You are on page 1of 11

Nama Kelompok :

1.Aditya Dwi P
2.Anisyatun M
3.Bima Anugerah P
4.Endah Ayik S
5.Hadli Egika
6.Hafiz Wafiy A
 Ataxic gait / ataksia sering muncul ketika bagian
dari sistem saraf yang mengendalikan gerakan
mengalami kerusakan. Penderita ataksia
mengalami kegagalan kontrol otot pada tangan
dan kaki mereka, sehingga menghasilkan
kurangnya keseimbangan dan koordinasi atau
gangguan gait (Glucosamine/chondroitin Arthritis
Intervention Trial).
 Penyakit ini disebabkan kemunduran jaringan saraf
pada urat saraf tulang belakang (spinal cord) dan saraf
yang mengendalikan gerakan otot pada lengan dan
kaki. Urat saraf menjadi tipis dan sel-sel saraf
kehilangan serabut myelin.
 Penyebab lainnya juga disebabkan oleh hilangnya fungsi otak , otak kecil,
yang mana berfungsi sebagai pusat koordinasi. Bagian kanan dari otak
kecil mengkontrol koordinasi bagian kanan tubuh sedangkan bagian kiri
mengkontrol koordinasi bagian kiri. Bagian tengah otak kecil mengkontrol
pergerakan kompleks dari berjalan, kepala dan trunk stability, dan
pergerakan mata. Bagian lain dari otak kecil membantu untuk
mengkoordinasi pergerakan mata, vocal berbicara, dan menelan.
 Ataxia juga dapat disebabkan oleh tidak berfungsinya jalan masuk
dan keluar dari otak kecil. Informasi masuk ke otak kecil dari saraf spinal
dan bagian lain dari otak dan sinyal-sinyal dari otak kecil keluar ke saraf
spinal lalu ke otak. Walaupun Otak kecil tidak secara langsung
mengkontrol kekuatan, (fungsi motorik) atau perasaan, sensor motorik
harus bekerja secara normal untuk menghasilkan masukan yang benar ke
otak kecil. Seorang yang mengalami kerusakan koordinasi dapat dikatakan
orang tersebut terkena ataxia.
 Gejala dan waktu onset tergantung dari tipe ataksia. Bahkan
terdapat banyak variasi dalam keluarga yang sama dengan
tipe ataksia yang sama. Kelainan resesif umumnya
menyebabkan gejala yang dimulai sejak masa kanak-kanak
dibandingkan dewasa.
 Biasanya keseimbangan dan koordinasi yang dipengaruhi
pertama kali. Tidak adanya koordinasi tangan, lengan dan
kaki dan kemampuan berbicara adalah gejala umum
lainnya. Berjalan menjadi semakin sulit dan ditandai oleh
berjalan dengan menempatkan kaki semakin jauh untuk
mengimbangi keseimbangan yang buruk.
Diagnosa dilakukan berdasarkan pemeriksaan klinis termasuk riwayat
medis dan melalui pemeriksaan fisik. Tes yang dilakukan meliputi:
 Elektromiogram (EMG), yang mengukur aktivitas elektrik sel-sel otot.
 Studi pengantaran saraf, yang mengukur kecepatan saraf meneruskan
rangsangan.
 Elektrokardiogram (EKG), yang memberikan hasil grafik aktivitas elektrik
atau pola denyut jantung
 Ekokardiogram, yang merekam posisi dan gerakan otot jantung.
 Magnetic Resonance Imaging (MRI) atau scan computed tomography (CT)
scan, yang menyediakan gambar otak dan urat saraf tulang belakang.
 Ketukan tulang belakang (spinal tap) untuk mengevaluasi cairan
serebrospinal.
 Tes darah dan urin untuk mengetahui naiknya kadar glukosa.
 Tes genetik untuk mengidentifikasi gen yang dipengaruhi.
 Seiring dengan banyaknya penyakit degeneratif pada sistem
saraf, tidak ada obat atau pengobatan yang efektif untuk
Ataksia. Bagaimana pun, banyak gejala dan komplikasi yang
dapat diobati untuk membantu pasien mempertahankan fungsi
optimal selama mungkin.

Masalah orthopedi seperti deformitis kaki dan skoliosis dapat


diatasi dengan alat penguat atau operasi. Terapi fisik dapat
memperlama penggunaan lengan dan kaki. Peneliti berharap
kemajuan dalam memahami genetik ataksia dapat menjadi
pemecahan dalam pengobatan.
Ataksia dapat dicegah bila Anda:
 Pencegahan tergantung pada kondisi medis yang didiagnosa
pada diri anda.
Penyakit yang di turunkan secara genetik ini tidak dapat di
cegah.
Menghilangkan kebiasaan – kebiasaan buruk, seperti
mengkonsumsi alkohol, narkoba, merokok, dll.
 Tidak ada obat khusus yang dapat menyembuhkan ataxic atau
gejala-gejala dari ataxic ini. Sekarang ini tujuan dari
penyembuhan penyakit ataxic adalah untuk memperbaiki
kulitas hidup, diharapkan pula dengan berjalannya waktu
dapat ditemukan obat yang dapat menyembuhkan dari
penyakit ini.Agar penderita ataxic dapat sebisa mungkin
melakukan pekerjaan sehari-hari (jalan, makan, kominikasi
dll) maka diberikan peralatan-peralatan yang dapat
memudahkan mereka. Contohnya seperti kursi roda, tongkat,
tongkat penyokong tubuh, dan lain-lain.

You might also like