You are on page 1of 19

Asuhan Keperawatan

Komunitas Agregat
Anak Usia Sekolah

Oleh : Kelompok 2
1. Tumbuh Kembang Anak
Usia Sekolah
Masa sekolah (usia 6-12 tahun) adalah periode ketika anak
dianggap mulai dapat bertanggung jawab atas perilakunya
sendiri,dalam hubungannya dengan orang tua mereka, teman
sebaya, dan orang orang lainnya (Mickhael(2010).
Perkembangan anak masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan
keluarga. Sebagai orang tua harus mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan anaknya terutama pada usia ini karena pertumbuhan
anak-anak sangat pesat yang harus diimbangi dengan pemberian
nutrisi dan gizi yang seimbang.
Pertumbuhan Perkembangan

Usia
Tinggi badan Berat badan Motorik Kognitif
Mampu meloncati tali 25 cm, Menggambar dengan bentuk
belajar naik sepeda. proporsional, memakai dan mengancing
6-8 tahun 120-130 cm 21-27 kg baju. Menulis, lancar membaca.

Melakukan olah raga


permainan seperti bulutangkis, Pandai menyanyi, mampu membuat

sepak bola, tangkas sebuah karangan, Menyerap


9-10 tahun 131-145 cm 28-33 kg bersepeda. pelajaran dengan optimal, mulai belajar
berdiskusi dan mengemukakan
pendapat.

Konsentrasi belajar meningkat, mulai


Melompat tali sampai diatas 50
belajar bertanggung jawab, senang
11-12 tahun 145-152 cm 33-39 kg cm, terampil dalam
berpetualang dan mempunyai rasa ingin
menggunakan peralatan.
tahu yang besar.
2. Permasalahan kesehatan anak usia sekolah
pada penyakit kronis

1. Asthma
Asthma didefinisikan sebagai suatu kondisi ketika terjadi
gangguan pada sistem pernapasan yang menyebabkan
penderita mengalami mengi (wheezing), sesak napas,
batuk, dan sesak di dada terutama ketika malam hari atau
dini hari
Pertolongan pertama gejala asma pada anak
• Jauhi anak dari pemicu serangan asma, seperti polusi atau benda yang
memicu alergi asma.
• Minta anak duduk diam, biarkan dia rileks dan minta dia menarik napas
dalam-dalam. Hindari reaksi atau respon yang membuat anak
bertambah panik. Orangtua harus bersikap tenang agar anak juga bisa
lebih tenang.
• Longgarkan baju yang dikenakan anak, terutama jika dia mengenakan
pakaian ketat
• Berikan inhaler, dan minta anak menghirupnya dua kali dengan jeda
dua menit, sampai anak merasa baikan. Bila cara ini tidak berhasil,
anak harus segera dibawa ke dokter
• Jika lupa membawa inhaler, berikan air hangat untuk dia minum
sampai inhaler didapatkan. Atau segeralah bawa anak ke rumah sakit.
2. Kanker
• Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-
sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker.

• Kanker pada anak dapat dikenali dengan gejala, pemeriksaan


medis dan biopsi. Pemeriksaan medis untuk mendeteksi kanker
juga perlu menggunakan pencitraan sinar-x untuk menemukan
tumor pada anak. Selanjutnya bagian tubuh atau benjolan tumor
akan diambil sedikit untuk pemeriksaan sel kanker, atau yang
dikenal dengan pemeriksaan biopsi.Terdapat beberapa metode
pengobatan kanker pada anak, seperti radiasi, kemoterapi, dan
operasi
• 3. Autisme
Autisme bukan suatu gejala penyakit, tetapi berupa sindroma (kumpulan
gejala) yang terjadi penyimpangan perkembangan sosial, kemampuan berbahasa,
dan kepedulian terhadap sekitar (Yatim, 2003).
Autisme dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.Faktor internal meliputi
genetik, psikologis, neorobiologis, prenatal, natal, infeksi virus, dan trauma
kelahiran. Sementara faktor eksternalnya antara lain lingkungan bahan kimia
beracun, merkuri, timbal, kadmium, arsenik, dan aluminium (Handojo, 2008).

4. Obesitas
Pada anak, kegemukan dan obesitas juga dapat mengakibatkan berbagai
masalah kesehatan yang sangat merugikan kualitas hidup anak seperti gangguan
pertumbuhan tungkai kaki, gangguan tidur, sleep apnea (henti napas sesaat) dan
gangguan pernafasan lain. Kegemukan/obesitas juga berdapmak  psikologis pada
anak sekolah misalnya ejekan dari teman-teman sekelas atau teman sepermainan.
3. Permasalahan kesehatan terkait perilaku dan
permasalahan belajar

• 1. ADHD
ADHD adalah gangguan yang terjadi mulai sejak masa kanak-kanak,
biasanya baru terdeteksi saat usia 7 tahun, atau ketika mulai masuk taman
bermain (playgroup) dan taman kanak-kanak. ADHD memiliki tiga ciri utama
yaitu:
1. tidak mampu memusatkan perhatian;
2. kesulitan mengendalikan impuls;
3. hiperaktivitas.
2.Gangguan Belajar
Gangguan belajar adalah masalah yang dapat mempengaruhi
kemampuan otak dalam menerima, memproses, menganalisis dan
menyimpan informasi.
Masalah yang terkait dengan kesehatan mental dan gangguan
belajar yaitu kesulitan dalam membaca, menulis, mengeja,
mengingat, penalaran, serta keterampilan motorik dan masalah
dalam matematika.

3.Difabel
Difabel adalah mempunyai kelainan fisik dan atau mental yang
dapat mengganggu atau merupakan suatu rintangan dan hambatan
baginya untuk melakukan aktifitas secara layak atau normal.
4. Imunisasi
Usia yang dianjurkan untuk Imuniasasi dan Skirining
Usia Imuniasasi dan Skirining
2 bulan DPT, OPV, HBC, HBV
4 bulan DPT, OPV, HBC, HBV
6 bulan DPT, HBC, HBV
12 bulan Tes tuberkulin (tergantung risiko pemajanan, dapat diberikan
setiap tahun, atau dua tahun sekali sesudah usia ini), vaksin
varisela

15 bulan MMR, HBC


15 sampai 18 bulan DPT, OPV, HBC
4 sampai 6 tahun DPT, OPV
10 sampai 14 tahun MMR
14 sampai 16 tahun Toksoid tetanus dewasa (diulang setiap 10 tahun seumur hidup)
5.Asuhan keperawatan
1. Pengkajian

a. Demografi : Jumlah anak usia sekolah keseluruhan, jumlah anak usia sekolah menurut jenis
kelamin, golongan umur.
b. Etnis : suku bangsa, budaya, tipe keluarga.
c. Nilai, kepercayaan dan agama : nilai dan kepercayaan yang dianut oleh anak usia sekolah
berkaitan dengan pergaulan, agama yang dianut, fasilitas ibadah yang ada, adanya organisasi
keagamaan, kegiatan-kegiatan keagamaan yang dikerjakan oleh anak usia sekolah.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko Cidera
2. Risiko Pertumbuhan tidak Proporsional
2. Diagnosa,NIC,NOC

1. Risiko Cedera
Defenisi: Rentan mengalami cedera fisik akibat kondisi
lingkungan yang berinteraksi dengan sumber adaptif dan
sumber defensif individu, yang dapat mengganggu
kesehatan.

NOC : Keperahan Cedera Fisik


NIC : -Manajemen Lingkungan: Keselamatan
Aktivitas- aktivitas:
- Identifikasi kebutuhan keamanan pasien berdasarkan fungsi fisik dan kognitif serta riwayat
perilaku di masa lalu
- Identifikasi hal-hal yang membahayakan di lingkungan (misalnya, [bahaya] fisik, biologi, dan
kimiawi)
- Singkirkan bahan berbahaya dari lingkungan jika diperlukan
- Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bahan berbahaya dan berisiko
- Sediakan alat untuk beradaptasi (misalnya, kursi untuk pijakan dan pegangan tangan)
- Gunakan peralatan perlindungan (misalnya, pengekangan, pegangan pada sisi, kunci pintu,
pagar, dan gerbang) untuk membatasi mobilitas fisik atau akses pada situasi yang membahayakan

-Dukungan Perlindungan terhadap Kekerasan: Anak


Aktivitas- aktivitas:
• Identifikasi ibu yang memiliki riwayat tidak adanya atau terlambat (empat bulan atau lebih)
dalam hal [mengikuti] perawatan prenatal
• Identifikasi orang tua yang memiliki anak, [dimana anak tersebut] telah berpindah dari rumah
atau [orang tua yang] telah menyerahkan anak pada saudaranya yang lain untuk jangka waktu
yang lama
• Identifikasi orang tua yang memiliki riwayat penyalahgunaan zat, depresi, atau memiliki
penyakit psikiatrik utama
• Identifikasi orang tua yang menunjukkan perlunya peningkatan kebutuhan pendidikan
sebagai orangtua (misalnya, orangtua dengan masalah pembelajaran, orang tua yang
secara verbal menyatakan perasaan tidak mampu, orang tua yang baru memiliki anak
pertama, orang tua yang masih remaja)
• Identifikasi orangtua yang memiliki riwayat kekerasan dalam rumah tangga atau ibu
yang memiliki riwayat sering ‘cedera’ tidak sengaja.

B. Risiko Pertumbuhan tidak Proporsional


Defenisi: Rentan mengalami pertumbuhan di atas persentil ke-97 atau di bawah persentil
ke-3 untuk usia, yang melewati dua jalur persentil, yang dapat mengganggu kesehatan
NOC : Pertumbuhan
NIC : -Dukungan Pengasuh [Caregiver Support]

Aktivitas-aktivitas:
• Mengkaji tingkat pengetahuan caregiver
• Mengkaji tingkat penerimaan caregiver terkait dengan perannya [ntuk menyediakan
perawatan]
• Menerima ekspresi negatif dari caregiver
• Tidak menyepelekan peran sulit caregiver
• Menelusuri lebih lanjut kelebihan dan kekurangan caregiver
• Mengakui tingkat ketergantungan pasien terhadap caregiver, sesuai dengan
kebutuhan
• Membuat pernyataaan positif pada caregiver, sesuai dengan kebutuhan
 
-Skirining Kesehatan
Aktivitas-aktivitas:
• Tentukan populasi target untuk [dilakukannya] pemeriksaan kesehatan
• Iklankan layanan skiring kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
• Sediakan akses yang mudah bagi layanan skiring (misalnya, waktu dan tempat)
• Jadwalkan pertemuan untuk meningkatkan efisiensi dan perawatan individual
• Gunakan instrumen skrining yang valid dan terpercaya
• Instruksikan pasien akan rasionalisasi dan tujuan pemeriksaan kesehatan serta
pemantauan diri
• Dapatkan persetujuan untuk [dilakukannya] prosedur skrining kesehatan, yang
sesuai
• Berikan privasi dan kerahasiaan
E. Evaluasi
Perawat komunitas dapat mengevaluasi semua implementasi yang
telah dilakukan dengan merujuk pada tujuan yang telah ditetapkan
yaitu mencapai kesehatan anak usia sekolah yang optimal.
6. Promosi dan prevensi kesehatan pada anak
usia sekolah
Promosi kesehatan di sekolah adalah upaya meningkatkan kemampuan peserta didik, guru
dan masyarakat lingkungan sekolah agar mandiri dalam mencegah penyakit, memelihara
kesehatan, menciptakan dan memelihara lingkungan sehat, terciptanya kebijakan sekolah sehat
serta berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat sekitarnya.

Sekolah dapat dimanfaatkan untuk menanamkan nilai perilaku bersih dan hidup sehta (PHBS), melalui
promosi kesehatan terintegrasi dengan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), guru dan masyarakat
sekolah menjadi mitra pengembangan promosi kesehatan di sekolah dan anak sekolah menjadi kader
kesehatan bagi keluarga dan masyarakat. Peluang dan dukungan dlm promosi kesehatan di sekolah (dana
dan kebijakan)
7. Program kesehatan anak usia sekolah
a. Pendidikan Kesehatan : Berupa kegiatan KIE ( Kampanye Informasi Edukasi ) dalam kegiatan
Pembinaan Kader Tiwisada, PHBS Sekolah, Penyuluhan Komprehesif mengenai IMS, Nakoba dan
HIV / AIDS pada Remaja baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, Kelas Remaja bagi
Remaja putus sekolah, Kesegaran Jasmani, UKGS dalam Sikat Gigi Massal, Pembinaan Kantin
sekolah Sehat dan Pemerkosaan Jajanan Anak Sekolah, Pembinaan Saka Bhakti Husada.
b. Pelayanan Kesehatan : Berupa kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Berkala, Penjaringan Sekolah bagi
siswa baru, UKGS, Pemberian Obat Cacing, Pemberian Tablet Penambah Darah bagi Remaja Putri di
sekolah maupun luar sekolah, BIAS, Pemeriksaan Garam Beryodium.
c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat :Berupa Kegiatan Telah PHBS sekolah, PSN DBD, STBM
Sekolah.
Thank You!

You might also like