Professional Documents
Culture Documents
Syafri K Arief
TINJAUAN BUKTI ILMIAH
KONSENSUS ILMIAH
PEDOMAN PENGOBATAN
Organisasi Resusitasi Dunia
Rantai Kehidupan
Selama RJP
Pastikan pelaksanaan RJP kualitas tinggi : Kecepatan,
kedalaman, recoil
Rencanakan aksi selanjutnya sebelum melakukan
perhentian RJP
Berikan Oksigen
Pertimbangkan pembebasan jalan napas tahap lanjutan
dan pengukuran kapnograf
Lanjutkan kompresi dada ketika penempatan alat jalan
napas lanjutan telah terpasang
Akses vaskular (iv, io)
Berikan adrenalin setiap 3-5 menit
Koreksi Penyebab reversibel
Latihan kelompok
Perjelas peranan dalam tim
Memantau RJP dan yang melakukan kompressi
untuk mencegah terputusnya kompresi
Penolong harus melakukan perhitungan untuk
pemberian ventilasi
Ganti penolong setiap 2 menit
Lakukan pengisian sebelum status “clear”
Semakin singkat waktu untuk melakukannnya,
maka prognosanya baik
Lakukan latihan “Tiap 2 menit lakukan pergantian
“
Tiap 2 menit
Untuk VF
Status “pengisian” ketika melakukan
pengisian listrik
Status “Daerah bersih” dan lihat irama
(harus irama shockable) dan lihat sekeliling
semua harus “bersih”. Lakukan cepat
Berikan kejut listrik, ketika itu penolong
berpindah posisi
Ulang RJP (< 10 detik)
Tiap 2 menit
Asistol atau PEA
Setiap 2 menit , lokalisasi nadi dengan
RJP
Status “RJP tetap lanjut” dan cek ritme
dan pulsasi
Penolong baru berganti posisi
Ulang RJP
Waktu kurang dari 10 detik
ACLS
5 H dan 5 T ada di setiap algoritma
Tidak lagi memakai hipoglikemia atau Trauma
Memakai data klinis pasien, pendekatan dan
kemampuan untuk berpikir kritis
“precordial thumb” direkomendasikan hanya untuk
pasien yang termonitor dengan VF yang terlihat
Penguasaan Alat dan Obat
Lucas : Masih kontroversi sehingga memerlukan
penelitian lenih lanjut
Auto pulse : Out come neurologis yang jelek
Obat-obatan : Masih kelas “indeterminate”
• Kurangnya penekanan pada intubasi
tracheal sejak awal kecuali dilakukan
oleh tenaga terlatih dengan interupsi
kompresi yang minimal
• Penekanan yang lebih terhadap
pemakaian kapnograf untuk confirmasi dan
secara berkesinambungan memantau
letak tube, kualitas RJP, dan memantau
indikasi awal tanda-tanda ROSC
ACLS : Gelombang Kapnograf
Perubahan :
Gelombang kapnograf kuantitatif adalah
metode yang lebih reliable untuk
mengkonfirmasi letak ET tube
Kenapa :
Banyaknya insidens yang tidak diinginkan
akibat letak ET tube yang tidak betul
Kapnograf memiliki sensitivitas dan spesifitas
yang tinggi untuk mengidentifikasi kebenaran
letak ETT pada pasien gagal jantung
ACLS : Gelombang Kapnogtaf
Setelah intubasi, karbondioksida yang di
ekshalasi akan terdeteksi, sehingga dapat
dipakai sebagai pengkonfirmasi letak
selang ETT
Nilai yang paling tinggi pada saat akhir
ekspirasi
Perubahan ACLS : Jalan Napas
Alat jalan napas supra glottis dapat
dipakai tanpa pemberhentian CPR
Insersi selang ETT > 10 detik sebaiknya
dihindari kecuali jalan nafas beresiko
Memerlukan banyak latihan dan
kekompakan tim
TERAPI ELEKTRIK
CPR 2 menit
Selama CPR,
berikan adrenalin 1 mg iv
Amiodarone 300 mg iv
Thank you