You are on page 1of 39

STERILISASI

BEDAH MULUT

BY
BAMBANG DWIRAHARDJO
TERMINOLOGI
STERILISASI
• STERILISASI: Proses penghancuran
mikroba hidup termasuk virus/ endospora;
mikrobisidal
• DESINFEKSI: Proses penghancuran
vegetatif patogen, tidak termasuk
endospora; inanimate object
• ANTISEPTIK: Pemakaian desinfektans
langsung pada permukaan tubuh
• SANITIZATION: Teknik pembersihan
mekanis untuk menghilangkan mikroba
TERMINOLOGI STERILISASI
• DEGERMATION: Pembersihan secara
mekanis mikroba dari permukaan kulit. Mis:
mencuci dan scrubbing tangan operator,
pengolesan kulit dengan alkohol.
• SEPSIS: kontaminasi bakteri
• ASEPSIS: bersih dari kontaminasi
• BACTERICIDAL ( MIKROBICIDAL):
Cidal= membunuh
• BACTERIOSTATIC (MIKRO BIOSTATIC):
Static= menghambat pertumbuhan dan
multiplikasi
Tujuan sterilisasi -
Asepsis
• Asepsis adalah tindakan untuk
mengurangi atau mengeliminasi
kontaminan ( mis:bakteri, virus,
fungi, parasit ) yang masuk
pada daerah operasi untuk
mencegah terjadinya infeksi.
Bagaimana Mekanisme
Sterilisasi
• Dinding sel berfungsi mempertahankan
integritas sel
• Jika rusak sel akan mati
• Membran sitoplasmik berisi
sitoplasma, berfungsi untuk
pengaturan keluar masuk zat dari sel.
• Jika rusak sitoplasma keluar, sel mati
• Viral envelop bertanggung jawab untuk
attachment virus ke sel target
• Kerusakan envelop mengakibatkan virus
tidak bisa replikasi
METODE

• PHYSICAL
• Heat
• Filtration
• Irradiation
• Quarantine

• CHEMICAL
FAKTOR YANG BERPENGARUH
PADA KEMAMPUAN MEMBUNUH
MIKROBA
• Kekuatan killing agent
• Waktu agent beraksi
• Temperatur lingkungan
• Tipe mikroba
• Jumlah mikroba
• Keadaan lingkungan sekitar yang
didekontaminasi
Metode Sterilisasi yang
Ideal
• Highly efficacious
• Rapidly active
• Strong penetrability
• Materials compatibility
• Non-toxic
• Organic material resistance
• Adaptibility
• Monitoring capability
• Cost-effective
Faktor yang Mempengaruhi
Efficacy dari
desinfeksi/sterilisasi
1. Contact time
2. Physico-chemical environment (eg
pH)
3. Presence of organic material
4. Temperature
5. Type of microorganism
6. Number of microorganism
7. Material composition
Desinfeksi dan
Sterilisasi
Bagaimana suatu obyek didesinfeksi, tergantung pada
penggunaan obyek tsb.
• Critical
• Jika obyek digunakan pada jaringan yang steril
atau jaringan vaskuler , blood flow, maka harus
steril
• Semicritical
• Jika obyek digunakan menyentuh membrana
mukosa atau kulit yang tidak intact, maka
membutuhkan desinfeksi high level
• Noncritical
• Jika obyek jika digunakan hanya menyentuh
kulit yang intact, membutuhkan desinfeksi low
level
Sporicidal Agent
• Glutaraldehyde
• Formaldehyde
• Other aldehydes
• Chlorine-realising agent
• Iodine-iodophores
• Peroxygens
• Ethylene oxide
• P-Propiolactone
Metode Fisik dalam
Kontrol Mikroba
Heat : membunuh mikroorganisme dengan jalan
denaturasi ensim dan protein lainnya. Resistensi
mikroba terhadap panas bervariasi luas.
• Thermal Death Point (TDP):temperatur
terendah dimana semua mikroba terbunuh
dalam suspensi liquid dalam jangka waktu
10 menit
• Thermal Death Time (TDT): jangka
waktu minimal dimana semua bakteri
terbunuh pada temperatur tertentu
• Decimal Reduction Time (DRT):waktu
dalam menit dimana 90% bakteri terbunuh
pada temperatur tertentu ( biasanya utk
industri)
Metode Fisik: HEAT
• Pasteurisasi: pemanasan sampai 80 C dlm
waktu 1 menit akan membunuh mo vegetative
• Incineration/pembakaran:untuk sampah
RS
• Dry heat: hot air oven
• Wet heat/ Moist heat:
• Boiling; spora resisten
• Steam temperatur rendah: 75 C seama 30
menit
• Autoclaving: steam temperatur tinggi dengan
tekanan
Moist/ Wet Heat
• Digunakan untuk desinfeksi, sanitasi
dan sterilisasi
• Membunuh dengan jalan denaturasi
protein dan merusak membran
sitoplasmik
• Lebih efektif dibanding dry heat,
karena air merupakan konduktor panas
yang baik dibanding udara
• Metode:
• Boiling
• Autoclaving
• Psteurization
Boilling

• Membunuh sel vegetative dari


bakteri, fungi, protozoa, tropozoid
dan sebagian virus dlm jangka waktu
10 menit
• Temperatur tidak dapat mencapai
100 C
• Jangka waktu dan lama boiling
sangat berpengaruh
• Endospora, kista protozoa dan
beberapa virus resisten
Autoclaving

• Pemanasan air bertekanan, uap


dicegah keluar
• Temperatur akan naik seiring
dengan naiknya tekanan
Metode fisik lainnya untuk
mengontrol mo
• Filtrasi: Pengambilan mikroba dari cairan
atau gas dengan jalan dialirkan melalui
saringan yang berpori mikro. Digunakan jika
sterilisasi panas akan merusak. Mis : vaksin,
ensim, antibiotik, beberapa media kultur.
• High Effisiency Particulate Air Filters ( HEPA):
digunakan untuk membersihkan udara dari bakteri
• Membrane filter: mempunyai pori yang seragam,
digunakan pada industri atau riset
• Pori 0,22 dan 0,45um dapat memfilter sebagian
besar bakteri tetapi tidak spirocheta,
mycoplasma dan virus
• Pori 0,01um: memfilter semua virus dan large
protein
Metode fisik lainnya untuk
mengontrol mo
Radiasi:
1.Radiasi ionisasi: sinar gamma, sinar X,
electrone beams atau sinar high energy.
(Mempunyai panjang gelombang yg
pendek)
Melepaskan elektron dari atom,
membentuk ion, menyebabkan mutasi DNA
dan memproduksi peroksidase
Digunakan untuk sterilisasi obat2an dan
alat medis sekali pakai
Disadvantages: penetrasi jaringan pada
manusia yang menyebabkan mutasi gen
2. Microwave radiation: panjang
gelombang antara 1mm sampai dengan 1
m.
Panas diabsorbsi oleh molekul air
Sesuatu yang tidak mengandung unsur
air tidak terpengaruh, mis. spora.
Faktor yg mempengaruhi
aktifitas antimikrobial
• Konsentrasi dan jenis bahan
• Jangka waktu terpapar
• Temperatur
• Jumlah mikroorganisme
• Jenis mikroorganisme
Phenol dan Phenolics
• Desinfektan tipe intermediet
sampai rendah
• Denaturasi protein dan merusak
membran sel
• Efektif jika ada bahan organik
dan dapat bertahan dalam
jangka waktu lama
• Digunakan pada bidang
kesehatan, lab dan rumah. Mis.
Lysol, triclosan.
Alkohol

• Desinfektan level intermediate


• Denaturasi protein dan merusak
memran sitoplasmik
• Mudah menguap yg merupakan
kerugian dan keuntungan
• Untuk swab kulit sebelum
injeksi digunakan dg
konsentrasi 70 %
Isoprophyl alkohol

• Powerful antiseptik dan


desinfektans
• Mode of action: denaturasi
protein, melarutkan lipid yang
menyebabkan desinterasi
membran sel
• Efektif membunuh bakteri dan
fungi
• Tidak dapat inaktivasi spora.
Halogen

• Intermediate level antimikrobial


• Merusak ensim melalui oksidasi
dan denaturasi
• iodine tablets, iodophores (
Betadine), chlorine utk
treatment air minum dan
pemutih, chloramines utk
dressing luka,
Oxidizing agent
• High level desinfektan dan antiseptik
• Peroksida, ozon, per acetic acid,
membunuh dengan jalan oksidasi
ensim mikroba
• Hidrogen peroksida digunakan untuk
desinfeksi dan sterilisasi permukaan
obyek
• Per acetic acid efektif membunuh
spora, digunalan untuk sterilisasi
alat
• Ozone utk treatment air minum
Surfactans
• Low level desinfektans
• Mrpk bahan yg memperbaiki daya pembersih air
karena mampu memperbesar daya pembasah kulit
dan mencegah partikel kotoran melekat dengan
jalan mengemulsinya, melarutkan dan mendispersi.
• Bahan kimia Surface Active menurunkan
tegangan permukaan dari solvent yang
berakibat lebih efektif melarutkan
• Sabun dan detergent
• Sabun degerming agent tetapi tidak
antimikrobial
• Detergen charge organic surfactans
• Quats quarternary ammonium compound
• Colorless, odorless, harmless for human dan anti
mikrobial. Ideal untuk diaplikasikan baik di
Aldehydes

• Denaturasi protein dan


inaktifasi nucleic acid
• Glutaraldehyde: desinfeksi
(eksposur jangka pandek),
sterilisasi ( eksposur jangka
panjang)
• Formalin: utk desinfeksi
ruangan dan instrumen
Gaseous Agents

• Ethylene oxide, propylene


oxide, dan beta propiolactone
untuk sterilisasi ditempat
tertutup.
• Denaturasi protein dan DNA
• Digunakan di RS dan klinik gigi
• Mudah meledak, beracun,
carcinogenic, membahayakan
manusia
Sterilisasi plasma

• Plasma merupakan koleksi quasi-


netral dari elektron, ion positip dan
netral capable collective behavior
• Ion positif = radikal bebas
• Sterilisasi plasma bekerja sinergistik
melalui 3 mekanisme
• Interaksi radikal bebas
• Efek radio aktif UV/ VUV
• Volatilisasi
• Mikroorganisme mati = sterilisasi
KESIMPULAN

• MELAKSANAKAN PROTOKOL
STRELISASI DAN DESINFEKSI
SECARA BAIK DAN BENAR
AKAN MENURUNKAN RISIKO
INFEKSI SAAT OPERASI DAN
PASCA OPERASI
TERIMAKASIH

You might also like