Professional Documents
Culture Documents
(MFI-317)
Senin, 08:15–09:55
Sadli, ST, M.Si. (SD)
Irma Sari, M.Si., Apt. (IS)
1
Analisis Senyawa Antibiotik
2
POKOK BAHASAN
Pendahuluan Antibiotik
Klasifikasi Antibiotik
3
PENDAHULUAN
Antibiotik adalah golongan senyawa baik alami maupun
sintesis yang memiliki efek menekan atau menghentikan
suatu proses biokimia di dalam organisme khususnya
bakteri.
Antibiotik dapat berasal dari mahkluk hidup atau sintesis.
5
…lanjutan (Pendahuluan)
Sejarah Antibiotik
1928 - Basitrasin
1940 1944
Penisilin - Kloramfenikol
Garam Penisilin Streptomisin
(Alexander
(Chain dkk.) (Selman - Neomisin
Flemming)
stabilitas baik Waksman) - Kanamisin
stabilitas buruk
KLASIFIKASI
Berdasarkan mekanisme kerja, antibiotik dibagi menjadi;
1. Inhibitor metabolisme sel: golongan sulfonamida
2. Inhibitor sintesis dinding sel: beta laktam (Penisilin,
Sefalosporin, Karbapenem)
3. Perusak dinding sel: Polimiksin
4. Perusak sintesis protein: golongan aminoglikosida
(Gentamisin, Neomisin)
5. Inhibitor sintesis protein:Tetrasiklin, Doksisiklin
6. Pengganggu metabolisme asam nukleat: Ciprofloksasin,
Levofloksasin
8
9
10
…lanjutan (Klasifikasi)
Berdasarkan spektrum kerja, antibiotik dibagi menjadi;
• Spektrum sempit bekerja pada satu jenis bakteri atau
golongan bakteri saja, contoh: Isoniazid (INH) aktif
terhadap mikrobakteri
• Spektrum sedang efektif terhadap bakteri gram
positif dan sebagian gram negatif, contoh: Ampisilin
• Spektrum luas efektif terhadap bakteri secara luas,
contoh: Kloramfenikol, Tetrasiklin
…lanjutan (Klasifikasi)
Spectrum of Activity
…the spectrum of bacteria they are active against
13
SIFAT-SIFAT
Bentuk: hablur atau serbuk
Warna: putih kecuali Tetrasiklin (kuning), Basitrasin,
Tirotrisin (putih abu-abu)
Rasa: tidak berasa kecuali Kloramfenikol,
Oksitetrasiklin, Karbomisin (pahit)
Bau: tidak berbau kecuali golongan Penisilin (bau
bawang)
Bersifat asam: Klortetrasiklin, Penisilin
Bersifat basa: Streptomisin
IDENTIFIKASI UMUM
Reaksi warna dan pengendapan
Pengamatan bentuk kristal
Melting point
Spektrofotometri IR
Kromatografi KLT/TLC
ANALISA KUALITATIF ANTIBIOTIK
CHON Organic Compounds
1. Kloramfenikol
Pemerian: Serbuk kristal putih atau putih keabu-abuan atau putih kekuningan atau
kristal halus, kristal seperti jarum atau pelat memanjang.
Kelarutan: Larut dalam air (1:400), larut dalam alkohol, dalam aseton, dalam etil asetat
dan dalam propilena glikol. pH suspensi 2,5% dalam air adalah antara 4,5 dan 7,5.
Larutannya praktis netral terhadap lakmus. Stabil dalam larutan netral atau larutan
sedikit asam. Simpan dalam wadah kedap udara.
…lanjutan (Kloramfenikol)
Identifikasi;
Sampel + NaOH + dipanaskan terbentuk warna kuning.
Sampel + pereaksi Cuprifil + dipanaskan terbentuk endapan warna
merah bata.
Sampel + KMnO4 + NaOH terbentuk warna hijau, lama-lama
coklat.
Sampel + piridin + KOH (padat) + dipanaskan terbentuk warna
merah coklat.
Sampel + H2SO4 pekat terbentuk warna kuning muda.
Uji klorida: positif.
Reaksi Fujiwara: terbentuk warna merah.
Reagen Nessler: terbentuk warna jingga kecoklatan.
…lanjutan (Kloramfenikol)
Sampel + 2 mL spiritus KOH, panaskan pada water bath selama
15 menit, disaring, filtrat memberikan hasil positif terhadap uji Cl
(endapan putih dengan penambahan AgNO3)
Direduksi dengan Zn dan H2SO4 encer atau HCl encer, uji
terhadap amin primar aromatis → positif.
Dengan penambahan 3 tetes HCl encer, 3 tetes NaN02 10% dan
5 tetes larutan β-naphthol (10 mg dalam 5 mL NaOH 15%) akan
menghasilkan warna oranye kemerahan.
Larutan sampel dalam larutan piridin + 2 mL 5% KOH,
dipanaskan 100⁰C selama 3 menit, kemudian didinginkan, lapisan
piridin berubah menjadi lapisan air berwarna merah dan kuning.
18
…lanjutan (Kloramfenikol)
Reaksi kristal:
Sampel + aseton + air
19
…lanjutan (Kloramfenikol)
A. Titik lebur: 149–153°C.
B. Examine by infrared absorption spectrophotometry, comparing with
the spectrum obtained with chloramphenicol CRS.
C. Examine the chromatograms obtained in the test for related
substances. The principal spot in the chromatogram obtained with 1
μl of the test solution is similar in position and size to the principal
spot in the chromatogram obtained with reference solution (a).
D. Dissolve about 10 mg in 1 mL of alcohol (50% V/V) R, add 3 mL of a
10 g/L solution of calcium chloride R and 50 mg of zinc powder R and
heat on a water-bath for 10 min. Filter the hot solution and allow to
cool. Add 0.1 mL of benzoyl chloride R and shake for 1 min. Add 0.5
mL of ferric chloride solution R1 and 2 mL of chloroform R and shake.
The aqueous layer is coloured light violet-red to purple.
…lanjutan (Analisa Kualitatif)
2.Tetrasiklin
Identifikasi;
Sampel + H2SO4 pekat terbentuk warna merah ungu (anggur),
kemudian diencerkan terbentuk warna kuning.
Sampel + FeCl3 terbentuk warna coklat merah.
Sampel + HNO3 pekat terbentuk warna jingga kuning.
Sampel + aqua brom terbentuk endapan kuning.
Sampel + pereaksi Nessler terbentuk warna hitam dengan segera.
Sampel + pereaksi Marquis terbentuk warna merah anggur.
…lanjutan (Tetrasiklin)
Reaksi kristal
Sampel + aseton + air
Kristal Tetrasiklin
23
…lanjutan (Tetrasiklin)
A. KLT fase diam: oktadesil silica gel F254 , fase gerak: Mix 20
volumes of acetonitrile R, 20 volumes of methanol R and 60
volumes of a 63 g/L solution of oxalic acid R previously adjusted
to pH 2 with concentrated ammonia R, deteksi di UV 254 nm.
B. To about 2 mg add 5 mL of sulphuric acid R. A violet-red colour
develops. Add the solution to 2.5 mL of water R. The colour
becomes yellow.
C. Dissolve about 10 mg in a mixture of 1 mL of dilute nitric acid R
and 5 mL of water R. Shake and add 1 mL of silver nitrate solution
R2. Any opalescence in the solution is not more intense than
that in a mixture of 1 mL of dilute nitric acid R, 5 mL of water R
and 1 mL of silver nitrate solution R2 .
…lanjutan (Analisa Kualitatif)
3. Streptomisin Sulfat
29
…lanjutan (Isoniazid)
Reaksi kristal:
Fe Complex
30
ANALISA KUALITATIF ANTIBIOTIK
CHONS compounds with nitrogen and sulfur heterocyclic
5. Amoksisilin
32
…lanjutan (Analisa Kualitatif)
6. Ampisilin
34
Tabel
Reaksi
35
…lanjutan (Tabel Reaksi)
36
TERIMA KASIH
37