(2002))adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit. Pelayanan Kesehatan dirumah adalah pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien dirumahnnya yang merupakan bagian dari keperawatan komunitas yang berfokus pada asuhan keperawatan individu dengan melibatkan keluarga dengan tujuan menyembuhkan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik, mental dan emosi pasien Home Health Care adalah sistem dimana pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial diberikan di rumah kepada orang-orang yang cacat atau orang-orang yang harus tinggal di rumah karena kondisi kesehatannya (Neis dan Mc.Ewen , 2001) Pelayanan kesehatan berbasis dirumah merupakan suatu komponen rentang keperawatan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka, yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit termasuk penyakit terminal. 1. Teori Lingkungan (Florence Nightingale) Lingkungan fisik eksternal yang mempengaruhi proses penyembuhan dan kesehatan yang meliputi 5 Komponen : a. Udara bersih b. Air yang bersih c. Pemeliharaan yang efisien d. Kebersihan e. Penerangan Teorikonsep manusia sebagai unit (Martha E. Rogers) manusia merupakan satu kesatuan yang utuh yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Tujuan Konsep ini adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, mencegah kesakitan, dan merawat serta merehabilitasi klien yang sakit dan tidak mampu dengan pendekatan humanistik keperawatan Teori Transkultural nursing (Leininger) pelayanan yang berbasis pada kultur, dalam memberikan pelayanan seorang perawat mengunakan prinsip care. Theory of Human Caring (Watson, 1979) Caring adalah jenis hubungan yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan keperawatan untuk meningkatkan dan melidungi pasien TeoriSelf Care (Dorothea Orem) pelayanan keperawatan ditujukan kepada kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan secara mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya Ada dua bentuk teori self care : a. Perawatan diri sendiri (Self Care) b. Self Care Defisit TeoriDinamic dan Self Determination for Self Care (Rice) Perawat sebagai fasilitator dan koordinator dari pilihan keseimbangan sehat sakit yang ditetapkan oleh pasien (Aziz Alimul Hidayat, 2004). Meningkatkan perawatan yang efektif dan adekuat Mendorong pertumbuhan dan perkembangan ke arah normal Melakukan promosi dan presensi kesehatan Memperkuat fungsi-fungsi keluarga dan hubungannya Meningkatkan kesejahteraan keluarga Terpenuhi kebutuhan dasar ( bio-psiko- sosial- spiritual ) secara mandiri. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan di rumah. Bagi Klien dan Keluarga : a. Program Home Care (HC) dapat membantu meringankan biaya rawat inap yang makin mahal, karena dapat mengurangi biaya akomodasi pasien, transportasi dan konsumsi keluarga b. Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan pada saat anggoa keluarga ada yang sakit c. Merasa lebih nyaman karena berada dirumah sendiri d. Pelayanan lebih komprehensif dan holistik Bagi Perawat : a. Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan lingkungan yang tetap sama b. Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik, sehingga pendidikan kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah klien, dengan begitu kepuasan kerja perawat akan meningkat. c. Pelayanan lebih profesional a. Pengelolaan home care dilaksanakan oleh perawat b. Pelaksana Home Care adalah terdiri dari profesi kesehatan yang ada (dokter, bidan, perawat,ahli gizi, apoteker, sanitarian dan tenaga profesi yang lain). c. Mengaplikasikan konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik. d. Mengumpulkan data secara sistematis, akurat dan komrehensif. e. Menggunakan data hasil pengkajian dan hasil pemeriksaan dalam menetapkan diagnosa. f. Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada kebutuhan. g. Memberi pelayanan paripurna yang terdiri dari prepentif, kuratif, promotif dan rehabilitaif. h. Mengevaluasi respon pasien dan keluarganya dalam intervensi keperawatan, medik dan lainnya. i. Bertanggung jawab terhadap pelayanan yang bermutu melalui manajemen. j. Memelihara dan menjamin hubungan baik diantara anggota tim. k. Mengembankan kemampuan profesional. l. Berpartisipasi pada kegiatan riset untuk pengembangan home care. m. Menggunakan kode etik profesi dalam melaksanakan pelayanan di home care . Kasus-kasus penyakit terminal di anggap tidak efektif dan tidak efisien lagi apa bila di rawat di institusi pelayanan kesehatan. Misalnya pasien kanker stadium akhir yang secara medis belum ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai kesembuhan. Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada kasus-kasus penyakit degenerative yang memerlukan perawatan relative lama. Dengan demikian berdampak pada makin meningkatnya kasus-kasus yang memerlukan tindak lanjut keperawatan di rumah. Misalnya pasien pasca stroke yang mengalami komplikasi kelumpuhan dan memerlukan pelayanan rehabilitasi yang membutuhkan waktu relative lama. Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit, merasakan bahwa perawatan klien yang sangat lama (lebih dari 1 minggu) tidak menguntungkan bahkan menjadi beban manajemen. Banyak orang merasakan bahwa di rawat inap di institusi pelayanan kesehatan membatasi kehidupan manusia, karena seseorang tidak dapat menikmati kehidupan secara optimal karena terikat aturan-aturan yang ditetapkan. Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian klien dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit, sehingga dapat mempercepat kesembuhan (DEPKES, 2002).