You are on page 1of 27

REFERAT

KEHAMILAN EKTOPIK
TERGANGGU
Oleh
Sukmawaty Prima Timor Djakatara

Pembimbing
dr. Maria F. Loho, Sp.OG-K
Inggris : Ectopic
Definisi Yunani : Topos

Berada diluar
tempat
semestinya

KEHAMILAN EKTOPIK

Kehamilan dimana implantasi ovum yang dibuahi di


luar kavum uteri
Definisi

Kehamilan
dimana implantasi Kehamilan
ovum yang Ektopik
dibuahi di luar Terganggu
kavum uteri

Abortus/
Ruptur
EPIDEMIOLOGI

Insidensinya 1 - 2%
kehamilan

Indonesiakejadian
berkisar 5-6 per 1000
kehamilan

10% -15% dari


semua kematian ibu
Faktor Resiko
Faktor
Tuba

Riwayat
kehamilan Faktor Kontrasepsi
ektopik resiko Intrauterin
sebelumnya

Seksio
sesarea
sebelumnya
Faktor Resiko

Faktor • Infeksi tuba (salphingitis)


Tuba • Infeksi menular seksual
• Riwayat kehamilan tuba
TERSERING
sebelumnya
• Cacat bawaan tuba
• Kegagalan ligasi tuba
Klasifikasi

Kehamilan di
Kehamilan
jaringan parut
Ovarium
Seksio Cesaria

Kehamilan Kehamilan
Abdomen Serviks

Kehamilan
Tuba
Klasifikasi

Sumber : Obstetri Williams


Klasifikasi

• Kehamilan tuba ampula, istmus, dan intertisium.

• Ampula adalah tersering, diikuti oleh istmus

• Kehamilan intertisium 2% kasus

• Janin sering tidak ada atau tidak berkembang


Kehamilan
Tuba • Konsepsi yang membesar  ruptur tuba

• Kehamilan di istmus tubaruptur minggu pertama

• Kehamilan di interstisiumruptur terjadi belakangan.

• Biasanya timbul gejalatanda-tanda hipovolemia.


Klasifikasi

• Implantasi dirongga peritoneum di luar tuba, ovarium,


atau intraligamentum

• Sebagian besar terjadi setelah ruptur tuba atau abortus.

• Pada kasus-kasus ekstra uterus tahap lanjutplasenta


1.Kehamilan masih melekat secara parsial ke uterus atau adneksa
Abdomen
• Gejala samar dan tidak spesifik

• Keluhan utama : nyeri abdomen, mual, muntah,


perdarahan, hilangnya gejak janin

• Banyak wanita yang asimptomatik

• Posisi janin mudah dipalpasi


Sumber : Obstetri Williams
Klasifikasi

• Jarang terjadi

• Pemakaian AKDR

• Ruptur pada kehamilan dini


1.Kehamilan • Beberapa kasus  kehamilan ovarium
Ovarium
berlanjut hingga aterm, dan beberapa bayi
bertahan hidup
Klasifikasi

• Jarang dijumpai
• 60% wanita dengan kehamilan serviks pernah
menjalani kuretase sebelumnya
• Endoserviks mengalami erosi oleh
trofoblaskehamilan berkembang di dinding
1.Kehamilan serviks yang fibrosa
Serviks • Perdarahan pervaginam tidak nyeri dilaporkan
oleh 90% wanita dengan kehamilan serviks
• Perdarahan hebat
• Terlihat serviks yang teregang dan berdinding
tipis disertai ostium uteri eksternum yang terbuka
parsial
• Fundus uteri sedikit membesar
Klasifikasi

• Dilaporkan lebih dari 30 tahun yang lalu oleh Larsen


dan Solomon (1978)

• Mirip dengan plasenta inkreta

• Kecenderungan mengalami perdarahan hebat


1.Kehamilan di
Jaringan Parut • Gambaran klinis bervariasi, bergantung pada usia
Seksio Caesaria gestasi, yang berkisar 5 sampai 6 minggu hingga
pertengahan kehamilan

• Nyeri dan perdarahan adalah gejala tersering

• 40% wanita asimptomatik

• Ruptur dini menyebabkan kehamilan abdomen


Diagnosis

ANAMNESIS

• Amenore PEMERIKSAAN
• Nyeri FISIK
• Perdarahan • Anemis
• Nyeri tekan abdomen
pervaginam
• TFU sedikit
membesar/tidak sesuai
PEMERIKSAAN usia gestasi
PENUNJANG • Nyeri goyang porsio
• Teraba massa adnexa
• Cavum Douglas menonjol
• HcG test +/-
• USGGS +/-
intrauterine,
cairan bebas
• Kuldosintesis +
DIAGNOSIS
KET
Anamnesis

• Amenore

• Nyeri perut bagian bawah tiba-tiba (hilang dan timbul)

• Perdarahan pervaginam di luar periode menstruasi normal,


ringan maupun berat

• Nyeri di ujung bahu darah dari tuba ruptur dan


terkumpul di bawah diafragma referred pain pada bahu

• Keluhan gastrointestinal : diare dan nyeri BAB

• Nyeri perut yang tiba-tiba memberat  pingsan


Pemeriksaan Fisik

• Adanya tanda iritasi peritoneal

• Nyeri goyang serviks uteri

• Nyeri tekan abdomen (unilateral/bilateral) atau nyeri


tekan pada pelvis yang akan lebih terasa sakit di sisi
tempat kehamilan ektopik terjadi

• Tanda darurat : abdomen tegang, nyeri tekan abdomen


yang hebat, tanda-tanda syok hipovolemik (perubahan
tekanan darah drastis, takikardia)
Pemeriksaan Fisik

• Uterus sedikit membesar dan melunak tidak sesuai


dengan usia kehamilan

• Massa pada adnexa mungkin teraba

• Kavum Douglasi dapat menonjol dan nyeri pada perabaan


karena terisi darah
Pemeriksaan Penunjang

Kadar serum β-Hcg

• Kadar β-hCG berkorelasi dengan ukuran dan usia gestasi pertumbuhan


embrionik normal

• Kehamilan normalkadar β-hCG menjadi dua kali lipat setiap 48-72


jam 10.000-20.000mIU/mL

• Kehamilan ektopik peningkatan kadar β-hCG kurang dari normal

• Studi oleh Kadar et al  Kenaikan β-hCG <66% kehamilan intrauterin


yang abnormal atau kehamilan ektopik
Pemeriksaan Penunjang

Kadar Progesteron

• Kadar progesteron ≥ 25 ng/mL indikasi kehamilan normal

 mengeksklusi kehamilan ektopik (akurasi 97.4%)

• Kadar progesteron ≤ 5 ng/mL mengindikasikan kehamilan yang


nonviable kehamilan ektopik

mengeksklusi kehamilan yang normal (sensitivitas 100%)


Pemeriksaan Penunjang

Ultrasonografi (USG)

• Modalitas USG modalitas terpenting untuk mendiagnosis


kehamilan ektopik

• Untuk mengkonfirmasi kehamilan intrauterin.

• Visualisasi kantong kehamilan intrauterin dengan atau tanpa


aktivitas jantung janin  mengeksklusi adanya kehamilan ektopik

• USG dilakukan secara abdominal maupun transvaginal

• Adanya cairan bebas (free fluid)


Pemeriksaan Penunjang

• Dilatasi dan Kuretase (D&C)

• Kuldosintesis

• Laparoskopi
Patogenesis
Konsepsi
Faktor
resiko Nidasi ekstra
uterin

Tuba
Mati & Ruptur
Reabsorpsi dini
Abortus

Perdarahan
pervaginam, nyeri
Patogenesis

• Ketidaksempurnaan dalam proses fisiologis organ produksi

• Hasil konsepsi membuat implantasi dan maturasi terjadi diluar uterus.

• Sering akibat terjadinya hambatan saat sel telur yang sudah dibuahi
menuju pada endometriumgangguan motilitas tubaembrio akan
berkembang lebih dulu sebelum mencapai kavum uteriberkembang
diluar kavum uteri (tuba)
Patogenesis

• Ketika kehamilan ektopik terjadi di tuba pada proses awal kehamilan,


hasil konsepsi tidak bisa menuju endometrium untuk proses nidasi dan
akan tumbuh disaluran tubaterjadi proses seperti kehamilan yang
normal.hasil konsepsi mati dini dan diresorbsi, abortus dalam lumen
tuba, atau ruptur dinding tuba
PENANGANAN

Stabilisasi • Perbaiki
umum
keadaan
hemodinamik • Tangani syok
• Transfusi

• Laparatomi
eksploratif
Operatif • Salfingektomi
• Ovorektomi

You might also like