You are on page 1of 40

Bayan Basalamah

030.14.028
ANATOMI
 Tipe dan Posisi Kelenjar
- Kelenjar saliva yang terbesar dan hampir seluruhnya
tersusun oleh kelenjar tipe acini serosa.
- Terletak di bawah meatus acusticus eksternus dan
terletak di dalam suatu lekukan di belakang ramus
mandibulae dan di depan M.sternocleidomastoideus.
ANATOMI
 Bentuk, Lobus dan Processus
Kelenjar
- Dari superficial, berbentuk baji,
dengan dasarnya di atas dan
apeksnya di belakang angulus
mandibulae.
- N.facialis dan cabang-cabangnya
berjalan ke depan di dalam
glandula parotidea dan membagi
glandula ini dalam lobus
superficialis dan profunda.
- Margo superior glandula meluas
ke atas di belakang articulation
temporomandibularis masuk ke
bagian posterior fossa
mandibularis. Bagian kelenjar ini
disebut processus glenoidalis.
ANATOMI
 Margo anterior glandula ini
meluas ke depan, superficial
terhadap M.masseter,
membentuk processus
facialis. Sebagian kecil dari
processus facialis dapat
terpisah dari glandula utama
dan disebut sebagai glandula
parotidea acessoria.
 Pars profunda kelenjar dapat
meluas ke depan di antara
m.pterygoideus medialis dan
ramus mandibulae,
membentuk processus
pterygoideus.
ANATOMI
 Kapsula Kelenjar
- Glandula parotidea adalah massa berlobus yang
dikelilingi oleh kapsula jaringan ikat.
- Selain itu glandula dibungkus oleh kapsula fibrosa padat
yang berasal dari lamina superficialis fascia colli profunda
ANATOMI
 Duktus Parotideus
- Duktus parotideus berjalan ke depan di atas
permukaan lateral M.masseter, 1 jari di bawah arcus
zygomaticus.
- Jalan ductus ini yang miring di antara membran
mucosa dan m.buccinator berfungsi mencegah
masuknya udara ke dalam duktus pada saat meniup
dengan kuat.
- Glandula parotidea accessoria bermuara melalui
duktus kecil ke dalam bagian atas ductus parotideus.
ANATOMI
 Struktur di Dalam Glandula Parotidea
- Struktur di dalam glandula parotidea, dari lateral ke
medial adalah n.facialis, v.retromandibularis dan a.carotis
eksterna. Beberapa nodus dari kelompok nodi lymphoidei
parotidei juga terdapat di dalam kelenjar.
ANATOMI
• Batas-Batas Glandula Parotidea
– Batas superficial: nodi lymphoidei
parotidei, fascia, n.auricularis
magnus, dan kulit.
– Batas superior : meatus acusticus
eksternus dan facies posterior
articulation temporomandibularis.
– Batas posteromedial : processus
mastoideus,
M.sternocleidomastoideus, selubung
carotis a.carotis interna, v.jugularis
interna, n.vagus, n.glossopharyngeus,
n.acessorius, n.hypoglossus, dan
n.facialis.
– Batas anteromedial: pinggir posterior
ramus mandibula, articulation
temporomandibularis, m.masseter
dan m.pterygoideus medialis.
Glandula ini menempel pada dinding
faring.
ANATOMI
 Perdarahan
 A.carotis eksterna dan cabang terminalnya. Vena
bermuara ke dalam vena retromandibularis.
 Aliran Limfe
 Pembuluh limfe bermuara ke dalam nodi lymphoidei
parotidei dan nodi lymphoidei cervicales profundi.
 Persarafan
 Serabut-serabut sekretomotorik parasimpatis dari
nucleus salivatorius inferior n.IX mempersarafi glandula
parotidea.
Definisi
Tumor didefinisikan sebagai
pertumbuhan baru suatu jaringan
dengan multiplikasi sel-sel yang
tidak terkontrol dan progresif,
Tumor disebut juga sebagai neoplasma
Parotis

Kelenjar Parotis adalah kelenjar air


liur terbesar yang terletak di depan
telinga
Epidemiologi
Insidens tumor kelenjar liur di
Amerika ialah 1.5 kasus setiap
100,000 orang. Dijangkakan 700
kematian terjadi akibat tumor
kelenjar liur pertahun.Tumor
kelenjar liur sering terjadi pada
usia dekade ke-6.
Epidemiologi

Tumor kelenjar liur sering terjadi


pada usia 60 keatas. Tumor
maligna biasanya terjadi pada usia
di atas 60 tahun dan tumor
benigna pada usia di atas 40
tahun. Tumor jinak lebih sering
pada wanita tetapi tumor maligna
terdistribusi rata pada wanita dan
laki-laki
Faktor Risiko
 Paparan radiasi,
 Faktor merokok,
 Infeksi,
 Pekerjaan
 Nutrisi, genetik
 faktor lingkungan (paparan serbuk gergaji, pestisida,
dan bahan kimia untuk industri kulit).
Klasifikasi dan Jenis
1. Klasifikasi Histopatologi WHO/ AJCC

Benign Malignant

plemorphic adenoma ( mixed benign mucoepidermoid carcinoma


tumor)
Warthin’s tumor adenoid cystic carcinoma

Lymphoepithelial lesion Adenocarcinoma

Oncocytoma acinic cell carcinoma

monomorphic adenoma Malignant mixed tumor

Benign cysts epidermoid carcinoma

Other ananplastic carcinoma


2. Grading Pembagian Kanker Kelenjar Liur
LOW GRADE
Acinic cell carcinoma
Basal cell adenocarcinoma
Clear cell carcinoma
Cystadenocarcinoma
Epithelial- myoepithelial carcinoma
Mucinous adenocarcinoma
Polymorphous low grade adenocarcinoma (PLGA)
LOW GRADE, INTERMEDIATE GRADE AND HIGH GRADE
Adenocarcinoma, NOS
Mucoepidermoid carcinoma
Squamous cell carcinoma
INTERMEDIATE GRADE AND HIGH GRADE
Myoepithelial carcinoma
HIGH GRADE
Anaplastic small cell carcinoma
Carsinosarkoma
Large cell undifferentiated carcinoma
Small cell undifferentiated carcinoma
Salivary duct carcinoma
3. Sistem Klasifikasi Tumor Kelenjar Saliva

• T (tumor)
TX : Tumor primer tidak dapat dinilai
T0 : Tidak ada bukti tumor primer
T1 : Tumor ≤ 2 cm tanpa ekstensi ekstraparenkim
T2 : Tumor > 2 cm, ≤ 4 cm tanpa ekstensi ekstraparenkim
T3 : Tumor > 4 cm atau adanya ekstensi ekstraparenkim
T4a : Tumor menyerang kulit, mandibula, saluran telinga,
saraf facial atau beberapa struktur yang lain
T4b : Tumor menyerang dasar tengkorak atau tulang pterygoid
atau merusak arteri karotis
• N (nodul)
NX: Daerah kelenjar getah bening tidak dapat dinilai
N0 : Tidak ada nodul metastasis pada kelenjar limfa regional
N1 :Nodul < 3 cm pada kelenjar tunggal ipsilateral
N2a : Nodul > 3 cm dan ≤ 6 cm pada kelenjar tunggal ipsilateral
N2b : Metastasis di beberapa kelenjar getah bening ipsilateral, nodul ≤ 6 cm
N2c : Metastasis kelenjar getah bening kontralateral atau bilateral, nodul ≤ 6
cm
N3 : Metastasis kelenjar getah bening tunggal atau multipel, nodul > 6 cm

• M (metastasis)
• MX : Tidak ditemukan metastasis jauh
• M0 : Tidak ada metastasis jauh
• M1 : Terdapat metastasis jauh
Jenis – jenis tumor benigna
1. Pleomorphic Adenoma
2. Warthin Tumor
3. Onkositoma
Pleomorphic
Prevalensi:
Adenoma
70% tumor parotis
50% tumor submandibula
45% tumor kelenjar liur minor
6% tumor sublingual

Sering terjadi pada usia 40-60 tahun


Wanita : Pria = 3-4 : 1
Pleomorphic Adenoma
 Secara klinis Adenoma pleimorf didapatkan benjolan
pada kelenjar parotis yang ditandai dengan
terangkatnya cuping telinga ke atas. Adenoma
pleimorf ini tidak nyeri, tumbuh berangsur dan dapat
menjadi besar sekali bila dibiarkan.
Warthin Tumor
Prevalensi:
6-10% dari tumor parotis
Sering terjadi pada usia 40-70 tahun
Pria : Wanita = 5 : 1
 Pada pemeriksaan MRI, Gambaran khas tumor
Warthin berupa lesi multifokal berbatas tagas.
Berbeda dengan tumor lain, pemeriksaan sidikan
memberikan gambaran “bercak panas”.
 Pengobatan yang dianjurkan adalah
parotidektomi superficial bila hanya di parotis,
atau disertai eksisi kelenjar liur lain bila
mengenai kelenjar liur submandibula atau
sublingual.
Onkositoma
Prevalensi:
2,3% dari tumor kelenjar liur
78% onkositoma terjadi pada parotis
9% onkositoma terjadi pada submandibula

Onkositoma sering berupa massa yang tidak nyeri di


lobus superfisial kelenjar parotis dan parotidektomi
dengan preservasi n. fasialis merupakan terapi pilihan
Karsinoma
mukoepidermoid

Adenoid cyctic
Limfoma primer
carcinoma (ACC)

Salivary duct
carcinoma
Tumor malignant mixed
tumor
(carcinoma ex-

Maligna
pleomorphic
adenoma)

Karsinoma sel
Adenocarcinoma
skuamous primer

Acinic cell
carcinoma
Tumor Maligna
• Tipe tersering pada
anak dan dewasa
• Makroskopik terlihat
batas tegas dan
mungkin parsial
encapsulated.
Terkadang
infiltrative dan
diferensiasi buruk.
Karsinoma Pada cut surface
mucoepidermoid mungkin
mengandung area
solid, kistik atau
keduanya.
• Mikroskopik
ditandai oleh adanya
2 populasi sel, yakni
sel mucous dan sel
epidermoid
Adenoid cyctic
carcinoma(ACC
)

• Mencakup 4-15% dari seluruh keganasan


kelenjar liur dan merupakan kanker terbanyak
dari keganasan kelenjar liur minor
• Paling sering muncul dengan nyeri atau
parastesia
• Mikroskopis terdiri dari sel kecil gelap dengan
sitoplasma sedikit tersususn seperti rantai
Swiss Cheese
• Terjadi bila
karsinoma berasal
dari komponen
epitel dari
pleomorphic
Malignant adenoma
• umum berupa
mixed tumor masa yang tidak
(carcinoma nyeri tetapi
ex- terkadang
pertumbuhannya
pleomorphic cepat
adenoma) • Makroskopik
terlihat poorly
circumscribe,
infiltrative, dan
masa keras.
• Insidensinya jarang tapi
merupakan tumor yang agresif,
cenderung terjadi pada usia 40
Adenocar tahun,
• diklasifikasikan menurut
cinoma gambaran histopatologi
berdasarkan derajat diferensiasi
selular: grade 1 tumor
sirkumskripta dan invasi
minimal, grade 3 tumor lebih
solid dan dengan rata-rata
mitosis yang lebih besar dan
grade 2 tumor gambarannya
antara grade 1 dan grade 3
• Acini cell
carcinoma
merupakan
tumor ganas
parotis no.2
terbanyak pada
anak-anak
Acinic cell • Gambaran
carcinoma tipikal adalah
tumor solid
circumscribed
atau parsial
cystic dengan
kapsul
incomplete
Karsinoma
sel
skuamous
primer
• Umumnya sebagai tumor padat, yang
tumbuh cepat sering terfiksir ke jaringan
lunak dan kulit disertai nyeri dan parese
wajah
• Makroskopis dan mikroskopis serupa dengan
karsinoma sel skuamous di tempat lain dan
bervariasi dari well-differentiated dan
keratinisasi sampai poorly differentiated
tanpa keratinisasi.
Salivary • Insidenya tidak jarang tapi sangat agresif
dengan predileksi pada pria.

duct
carcinoma
• Insidennya jarang (1-8% dari seluruh

Limfoma limfoma) dan hanya dapat didiagnosa


bila tidak terdapat keterlibatan kelenjar
getah bening intra dan ekstra glandular
primer
Pertumbuhan tumor ganas lebih cepat

Rasa nyeri pada sebagian tumor ganas dan


benigna

Tumor ganas terfiksir karena ada infiltrasi


ke jaringan sekitar

Kelemahan nervus VII pada sebagian tumor


ganas

Konsistensi padat keras pada yang ganas dan


kenyal pada jinak

Terdapat metastasis regional atau jauh pada


yang ganas

Tumor parotis jinak lebih berbatas tegas


DIAGNOSIS
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK

• Informasi tentang keluhan, perjalanan


penyakit, penyebab atau faktor resiko dan • Status generalisata: pemeriksaan dari kepala
sampai kaki dan ditentukan perfomans pasien
riwayat pengobatan (skor Karnofski / WHO), keadaan umum
• Keluhan umumnya berupa benjolan soliter (anemia, ikterus, edema, sianosis, tekanan
tanpa rasa nyeri di pre / infra / retroaurikula, darah, frekuensi nadi, frekuensi nafas dan
submandibula dan dalam rongga mulut. suhu tubuh) dan tanda/ gejala metastasis
Terkadang disertai rasa nyeri sedang sampai jauh.
hebat. • Status lokalis : Inspeksi pada lokal, regional
• Paralisis nervus fasialis , kelenjar getah bening termasuk intar oral. Palpasi bimanual
leher, gangguan pendengaran, kebas-kebas di dilakukan untuk menilai konsistensi,
wajah atau adanya perbedaan bentuk / ukuran permukaan, mobilitas, ukuran, batas dan
antara wajah sisi kiri dengan sisi kanan nyeri tekan.
• Faktor resiko perlu ditanyakan terutama • Status regional : ditentukan dengan
tenteng paparan radiasi, pekerjaan dan melakukan pemeriksaan kelenjar getah
paparan limbah pabrik kulit bening leher ipsilateral maupun kontralateral
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Biopsi Aspirasi Jarum Halus
PEMERIKSAAN
• Bedah Diagnostik : Biopsi eksisional dan
HISTOPATOLOGI
potong beku

• Foto mandibula atau panoramic


• Pemeriksaan sialografi : melihat gambaran
duktus Stesnson dan cabang-cabangnya, apakah
PEMERIKSAAN ada penyempitan atau penyumbatan duktus
RADIOLOGIS • USG : lesi penempat ruang di dalam kelenjar
dan ukurannya, non-invasif dan tidak nyeri
• CT scan/MRI : mengetahui luas ekstensi tumor
dan menentukan stadium kanker
Terapi
Operasi Kemoterapi
Radiasi
Prognosis
Pada kanker kelenjar liur secara keseluruhan survival 5
tahun adalah 70-90% pada grading rendah dan 20-30%
pada grading tinggi.

Survival 5 tahun pada tumor jinak mencapai 100%,


resiko tinggi untuk rekuren pada penderita yang
mendapatkan operasi inadekuat.

Menurut stadium rata-rata survival 5 tahun pada stadium


I, II, III dan IV berturut-turut adalah 96%, 77% ,73% dan
37%.

You might also like