You are on page 1of 76

Kardiovaskuler terdiri dari

dua suku kata yaitu cardiac dan


vaskuler. Cardiac yang berarti
jantung dan vaskuler yang
berarti pembuluh darah.
Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-
organ tubuh pada makhluk hidup (hewan dan
manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari
masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada
fase gastrula.
1. Lokasi jantung berada pada rongga
mediastinum,ditengah rongga thorak,diantara
kedua paru-paru,batas bawah diafragama tepatnya
di intercosta 5 dan 6 condong ke kiri.
2. jantung memiliki struktur yang menyebabkan
darah tidak bisa kembali ke tempat sebelumnya
sehingga akan menyebabkan darah hanya mampu
beredar dalam satu arah saja/tidak bolak-balik.
Struktur yang memegang peranan ini adalah klep
jantung yang berada di antara atrium dan
ventrikel.
 Vaskularisasi jantung merupakan dimana jantung
mendapatkan darah dari arteria coronaria dextra
dan sinistra.
 Jantung mempunyai system syaraf tersendiri yang
menyebabkan terjadinya kontraksi otot jantung
yang disebut system konduksi jantung.
Otot jantung disebut juga dengan nama otot
myocardium. Otot jantung ini sebenarnya
masih “berkerabat” dengan otot lurik namun ia
merupakan jenis otot lurik tidak sadar dan
hanya ada di wilayah organ jantung. Otot
jantung ini diliputi oleh sel-sel yang dinamakan
cardiomycocyte atau yang dikenal juga dengan
nama sel otot myocardiocyteal yang bisa
berjumlah satu sampai dua. Dan lama kondisi
yang jarang, sel tersebut bisa berjumlah tiga
dan empat.
Siklus jantung berawal dari permulaan
sebuah denyut jantung sampai
berakhirnya denyut jantung berikutnya.
Siklus jantung terdiri atas satu periode
relaksasi yang disebut diastole,yaitu
periode pengisian jantung dengan
darah,yang diikuti oleh suatu periode
kontraksi yang disebut sistol.
Pengaturan pompa jantung
terbagi menjadi 2 :
1. Pengaturan instrinsik.
2. Pengaturan system saraf
otonom.
Jumlah darah yang dipompa jantung :
@ Kecepatan aliran darah ke jantung.
@ Darah yang berasal dari vena.
@ Jumlah darah yang dating dari jaringan.
@ Kemampuan instrinsik ini disebut :
Mekanisme Frank Starling.
Saraf simpatis meningkatkan :
*Frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung.
*Volume darah yang di pompa dan tekanan
ejeksi.

Saraf parasimpatis :
*Rangsang kuat menghentikan jantung.
*Menurunkan Frekuensi jantung.
• Distensibilitas Vaskuler
Karakteristik sistem vaskular yang penting
adalah bahwa semua pembuluh darah bersifat
distensibilitas (mudah meregang).

• Fungsi vena dan arteri.


a. Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh
darah berotot yang membawa darah dari
jantung
b. Pembuluh Balik (Vena)
Balik atau vena adalah pembuluh yang
membawa darah menuju jantung.
Darahnya banyak mengandung karbon
dioksida.
Pengaturan Aliran Darah Oleh Jantung
Fungsi umum Jantung adalah untuk memompa darah ke
seluruh tubuh. Berdasarkan system sirkulasi, jantung
memompakan darah melalui 2 sistem sirkulasi, yaitu :

• Sirkulasi Pulmonar
Melalui peran ventrikel kanan, darah dengan kadar O2
rendah disampaikan melalui artery Pulmonar ke paru-paru,
kemudian terjadi pertukaran gas, sehingga darah yang
keluar dari paru-paru kaya akan O2. Darah yang kaya akan
O2 ini akan dihantarkan kembali ke paru-paru melalui vena
pulmonary.
• Sirkulasi Peripheral atau Sistemik
Darah kaya O2 yang berasal dari
ventrikel kiri, melalui aorta akan
dihantarkan ke seluruh tubuh. Di jaringan
perifer, O2 akan digunakan dan bertukar
dengan CO2.Kemudian darah dengan
kadar O2 rendah kembali ke jantung
melalui vena cava.
Pengaturan Humoral

Pengaturan sirkulasi secara humoral berarti


pengaturan oleh zat-zat yang disekresi atau yang
diabsorbsi ke dalam cairan tubuh ; seperti hormon
dan ion. Beberapa zat ini dibentuk oleh kelenjar
khusus dan dibawa di dalam darah ke seluruh
tubuh.
 Senyawayang digunakan untuk mencegah
atau mengobati penyakit kardiovaskular
 Kardiotonik
 Antiaritmia
 Antihipertensi
 Antiangina
 Vasodilator
 Obat atau senyawa yang dapat meningkatkan
kekuatan kontraksi jantung dan menunjukan
efek penting pada eksitabilitas, automatisitas
dan kecepatan konduksi jantung
 Aplikasi klinis: pengobatan payah jantung
kongestif, fibrilasi, dan takikardia atrial
paroksimal
 Mempengaruhi pergerakan ion Na dan K
dalam melewati membran miokardial
sehingga sel kehilangan ion K
 Bekerja secara langsung pada aktin dan
miosin dari miokardial
 Meningkatkan kadar ion Ca dalam sel dengan
melepaskan kation tersebut dari tempat
ikatannya dan meningkatkan pemasukan ion
melalui membran sel
 Digitoksin,
digoksin, lanatosid C, ouabain,
salbutamol, dobutamin, dopamin, oksifedrin
dan terbutalin
 Senyawa yang digunakan untuk pengobatan
hipertensi
 Suatu kondisi dimana tekanan sistol lebih
dari 160 mmHg atau tekanan diastol lebih
besar dari 95 mmHg
 Hipertensi terdapat dua tipe: esensial
(primer) dan hipertensi sekunder
Saraf

Vaskular

Humoral
Efek sentral dan perifer
Efek Sentral
Lebih dominan bekerja pada perifer.
Menstimulasi reseptor alfa 2 pada
medula dan menurunkan kerja Mempercepat pengosongan
simpatis katekolamin dari tempat
penyimpanannya
Contoh : klonidin, metildopa
Contoh: reserpin

Mekanisme kerja
pada saraf

Memblok transmisi saraf efektor


Menghambat monoamin oksidase
Mempercepat pengosongan
Penghambatan enzim monoamin
norepineprin dari tempat
oksidase akan menurunkan
penyimpanan perifer sehingga
metabolisme katekolamin dalam
terjadi pemblokan aktivitas
saraf dan hati, menurunkan tekanan
adrenergik di pembuluh darah
diastolik dan sistolik
terjadi penekanan TD
Contoh: pargilin
Contoh: debrisokuin, guanitedin
 Senyawa pemblok β adrenergik
Contoh: asebutolol, atenolol, metoprolol,
nandolol
 Senyawa pemblok α adrenergik
Contoh: doksazosin, prazosin, terazosin
 Vasodilator arteri
Contoh: hidralazin, minoksidil
 Vasodilator vena dan arteriola
Contoh: natrium nitroprusid
 Antagonis kalsium selektif
Contoh: diltiazem, nifedipin, verapamil
 Mekanisme kerja berhubungan dengan kerja
obat sebagai antagonis angiotensin

 Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor


 Contoh: Kaptopril, lisinopril, ramipril
 Angitensin Renin Blocker
 Contoh: losartan, irbesartan, kandesartan,
valsartan.
ARB Peningkatan sekresi
aldesteron, peningkatan
retensi natrium,
peningkatan volume
Reseptor AT 1
cairan, peningkatan
tekanan darah
 Senyawa yang digunakan untuk memperbaiki
atau memodifikasi irama jantung sehingga
menjadi normal
 Aritmia disebabkan oleh kelainan pembentukan
rangsangan elektrik dan gangguan konduksi
rangsangan melalui miokardium

 Ritme jantung ditentukan oleh sel-sel pacu


jantung dalam nodus sinoatrial
 Ritme jantung dipengaruhi oleh asetilkolin dan
norepineprin
 Berdasarkankegunaannya obat aritmia dibagi
menjadi dua kelompok

 Senyawa yang digunakan untuk pengobatan


antiaritmia.
 Contoh: kuinidin, verapamil, β blocker
 Senyawa yang digunakan untuk pengobatan
bradiaritmia.
 Contoh: atropin, isoproterenol
 Berdasarkanmekanisme obat antiaritmia
dibagi menjadi dua kelompok

 Obat yang berstruktur khas bekerja


dengan membentuk komplek dengan reseptor
 Contoh: β blocker
 Obat yang berstruktur tidak khas bekerja
dengan cara berkumpul pada daerah membran
miokardial, menyebabkan peningkatan tekanan
permukaan dalam membran dan menghambat
fungsi biologis komponen membran normal.
 Senyawa yang mempunyai struktur tidak khas
Mekanisme kerja terhadap target lebih
dipengaruhi oleh sifat fisika kimia dari
senyawa tersebut
 Target antiaritmia adalah membran sel
miokardial

 Mengurangi
pemasukan Na+ dan K+ yang
melewati membran sel miokardial
 Hipertensi
 Angina
 Gagal Jantung Kongestif
 Aritmia
 Diuretika
 Hipertensi akelainan yang sering dijumpai
 Macam :
 Hipertensi primer (90%) a penyebab tidak
diketahui
 Hipertensi sekunder (5%-10%) a akibat
penyakit lain
 Insidens : USA a sekitar 15% (60 juta orang)
 Sering tanpa gejala
 Hipertensi kronis a gagal jantung kongestif,
infark miokardial, kerusakan ginjal, CVA
Klasifikasi TD Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Normal < 120 dan < 80


Prehipertensi 120 – 139 atau 80 - 89
Hipertensi stage 1 140 – 159 atau 90 – 99
Hipertensi stage 2 > 160 atau > 100
Respons yang diperantarai sistem saraf simpatis
Aktivasi rec. b1 Cardiac
di jantung output
Aktivitas
simpatis
Aktivasi rec. a1 Tahanan
pada otot polos Perifer
Penurunan
TD Kenaikan
TD

Aliran darah Renin Angiotensin II


renal

Aldosteron

Retensi garam
GFR dan air Volume darah
Respons yang diperantarai sistem renin-angiotensin-aldosteron
Modifikasi Gaya Hidup

Belum mencapai target tekanan darah


( <140/90 mmHg; <130/80 untuk penderita DM atau CKD)

Obat awal

Tanpa penyakit penyerta Dengan penyakit penyerta

Hipertensi Stage 1 Hipertensi stage 2


•Diuretik Thiazide Terapi menggunakan 2 obat Obat utk penyakit penyerta
•ACE-inhibitor / ARB (biasanya diuretika thiazide Gunakan obat antihipertensi
• b-blocker dan ACE-inhibitor atau (diuretik, ACE-inhibitor,
•Calcium channel blockerARB atau b-blocker ARB, b-blocker, atau
•Atau kombinasi atau CCB) CCB) sesuai indikasi
 Obat lini pertama
 Terbanyak a diuretika thiazide
 Cara kerja : meningkatkan ekskresi garam
dan air, menghambat retensi garam dan air
yang sering dijumpai pada penggunaan
antihipertensi lain
 Terapi jangka panjang a volume plasma
normal, menurunkan tahanan perifer
 Aktif per oral
 ES : hipokalemia, hiperurisemia, hiperglikemia,
hipomagnesemia
Cara kerja :
 Menurunkan cardiac output
 Menghambat sistem saraf simpatis
 Menghambat pelepasan renin dari ginjal
Prototip : propranolol (b1 dan b2 receptor blocker)
b1 selektif blocker a metoprolol, atenolol a utk px HT
dengan asma
 Aktif per oral, mengalami metabolisme
lintas pertama
 Utk hipertensi dengan penyakit penyerta
(supraventrikuler takiaritmia, riwayat
infark miokard, angina pektoris, gagal
jantung kongestif, dan migrain)
 ES : bradikardi, hipotensi, letargi,
insomnia, halusinasi, meningkatkan TG dan
menurunkan HDL, disfungsi seksual
 Penghentian mendadak a rebound HT a
akibat up-regulasi reseptor b
 ES : batuk kering (akibat peningkatan
bradikinin), rash, demam, altered taste,
hipotensi (pada keadaan hipovolemia),
hiperkalemia
 Tidak boleh diberikan bersama suplemen
kalium ataupun diuretika hemat kalium
(contoh : spironolakton)
 Fetotoksik a tidak boleh diberikan pada
wanita hamil
 Prototip : losartan
 Efek farmakologis mirip ACE inhibitor a
menyebabkan vasodilatasi dan menurunkan
sekresi aldosteron
 Menurunkan nefrotoksisitas pada penderita
DM
 Tidak menyebabkan batuk
 Fetotoksik
 Kalsium masuk sel melalui kanal yg sensitif
terhadap voltase
 CCB a memblok masuknya kalsium melalui
kanal tipe L yg tdpt pd otot polos jantung
dan pembuluh darah koroner dan perifer a
menyebabkan relaksasi a pembuluh darah
melebar
 Mempunyai efek natriuretik intrinsik a tidak
perlu penambahan diuretik
 Utk terapi penderita HT dengan penyakit
penyerta asma, diabetes, angina, dan/atau
penyakit vaskuler perifer
 T1/2 pendek (3-8 jam) a pemberian 3x
sehari
 ES : konstipasi (10%), pusing, sakit kepala,
rasa lelah akibat menurunnya TD
CCB

Diphenyalkylamines Benzothiazepines Dihydropyridines

Verapamil Diltiazem Nifedipine


Amlodipine
Felodipine
Isradipine
Nicardipine
Nisolpidine
VERAPAMIL
 CCB yang tidak selektif
 Berefek pada otot polos jantung dan pembuluh
darah
 Efek inotropik negatif a tidak boleh diberikan
pada penderita gagal jantung kongestif
 Digunakan utk terapi angina, supraventrikuler
takiaritmia, dan migrain

DILTIAZEM
 Juga berefek pada otot polos jantung dan
pembuluh darah
 Efek inotropik negatif dan efek sampingnya lebih
sedikit dibandingkan verapamil
 Generasi I : Nifedipine
 Lainnya : Generasi II a interaksi dengan obat
kardiovaskuler lain sedikit
 Efek pada CCB pada otot polos pembuluh darah
> jantung
 Efektif untuk terapi hipertensi
 Nimodipine a termasuk dihydropyridine a
digunakan utk terapi stroke
 Prazosin, doxazosin, terazosin
 Blok kompetitif terhadap adrenoseptor a1 a
relaksasi otot polos arteri dan vena a
tahanan vaskuler perifer menurun a TD
menurun
 Perubahan minimal pada cardiac output,
aliran darah ginjal, GFR a takikardi – (jangka
panjang)
 ES : retensi garam dan air, postural
hipotensi, refleks takikardi, syncope (dosis I)
CLONIDINE
 a2 agonis a menurunkan outflow adrenergik
sentral
 Utk terapi HT ringan s/d sedang yang tidak
responsif thd diuretik saja
 Tidak menurunkan aliran darah ginjal dan GFR a
utk HT dg komplikasi peny. ginjal
 Absorpsi baik stlh pemberian p. o
 Ekskresi lewat ginjal
 ES : retensi garam dan air, sedasi, mukosa nasal
mengering
 Penghentian mendadak a rebound HT
 Prodrug a methylnorepinephrine
 a2 agonis a menghambat outflow adrenergik
sentral a tahanan perifer menurun a TD turun
 Cardiac output dan aliran darah ke organ
penting tidak terpengaruh
 ES yang paling umum : sedasi dan drowsiness
 Merupakan relaksan otot polos vaskuler yang
bekerja langsung pada pembuluh darah a
menurunkan tahanan perifer a tekanan
darah
 Respons kompensasi : peningkatan
kontraktilitas dan denyut jantung serta
konsumsi oksigen jantung, juga timbul
retensi garam dan air
 Respons kompensasi tersebut dapat diblok
dengan pemberian diuretika dan b-blocker
 Vasodilator direk
 Hampir selalu digunakan bersama dengan
b-blocker (mis, propranolol, utk
mengontrol refleks takikardi) dan diuretik
(utk mengurangi retensi garam)
 Hydralazine monoterapi a untuk
mengontrol hipertensi pada kehamilan
 ES : sakit kepala, mual, berkeringat,
aritmia, presipitasi angina, lupus-like
syndrome (dosis tinggi, reversibel)
 Menyebabkan dilatasi arteriol tetapi tidak
mendilatasi vena
 P.o, utk hipertensi maligna yang tidak
teratasi dengan obat lain
 ES : refleks takikardi, retensi garam dan
air berat, hipertrikosis (pertumbuhan
rambut tubuh)
 Sekarang banyak digunakan secara topikal
utk terapi kebotakan
Diuretik

b-blocker Angiotensin Receptor


Locker

a-blocker Calcium Channel


Blocker

ACE Inhibitor

Kombinasi rasional
Terbukti menguntungkan pada percobaan
 Jarang, namun mengancam jiwa
 TD diastole >150 mmHg (dengan sistole >210
mmHg) pada individu sehat, atau
 TD diastole >130 mmHg pd individu dg
komplikasi seperti ensefalopati, perdarahan
serebral, gagal jantung, atau stenosis aorta
 Tujuan terapi : menurunkan tekanan darah
secara cepat
 Pemberian i.v a vasodilatasi arteri dan vena a
refleks takikardi
 Cepat dimetabolisme (T1/2 bbrp menit) a infus
kontinuos

b. Labetalol
 Merupakan blocker reseptor a sekaligus b
 Pemberian : bolus i.v atau per infus
 Tidak menyebabkan refleks takikardi
 Antagonis reseptor dopamin-1 perifer
 Pemberian : infus i. v.
 Menurunkan tekanan darah tetapi tetap
mempertahankan perfusi renal
 Kontraindikasi pada penderita glaukoma

d. Nicardipine
 Merupakan bloker kanal kalsium
 Pemberian : infus i. v.
 Nyeri dada mendadak
yang parah, seperti
ditekan, yang menyebar
ke leher, rahang bawah,
bahu, dan lengan kiri
 Disebabkan
ketidakseimbangan
antara aliran darah
koroner dengan
kebutuhan O2 miokard a
iskemia
1. ANGINA STABIL/
ANGINA
ATEROSKLEROTIK
2. ANGINA UNSTABLE
3. ANGINA VARIANT/
ANGINA
PRINTZMETAL/
ANGINA VASOSPASTIK
 Bentuk yang paling umum
dijumpai
 Penyebab : sumbatan
plaque ateromatous pada
pembuluh darah koroner
 Nyeri timbul saat tjd
peningkatan kerja jantung
(mis, saat aktivitas, stress)
a iskemia akibat obstruksi
aliran
 Nyeri hilang dgn istirahat
atau pemberian nitrogliserin
 Disebut juga sindroma
koroner akut
 Gejala : peningkatan
frekuensi dan
keparahan nyeri dada
 Tidak dicetuskan oleh
peningkatan aktivitas
 Tidak hilang dengan
istirahat ataupun
pemberian
nitrogliserin
 Terjadi karena spasme arteri koronaria yg reversibel
 Spasme terjadi sewaktu-waktu, bahkan saat
istirahat a tidak berhubungan dengan peningkatan
aktivitas, denyut jantung, ataupun tekanan darah
 Respons baik dengan pemberian vasodilator
 Dapat menjadi unstable angina
TERAPI ANGINA

FARMAKOLOGIS NON-FARMAKOLOGIS

Nitrat Ca2+ Channel


B-blocker CABG PTCA
Organik blocker

ISDN Acebutolol Amlodipine


ISMN Atenolol Diltiazem
Nitrogliserin Metoprolol Felodipine
Propranolol Nicardipine
Nifedipine
Nitredipine
Verapamil
 ISDN dan ISMN a sediaan oral
 Nitrogliserin a sediaan oral, sublingual,
transdermal
 Amyl nitrit a zat volatil a sediaan inhalasi
 Mekanisme kerja : menurunkan
vasokronstriksi koroner dan spasme
 Nitrogliserin sublingual a obat pilihan utk
serangan angina krn aktivitas / stress
Pemberian
Nitrat

Defosforilasi
Nitrit Relaksasi otot
Miosin
Light chain polos vaskuler

Nitric
oxide c-GMP
Jenis nitrat Mula Kerja Lama Kerja
Nitrogliserin Tablet sublingual 2 menit 25 menit
Tablet oral, lepas
35 menit 4 – 8 jam
lambat
Transdermal 30 menit 8 – 14 jam
Isosorbid Sublingual 5 menit 1 hari
dinitrat
Tablet oral, lepas
30 menit 8 jam
lambat
Isosorbid Tablet oral, lepas
30 menit 12 jam
mononitrat lambat
 ES : sakit kepala
 Pada dosis tinggi dapat menyebabkan
postural hipotensi, facial flushing,
takikardi
 Sildenafil a potensiasi kerja nitrat a
pemberian kedua obat ini harus diselang 6
jam
 Toleransi thd nitrat cepat timbul a
diatasi dgn pemberian berseling (nitrate
free interval) 10-12 jam a biasanya saat
malam hari
 Variant angina a memburuk pada dini
hari krn catecholamine surge a interval
pemberian nitrat pada sore hari
 Menurunkan denyut jantung dan kekuatan
kontraksi a kebutuhan oksigen miokardium
 Propranolol a tidak kardioselektif
 Metoprolol, acebutolol, atenolol a kardioseletif
 Pada dosis tinggi a semua b-blocker dapat
menghambat reseptor b1 dan b2
 Dapat diberikan bersama nitrat untuk
meningkatkan durasi latihan dan toleransi
 KI : asma, diabetes, bradikardi berat, penyakit
vaskular perifer, penyakit paru obstruktif kronis
 Penghentian obat a tappering off a
menghindari rebound angina/hipertensi
a. NIFEDIPINE
 Derivat dihydropiridine
 Terutama bekerja sebagai vasodilator arterial a terapi
variant angina krn vasospasme spontan
 Amlodipine a tidak mempengaruhi denyut jantung dan
cardiac output
 Pemberian p.o, dpt berupa tablet lepas lambat
 Mengalami metabolisme di hepar, ekskresi lewat urine
dan feses
 ES : flushing, sakit kepala, hipotensi, edema perifer,
konstipasi, refleks takikardi
 Dihidropiridine short acting hrs dihindari pada penyakit
jantung koroner
 Memperlambat konduksi jantung secara langsung a efek
inotropik negatif
 Dimetabolisme di hepar
 KI pada pasien dengan fungsi jantung yang menurun
atau ada abnormalitas konduksi atrioventrikuler
 Pada penderita yg juga mendapat digoxin a dapat
meningkatkan kadar digoxin

c. DILTIAZEM
 Meperlambat konduksi AV a memperlambat denyut
jantung
 Mengatasi spasme arteri koroner a terapi variant angina
 Dimetabolisme di hepar, ES sedikit

You might also like