You are on page 1of 16

Rimba Aprianti, S.Kep.

,Ners
KUIS !!!
 Konsep keperawatan pada ibu hamil
merupakan proses kehamilan/matarantai
yang berkesinambungan dan terdiri dari
ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum,
konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi
(implantasi) pada uterus, pembentukan
plasenta dan tumbuh kembang hasil
sampai aterm
1. Anamnesa
 Anamnesa tentang identitas: nama diri sendiri,
suami, alamat, pekerjaan dan sebagainya.
 Anamnesa obstetri: kehamilan ke berapa,
apakah persalinan lahir spontan aterm, hidup
atau dengan tindakan, usia anak terkecil, untuk
primigravida lama kawin dan usia; tanggal haid
terakhir.
 Anamnesis tentang keluhan utama.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik umum
 Keadaan umum: kompos mentis, tampak sakit.
 Pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernapasan dan
suhu, berat badan.
Pemeriksaan khusus obstetri
 Inspeksi (tinggi fundus uteri, keadaan dinding
abdomen, gerak janin yang tampak).
 Palpasi (menurut Kneble, Leopold, Buddin,
Ahfeld).
 Teknik pemeriksaan leopold:
Leopold I
 Kedua telapak tangan pada fundus uteri untuk
menentukan tinggi fundus uteri, sehingga
perkiraan usia kehamilan dapat disesuaikan dengan
tanggal haid terakhir.
 Bagian apa yang terletak di fundus uteri. Pada
letak membujur sungsang, kepala bulat terasa
keras dan melenting pada goyangan, pada letak
kepala akan teraba bokong pada fundus: tidak
keras tak melenting dan tidak bulat, pada letak
lintang, fundus uteri tidak diisi oleh bagian-bagian
janin.
Leopold II
 Kemudian kedua tangan diturunkan menelusuri
tepi uterus untuk menentukan bagian apa yang
terletak dibagian samping
 Letak membujur dapt ditetapkan punggung anak,
yang teraba rata dengan tulang iga seperti papan
cuci.
 Pada letak lintang dapat ditetapkan dimana kepala
janin.
Lepold III
 Menentukan bagian apa yang terdapat diatas
simpisis pubis.
 Kepala akan teraba bulat dan keras sedangkan
bokong teraba tidak keras dan tidak bulat. Pada
letak lintang simpisis pubis akan kosong.
Lepold IV
 Pada pemeriksaan leopold IV, pemeriksa
menghadap kearah kaki ibu untuk menetapkan
bagian terendah janin yang masuk ke pintu atas
panggul.
 Bila bagian terendah masuk PAP telah
melampaui lingkaran terbesarnya, maka tangan
yang melakukan pemeriksaan divergen,
sedangkan bila lingkaran terbesarnya belum
masuk PAP maka tangan pemeriksa konvergen.
 Perkusi (meteorisme, tanda cairan bebas).
 Auskultasi (bising usus, denyut jantung janin,
gerak janin intrauterin, hal lain yang
terdengar).
 Pemeriksaan dalam (pembukaan, perlunakan
serviks, ketuban, penurunan bagian terendah,
penempatan kombinasi, tumor yang
menyerupai bagian terendah, pelvimetri
panggul).
Indikasi pemeriksaan dalam:
 Indikasi sosial untuk menentukan keadaan
kehamilan atau persalinan, sebelum ditinggalkan
oleh penolong.
 Jika ada pemeriksaan luar, kedudukan janin tidak
dapat ditentukan.
 Jika ada sangkaan kesempitan panggul dan CPD.
 Jika karena sesuatu, persalinan tidak maju-maju.
 Jika akan diambil tindakan obstetriboperatif.
 Menentukan nilai skor pelvis.
 Pemeriksaan tambahan (pemeriksaan
laboratorium, ultrasonografi, tes pemeriksaan
air ketuban, tes pemeriksaan bakteriologis).
 Sumber: Manuaba, 2010.
Trimester I dan II
• Setiap bulan sekali.
• Diambil data tentang laboratorium.
• Pemeriksaan ultrasonografi.
• Nasehat tentang diet 4 sehat 5 sempurna,
tambahkan protein 0,5 gram/kg BB (1
telur/ hari).
• Observasi adanya penyakit yang
mempengaruhi kehamilan, komplikasi
kehamilan dan imunisasi tetanus 1.
 Trimester III
 Setiap 2 minggu sekali sampai ada tanda kehamilan.
 Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil
pengobatan.
 Diet 4 sehat 5 sempurna.
 Pemeriksaan ultrasonografi.
 Imunisasi tetanus 2.
 Observasi adanya penyakit yang menyertai
kehamilan, komplikasi hamil trimester ke-3.
 Rencana pengobatan.
 Nasihat tentang tanda inpartu, kemana harus datang
untuk melahirkan.
 Sumber: Manuaba, 2010.
SEMOGA
BERMANFAAT

You might also like