You are on page 1of 37

LAPORAN HASIL PBL

KEDOKTERAN KELUARGA DENGAN


DIABETES MELITUS
Modul Komprehensif
Kelompok 2
Subkelompok 4
Tutut Fitriani (03013194)
Via Anggraeni (03013199)
Wizanty Aliani K Sopiyan (03013209)
Bab 1
Pendahuluan
Latar Belakang

■ Diabetes Melitus adala suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis


dengan multi etiologi yang ditandai dengan hiperglikemia disertai dengan
gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat
insufisiensi fungsi insulin.
■ Diabetes melitus mempunyai 2 tipe :
- DM tipe 1 terjadi karena pankreas tidak bisa memproduksi insulin (sedikit
/tidak sama sekali)
- DM tipe 2 : jika tubuhnya masih dapat memproduksi insulin, namun insulin
yang dihasilkan tidak cukup atau sel lemak dan otot tubuh menjadi kebal
terhadap insulin.
■ Hasil Rikesdas 2013 prevalensi diabetes melitus di DKI Jakarta adalah
3,0%. Prevalensi diabetes melitus berdasarkan diagnosis dokter dan gejala
meningkat sesuai dengan bertambahnya umur, namun mulai umur ≥65
tahun cenderung menurun.
■ Penderita penyakit diabetes melitus dapat meninggal karena penyakit yang
dideritanya atau karena komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit ini,
misalnya penyakit ginjal, gangguan jantung dan gangguan saraf.
Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, masalah


yang dapat dirumuskan adalah
■ Ada faktor resiko yang mempengaruhi diabetes melitus ?
■ Bagimana terapi pada diabetes melitus ?
■ Apa komplikasi yang diakibatkan oleh diabetes melitus ?
Tujuan
Tujuan Umum
■ Untuk menurunkan angka kejadian diabetes melitus di
Kelurahan Krendang
Tujuan Khusus
■ Mengidentifikasi faktor resiko yang mempengaruhi
diabetes melitus
■ Mengidentifikasi terapi diabetes melitus
■ Mengidentifikasi komplikasi diabetes melitus
Manfaat

■ Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat menambah informasi dan pengetahuan mengenai diabetes
melitus.
■ Bagi mahasiswa
1. Memberikan pengalaman meneliti sehingga menjadi pemicu untuk melakukan
kegiatan penelitian dimasa yang akan datang
2. Menimbukan minat dalam menganalisa masalah kesehatan
■ Bagi institusi pemerintah
Untuk menambah data serta diharapkan pusat layanan kesehatan setempat dapat
mengembangkan pelayanan kesehatan bagi warga setempat
■ Bagi institusi pendidikan
Menambah bahan bacaan tentang ilmu kesehatan tentang diabetes melitus.
Bab 2
Tinjauan Pustaka
Diabetes Melitus

Definisi
■ Diabetes melitus adalah suatu keadaan didapatkan
peningkatan kadar gula darah yang kronik sebagai akibat
dari gangguan pada metabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein karena kekurangan hormone insulin
■ Sesorang dikatakan diabetes jika kadar gula darah puasa ≥
126 mg/dl atau kadar gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dl.
Epidemiologi

■ Hasil riset kesehatan dasar 2013 menunjukan bahwa


prevalensi diabetes melitus di DKI Jakarta adalah 3,0% dan
yang tertinggi pada Sulawesi Tengah 3,7%. Prevalensi
diabetes melitus meningkat sesuai dengan bertambahnya
umur, namun mulai umur ≥65 tahun cenderung menurun.
■ WHO menyebutkan bahwa setelah seseorang mencapai umur
30 tahun, maka kadar glukosa darah akan naik sekitar 1-2
mg% pertahun pada saat puasa dan akan naik sekitar 5,6-13
mg% pada dua jam setelah makan.
Klasifikasi

■ DM Tipe 1 (destruksi sel beta, biasanya menjurus ke


defisiensi insulin absolut) : bisa autoimun & idiopatik
■ DM Tipe 2 (berawal dari resistensi insulin yang predominan
dengan defisiensi insulin relatif menuju ke defek sekresi
insulin yang predominan dengan resistensi insulin)
■ Diabetes Mellitus Gestasional
Etiologi

■ ditandai dengan tingginya kadar gula darah (hiperglikemia)


disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan
protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi
fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau
defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans
kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya
sel-sel tubuh terhadap insulin. .
Bab 3
Hasil PBL
Identitas Pasien

■ Nama : Junainah
■ Umur : 59 tahun
■ Jenis Kelamin : Perempuan
■ Agama : Islam
■ Status pernikahan : Menikah
■ Alamat : Jl. Krendang Barat No.7 Rt 06/ Rw
04 – Jakarta Barat
■ Pekerjaan : mengobras
■ Pendidikan : Tidak tamat SD
Anamnesis

■ Keluhan Utama
Kadar gula darah pasien tinggi sejak 11 tahun yang lalu
■ Perjalanan Penyakit
Pasien mengeluh sering pusing, lemas, kencing pada malam
hari sampai membangunkan dari tidur (3 - 4x/ setiap malam),
banyak minum, kadar darah gula tinggi sejak umur 48 tahun
(11 tahun yang lalu), gigi habis karena DM, kebas pada kedua
telapak kaki, sering mengeluh cantengan (paronychia) pada ibu
jari kaki, jari tengah tangan kiri tidak bisa digerakan secara
spontan sejak 3 hari yang lalu, sering pingsan jika kadar gula
darahnya tinggi.
Lanjutan

■ Riwayat Pengobatan
Pasien mengkonsumsi obat Metformin dan Glibenclamide
3x sehari.
■ Riwayat penyakit keluarga
Bapa kandung pasien meninggal karena kanker varises,
ibu kandung Skoliosis dan membentuk gibus, paman
pasien DM, Suami pasien TB.
■ Riwayat Kebiasaan
Mengkonsumsi makanan dan minuman yang
mengandung kadar gula yang tinggi.
Pemeriksaan Fisik
■ Kesadaran : Compos mentis
■ Tanda vital
■ Tekanan darah : 140/80 mmHg
■ Suhu : 34, 7ºC
■ RR : 20 kali permenit
■ Nadi : 60 kali permenit
■ BB :49,4 kg
■ TB : 150cm
■ IMT : 19,6 kg/m2
■ Pemeriksaan thorak : Jantung, paru & KGB: Normal
■ Pemeriksaan Ekstremitas : Normal
Diagnosis

■ Diagnosis Kerja
Diabetes melitus tipe 2
Faktor Biopsikososial

■ Status Gizi
Ibu Junainah memiliki berat badan 49,4 kg dan BMI 19,6 dimana
angka tersebut menunjukan angka normal pada nilai BMI. Berat
badan awal ibu junainah sebelum terdiagnosis DM adalah 55 kg
dan setelah terdiagnosi semakin menurun berat badannya akan
tetapi BMI ibu junainah saat ini masih dalam batas normal.
■ Keadaan sosio ekonomi
Junainah menjadi tulang tulang punggung keluarga sejak suaminya
terkena TB dan beliau yang menghidupi 7 orang keluarganya
(suami,anak,menantu, 2 orang cucu,dan ibu kandung). Tinggal
dengan ukuran bangunan 4X8 yang berisi 6 orang.
Hasil Kunjungan Rumah

■ Denah rumah
Kondisi Rumah

■ Rumah tempat tinggal pasien adalah rumah milik sendiri.


■ Terdiri dari 1 lantai terdiri dari 1 dapur, 1 toilet, 1 kamar,
ruang tamu/tempat tidur.
■ Toilet yang ada dirumah pasien menggunakan WC jongkok
■ Penerangan dirumah pasien cukup, tapi pentilasinya kurang.
■ Pasien tidur di ruang tamu yang dijadikan tempat tidur
bersama suami, dan anaknya.
■ Untuk pembuangan sampah ada petugas yang mengambil
setiap dua hari sekali.
■ Air minum pasien menggunakan air galon dan air untuk
mandi serta mencuci baju menggunakan air pam.
Analisis Kedokteran Keluarga
Tabel 2.Daftar Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah

No Nama Jenis Umur Hubungan Status Pendidikan Pekerjaan


kelamin Keluarga
(L/P)

1 Junainah P 59 Istri Menikah SD Pekerja


konveksi

2 Amin L 62 Suami Menikah Tidak bekerja

3 L 33 Anak Menikah Tidak bekerja

4 P Menantu Menikah Tidak bekerja

3 Cucu Belum Tidak bekerja


menikah

4 Cucu Belum Tidak bekerja


menikah
Genogram
Analisis penilaian keluarga

– Fungsi Holistik
■ Fungsi biologis dan reproduksi : cukup baik
■ Fungsi pisikologis : cukup baik
■ Fungsi sosial : cukup baik
■ Fungsi ekonomi : menengah kebawah
■ Fungsi budaya : cukup baik
■ Fungsi religious : cukup baik
– Fungsi Fisiologis
■ Adaptation/ adaptasi : cukup baik
■ Partnership/ kemitraan : cukup baik
■ Growth/ pertumbuhan : cukup baik
■ Affection/ kasih sayang : cukup baik
■ Resolve/ kebersamaan : cukup baik


Bab 4
Pembahasan
Analisis Kasus

■ Ibu Junainah seorang buruh obras berusia 59 tahun,


mengalami keluhan kadar gula dalam darah, sering kencing
malam, mudah haus, gigi rontok, kebas pada kedua telapak
kaki .
■ Keluhan sudah dirasarkan sejak usia 48 tahun
■ Maka berdasarkan data yang didapatkan Ibu Junainah
didiagnosa mengalami Diabetes Melitus tipe 2 .
Lanjutan

■ Ibu junainah rutin mengkonsumsi obat DM akan tetapi kadar


gula darah tetap naik turun (250-300) dikarenakan pola
makan yang tidak dijaga. Namun terakhir di periksa kadar
GDP 127 mg/dl.
■ Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah tinggi
140/80 mmHg (hipertensi derajat 1) dan tada vital lain
masih dalam batas normal.
Rencana Penatalaksanaan

Medikamentosa
■ Untuk menurunkan glukosa darah : Kombinasi Metformin (500 mg
3x1 diberikan bersamaan dengan makanan) dan golongan
Sulfonilurea (etc. Glibenklamid 2,5 mg 2x1 setengah jam sebelum
makan) dosis dari rendah dan kemudian dinaikan secara bertahap.
■ Untuk menurunkan tekanan darah tinggi : Captopril 12,5 mg 3x1
Tabel 2. Kriteria pengendalian diabetes melitus

Baik Sedang Buruk

Glukosa darah (mg/dl)

Puasa 80-100 100-125 >126

2 jam post-prandial 80-144 145-179 >180

A1c (%) <6,5 6,5-8 >8

Kol.total (mg/dl) <200 200-239 >240

Kol.LDL (mg/dl) <100 100-129 >130

Kol.HDL (mg/dl) >45

Trigliserida (mg/dl) <150 150-199 >200

IMT (kg/m2) 18.5 – 23 23-25 >25

Tekanan darah (mmHg) 130-80 130-140/80-90 >140/90


Lanjutan
Non medikamentosa
■ Menyarankan pasien untuk rutin memeriksakan diri minimal ke
puskesmas
■ Mengedukasi pasien supaya taat dalam konsumsi obat
■ Menyarankan pasien untuk menjaga makan dan minum yang dikonsumsi
sehari-hari
■ Perbaikan gaya hidup sehat
■ Menganjurkan pasien untuk rutin berolah raga ringan
■ Kalori harian yang di butuhkan ibu junainah adalah 1.482 KAAL/hari.
Dengan Karbohidrat berserat tinggi (60%) 222 gram/hari : kentang,
umbi-umbian, jagung
■ Protein (15%) 55 gram/hari : ikan, tahu-tempe,kacang-kacangan, daging
tanpa lemak, susu rendah lemak
■ Lemak (25%) 41 gram/hari : <7% lemak jenuh dan <10%l emak tidak
jenuh untuk kebutuhan energi.
Pengaturan pola makan pada
pasien DM (ibu junainah )
Waktu Makan % Energi (Total 1482
Kcal)

Pagi (07.00) 25 370 Kcal

Snack (10.00) 5 74 Kcal


Contoh untuk makan pagi 370 Kcal
1 Porsi Nasi merah : 110 Kcal
Siang (13.00) 30 445 Kcal 1 mangkuk sayur bayam : 18 Kcal
1 telur dadar : 188 Kcal
Snack (16.00) 5 74 Kcal 100 gram pepaya : 46 Kcal +
362 Kcal
Malam (19.00) 30 445 Kcal
Rentang : Lebih/Kurang 10%

Snack (21.00) 5 74 Kcal


Bab 5
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan

■ Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik yang tim


kami lakukan, beserta hasil pemeriksaan pemeriksaan kadar
gula darah puasa yang pasien lakukan sebelumnya, disimpulkan
bahwa Ibu Junainah yang berusia 59 tahun mengalami DM tipe
2. Keadaan tersebut dipicu oleh beberapa faktor yaitu
kebiasaan, aktivitas pasien, dan faktor genetik.
■ Oleh karena itu kami mencoba membuat rencana kegiatan
untuk mencegah terjadinya perburukan kesehatan Ibu Junainah
seperti sosialisasi mengenai aktivitas fisik dan kebiasaan
konsumsi makanan dan minuman serta tatalaksana personal
seperti diberi obat-obatan DM tipe 2 dan hipertensi. Kami
mengharapkan dengan diterapkannya hal – hal tersebut dapat
meningkatkan kualitas hidup Ibu Junainah
Saran

■ Bagi Pasien / Masyarakat


 Pasien diharapkan memberikan perhatian lebih terhadap kesehatanya
dengan melakukan pemeriksaan secara rutin ke pusat kesehatan terdekat
 Pasien diharapkan lebih memahami tentang penyakit, tatacara perawataan
penyakit DM, menjaga pola makan dan makanan yang dikonsumsi.
■ Bagi Institusi Pemerintah (pemerintah daerah /puskesmas)
Puskesmas diharapkan aktif dalam melakukan sosialisasi mengenai penyebab,
faktor risiko, pencegahan, serta tatalaksana penyakit DM, dan berperan aktif
dalam pelayanan kesehatan.
■ Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan turut serta dalam kegiatan pelayanan kesehatan dan sosialisasi
kepada masyarakat guna meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Daftar Pustaka

■ Gustaviani R. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus dalam Buku Ajar


Penyakit Dalam. Edisi 6. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2014.p.2325.
■ Suyono S. Diabetes mellitus di Indonesia. . In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi
I, Simadibrata M, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed.
Jakarta: Pusat Penerbitan IPD FKUI; 2014.p.2315-2321
■ Rochmah W. Diabetes Mellitus pada Usia Lanjut. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B,
Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th
ed. Jakarta: Pusat Penerbitan IPD FKUI; 2014. p. 2420-2424.
■ Joshi.Oral antihypoglycaemic drungs and newer agents use in type 2 diabetes
mellitus. SA Fam Pranctice 2009;51(1):10-6
■ Soegondo S. Farmakoterapi pada Pengendalian Glikemia Diabetes Melitus
Tipe 2. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editors.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: Pusat Penerbitan IPD FKUI;
2014.p.2328-2335
Lampiran
Hasil Dokumentasi

You might also like