (Kebutuhan

Minimal)
2. Perencanaan kebutuhan SDMK Jangka
Menengah (5 - 10 th)
 Metode Ratio Penduduk
D. Tim perencana kebutuhan SDMK
Terdiri dari Pemangku Kepentingan Terkait di masing-masing Tingkat Administrasi
Pemerintahan (Koordinasi dari Dinkes)
E. Metode perencanaan kebutuhan SDMK
Metode berdasarkan Institusi
a. Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kes)
b. Standar Ketenagaan Minimal (Permenkes 75/2014; Permenkes 56/2015;
Permenkes 340/2010 Lampiran RS Khusus)
c. Metode berdasarkan Wilayah Metode “Ratio Penduduk” yakni Rasio Tenaga
Kesehatan terhadap Jumlah Penduduk di suatu wilayah.
F. Pendekatan penyusunan perencanaan kebutuhan SDMK
(Top Down dan Bottom Up Planning)
PENDEKATAN PENYUSUNAN
PERENCANAAN KEBUTUHAN SDMK
- Menetapkan kebijakan Renbut - Merekapitulasi hasil Renbut Prov
SDMK Nas (Agregat)
- Sosialisasi & Advokasi Kebij - Mengevaluasi hasil Rekap
Renbut SDMK Rennbut SDMK Prov
- Menetapkan - Menghitung Renbut
kebijakan Prov SDMK
- Sosialisasi dan - Institusi / UPTD Proviinsi
advokasi - Merekapitulasi hasil
perhitungan Renbut SDMK
- Memfasilitasi Metode
Institusi / Faskes
Renbut SDMK

- Menghitung Renbut
- Memfasilitasi Metode SDMK Institusi Kab/Kota
Institusi/
Renbut SDMK kpd Faskes - Merekapitulasi hasil
Institusi dan Faskes perhitungan Renbut SDMK
- Menghitung Renbut Faskes dan Institusi
SDMK
- Menyusun Renbut SDMK
Tahapan Penyusunan Dokumen Renbut SDMK
Pedoman Umum Provinsi Kab/Kota
1. Melaksanakan Advokasi
1. Pelaksanaan advokasi 1. Sosialisasi kebijakan perencanaan
pemangku kepentingan kebutuhan SDMK kepada Pemangku Kepentingan
2. Pelaksanaan Advokasi Pemangku Terkait
2. Pembentukan tim perencana
kebutuhan sdmk Kepentingan 2. Membentuk Tim Perencana
3. Melakukan pemilihan 3. Pembentukan Tim Perencana Kebutuhan SDMK Tingkat
metode perencanaan Kebutuhan SDMK Tingkat Provinsi Pemerintah Daerah
kebutuhan sdmk dan 4. Melakukan Fasilitasi Perhitungan Kabupaten/Kota
persiapan data Kebutuhan SDMK
3. Melakukan Fasilitasi
Melakukakan fasilitasi 5. Kompilasi Hasil Perhitungan
4.
Kebutuhan SDMK Perencanaan Kebutuhan SDMK
renbut tingkat Prov
6. Analisis Data dan Informasi 4. Mengkompilasi Hasil
5. Menghitung kebutuhan sdmk Perhitungan Kebutuhan SDMK
7. Memasukkan Data, Informasi, dan
6. Menganalisis data dan Hasil Analisis ke dalam Format 5. Menganalisis Data dan
informasi Dokumen Perencanaan Kebutuhan Informasi
7. Menyusun dokumen SDMK tingkat Provinsi
perencanaan kebutuhan 8. TINDAK LANJUT 6. Menyusun Dokumen
sdmk Perencanaan Kebutuhan SDMK
8. Tindak lanjut tingkat Kabupaten/Kota
7. TINDAK LANJUT
Pedoman Umum
Penyusunan Perencanaan
Kebutuhan SDMK
Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan
SDMK Pemerintah Provinsi

A. Pendahuluan
B. Konsep A. Latar Pedoman Penyusunan Perencanaan
Perencanaan Belakang Kebutuhan SDMK
B. Tujuan dan Pemerintah Provinsi
C. Strategi
D. Mekanisme Sasaran
E. Tindak Lanjut C. Tahapan
Penyusunan A. Latar Belakang
F. Penutup B. Tujuan dan Sasaran
Dokumen C. Tahapan Penyusunan
Renbut SDMK Dokumen Renbut SDMK
D. Tindak Lanjut D. Tindak Lanjut
Keadaan dan kebutuhan Sumber Daya
Kesehatan di Provinsi Gorontalo
Data Keadaan dan Kebutuhan Dokter Spesialis Kabupaten/Kota
Se-Provinsi Gorontalo Tahun 2017

No Spesialis Keadaan Kebutuhan


A. 4 Spesialis Dasar
1 Sp.Penyakit Dalam 12 8
2 Sp. Kebidanan 6 8
3 Sp. Anak 7 6
4 Sp. Bedah 5 9
B. 5 Spesialis Penunjang Medik
1 Sp. Anastesi 5 5
2 Sp. Patologi Anatomi 0 5
3 Sp. Patologi Klinik 5 7
4 Sp. Radiologi 2 7
5 Sp. Rehabilitasi Medik 0 4
C. Pelayanan Medik Spesialis Lainnya
1 Sp. Jantung 3 3
2 Sp. Kulit Kelamin 4 3
3 Sp. Otrhopedi 4 2
4 Sp. Syaraf 4 1
5 Sp. THT-KL 4 3
6 Sp. Mata 3 5
7 Sp. Paru 1 2
8 Sp. Bedah Syaraf 3 0
9 Sp. Urologi 0 3
D. Pelayanan Spesialis Gigi Mulut
1 Sp. Bedah Mulut 1 2
DATA KEADAAN DAN KEBUTUHAN DOKTER SPESIALIS RSUD KABUPATEN/KOTA PROVINSI GORONTALO TAHUN 2017

RSUD Hasri RSUD Aloei RSUD MM.


RSUD Toto Kabila RSUD ZUS RSTN RSUD Bumi Panua RSU Otanaha RSUD Tombulilato
Ainun Saboe Dunda
Tipe D Tipe B Tipe B Tipe C Tipe D Tipe C Tipe C Tipe D Tipe D Jumlah
Keadaa Keadaa Keadaa Keadaa Keadaa Keadaa Keadaa Keadaa Butu
NO Jenis dr.Spesialis Stdr Stdr Stdr Stdr Stdr Keadaan Stdr Stdr Stdr Stdr
n n n n n n n n h
But But But Butu Butu Butu Butu Butu But
PM PM PM PM PM
tdk uh tdk uh tdk uh tdk PMK h tdk h tdk PMK h tdk h tdk PMK h tdk PMK uh tdk
ttp K ttp K ttp K ttp ttp K ttp ttp K ttp ttp ttp
ttp 56 ttp 56 ttp 56 ttp 56 ttp 56 ttp 56 ttp 56 ttp 56 ttp 56 ttp
A. 4 Spesialis Dasar
Sp. Penyakit Dalam 1 1 1 6 3 3 1 3 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 12 3 9
Sp. Kebidanan 1 1 1 3 3 1 1 3 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 6 4 11
Sp. Anak 1 1 1 3 3 2 3 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 7 2 9
Sp. Bedah 1 1 1 2 3 3 1 3 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 5 2 12
5 Sp.Penunjang
B. 0 0
Medik
Sp. Anastesi 3 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 2 5
Sp. Patologi
2 1 1 0 0 4
Anatomi
Sp. Patologi Klinik 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 5 2 7
Sp. Radiologi 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 7
Sp. Rehab Medik 1 2 1 1 0 1 4
Pelayanan Medik
C. 0 0
Sp.Lainnya
Sp. Jantung 2 1 1 1 1 1 1 3 1 3
Sp. Kulit Kelamin 1 1 1 2 1 1 1 4 1 3
Sp. Orthopedi 2 1 1 1 4 0 1
Sp. Syaraf 2 1 2 1 1 1 1 4 1 1
Sp. THT-KL 2 1 2 1 1 1 1 1 4 1 3
Sp. Mata 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 3 5
Sp. Paru 1 1 1 1 0 2
Sp. Bedah Syaraf 1 2 1 3 1
Sp. Bedah Plastik 1 0 0 1
Sp. Jiwa 1 1 1 0 0 2
Sp. Forensik 1 1 0 0 2
Sp. Urologi 1 1 1 1 0 0 3
Sp. Gizi Klinik 1 1 0 0 1
Pelayanan Sp. Gigi
D. 0 0
Mulut
Sp. Bedah Mulut 1 1 1 1 2
Total 0 5 5 35 3 11 18 3 15 7 0 10 0 0 8 6 9 13 3 9 21 1 8 9 0 0 4 69 37 97
DATA KEBERADAAN DAN KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS KAB/KOTA

SE- PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016

PROVINSI : Gorontalo

KABUPATEN : Dinkes dan PKM

DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

NO JENIS SDMK
KOTA GORONTALO KAB.GORONTALO KAB.BONBOL KAB.GORUT KAB.BOALEMO KAB.POHUWATO

ADA KEBUT ADA KEBUT ADA KEBUT ADA KEBUT ADA KEBUT ADA KEBUT

1 Dokter Umum 14 18 30 8 22 11 19 16 8 9 23 4

2 Dokter Gigi 6 6 11 17 7 13 1 4 6 9 5 1

3 Bidan 58 34 188 64 137 41 125 8 87 11 94 21

4 Perawat 104 58 192 0 46 36 131 44 99 0 122 67

5 Kesling 31 11 36 13 16 9 24 0 1 11 34 5

6 Kesmas 52 35 56 0 19 9 27 5 22 11 30 5

7 Analis Kesehatan 1 10 1 20 0 6 0 4 0 3 1 15

8 Gizi 32 48 40 14 29 4 26 3 13 11 33 6

9 Apoteker 6 5 5 19 1 20 7 8 0 0 2 6

10 Ass. Apoteker 13 14 2 19 3 17 5 14 0 0 15 5

Total 317 239 561 174 280 166 365 106 236 65 359 135
Keadaaan Dokter Umum di Kab/Kota se Provinsi Gorontalo dan Kesesuaian
Berdasarkan Permenkes 75 Tahun 2014

Kriteria PKM KEADAAN DAN KEBUTUHAN DOKTER


NO NAMA PUSKESMAS Rawat Non dokter Standar dokter Standar
Kesenjangan Kesenjangan
Inap R.Inap Umum PKM Gigi PKM
Dikes Kab. Bone Bolango
1 PKM Kabila 1 1 - 1 1 -
2 PKM Tilongkabila 1 1 - 0 1 <1
3 PKM Toto Utara 1 1 - 0 1 <1
4 PKM Botupingge √ 1 2 <1 0 1 <1
5 PKM Kabila Bone √ 0 2 <2 0 1 <1
6 PKM Suwawa √ 1 2 <1 1 1 -
7 PKM Suwawa Tengah 1 1 - 0 1 <1
8 PKM Suwawa Selatan 0 1 <1 0 1 <1
9 PKM Ulantha 0 1 <1 0 1 <1
10 PKM Dumbayabulan √ 1 2 <1 0 1 <1
11 PKM Pinogu 0 1 <1 0 1 <1
12 PKM Tapa √ 2 2 - 1 1 -
13 PKM Bulango Timur 1 1 - 0 1 <1
14 PKM Bulango Selatan 1 1 - 0 1 <1
15 PKM Bulango 1 1 - 0 1 <1
16 PKM Bulango Ulu √ 0 2 <2 0 1 <1
17 PKM Bonepantai √ 0 2 <2 0 1 <1
18 PKM Bulawa 0 1 <1 0 1 <1
19 PKM Tombulilato 0 1 <1 0 1 <1
20 PKM Bone √ 0 2 <2 0 1 <1
SEHAT ADALAH HARTAKU,
YANG HARUS KU JAGA DAN
KU PELIHARA

247
http://anakbersinar.com/assets/images/public/media/0b66834782d41ad790238af210e6470f.jpg

You might also like