You are on page 1of 24

Berfikir Membangun Usaha Baru,

Pengambil Alihan Usaha Dan


Penggabungan Usaha
Oleh: KELOMPOK 3
Apdil Dwi Putra Azri
Desfitri Yola
Marhamatul Laiyinah
Maya Helmita Mahdar
Novi Astrianti
Rona Syafira
Winda Sari

Dosen: Erniza Pratiwi M.Farm Apt

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU


SI VI A
1. Membuat
Usaha Baru

2. Definisi Akuisisi
& Merger

3. Tujuan Akuisisi
& Merger
MATERI
4. Klasifikasi
Akuisisi & Merger

5. Kelebihan &
Kekurangan
Akuisisi & Merger
6. Penyebab
Kegagalan
Akuisisi & Merger
Membuat Usaha
Baru
Menurut Suryana (2006 : 100) ada 3 (tiga) cara
yang dapat dilakukan untuk memulai usaha
baru, yaitu :

Kerja
Membeli
sama
Merintis perusahaa
manajeme
usaha n orang
n
baru lain
(franchisin
(buying)
g)
Merintis usaha baru
Merintis usaha baru yaitu membentuk dan mendirikan
usaha baru dengan menggunakan modal, ide,
organisasi dan manajemen yang dapat dirancang
sendiri.
Bentuk usaha baru
yang dapat dirintis
yaitu:
1.Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship),
bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri
oleh seseorang.
2.Persekutuan (partnership), suatu kerjasama
(asosiasi) dua orang atau lebih yang secara
bersama- sama menjalankan usaha bersama.
3.Perusahaan berbadan hukum (corporation),
perusahaan yang didirikan atas dasar badan
hukum dengan modal saham-saham.
Membeli perusahaan orang lain
(buying) Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan (Nasution, 2001):

Bidang dan jenis usaha yang dimasuki

Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih.

Tempat usaha yang akan dipilih.

Lingkungan usaha

Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada


lingkup atau cakupan usaha dan skala usaha
Membeli perusahaan orang lain (buying)
yaitu dengan membeli perusahaan yang telah
didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh orang
lain dengan nama dan organisasi yang sudah
ada.
Banyak alasan mengapa seseorang memilih
membeli perusahaan yang sudah ada
daripada mendirikan atau merintis usaha
baru, antara lain:

Resiko lebih rendah

Lebih mudah

Memiliki peluang untuk


membeli dengan harga yang
dapat ditawar
Kerja sama manajemen
(franchising)
Franchising adalah kerjasama manajemen
untuk menjalankan perusahaan
cabang/penyalur. Inti dari Franchising adalah
memberi hak monopoli untuk
menyelenggarakan usaha dari perusahaan
induk.

Franchisor adalah (perusahaan induk) adalah


perusahaan yang memberi lisensi, sedangkan
franchise adalah perusahaan pemberi lisensi (penyalur
atau dealer).
Bentuk Kelebihan Kekurangan
Merintis usaha • Gagasan murni • Pengakuan nama
(starting) • Bebas beroperasi barang
• Fleksibel dan mudah • Fasilitas inefisien
penggunaan • Persaingan kurang
diketahui

Membeli • Kemungkinan sukses • Perusahaan yang dijual


perusahaan • Lokasi sudah cocok biasanya lemah
(buying) • Karyawan dan pemasok • Peralatan tak efisien
biasanya sudah mantap • Mahal
• Sudah siap operasi • Sulit inovasi

Kerjasama • Mendapat pengalaman • Tidak mandiri


manajemen dalam logo, nama, • Kreaktivitas tidak
(franchising) metode teknik produksi, berkembang
pelatihan dan bantuan • Menjadi kurang
modal independen,
• Penggunaan nama, terdominasi, rentan
merk yang sudah dikenal terhadap perubahan
franchisor
Definisi Akuisisi & Merger

Akuisisi berasal dari kata Acquisitio (Latin) dan Acquisition


(Inggris)

Secara harfiah akuisisi mempunyai makna


membeli atau mendapatkan sesuatu/obyek
untuk ditambahkan pada sesuatu/obyek yang
telah dimiliki sebelumnya.

Dalam teminologi bisnis, akuisisi dapat diartikan


sebagai pengambilalihan kepemilikan atau
pengendalian atas saham atau aset suatu
perusahaan oleh perusaahaan lain
(Muhammad Aji, 2010).
Definisi Akuisisi & Merger

 Akuisisimerupakan cara pengembangan perusahaan


yang sudah ada atau menyelamatkan perusahaan
yang sedang mengalami kesulitan dana. Dengan kata
lain,akuisisi adalah menerima, memperoleh,
menguasai perusahaan lain, atau tindakan
pengambilalihan (take over) kepemilikan suatu
perusahaan melalui pembelian saham suatu
perusahaan sehingga perusahaan pengakuisisi
memiliki suara mayoritas. Contoh perusahaan rokok
Philip Morris dari Amerika Serikat memberli mayoritas
saham PT Sampoerna.
Tujuan Akuisisi &
Merger

TUJUAN Untuk menambah sinergi dari perusahaan yang


bergabung kepemilikannya akibat akuisisi.
AKUISISI
Untuk memperluas pangsa pasar bagi produk

Untuk melindungi pasar

Untuk mengakusisi produk

Untuk memperkuat bisnis inti

Untuk mendapatkan dasar berpihak di luar negeri atau


untuk mengembangkan perusahaan ke luar negeri.
Tujuan Merger

• untuk menyelamatkan perusahaan dari berbagai persoalan-


persoalan yang menghimpit perusahaan
• untuk memperluas jaringan usaha dan mengembangkan
perusahaan.
• Munir Fuady menyatakan merger dan akuisisi sebagai sarana
restrukturisasi mempunyai tujuan utama yaitu untuk
meningkatkan sinergi perusahaan
• Sri Redjeki Hartono mengatakan tujuan penggabungan
suatu perusahaan adalah untuk kemajuan dari masing-
masing perusahaan dan secara tidak langsung adalah untuk
dan demi keuntungan dan kepentingan orang-orang
(pemilik) yang berada di belakang nama perusahaan yang
bersangkutan.
Klasifikasi Akuisisi &
Merger
Menurut Reksohadiprojo dalam Wiharti (1999) akuisisi dapat dibedakan
dalam tiga kelompok besar, yaitu:

Akuisisi Akuisisi Akuisisi


horizontal vertical konglomerat

akuisisi yang yaitu akuisisi yaitu akuisisi badan


dilakukan oleh pemasok atau usaha yang tidak
suatu badan pelanggan ada hubungannya
usaha yang badan usaha sama sekali
masih dalam yang dibeli dengan badan
bisnis yang sama. usaha pembeli
Klasifikasi berdasarkan obyek yang diakuisisi
dibedakan atas akuisisi saham dan akuisisi asset,
yaitu:
Akuisisi Saham Akuisisi Asset
Istilah akuisisi Akuisisi asset secara
digunakan untuk sederhana dapat
menggambarkan dikatakan
suatu transaksi jual beli merupakan Jual beli
perusahaan, dan (asset) antara pihak
transaksi tersebut yang melakukan
mengakibatkan akuisisi asset
beralihnya (sebagai pihak
kepemilikan pembeli ) dengan
perusahaan dari pihak yang diakuisisi
penjual kepada assetnya (sebagai
pembeli. Akuisisi pihak penjual]
saham merupakan
salah satu bentuk
akisisi yang paling
umum ditemui dalam
hampir setiap
Jenis –jenis
Akuisisi

Berdasarkan Jenis Usaha

1. Akuisisi 3.
2.
Konglomer Akuisisi 4. Akuisisi
Akuisisi
at Pemusat Horizontal
Vertikal
an

Berdasarkan lokalisasi

2.
1. Akuisisi
Akuisisi
Eksternal
Internal
Berdasarkan Transaksi
3.
1.Akuisisi 4. Akuisisi
2.Akuisisi Akuisisi
Saham Kegiatan
Aset Kombina
Usaha
si

Berdasarkan Motivasi Akuisisi

2.
1. Akuisisi
Akuisisi
Strategis
Finansial
Klasifikasi Merger

4. 1.
Merger Merger
Kongentif Horizontal
3. 2.
Merger Merger
Konglome Vertikal
rat
Klasifikasi Merger
1. Merger Horizontal

Merger horizontal merupakan penggabungan 2 (dua)


perusahaan atau lebih dalam kegiatan usaha yang
sama. Misalnya penggabungan 2 (dua) perusahaan
atau lebih memiliki kegiatan usaha yang sama dibidang
perbankan.
2. Merger Vertikal

Merger Vertikal merupakan penggabungan 2 (dua)


perseroan atau lebih yang memiliki kegiatan usaha
dalam jalur hulu-hilir. Maksudnya, antara
perusahaan yang menggabungkan diri tersebut
terhubung usaha yang bersifat input dan output.
Klasifikasi Merger
3. Merger
Konglomerat
Merger ini merupakan penggabungan 2 (dua)
perseroan atau lebih yang tidak memiliki kesamaan
bidang usaha. Sehingga aktivitas bisnis tidak terkaitkan
sama sekali antara perusahaan yang menggabungkan
diri dengan perusahaan yang menerima
penggabungan.
4. Merger Kongentif

Merger Kongentif ini merupakan penggabungan 2


(dua) perseroan atau lebih yang kegiatan usahanya
sejenis atau dalam industry yang sama, tetapi
tidakmemproduksi barang yang sama dan juga tidak
ada keterkaitan input dan output.
Kelebihan Akuisisi
Keuntungan-keuntungan akuisisi saham dan akuisisi aset adalah
sebagai berikut:

a. Akuisisi Saham tidak memerlukan rapat pemegang saham dan suara pemegang
saham sehingga jika pemegang saham tidak menyukai tawaran Bidding firm,
mereka dapat menahan sahamnya dan tidak menjual kepada pihak Bidding firm.

b. Dalam Akusisi Saham, perusahaan yang membeli dapat berurusan langsung


dengan pemegang saham perusahaan yang dibeli dengan melakukan tender offer
sehingga tidak diperlukan persetujuan manajemen perusahaan.

c. Karena tidak memerlukan persetujuan manajemen dan komisaris perusahaan,


akuisisi saham dapat digunakan untuk pengambilalihan perusahaan yang tidak
bersahabat (hostile takeover).

d. Akuisisi Aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak memerlukan


mayoritas suara pemegang saham seperti pada akuisisi saham sehingga tidak ada
halangan bagi pemegang saham minoritas jika mereka tidak menyetujui akuisisi
(Harianto dan Sudomo, 2001, p.643-644).
Kekurangan
Akuisisi

Kerugian-kerugian akuisisi saham dan akuisisi aset sebagai berikut :

a. Jika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak


menyetujui pengambilalihan tersebut, maka akuisisi akan batal.
Pada umumnya anggaran dasar perusahaan menentukan paling
sedikit dua per tiga (sekitar 67%) suara setuju pada akuisisi agar
akuisisi terjadi.

b. Apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli


maka terjadi merger.

c. Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus


secara hukum dibalik nama sehingga menimbulkan biaya legal
yang tinggi. (Harianto dan Sudomo, 2001, p.643)
Kelebihan Merger

Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana


dan lebih murah dibanding pengambilalihan
yang lain. (Harianto dan Sudomo, 2001, p.641)

Kekurangan Merger

Dibandingkan akuisisi, merger memiliki beberapa


kekurangan, yaitu harus ada persetujuan dari para
pemegang saham masing-masing
perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan
persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama.
(Harianto dan Sudomo, 2001, p.642)
Penyebab Kegagalan Akuisisi & Merger
Faktor-faktor Kegagalan Merger dan Akuisisi yaitu :
(Moin, 2007)
Perencanaan pimpinan yang kurang matang.

Perusahaan target memiliki kesesuaian strategi yang


rendah dengan perusahaan pengambil alih.
Hanya mengandalkan analisis strategik yang baik tidak
cukup untuk mencapai keberhasilan merger dan
akuisisi.
Tidak adanya kejelasan mengenai nilai yang tercipta
dari setiap program merger dan akuisisi.

Rencana integrasi yang tidak disesuaikan dengan


kondisi lapangan.

You might also like