Professional Documents
Culture Documents
Ekstraksi
Adalah proses pemisahan zat
terlarut dari campuran dengan
menggunakan pelarut yang
sesuai
klasifikasi
Didasarkan pada dua hal
a.Berdasar bentuk penyusun
campuran
b.Berdasar proses pelaksanaannya
A. Klasifikasi berdasar bentuk
penyusun campuran
Kelemahan sokletasi :
1. Tidak baik dipakai untuk mengekstraksi bahan-bahan tumbuhan
yang mudah rusak atau senyawa-senyawa yang tidak tahan
panas karena akan terjadi penguraian.
2. Harus dilakukan identifikasi setelah penyarian, dengan
menggunakan pereaksi meyer, Na, wagner, dan reagen-reagen
lainnya.
3. Pelarut yang digunakan mempunyai titik didih rendah, sehingga
mudah menguap.
Perkolasi
alat perkolasi disebut perkolator
serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu
bejana silinder, yang bagian bawahnya
diberi sekat berpori.
Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah
melalui serbuk tersebut, cairan penyari
akan melarutkan zat aktif sel-sel yang
dilalui sampai mencapai keadaan jenuh.
Gerak kebawah disebabkan oleh kekuatan
gaya beratnya sendiri dan cairan
diatasnya, dikurangi dengan daya kapiler
yang cenderung untuk menahan. Kekuatan
yang berperan pada perkolasi antara lain:
gaya berat, kekentalan, daya larut,
tegangan permukaan, difusi, osmosa,
adhesi, daya kapiler dan daya geseran
Prinsip :
1. Penyarian zat aktif dilakukan dengan cara merendam serbuk
simplisia dalam cairan penyari yang sesuai pada temperatur kamar ,
terlindung dari cahaya.
2. Cairan penyari akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isi
sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di
dalam sel dengan di luar sel.
3. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan
diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi rendah (proses difusi).
Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi
antara larutan di luar sel dan di dalam sel .
Keuntungan & Kerugian
Maserasi
Keuntungan : peralatannya sederhana
Kerugian : waktu yang diperlukan untuk
mengekstraksi sampel cukup lama, cairan
penyari yang digunakan lebih banyak, tidak
dapat digunakan untuk bahan-bahan yang
mempunyai tekstur keras.
2. Ekstraksi cair-cair
Adalah proses pemisahan zat
terlarut dari suatu campuran
yang berupa cairan dengan
menggunakan pelarut yang
sesuai
1. Ekstraksi batch/bertahap
2. Ekstraksi kontinyu/ continous
extraction
3. Ekstraksi Counter current craig
Alat ekstraksi batch adalah corong
pisah
Alatekstraksi kontinyu adalah
sokhlet
Alat Counter
Current Craig
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Hasil Ekstraksi
Ukuran Bahan
Pengecilan ukuran bertujuan untuk
memperluas permukaan bahan sehingga
mempercepat penetrasi pelarut ke dalam
bahan yang akan diekstrak dan
mempercepat waktu ekstraksi.
Suhu Ekstraksi
Ekstraksi akan lebih cepat dilakukan
pada suhu tinggi, tetapi untuk beberapa
komoditas dapat menimbulkan
kerusakan. Ekstraksi baik dilakukan pada
kisaran suhu 30-50 oC
Pelarut
Jenis pelarut yang digunakan
merupakan faktor penting dalam
ekstraksi.
Pemilihan pelarut pada umumnya
dipengaruhi oleh faktor-faktor
berikut ini :
a. Selektifitas
Pelarut hanya boleh melarutkan ekstrak
yang diinginkan, bukan komponen-
komponen lain dari bahan ekstraksi.
b. Kelarutan
Pelarut sedapat mungkin memiliki
kemampuan melarutkan ekstrak yang
besar (kebutuhan pelarut lebih sedikit).
c. Kemampuan untuk tidak saling bercampur
pada ekstraksi cair-cair, pelarut tidak boleh
atau hanya secara terbatas larut dalam
bahan ekstraksi.
d. Kerapatan
Terutama pada ekstraksi cair-cair, sedapat
mungkin terdapat perbedaan kerapatan
yang besar antara pelarut dan bahan
ekstraksi.
e. Reaktifitas
Pada umumnya pelarut tidak boleh
menyebabkan perubahan secara kimia pada
komponen-komponen bahan ekstraksi.
f. Titik didih
Karena ekstrak dan pelarut biasanya harus
dipisahkan dengan cara penguapan,
destilasi, maka titik didih kedua bahan itu
tidak boleh terlalu dekat.
Kriteria yang lain
Pelarut sedapat mungkin harus
murah, tersedia dalam jumlah
besar, tidak beracun, tidak
terbakar, tidak eksplosif bila
bercampur dengan udara, tidak
korosif, tidak menyebabkan
terbentuknya emulsi, memiliki
viskositas yang rendah dan stabil
secara termis
Hukum distribusi (partisi)
Hukum distribusi mempelajari
hubungan zat terlarut yang
terdistribusi di antara dua pelarut yang
tidak saling bercampur
Penemu walter nernst (1891) berbunyi
“ jika solut dilarutkan sekaligus ke
dalam dua pelarut yang tidak saling
bercampur, maka solut akan
terdistribusi di antara kedua pelarut.
Pada keadaan setimbang dan suhu
tetap perbandingan konsentrasi solut
berharga tetap”
Kd = (Co )
(Ca )