You are on page 1of 60

Asuhan Keperawatan pada

Tumor Ganas:
Penyakit Trofoblas Ganas
dan Ca Endometrium
hello!

SGD
6
Eliesa Rachma Putri 131611133001
Cucu Eka Pertiwi 131611133007
Nafidatun Naafi’a 131611133015
Indah Latifa 131611133016
Listya Ernissa Mardha 131611133017
Desi Choiriyani 131611131021
Arinda Naimatuz Zahriya 131611133024
Mudrika Novita Sari 131611133050
1.
Penyakit Trofoblas
Ganas
Let’s start with the first set of slides

Suatu tumor ganas yang berasal dari sitotrofoblas
dan sinsisiotrofoblas yang menginvasi miometrium,
merusak jaringan disekitarnya dan pembuluh darah
hingga menyebabkan perdarahan
KLASIFIKASI

NON-METASTATIK METASTATIK

Tumor atau keganasan hanya • Metastase paru-paru, ditandai dengan


berada di uterus, dan ditandai adanya lesi yang muncul tanpa gejala di
radiografi, hemoptosis, dispnea, dan sakit
dengan pendarahan vagina yang didaerah thoraks.
abnormal. • Metastase vagina ditandai dengan
pendarahan pada vagina yang tidak
teratur dan lesi vaskular.
• Metastase hipervaskular.
• Metastase otak, ditandai dengan sakit
kepala, pusing, dan penurunan
kemampuan motorik maupun sensorik.
• Metastase hati.
pengelompokkan dan identifikasi

Stadium Keterangan

Penyakit hanya terbatas pada uterus; pasien mengalami peningkatan kadar β-


I
hCG persisten.
PTG meluas ke luar uterus, tetapi hanya terbatas pada struktur genitalia
II
(metastase pada vagina atau pelvis)
PTG meluas ke luar uterus, metastase meluas ke paru-paru, dengan atau
III tanpa metastase pada saluran genitalia; diagnosis berdasarkan peningkatan
kadar hCG dengan adanya lesi-lesi pulmoner pada foto radiologik dada.
Pasien yang mengalami penyakit lanjut dengan keterlibatan otak, hati, ginjal,
atau saluran gastrointestinal; masuk dalam kategori risiko-paling tinggi,oleh
IV karena sebagian besar resisten terhadap kemoterapi; pada banyak kasus
penyakit timbul setelah kehamilan non-mola dan memiliki gambaran histologik
koriokarsinoma.
FAKTOR
RESIKO Faktor umur

Faktor riwayat
Faktor lain
kehamilan

Faktor sosial Faktor kehamilan


ekonomi ganda

Faktor makanan
Faktor graviditas
minuman

Faktor
Faktor
kebangsaan/
genetika
etnik
MANIFESTASI KLINIS

▸Perdarahan yang tidak teratur setelah berakhirnya suatu kehamilan


▸Pada pemeriksaan ginekologi ditemukan uterus membesar dan lunak.
▸Kista tekalutein bilateral.
▸Lesi metastasis di vagina dan organ lain. ‘
▸Perdarahan karena perforasi uterus atau lesi metastasis ditandai dengan: nyeri
perut, batuk darah, melena, dan peningkatan tekanan intrakranial berupa sakit
kepala, kejang, dan hemiplegia.
▸Kadar β hCG paska mola setelah menurun, tidak menurun malahan dapat
meningkat lagi atau titer β hCG yang meninggi setelah terminasi kehamilan, mola
atau abortus.
▸Pemeriksaan foto thorax dapat ditemukan adanya lesi yang metastasis.
▸Pada sediaan histopatologis dapat ditemukan villus namun demikian dengan tidak
memperlihatkan gambaran patologik tidak dapat menyingkarkan suatu keganasan.
PATOFISIOLOGI
Berikut beberapa uraian tentang jenis GTD:
Mola Hidatidosa
Di dalam cavum uteri terdapat jaringan vesikular berukuran bervariasi, yang kecil
sebesar kacang hijau, yang besar berdiameter hingga 1-3 cm, dindingnya tipis, di
dalam vesikel terdapat cairan jernih tak berwarna atau kuning muda. Di antara
jaringan vesiuler terdapat serat halus saling berhubungan, bentuknya seperti
untaian anggur.

Mola Invasif
Karakteristik mola invasif adalah jaringan mola menginvasi lapisan otot uterus atau
timbul metastasis ke bagian lain. Dasar diagnosis patologi adalah pertama, harus
menemukan korion atau bayangan korion yang sudah regresi, sel trofoblas dapat
mengaalami hiperplasia bervariasi: ke dua, terdapat invasi lapisan otot uterus atau
metastasis ekstrauterina. Tapi ada kalanya lesi primer dan lesi metastatik memiliki
manifestasi berbeda, umumnya dianggap bila disuatu lokasi ditemukan korion,
maka harus dimasukkan dalam statistic mola invasif.
Cont …

Khoriokarsinoma
Koriokarsinoma merupakan tumor sel trofoblas yang sangat ganas.
Karakteristiknya adalah sel trofoblas tidak membentuk korion atau mola
hidatidosa, api secara sporadis menginvasi lapisan otot uterus, menimbulkan
destruksi hebat dan dari itu bermetastasis ke jaringan atau organ lain. Progresi
penyakit sangat cepat, dan dapat membawa kematian cepat.

Placental Site Trophoblastic Tumor


PSST sangat jarang ditemukan, dalam belasan tahun terakhir baru secara resmi
istilah ini dipakai, merupakan penyakit trofoblastik jenis keempat selain mola,
mola invasif dan koriokarsinoma.
Uterus membesar, tumor tumbuh polipoid, berwarna kuning keputihan,
konsistensi lunak, menonjol ke dalam rongga uteri, atau memnembus tunika
serosa, di area lesi terdapat fokus perdarahan kecil.
WOC

Khoriokarsinoma
Masalah Keperawatan

• Kematian pada janin


• Kurangnya pengetahuan
• Risiko tinggi kekurangan cairan
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan
• Gangguan perfusi jaringan
Kemoterapi
Prinsip dasar
penanganan
penyakit trofoblas
ganas

Operasi
Pengobatan

○ Kemoterapi, resiko o Paket suntikan kemo ○ Setiap peket


paling rendah sesuai yang harus dijalani terdiri diberikan 3 minggu
dengan dari 5 paket dimana 1 sekali. Untuk paket
perkembangan sel paket terdiri dari 5 kemo pertama dan
kanker apakah suntikan dan diberikan ke-2 diwajibkan untuk
berkurang atau selama 5 hari berturut- menginap di rumah
bertambah, jika turut 1 x 24 jam, hal ini sakit dengan
bertambah maka guna menurunkan kadar tambahan infus untuk
akan dinaikkan βhCG dalam darah mengurangi rasa
kombinasi dosis yang sebagai indikasi masih sakit/mual efek dari
diberikan. hidup ataukah sudah kemoterapi serta
matinya sel-sel kanker adanya evaluasi
yang ada di rahim, juga setiap setelah
pemantauan dengan pemberian suntikan.
USG secara rutin
CONT…

○ Untuk paket ke-3 ○ Jika setelah 5 paket ○ Maka hasil kadar ○ Akan tetapi
dan selanjutnya suntikan ternyata βhCG darah sudah tidak menutup
bisa dilakukan kadar βhCG dalam normal yakni kemungkinan
seperti berobat darah belum kurang dari 1 atau 0 sel-sel kanker
jalan. mencapai nilai di koma, namun hal tersebut akan
bawah 1 atau tersebut sudah tumbuh
mencapai nilai nol (0) menunjukan kembali, untuk
sehingga diharuskan indikasi negatif itu followup
menambahkan 1 terhadap urin serta dokter .
paket kemoterapi lagi hilangnya sel-sel
dengan jumlah kanker pada rahim.
suntikan yang sama
seperti paket-paket
sebelumnya.
Asuhan Keperawatan Penyakit Trofoblas Ganas

Kasus :

Ny. A 36 tahun, seorang ibu rumah tangga, G9 P0 A8, masuk rumah sakit
padahari Jumat tanggal 16 Maret 2018 dengan keluhan adanya tanda-tanda
kehamilan dan merasa hamil disertai mual muntah hingga perdarahan pada
vagina. Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan bahwa uterus sebesar 16
minggu, porsio tertutup, fluxus (+). Dengan hasil pemeriksaan laboratorium,
diantaranya hemopoetik: normal, SGOT 444,3 U/L. T3 1,58 ng/ml, T4 >
24,86 ug/dl, TSH 0,005 mLU/L, beta hCG 772,093 IU/ml, namun ginjal masih
dapat berfungsi dengan baik.
Analisa Data

▸DO : Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan bahwa uterus sebesar 16


minggu, porsio tertutup, fluxus (+). Dengan hasil pemeriksaan laboratorium,
diantaranya hemopoetik: normal, SGOT 444,3 U/L. T3 1,58 ng/ml, T4 > 24,86
ug/dl, TSH 0,005 mLU/L, beta hCG 772,093 IU/ml, namun ginjal masih dapat
berfungsi dengan baik.

▸DS : Klien mengeluhkan adanya tanda-tanda kehamilan dan merasa hamil


disertai mual muntah, dan adanya perdarahan pada vagina.
Pengkajian
Biodata
Nama : Ny. A
Umur : 36 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga: -
Tanggal Masuk : Jumat, 16 Maret 2018

Keluhan Utama
Klien mengatakan merasa hamil disertai mual muntah dan pendarahan
pervaginam. Mengkaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya
perdarahan pervaginam berulang.

Riwayat Kesehatan
• Riwayat Kesehatan Sekarang
• Riwayat Obstetric dan Gynekologi
• Riwayat Kesehatan Masa Lalu
• Riwayat Pembedahan
Cont….

▸Riwayat Penyakit yang Pernah Dialami


▸Riwayat Kesehatan Keluarga
▸Riwayat Kesehatan Reproduksi
▸Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas
▸Riwayat Seksual
▸Riwayat Pemakaian Obat
▸Pola aktivitas sehari hari
Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri kronis berhubungan dengan infiltrasi tumor.


2. Risiko perdarahan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
kewaspadaan perdarahan.
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh.
Pemeriksaan Fisik
• Sentuhan dengan merasakan suatu pembengkakan, mencatat suhu,
derajat kelembaban dan tekstur kulit atau menentukan kekuatan kontraksi
uterus.
Palpasi • Tekanan dengan menentukan karakter nadi, mengevaluasi edema,
memperhatikan posisi janin atau mencubit kulit untuk mengamati turgor..

• Menggunakan jari dengan cara mengetuk lutut dan dada, kemudian


dengarkan bunyi yang menunjukkan ada atau tidaknya cairan, massa atau
konsolidasi.
• Menggunakan palu perkusi dengan cara mengetuk lutu dan mengamati
Perkusi ada atau tidaknya refleks pada kaki bawah, memeriksa refleks kulit
apakah ada kontraksi dinding perut atau tidak.

• Mendengarkan di ruang antekubiti untuk tekanan darah, dada untuk bunyi


Auskultasi jantung atau paru, abdomen untuk bising usus atau denyut jantung janin.
Perencanaan dan Intervensi
Evaluasi

• Klien mengatakan berkurangnya atau hilangnya nyeri.


• Kondisi klien menunjukkan tidak adanya tanda dehidrasi.
• Klien menunjukkan bebas dari tanda dan gejala infeksi
• Klien menunjukkan berkurangnya cemas
Ca Endometrium
Konsep Dasar Kanker Endometrium

Karsinoma
endometrium adalah
tumor ganas epitel Kanker endometrium Kanker endometrium
primer di adalah jaringan atau tumbuh pada
endommetrium, selaput lender rahim ovarium, tuba falopii,
umumnya dengan yang tumbuh di luar dan saluran menuju
diferensiasi glandular rahim vagina
dan berpotensi
mengenai miometrium
Etiologi

Kelebihan berat badan (obesitas)

Sudah memasuki masa menopause

Mengalami menstruasi diusia yang terlalu dini atau


memasuki masa menopause yang lebih lambat
dibandingkan wanita pada umumnya

Belum pernah hamil

Menderita sindrome hereditary nonpolyposis colorectal


cancer (HNPCC)
Manifestasi Klinis

Keluarnya
darah dari Sulit buang Nyeri saat
Nyeri saat
vagina air besar berhubunga
menstruasi.
bukan atau diare n seksual.
menstruasi

Keluar darah Keluar


pada saat nanah encer
Nyeri buang air atau nanah
dibagian keci dan yang disertai
pangggul terasa sakit . darah dari
vagina.
pendarahan
Pembesaran abnormal
Sakit abdomen metroragia
punggung Keputihan dan gejala pada 80–90 %
bagian bawah penekanan wanita post
kandungan menupause
Patofisiologis
Makroskopis Mikroskopis
▸Uterus membesar, permukaan dalamnya ▸Umumnya adenocarcinoma adalah
kasar, mempunyai daerah yang berpapil – differensiasi sel – sel columnar yang baik
papil yang menempati sedikitnya setengah dengan bentuk kelenjarnya menyerupai
uterus dan kadang tumor berbentuk endometrium phase proliferasitetapi sudah
polypoiddengan dasar yang terang. menginvasi ke stroma dan endometrium.
▸Permukaannya bisa halus dan ada ▸Sel epitel kelenjar berlapis – lapis.
perdarahan serta rongga uterysnya ▸Sering tampak kelenjar yang tidak teratur dan
membesar dengan dinding uterusnya yang bentuknya seperti cribriform, mempunyai
tipis. banyak inti berbentuk bundar dengan
▸Biasanya tumor terdapat didaerah fundus khromatinyang berkelompok dan anak inti yang
▸Dapat mengidentivikasi kedalam jelas.
miometrium (bisa tidak) ▸Tampak gambaran mitos tetapi dapat tidak
jelas.
▸Kira – kira 20 % kasus mengandung sel stroma
yang berisi lemak.
WOC
Cont…
Masalah Keperawatan

• Gangguan menstruasi
• Pembesaran abdomen
• Gangguan nyeri
• Adanya penggumpalan darah di pelvis
• Gangguan rasa nyaman
• Gangguan eliminasi
Penatalaksanaan
• Bedah salpingo-oophorectomy : merupakan salah satu prosedur yang cukup
umum dilakukan dalam kasus kanker endometrium. Dalam prosedur ini, indung
telur dan saluran sel telur (tuba fallopi) akan diangkat.
• Bedah histerektomi : sama seperti bedah salpingo-oophorectomy, prosedur ini
juga banyak dijalani oleh wanit – wanita penderita kanker endometrium. Pada
bedah histerektomi seluruh rahim akan diangkat.
• Kemoterapi : pemberian obat – obatan untuk membunuh sel – sel kanker. Obat –
obatan tersebut biasanya berupa pil ataupun cairan yang dimasukkan kedalam
tubuh melalui larutan infus.
• Terapi radiasi : sama seperti kemoterapi, tujuan terapi radiasi adalah untuk
menghancurkan sel – sel kanker, namun dengan menggunakan pancaran energi
tinggi.
• Terapi hormon : metode terrapi hormon ini sangat jarang digunakan karena tidak
seefektif metode pengobatan lainnya.
Pengobatan
• Pengobatan kanker endometrium tergantung dari tingkat
keparahan penyakit dan kondisi kesehatan pasien itu sendiri.
Berikut ini pilihan pengobatan yang tersedia, di antaranya:
• Untuk mengatasi kanker endometrium, pengobatan yang bisa
dilakukan salah satunya dengan kuretase atau kuret.
Sebagian besar kasus kanker endometrium diperlakukan
melalui kuretase, di mana dokter menggunakan alat logam
panjang dengan loop di akhir untuk mengikis bagian dalam
dinding rahim. Sebuah histeroskop dapat digunakan untuk
membantu dokter melihat ke dalam rahim sebelum dan
setelah prosedur.
Asuhan Keperawatan Kanker Endometrium

Kasus
Ny. S, 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan perdarahan pervaginam berupa flek-flek
sejak 1 bulan yang lalu dan terasa nyeri, klien terlihat menahan nyeri, nyeri yg dirasakan klien
seperti retusuk-tusuk pada malam hari selama 15 menit dengan skala 7. Tidak ada keputihan,
benjolan di perut maupun gangguan BAK atau BAB. Pasien punya 2 orang anak, yang terkecil
usia 27 tahun dan Ny S telah menopause sejak 4 tahun yang lalu. Pasien menikah 1 kali dan
suami pasien telah meninggal 1 tahun yang lalu. Tidak ada riwayat penggunaan hormon untuk
menopause. Tidak ada riwayat menderita tekanan darah tinggi atau kencing manis. TD 140/100
mmHg TB 142 cm suhu 37,20C RR 26 x/mnit nadi 110 x/mnit HR:110x/mnit BB 49 kg IMT 24,74.
Status ginekologis porsio dan mukosa vagina licin, uterus sebesar telur angsa, tidak berbenjol,
mukosa rektum licin. pap smear dalam batas normal. Pada USG didapatkan uterus membesar
dengan lesi hiperekoik di dalam kavum uteri/endometrium inhomogen bertepi rata. Hasil PA
memperlihatkan adanya adenokarsinoma berdiferensiasi sedang-buruk kemungkinan dari
endometrium. klien mengatakan tidak bisa tidur karena memikirkan penyakitnya, Pasien terlihat
pucat dan berkeringat klien mengatakan cemas ketika akan direncanakan untuk dilakukan
laparotomi untuk kanker endometrium stadium II, yang akhirnya untuk meneruskan terapi apa
yang akan diberikan pada pasien.
Analisa Data

▸DO: Terlihat benjolan di perut klien, ▸DS: Pasien mengeluhkan perdarahan


maupun gangguan BAK (dysuria) atau pervaginam berupa flek-flek sejak 1
BAB (konstipasi), klien terlihat bulan yang lalu dan terasa nyeri, nyeri
menahan nyeri. TD: 140/100 mmHg, yg dirasakan klien seperti retusuk-tusuk
nadi: 110 x/mnit, RR: 26 x/mnit, suhu: pada malam hati selama 15 menit
37,20C, HR:110x/mnit. degnan skala 7 Agen injuri biologi nyeri
▸DO: Pasien terlihat pucat ketika akan ▸DS: Pasien mengatakan cemas ketika
direncanakan untuk dilakukan akan direncanakan laparotomy,
laparotomy. TD: 140/100 mmHg, nadi: ancaman terhadap konsep diri cemas
110 x/mnit, RR: 26 x/mnit, suhu: ▸DS: klien mengatakan tidak bisa tidur
37,20C, HR:110x/mnit . memikirkan penyakitnya cemas
▸DO: klien terlihat pucat. TD: 140/100 Gangguan pola tidur
mmHg, nadi: 110 x/mnit, RR: 26
x/mnit, suhu: 37,20C, HR:110x/mnit.
Proses Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Nama Perawat : Jumadi 2. Penanggung Jawab
Tanggal Pengkajian : 16 Juni 2011 Nama : Tn. A
Jam Pengkajian : 07 : 30 WIB Agama : Islam
1. Identitas Pasien : Pendidikan : SMA
Nama : Ny. S Pekerjaan : Wirausaha
Umur : 57 Tahun Status Pernikahan : Menikah
Agama : Islam Alamat : kledokan
Suku : Jawa Hubungan dengan klien : Anak Pasien
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT 3. Keluhan Utama
Status pernikahan : janda 4. Riwayat Penyakit
Alamat : kledokan  Riwayat Penyakit Sekarang
Tanggal Masuk RS : 16 juni 2011  Riwayat Penyakit Dahulu
Jam masuk : 07.00  Riwayat Penyakit Keluarga
Diagnosa Medis : Ca
endometrium 5. Pemeriksaan Fisik

6. Pola aktivitas dan latihan


Diagnosa

Nyeri akut berhubungan


dengan agens cidera
biologis

Ansietas (cemas)
berhubungan dengan
ketakutan

Gangguan rasa nyaman


beerhubungan dengan
gejala terkait penyakit
Intervensi
Evaluasi

a. Klien merasakan dan mengatakan menurunnya


rasa nyeri

b. Klien menunjukkan berkurangnya ketakutan dan


kecemasan

c .Klien menunjukkan perasaan lebih nyaman dari


sebelumnya
THANK YOU
Daftar Pustaka
▸ Blackwell, W. (2015-1017). NANDA International, Inc. 9600 Garsington Road, Oxford, OX4 2DQ, UK: The Atrium,
Southern Gate, Chichester, West Sussex, PO19 8SQ, UK.
▸ Dhanda, S., Ramani, S., & Thakur, M. (2014). Gestational Trophoblastic Disease: A Multimodality Imaging
Approach with Impact on Diagnosis and Management. Radiology Research and Practice, 2014, 842751. Effendi,
A., Fidiawati, W. A., & Rustam, R. P. (2014). Profil Penderita Karsinoma Endometrium di RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru Periode 2008-2013. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Kedokteran, 1(2), 1-10.
▸ Khrismawan, K., Saleh, A. Z., Sanif, R., & Theodorus, T. (2004). Efficacy of NETDC (new england trophoblastic
disease center) prognostic index score to predict gestational trophoblastic tumor from hydatidiform mole.
Medical Journal of Indonesia, 13(1), 40-46.
▸ Lane, R., & St. Louis, M. (2013). NURSING INTERVENTIONS CLASSIFICATION (NIC), SIXTH EDITION. United
States of America: Elsevier.
▸ May, T., Goldstein, D. P., & Berkowitz, R. S. (2011). Current Chemotherapeutic Management of Patients with
Gestational Trophoblastic Neoplasia. Chemotherapy Research and Practice, 2011, 806256. Prawirohardjo SP.
Penyakit Trofoblas Ganas, Ilmu kebidanan dan Penyakit Kandungan Yayasan Bina Pustaka Ed II 1981 : 210-
213, 303-312.
▸ Santaballa, A., García, Y., Herrero, A., Laínez, N., Fuentes, J., De Juan, A., … García-Martinez, E. (2018). SEOM
clinical guidelines in gestational trophoblastic disease (2017). Clinical & Translational Oncology, 20(1), 38–46.
Sofian A., Kanker Endometrium. In: Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta, 2006 : 456-467
▸ Sue Moorhead, P. R. (2014). NURSING OUTCOMES CLASSIFICATION (NOC). Kidlington, Oxford OX5 1GB:
Elsevier Global Rights

You might also like