You are on page 1of 18

KELOMPOK 1

KELAS 7C
Nama
1. Annisa Amelia Rahmayanti
2. Maimunah
3. Ilham wahyudi
4. Norlatifah
5. Mela marantika
6. Afri Yendi
Komunitas 2

PELAYANAN SOSIAL DI DALAM


DAN LUAR PANTI
DEFINISI LAYANAN SOSIAL

 Pelayanan sosial merupakan kegiatan yang


dilakukan secara langsung
terhadap individu yang terorganisasikan dengan
tujuan untuk menolong individu
serta lingkungan sosial agar terjadi saling
adaptasi. Dikatakan sebagai pelayanan
karena kegiatan ini ditujukan untuk orang yang
untuk orang lain, bukan untuk
kepentingan orang yang melayani.(Achlis,
1986;10).
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)
mengemukakan fungsi pelayanan sosial
1. Peningkatan kondisi kehidupan masyarakat

2. Pengembangan sumber-sumber manusiawi

3. Orientasi masyarakat terhadap perubahan-


perubahan sosial dan penyesuaian sosial
4. Mobilisasi dan pencipta sumber-sumber
masyarakat untuk tujuan pembangunan
5. Penyediaan dan penyelenggaraan struktur
kelembagaan untuk tujuan agar pelayanan-
pelayanan yang terorganisasi dappat berfungsi
Di dalam sebuah Panti/ Lembaga terdapat berbagai
program kesejahteraan sosial bagi lanjut usia
antara lain adalah :
a. Peningkatan dan pembinaan peran keluarga
masyarakat, organisasi sosial, sektor swasta dan para
pengusaha dalam kegiatan pembinaan kesejahteraan
sosial para lanjut usia
b. Peningkatan panti sosial tresna werdha serta
mengembangkannya menjadi pusat pelayanan dan
perawatan lanjut usia untuk lingkungan sekitarnya
c. Peningkatan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut
usia diluar panti sosial yakni dilingkungan keluarga
dan/atau lingkungan masyarakat
d. Peningkatan penyuluhan dan bimbingan usaha
kesejahteraan sosial bagi para lanjut usia melalui
berbagai media forum
e. Penyelenggaraan dan peningkatan panti petirahan
dan panti rehabilitasi sosial bagi lanjut usia
SIFAT PELAYANAN
 Prefentif atau pencegahan, Pelayanan sosial
yang di arahkan untuk pencegahan timbulnya
masalah baru dan meluasnya permasalahan
lanjut usia.
 Kuratif atau penyembuhan, Pelayanan sosial
lanjut usia yang diarahkan untuk penyembuhan
atas gangguan-gangguan yang di alami lanjut
usia, baik secara fisik , psikis maupun sosial.
 Rehabilitatif atau pemulian kembali , Proses
pemulihan kembali fungsi-fungsi sosial setelah
individu mengalami berbagai gangguan dalam
melaksanakan fungsi-fungsi sosialnya.
PRINSIP PELAYANAN
Prinsip kesejahteraan sosial sosial lanjut usia didasarkan
pada resolusi PBB NO. 46/1991 tentang principles for
Older Person ( Prinsip-prinsip bagi lanjut usia), yaitu:
 Memberikan pelayanan yang menjujung tinggi harkat
dan martabat lanjut usia.
 Pelayanan didasarkan pada kebutuhan yang
sesungguhnya.
 Mengupayakan kehidupan lanjut usia lebih bermakna
bagi diri, keluarga dan masyarakat.
 Menjamin terlaksananya pelayanan bagi lanjut usia
yang disesuaikan dengan perkembangan pelayanan
lanjut usia secara terus menerus serta meningkatkan
kemitraan dengan berbagai pihak.
Adapun faktor-faktor penyebab timbulnya berbagai
kebutuhan pelayanan sosial tersebut, antara lain :
 Makin menguatnya tipologi keluarga inti yang berakibat
pula bergesernya nilai dan pandangan keluarga
terhadap manusia lanjut usia.
 Terjadinya perubahan fungsi dan peran keluarga yang
mengakibatkan makin sulitnya keluarga untuk mampu
memberikan pelayanan terbaik bagi pemenuhan
kebutuhan lanjut usia.
 Menguatnya kebutuhan lanjut usia sebagai akibat dari
pengaruh perubahan fisik dan psikologinya yang terus
mengalami penurunan.
 Pada umumnya lanjut usia rawan atau rentan terhadap
penyakit.
1. Sistem Panti
Panti/sarana rehabilitasi sosial dibangun dan dilengkapi
dengan berbagai peralatan dan fasilitas
menyelenggarakan program dan kegiatan rehabilitasi
sosial
2. Sistem Non Panti yang Berbasis Masyarakat
Sistem non panti ini menggunakan masyarakat sebagai
wadah atau pangkalan untuk menyelenggarakan
pelayanan rehabilitasi, yang pelaksanaannya dilakukan
dengan bantuan tenaga sosial sukarela
jenis pelayanan Dalam
panti
Jenis-jenis pelayanan yang diberikan meliputi:
Pelayanan kepada lanjut usia.
 Sebagai sasaran langsung pelaksanaan pembinaan
kesejahteraan sosial lanjut usia, jenis pelayanan yang
diterima.
 Pelayanan kebutuhan makan,dengan pengaturan menu
kebutuhan gizi lansia.
 Pemeliharaan kesehatan dan kebersihan, melalui
pemeriksaan rutin, pengobatan pada saat menderita
sakit.
 Pemberian bimbingan rohani,berupa bimbingan mental,
keagamaan dan bimbingan kemasyarakatan.
Proses pelayanan
Proses pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia
dilakukan melalui 3 tahapan, yaitu:
 Pendekatan awal

Untuk memperkenalkan dan mempermudah pelaksanaan


program pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia
kepada instansi terkait, organisasi sosial dan masyarakat.
 Tahapan pelaksanaan

Tahap mulai dilaksanakannya kegiatan


pemberiapelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia.
 Tahap Resosialisasi

Tahap persiapan akhir dari suatu proses pelayanan bagi


para lanjut usia yang akan diambil keluarganya

Dalam
panti
PELAYANAN SOSIAL NON PANTI BAGI LANJUT Diluar
USIA panti

A. Pelayanan berbasiskan keluarga


• Keluarga adalah kelompok sosial yang terdiri dari
orang-orang diatas 2 orang atau lebih yang mempunyai
ikatan darah, perkawinan atau adopsi . Dalam
pelayanan ini, lanjut usia tetap tinggal dilingkungan
keluarga bersama dengan anak atau sanak keluarga
atau dirumah lanjut usia sendiri bersama suami, istri,
dengan atau tanpa kehadiran anak atau sanak
keluarganya
• Keluarga sebagai lembaga sosialisasi pertama dan
utama dalam masyarakat merupakan wadah
penanganan permalahan yang paling layak bagi lanjut
usia
Diluar
B. Pelayanan berbasiskan masyarakat panti
Bentuk-bentuk pelayanan berbasiskan masyarakat :
1. Pusat Pelayanan Lanjut usia
Berbagai kegiatan yang disediakan dilingkungan fasilitas
ini adalah rekreasi, latihan keterampilan, kegiatan
kesenian dan kebudayaan , rehabilitasi, kesehatan dan
kegiatan-kegiatan sosial lainnya .
2. Klab Lanjut Usia
Pelayanan yang disediakan dalam klab ini seperti pusat
pelayanan lanjut usia hanya penggunaanya terbatas pada
lanjut usia yang menjadi angggota . Klab tersebut di
organisasi oleh lanjut usia atau badan sosial .
C. Pelayanan berbasiskan lembaga
Pelayanan yang dapat berikan berbasiskan lembaga
yaitu :
1. Rumah Sakit Lanjut usia
Pelayanan yang diberikan rumah sakit ini sama dengan
rumah sakit lainnya , yaitu penyembuhan penyaki-
penyakit fisik yang disandang lanjut usia. Rumah sakit
lanjut usia tidak menyediakan perawatan jangka
panjang.

2. Panti Werdha
Pada umumnya panti werdha memberikan akomodasi
dan pelayanan dan perawatan jangka panjang bagi lanjut
usia yang tidak mempunyai sanak keluarga dan tidak
mampu menyewa rumah sendiri, yang mengalami
masalah dengan sanak keluarganya atau tidak ingin
membebani kelurga.
APASIH YANG TELAH DILAKUKAN UNTUK
LANSIA ??

UPAYA APA SAJAKAH YANG DILAKUKAN OLEH


DEPARTEMEN KESEHATAN DALAM PELAYANAN
KESEHATAN BAGI LANJUT USIA ?
 Penyuluhan dan penyebaran informasi bagi kesehatan lanjut
usia.
 Upaya penyembuhan yang di perluas pada pelayanan
Geriatrik dan Gerontologik.
UPAYA APA SAJAKAH YANG DILAKUKAN OLEH
DEPARTEMEN AGAMA DALAM MEMBERIKAN
PELAYANAN KEAGAMAAN DAN MENTAL SPRITUAL BAGI
LANJUT USIA?
 Pelayanan keagamaan dan mental sriritual bagi lanjut usia
ditujukan untuk memperttebal rasa keimanan dan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa .pelayanan
keagamaan dan mental spriritual bagi lanjut usia
diselenggarakan melalui peningkatan kegiatan keagamaan,
sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.
UPAYA APA SAJAKAH YANG DILAKUKAN OLEH
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DAN PEKERJAAN
UMUM DALAM MENYEDIAKAN SARANA DAN
PRASARANA UNTUK KEMUDAHAN MOBILITAS BAGI
LANJUT USIA ?
 Memberikan kemudahan pelayanan dan keringanan biaya
 Memberikan kemudahan dalam melakukan perjalanan
BAGAIMANA PRAN ORSOS DAN MASYARAKAT DALAM
IKUT BERPERAN AKTIF DALAM UPAYA
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN LANJUT USIA ?
 Undang-undang No. 13 tahun 1998 telah secara ekplisit
menyebutkan bahwa masyarakat mempunyai hak dan
kesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan dalam
upaya meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia,
dimana hal tersebut dapat dilakukan baik secara
perorangan ,keluarga, kelompok masyarakat,organisasi
sosialdan/atau organisasi kemasyarakatan.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Haryadi, 2008: Kemiskinan, Mentalitas Budaya atau Kepincangan
Struktural, Jakarta: Gramedia
BP2PKS Yogyakarta, 2016: Laporan Hasil Penelitian Pengkajian
Konsep dan Indikator Kemiskinan, Yogyakarta: BP2PKS
Bambang Rustanto, 2015: Masyarakat Multiculture di Indonesia,
Bandung : Rosda Karya
.......................,2015. Cara menangani kemiskinan di Indonesia,
Bandung, Rosda Karya
.......................,2015. Penelitian Pekerjaan Sosial Pendekatan Kualitatif,
Bandung, Rosda Karya
.......................,2010. Membangun Organisasi dalam Pemberdayaan
Masyarakat Miskin, Bandung: STKS Press
.......................,2006 : Kearifan Lokal dan Gerakan Sosial, Pelayanan
Sosial Berbasis Masyarakat, Bandung: STKS Press
.......................,2002. Model Pengembangan masyarkat Melalui Forum
Warga Peduli, Jakarta: YPM Kesuma
.......................,2014. Sistem Perlindungan Sosial di Indonesia, Bandung:
STKS Press
Departemen Sosial, 2003, Kebijaksanaan Operasional pemberdayaan
Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM), Jakarta:
Depsos
Du Bois Brenda, 1992, Social Work an Empowering Profession, New
York: Allan Bacott
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

You might also like