You are on page 1of 39

Skenario 1

Kelompok 7
Dosen Pengampu: dr Dea Anenta Veonika
ANGGOTA KELOMPOK
Alya Yomi Sari G1A116009
Tiwi Lestari G1A116011
Puji Rahmi G1A116012
Della Rafika Sari G1A116019
Gemantri Veyonda Zikry G1A116042
Friska Fera Puspita G1A116044
Indira Larasati G1A116047
Riza Putri Octarianti G1A116053
Reni Dwi Astuti G1A116054
Adpriyanti Candra S G1A116067
Adylla Nissya Maulani KS G1A116068
Eka Realita History G1A116069
Skenario

Seorang wanita, usia 30 tahun dating ke poliklinik


Raden Mattaher dengan keluhan cepat lelah dan
merasa lemas. Di saat bersepeda pernah mau
pingsan, sering demam dan epistaksis. Menurut
keluarganya dia terlihat lebih pucat dari biasanya.
Pada pemeriksaan penunjang ditemukan Hb 10.
Klarifikasi Istilah
Istilah Keterangan
Epistaksis Perdarahan pada hidung akibat pecahnya pembuluh darah
dibagian anterior septum nasal
Pingsan Kehilangan kesadaran sementara
Pucat Mukosa anemis berwana tidak merah karena kurang suplai
darah
Fisiologi Hematopoesis
Morfologi Sel Darah
(eritrosit, leukosit, trombosit)
• ERITROSIT
eritrosit berbentuk
cakram bikonkaf dengan
garis tengah 8 mm
ketebalan 2 mm di tepi
luar, dan ketebalan 1 mm
di bagian tengah.
LEUKOSIT
TROMBOSIT

Trombosit, atau keping


darah bukan merupakan sel
lengkap, tetapi fragmen
kecil sel (garis tengah sekitar
2 hingga 4 mm). Satu
megakariosit biasanya
memproduksi sekitar 1000
trombosit.
Makna klinis dari keluhan cepat lelah dan merasa lemas
pada kasus
Hubungan umur dan jenis kelamin dengan
keluhan

Penyebab tersering defisiensi besi pada orang


dewasa adalah perdarahan. Perempuan yang
mengalami menstruasi kehilangan sekitar 30 mg
besi setiap kali siklus menstruasi, perempuan
dengan perdarahan menstruasi yang hebat
dapat kehilangan lebih banyak lagi.
Makna klinis dari pingsan, epistaksis, dan sering
demam
Epistaksis
Sering Demam
Makna klinis dari pucat dan bagaimana
menentukan pasien pucat secara klinis
Keadaan ini umumnya diakibatkan dari berkurangnya volume darah,

berkurangnya hernoglobin, dan vasokonstriksi untuk memaksimalkan

pengiriman ke organ-organ vital. Warna kulit bukan merupakan

indeks yang dapat dipercaya untuk pucat karena dipengaruhi

pigmentasi kulit, suhu, dan kedalaman serta distribusi bantalan

kapiler. Bantalan kuku, telapak tangan, dan membrane mukosa mulut

serta konjungtiva merupakan indikator yang lebih baik untuk menilai

pucat.
Beberapa penyakit yang sesuai dengan keluhan
pasien
Gejala Anemia Anemia Anemia Leukimia Mieloblastik
Aplastik Megaloblastik DefisiensiBesi Akut

Cepat lelah + + + +

Lemah + + + +

Pingsan + + + +

Epistaksis + - - +

Pucat + + + -
Penegakan Diagnosis

Cepat lelah dan merasa lemah, saat


bersepeda pernah mau pingsan, sering
mengalami epistaksis. Menurut
Anamnesis
keluarganya dia terlihat lebih pucat dari
biasanya

Pemeriksaan fisik Pucat

Pemeriksaan penunjang Hb 10
SINTESIS
ANEMIA APLASTIK

Anemia adalah suatu sindrom kegagalan


sumsum tulang yang ditandai dengan
pansitopenia perifer dan hipoplasia sumsum
tulang.
• ETIOLOGI

Kelainan kongenital:

1) Aplasia yang hanya mengenai salah satu sel

misalnya:

• anemia hipoplastik kongenital (erithroblastopenia)

• agranulositosis, genetik infantial

• amegakaryolite trombositopeni purpura

2) Aplasia yang mengenai seluruh seri hematopoetik

• Sindrom kongenital

• Diskeratosis bawaan

• Anemia aplastik konstitusional tanpa kelainan kulit dan tulang


Kelainan didapat:
• Bahan-bahan kimia dan obat-obatan, seperti: Radiasi, benzen,
bahan-bahan toxic seperti insektisida, obat-obatan sitosantika,
kloramphenicol, oksiperbutazon, sulfonamid.
• Virus,seperti: Hepatitis virus, sitomegalo virus, dengue, herpes
simplex, rubeola dan varicella.
• Idiopatik. Kelompok ini merupakan kelompok yang terbesar,
hampir 50 % penderita anemia aplasik tergolong idiopatik,
pengertian idiopatik tidak menyingkirkan kemungkinan adanya
penyebab, sekalipun sampai saat ini belum terbukti
Klasifikasi Kriteria
1. Anemia aplastik berat
Selularitas sumsum tulang < 25%
Sitopenia, minimal dua dari tiga seri sel Hiitung neutrofil < 50 /µL
darah Hiitung trombosit < 20.000 /µL
Hiitung retikulosit absolute ,
60.000 / µL

1. Anemia aplastik sangat berat Sama seperti criteria anemia


aplastik berat, kecuali Hiitung
neutrofil <200 /µL
1. Anemia aplastik tidak berat Sumsum tulang hiposeluler,
namun sitopenia tidak memenuhi
criteria berat.
• MANIFESTASI KLINIS

Pada sebagian besar penderita anemia aplasik didapat gejala pertama


adalah anemia dengan atau tanpa pendarahan. Sering pula disertai
dengan demam dan tanda-tanda infeksi. Pendarahan dapat berupa
purpura, epistaxia, bahkan dapat terjadi pendarahan gastrointestinal.
Infeksi mudah terjadi karena adanya granulositopenia. Pembesaran kel
limfe dan limpa tidak dijumpai karena sifatnya aplasia pada sistem
hematopoetik, sering juga dijumpai adanya ulserasi mulut dan
tenggorokan. Keadaan anemia akan menyebabkan berbagai gejala
seperti pucat, anorexia, lemah, sesak, jantung berdebar-debar dan
bahkan bisa jatuh ke decompensasio cordis.
• TATALAKSANA
ANEMIA DEFISIENSI BESI
Anemia defisiensi besi (ADB) adalah anemia yang timbul
akibat berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis,
karena cadangan besi kosong (depleted iron store) yang
pada akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin
berkurang. ADB ditandai dengan anemia hipokromik
mikrositer dan hasil laboratorium yang menunjukkan
cadangan besi kosong.
• ETIOLOGI

1) Kehilangan besi akibat perdarahan menahun

2) Faktor nutrisi : akibat kurangnya jumlah besi total


dalam makanan, atau kualitas besi (bioavailabilitas)
besi yang tidak baik (makanan banyak serat, rendah
vitamin C, dan rendah daging)

3) Kebutuhan besi meningkat

4) Gangguan absorbsi besi


• PATOGENESIS
• GEJALA

Gejala umum : badan lemah, lesu, cepat lelah, mata berkunang-


kunang, serta telinga mendenging.

Gejala khas : koilonychia, atrofi papil lidah, stomatitis angularis


(cheilosis), nyeri menelan karena kerusakan epitel hipofaring dan
atrofi mukosa gaster.

Gejala penyakit dasar : Pada anemia defisiensi besi dapat dijumpai


gejala-gejala penyakit yang menjadi penyebab anemia defisiensi
besi tersebut. Sebagai contoh, pada anemia akibat penyakit cacing
tambang dijumpai dispepsia, parotis membengkak, dan kulit
telapak tangan berwarna kuning seperti jerami
• PEMERIKSAAN LAB
• TERAPI
1) Terapi kausa
2) Pemberian preparat besi
3) Terapi besi oral : ferrous sulphat (sulfasferosus) dengan
dosis 3 x 200 mg
4) Terapi besi parenteral : iron dextran complex
mengandung 50 mg besi/ml
5) Vitamin C
LEUKIMIA MIELOBLASTIK AKUT

Leukemia mieloblastik akut (LMA) adalah suatu


penyakit yang ditandai dengan transformasi
neoplastik dan gangguan diferensiasi sel-sel
progenitor dari seri mieloid.
ANEMIA HEMOLITIK
ANEMIA HEMOLITIK

You might also like