You are on page 1of 27

ASURANSI

PEMBAHASAN
Pemahaman asuransi secara mendalam

Memahami unit link

Memahami asuransi syariah


LATAR BELAKANG

 Resiko
tidak dapat dihindari dalam
kehidupan baik human error atau
alam. Resiko hanya dapat
diminimalisir. Oleh karena itu
dibutuhkan asuransi
SEJARAH ASURANSI

 Zaman penjajahan sampai tahun 1942


 Zaman sesudah Perang Dunia II
 Zaman kemerdekaan
DEFINISI ASURANSI

 Kitab Undang-undang Hukum Dagang pasal


246
 Undang-undang No. 2 Th. 1992 tentang Usaha
Perasuransian
 Menurut Prof. Mehr dan Cammack
 Menurut Abbas Salim (2000 : 1)
 Dasar pemberian kredit

 Sebagai tabungan

 Jaminan perlindungan resiko


 Meningkatkan efisiensi
 Modal investasi

TUJUAN ASURANSI
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

 Memberikan rasa aman


 Merupakan simpanan saat jatuh tempo dapat ditarik kembali
 Terhindar dari resiko kerugian atas kehilangan
 Memperoleh penghasilan dimasa yang akan datang
 Memperoleh penggantian akibat kerusakan atau kehilangan.

 Premi kita akan hangus bila tidak terjadi klaim sampai jangka
waktu asuransi habis.
 Lingkup Penanggulangan Resiko terbatas Potensi kerugian yang
ditanggung perusahaan asuransi sangat terbatas pada resiko-
resiko yang dapat diukur nilai ekonomisnya.
UNSUR-UNSUR ASURANSI MENURUT
1. Pihak yang terlibat : PASAL 246 KUHD
 Penanggung
 Tertanggung
2. Status Pihak-Pihak:
 Badan hukum
 Pemilik
3. Objek asuransi
benda, hak atau kepentingan yang melekat pada benda, dan
sejumlah uang yang disebut premi atau ganti kerugian.
4. Peristiwa Asuransi
Kesepakatan
5. Hubungan asuransi
Hubungan timbal balik
DEFINISI DAN JENIS RESIKO

Definisi resiko
Jenis resiko
1. Resiko murni
2. Resiko spekulatif
3. Resiko individu
 Resiko harta
 Resiko tanggung gugat
 Resiko pribadi
Resiko tidak bias dihilangkan secara sengaja namun
bisa diminimalisir
 Menghindari resiko
 Mengurangi resiko
 Menahan resiko
 Membagi resiko
 Mentransfer resiko

MENANGANI RESIKO
PRINSIP ASURANSI

 Insurable
interest (kepentingan yang
dipertanggungkan)
 Utmost Good Faith (itikad baik)
 Indemnity

 Proximate Cause
 Subrogation

 contribution
POLIS ASURANSI

 Pengertian
perjanjian asuransi tertulis (akta)

 Isi
a. Hari dan tanggal pembuatan perjanjian asuransi;
b. Nama tertanggung, untuk diri sendiri atau pihak ketiga;
c. Uraian yang jelas mengenai benda yang diasuransikan;
d. Jumlah yang diasuransikan (nilai pertanggungan);
e. Bahaya-bahaya/ evenemen yang ditanggung oleh
penanggung;
f. Saat bahaya mulai berjalan dan berakhir yang menjadi
PREMI ASURANSI

 Pengertian

 Faktor yang mempengaruhi


1. Untuk asuransi kebakaran
2.Untuk asuransi pengangkutan laut
3. Untuk asuransi kendaraan motor
PENGGOLONGAN ASURANSI

 Menurut Herman Darmawi (2004 : 26-27)


1. Asuransi atas orang
2. Asuransi atas harta
 Menurut sifat pelaksanaan
1. Asuransi sukarela
2. Asuransi wajib
PENGGOLONGAN ASURANSI

Asuransi kerugian
Asuransi kebakaran
Asuransi pengangkutan
Asuransi aneka

Asuransi jiwa
 Menurut UU No. 2 tahun 1992 Asuransi jiwa biasa
1. Usaha asuransi Asuransi jiwa kelompok
Asuransi jiwa industrial

Reasuransi dan coasuransi


Treaty reasuransi
Facultative reasuransi
Proporsional reasuransi
Nonproporsional reasuransi
2. Asuransi Penunjang

 Pialang asuransi
 Pialang reasuransi
 Penilai Kerugian asuransi
 Konsultan aktuaria
 Agen asuransi
PENDIRIAN PERIZINAN PERUSAHAAN
ASURANSI

 PP Nomor 73 Tahun 1992 dilakukan dalam dua tahap


1. Persetujuan prinsip
2. Izin usaha

Tata cara Penutupan asuransi :


 survei on the spot ke lokasi objek
 membuatkan cover note
SANKSI

 Tidak
memuat aturan mengenai sanksi apabila salah satu
pihak melanggar ketentuan dalam perjanjian asuransi
dan sepenuhnya diserahkan kepada penerapan
kebebasan berkontrak kecuali pemberian pilihan untuk
meminta melalui hakim pembatalan perjanjian atau
pengenaan denda kepada yang tidak memenuhi
kewajibannya.
ASURANSI KREDIT

 Tujuan asuransi kredit


1. Melindungi pemberi kredit
2. kegiatan, pengarahan, dan keamanan perkreditan
 Lembaga terkait
1. Askrindo
2. Lembaga jaminan kredit koperasi
TIPS MEMILIH PERUSAHAAN ASURANSI
YANG BAIK

 Pastikanperusahaan Asuransi yang akan dipilih telah


terdaftar di OJK dan Asosiasi.
 Perhatikan kekuatan keuangan perusahaan Asuransi
 Pastikan
perusahaannya memiliki underwriter yang
berpengalaman dan ahli
 Perhatikangambaran tentang kualitas jasa yang telah
diberikan oleh perusahaan
TIPS MEMILIH PRODUK ASURANSI

 Pilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan


 Pastikan Agen asuransi yang membantu mengurus pembelian produk
asuransi adalah agen yang profesinal
 Mengenal lebih banyak kapasitas perusahaan Asuransi yang akan
Anda pilih
 Ketika sudah memilih produk dan perusahaan, pastikan mengisi data di
SPPA (Surat Permintaan/Permohonan Pertanggungan Asuransi) atau
SPAJ
 Tanyakan secara rinci mengenai manfaat yang diberikan, kondisi yang
dipersyaratkan, dan pengecualian jaminannya
 Pastikan mengetahui periode yang diperkenankan dalam pembayaran
premi
 Jika polis sudah diterima, baca dengan teliti polis beserta semua
lampiran yang sudah diterima
UNIT LINK

 Pengertian

 Manfaat unit link


Unit Link Asuransi

1. Biaya administrasi yang mahal 1. Proteksi investasi bagi keluarga


terus dibebankan selama asuransi yang ditinggalkan
masih aktif
2. Dapat memiliki instrumen investasi
2. Menggunakan metode bid offer walau nilainya sedikit
dalam menentukan biaya alokasi
premi 3. Unit link premi tunggal dapat
diambil karena keluarga akan
3. Biaya akuisisi yang besar pada dapat pertanggungan sebesar 150
tahun pertama %
4. Biaya pengelolaan investasi
5. Biaya unit link premi tunggal

PERBEDAAN UNIT LINK DAN ASURANSI


ASURANSI SYARIAH

 Dasar hukum
Surat Yusuf :43-49
Surat Al-Baqarah :188
 Prinsip

Dibangun atas dasar kerjasama (taawun).


Asuransi syariat tidak bersifat mu’awadhoh, tetapi
tabarru’ atau mudhorobah.
Sumbangan (tabarru’) sama dengan hibah
(pemberian)
Asuransi syariah Asuransi konvensional

1. Adanya dewan pengawas syariah 1. Akad yang dilakukan bersifat jual beli
2. Akad yang dilakukan bersifat tolong 2. memakai bunga (riba) sebagai landasan
menolong perhitungan investasinya
3. Investasi dana berdasarkan bagi hasil 3. Dana yang terkumpul dari nasabah
(mudharabah) (premi) menjadi milik perusahaan
4. Kepemilikan dana merupakan hak 4. Dalam mekanismenya, mengenal dana
peserta hangus
5. Dalam mekanismenya, tidak mengenal 5. pembayaran klaim diambilkan dari
dana hangus rekening dana perusahaan
6. Pembayaran klaim diambil dari 6. seluruh keuntungan menjadi hak milik
danatabarru' (dana kebajikan) perusahaan.
7. Pembagian keuntungan dibagi antara
perusahaan dengan peserta sesuai prinsip
bagi hasil dengan proporsi yang telah
ditentukan
TERIMAKASIH

Wassalam…

You might also like