sistem kekebalan tubuh manusia yang dalam jangka waktu yang relatif lama dapat menyebabkan AIDS, sedangkan AIDS sendiri adalah suatu sindroma penyakit yang muncul secara kompleks dalam waktu relatif lama karena penurunan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi HIV 1. Penularan virus HIV/AIDS terjadi karena beberapa hal, di antaranya: 2. Penularan melalui darah, penularan melalui hubungan seks (pelecehan seksual). (WHO, 2003) 3. Hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan 4. Perempuan yang menggunakan obat bius injeksi dan bergantian memakai alat suntik. 5. Individu yang terpajan ke semen atau cairan vagina sewaktu berhubungan kelamin dengan orang yang terinfeksi HIV. 6. Orang yang melakukuan transfusi darah dengan orang yang terinfeksi HIV, Manifestasi klinis yang tampak dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Manifestasi Klinis Mayor a. Demam berkepanjangan lebih dari 3 bulan b. Diare kronis lebih dari satu bulan berulang maupun terus-menerus c. Penurunan berat badan lebih dari 10% dalam 3 tiga bulan d. TBC 2. Manifestasi Klinis Minor a. Batuk kronis selama lebih dari satu bulan b. Infeksi pada mulut dan jamur disebabkan karena jamur Candida Albicans c. Pembengkakan kelenjar getah bening yang menetap di seluruh tubuh d. Munculnya Herpes zoster berulang dan bercak-bercak gatal di seluruh tubuh 1. Oral Lesi 2. Neurologik 3. Gastrointestinal 4. Respirasi 5. Dermatologik 6. Sensorik 1. Pemeriksaan Laboratorium 2. EIA atau EUSA dan tes westem blot: positif , tetapi invalid. 3. EIA atau EUSA : mendeteksi anti body terhadap antigen HIV. 4. Test western blod mendeteksi adanya anti body terhadap beberapa prot spesifik HIV. 5. Kultur HIV: dengan sel mononuclear darah perifer dan bila tersedia plasma dapat mengukur beban virus. 6. Test reaksi polimer dengan leukosit darah perifer: mendeteksi DNA viral pada adanya kuntitas kecil sel mononuclear perifer terinfeksi. 7. Antigen P24 serum atau plasma: peningkatan nilai kuantitatif dapat menjadi indikasi dari kemajuan infeksi. 8. Penentuan immunoglobulin G, M, A serum kualitatif: data dasar immunoglobulin. 9. IFA: memastikan seropesivitas. 10. RIPA: mendeteksi protein HIV. 11. Pemeriksaan parental juga dapat menunjukkan adanya goorhoe, kandidiasis, hepatitis B, tuberkolosis, sitomegalovirus dan toksoplasmosis (purwaningis, wahyu 2010) 1. Pengkajian a. Identitas Klien Meliputi : nama, tempat/ tanggal lahir, jenis kelamin, status kawin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, diagnosa medis, No. MR b. Keluhan utama Dapat ditemukan pada pasien AIDS dengan manifestasi respiratori ditemui keluhan utama sesak nafas. Keluhan utama lainnya ditemui pada pasien HIV AIDS yaitu, demam yang berkepanjangan (lebih dari 3 bulan), diare kronis lebih dari satu bulan berulang maupun terus menerus, penurunan berat badan lebih dari 10%, batuk kronis lebih dari 1 bulan, infeksi pada mulut dan tenggorokan disebabkan oleh jamur Candida Albicans, pembengkakan kelenjer getah bening diseluruh tubuh, munculnya Harpes zoster berulang dan bercak-bercak gatal diseluruh tubuh c. Riwayat kesehatan sekarang Dapat ditemukan keluhan yang biasanya disampaikan pasien HIV AIDS adalah : pasien akan mengeluhkan napas sesak (dispnea) bagi pasien yang memiliki manifestasi respiratori, batuk-batuk, nyeri dada dan demam, pasien akan mengeluhkan mual, dan diare serta penurunan berat badan drastis. d. Riwayat kesehatan dahulu Biasanya pasien pernah dirawat karena penyakit yang sama. Adanya riwayat penggunaan narkotika suntik, hubungan seks bebas atau berhubungan seks dengan penderita HIV/AIDS, terkena cairan tubuh penderita HIV/AIDS. e. Riwayat kesehatan keluarga Biasanya pada pasien HIV AIDS adanya anggota keluarga yang menderita penyakit HIV/AIDS. Kemungkinan dengan adanya orang tua yang terinfeksi HIV. Pengkajian lebih lanjut juga dilakukan pada riwayat pekerjaan keluarga, adanya keluarga bekerja di tempat hiburan malam, bekerja sebagai PSK (Pekerja Seks Komersial). a. Pola presepsi dan tata laksanaan hidup sehat b. Pola Nutrisi c. Pola Eliminasi d. Pola Istirahat dan tidur e. Pola aktivitas dan latihan f. Pola presepsi dan konsep diri g. Pola sensori kognitif h. Pola penanggulangan stres i. Pola reproduksi seksual j. Pola tata nilai dan kepercayaan a. Gambaran Umum : ditemukan pasien tampak lemah. b. Kesadaran pasien : Compos mentis cooperatif, sampai terjadi penurunan tingkat kesadaran, apatis, samnolen, stupor bahkan coma. c. Vital sign : TD : Biasanya ditemukan dalam batas normal Nadi : Terkadang ditemukan frekuensi nadi meningkat Pernafasan :Biasanya ditemukan frekuensi pernafasan meningkat Suhu :Biasanya ditemukan Suhu tubuh menigkat karena demam. d. BB : Biasanya mengalami penurunan (bahkan hingga 10% BB) TB : Biasanya tidak mengalami peningkatan (tinggi badan tetap) e. Kepala : Biasanya ditemukan kulit kepala kering karena dermatitis seboreika Mata : Biasanya ditemukan konjungtiva anemis, sclera tidak ikhterik, pupil isokor, reflek pupil terganggu, g. Hidung : Biasanya ditemukan adanya pernafasan cuping hidung. h. Gigi dan Mulut: Biasanya ditemukan ulserasi dan adanya bercak-bercak putih seperti krim yang menunjukkan kandidiasi. i. Leher : kaku kuduk ( penyebab kelainan neurologic karena infeksi jamur Cryptococcus neoformans), biasanya ada pembesaran kelenjer getah bening, j. Jantung : Biasanya tidak ditemukan kelainan k. Paru-paru : Biasanya terdapat yeri dada, terdapat retraksi dinding dada pada pasien AIDS yang disertai dengan TB, Napas pendek (cusmaul), sesak nafas (dipsnea). l. Abdomen : Biasanya terdengar bising usus yang Hiperaktif m. Kulit : Biasanya ditemukan turgor kulit jelek, terdapatnya tanda-tanda lesi (lesi sarkoma kaposi). n. Ekstremitas : Biasanya terjadi kelemahan otot, tonus otot menurun, akral dingin. 1. Nyeri akut/kronis b/d infeksi, nyeri abdomen 2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan pencernaan 3. Diare b/d proses pemyakit