You are on page 1of 20

ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN SENSORI
PERSEPSI : HALUSINASI

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA


OUTLINE
 DEFINISI
 PENGKAJIAN
 DIAGNOSIS
 INTERVENSI
 IMPLEMENTASI
 EVALUASI
DEFINISI
PERSEPSI adalah identifikasi Halusinasi adalah distorsi persepsi palsu
dan interpretasi stimulus yang terjadi pada respon neurobiologis
berdasarkan informasi yang maladaptif (Stuart, 2016)
diterima melalui
penglihatan, suara, rasa, Mengalami distorsi Sensorik sebagai hal
sentuhan dan penciuman yang nyata dan meresponnya

Rentang respons
Neurobiologis

Respon Respon
Adaptif Maladaptif
Gangguan
Berfikir logis,
persepsi sesuai, pikiran/Waham,
hubungan sosial halusinasi, perilaku
kekerasan
PENGKAJIAN
PENYEBAB
 Tidak ada satu hal yang menyebabkan
terjadinya gangguan, gangguan terjadi karena
hasil akhir dari interaksi ribuan gen dan banyak
faktor lingkungan.
 Biologis: GENETIK, Neurobiologi >
Neurotransmitter (dopamin, serotonin), Kondisi
kesehatan secara umum, riwayat penggunaan
obat, NAPZA.
 Psikologis : Pengalaman, Konsep diri,
Kepribadian
 Sosialkultural : Lingkungan, pekerjaan,
pendapatan, pendidikan, Keluarga.
JENIS
Pendengara
Penglihatan
n

Penciuman Gustastory

Perabaan Kinestetik
TANDA DAN GEJALA
Jenis Halusinasi Data Objektif Data Subjektif

Pendengaran a. Bicara atau tertawa sendiri a. Mendengar suara-suara atau kegaduhan


b. Marah-marah tanpa sebab b. Mendengar suara yang mengajak
c. Mencondongkan telinga ke bercakap-cakap
arah tertentu c. Mendengar suara memerintah melakukan
d. Menutup telinga sesuatu yang berbahaya

Penglihatan a. Menunjuk-nunjuk ke arah a. Melihat bayangan, sinar, bentuk


tertentu geometris, bentuk kartun, melihat hantu
b. Ketakutan pada sesuatu yang atau monster.
tidak jelas
Penghidu Tampak seperti sedang mencium a. Mencium bau-bauan seperti bau darah,
bau-bauan tertentu urine, feses, terkadang bau yan
Menutup hidung menyenangkan
Pengecapan a. Sering meludah a. Merasakan rasa seperti darah, urine, atau
b. Muntah feses
Perabaan a. Menggaruk-garuk permukaan a. Mengatakan ada serangga di permukaan
kulit kulit
b. Merasa seperti tersengat listrik
Kinestetik Nampak seperti merasakan sensasi a. Merasakan denyut darah melalui
gerakan pembuluh darah dan arteri, mencerna
makanan dan membentuk urin
TANDA DAN GEJALA
KOGNITIF
Tidak dapat memfokuskan pikiran, mudah lupa, tidak mampu
mengambil keputusan, tidak mampu memecahkan masalah, tidak dapat
berfikir logis
Inkoheren
Disorientasi
Blocking
Daya tilik diri jelek
mendengar suara-suara
melihat bayangan atau sinar
mendengar suara hati, menghidu bau-bauan
merasakan rasa pahit
asam, asin di lidah, merasakan sensasi tidak nyaman dikulit
ambivalen, sirkumstansial, flight of idea, tidak mampu mengontrol PK,
unya pikiran negatif terhadap stressor, mendominasi pembicaraan.
TANDA DAN GEJALA
 Afektif: senang, sedih, merasa terganggu, marah,
ketakutan, khawatir, merasa terbelenggu, afek
datar/ tumpul, afek labil, marah, kecewa, kesal,
curiga, mudah tersinggung
 Fisiologis : sulit tidur, kewaspadaan meningkat,
tekanan darah meningkat, denyut nadi meningkat,
frekuensi pernafasan meningkat, muka tegang,
keringat dingin, pusing, kelelahan/keletihan
TANDA DAN GEJALA
 Perilaku: Berbicara dan tertawa sendiri, Berperilaku
aneh sesuai dengan isi halusinasi, menggerakkan
bibir/komat kamit, menyeringai, diam sambil
menikmati halusinasinya, perilaku menyerang,
kurang mampu merawat diri, memalingkan muka ke
arah suara, menarik diri.

 Sosial: tidak tertarik dengan kegiatan sehari-hari,


tidak mampu komunikasi secara spontan, acuh
terhadap lingkungan, tidak dapat memulai
pembicaraan, tidak d
AKIBAT
 Ketidakmampuan pemecahan masalah gangguan dari
kesehatanya, kemampuan berhubungan dengan dengan orang
lain tidak adekuat, pengetahuan dan integensi rendah,
identitas ego tidak adekuat

 Hubungan antar individu, keluarga, kelompok dan masyarakat


tidak adekuat, komitmen dengan jaringan sosial tidak adekuat

 Ketidakmampuan mengola kekayaan, tidak punya uang untuk


berobat, tidak ada tabungan, tidak memiliki kekayaan dalam
bentuk barang

 Tidak memiliki motivasi, penilaian negatif terhadap pelayanan


kesehatan, tidak menganggap itu suatu gangguan
DIAGNOSA

Gangguan sensori persepsi : Halusinasi


 
TINDAKAN KEPERAWATAN
TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN
1. Mendiskusikan dengan pasien isi, frekuensi,
waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon
terhadap halusinasi
2. Menjelaskan dan melatih cara mengontrol
halusinasi
MELAWAN: Menghardik halusinasi
MENGABAIKAN: Bercakap – cakap dengan orang
lain.
DISTRAKSI: Melakukan aktifitas yang terjadual
 MELAWAN: Menghardik halusinasi
 Menjelaskan cara menghardik halusinasi, memperagakan cara
menghardik, meminta pasien memperagakan ulang, memantau
penerapan cara ini, dan menguatkan perilaku pasien.
 MENGABAIKAN: Bercakap – cakap dengan orang lain.

 DISTRAKSI: Melakukan aktifitas yang terjadual.


 Menjelaskan pentingnya aktifitas yang teratur, mendiskusikan aktifitas
yang biasa dilakukan oleh pasien, melatih pasien melakukan aktifitas,
menyusun jadual aktifitas sehari–hari sesuai dengan jadual yang telah
dilatih, memantau jadual pelaksanaan kegiatan, memberikan
reinforcement.

 Menggunakan obat secara teratur


 Menjelaskan pentingnya penggunaan obat, jelaskan bila obat tidak
digunakan sesuai program, jelaskan akibat bila putus obat, jelaskan
cara mendapat obat/berobat, jelaskan cara menggunakan obat dengan
prinsip 8 benar
TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA
 Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam
merawat pasien.
 Berikan penjelasan kesehatan meliputi: pengertian
halusinasi, jenis halusinasi yang dialami, tanda dan gejala
halusinasi, proses terjadinya halusinasi.
 Jelaskan dan latih cara merawat anggota keluarga yang
mengalami halusinasi: menghardik, minum obat,
bercakap-cakap, melakukan aktivitas.
 Diskusikan cara menciptakan lingkungan yang dapat
mencegah terjadinya halusinasi.
 Diskusikan tanda dan gejala kekambuhan.
 Diskusikan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat untuk follow-up anggota keluarga dengan
halusinasi.
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI
 Melaksanakan tindakan untuk mencegah
penyakit fisik dan jiwa
 Dapat Melakukan Konseling, promosi kegiatan
asuhan mandiri kesehatan, promosi
kesehatan, asuhan keperwatan jiwa di
rumah, telehealth, dsb
 Koordinasi Asuhan
 Promosi kesehatan dan Pendidikan kesehatan
 Terapi lingkungan
 Farmakologi dan Terapi terintegrasi
EVALUASI
 Evaluasi merupakan proses timbal balik
berdasarkan tujuan awal yang teridentifikasi
tentang klien dan keluarga serta kepuasan
mereka dengan proses asuhan
 Proses secara terus menerus
 Partisipasi Klien dan Keluarga
 Capaian tujuan harus di DOKUMENTASIKAN
(Kemampuan, Tanda dan Gejala:
Objektif,Subjektif)
 TERIMA KASIH

You might also like