You are on page 1of 9

KELOMPOK 7

- JUVICHA SOKOP
- JUPITER KOGOYA
 Motor grader adalah alat berat yang digunakan untuk meratakan
jalan, membentuk jalan (grading) yang dibiasa digunakan dalam
proyek pembangunan jalan. Motor grader merupakan salah satu alat
berat yang sangat penting untuk konstruksi jalan
 Traktor adalah salah satu kendaraan alat berat yang biasa digunakan
untuk membantu dalam bidang pertanian dan konstruksi. Tapi istilah
umum traktor lebih banyak mendefenisikan suatu jenis kendaraan
untuk pertanian. Traktor didesain secara spesifik untuk keperluan
traksi tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau
implemen yang digunakan dalam pertanian atau konstruksi.
Fungsi dari traktor sebagai penggerak Grader dapat digunakan untuk
utama adalah sebagai penarik atau pengupasan lapisan atas yang hendak
pendorong beban yang memerlukan dibuang, atau dikurangi, mencampur
tenaga yang agak besar, atau kadang2 material dan meratakan/
dipergunakan untuk keperluan menyebarkannya lagi. Meratakan area
lainnya. dengan grader sangat diperlukan
untuk pemadatan yang sempurna oleh
compactor. Motor grader biasa
digunakan sebagai alat untuk
membentuk permukaan tanah sesuai
dengan profil tanah yang dikehendaki,
membuat parit tepi
Traktor Roda Kelabang (Crawler
Traktor Roda Ban (Wheel Tractor)
Tractor)
 Motor grader
Kerja Motor grader meratakan jalan dan bahkan Motor Grader kerap kali maju dan mundur berkali, dengan daya yang
rendah. Grader melakukan pendorongan untuk meratakan bidang dengan menggunakan pisau yang tajam dan besar.
Pisau ini pada waktu grader maju maka pisau itu akan diturunkan. Dan ketika grader mundur untuk mengulang kembali
pemerataan maka pisau itu terangkat begitu seterusnya. pisau tersebut di letakan antara hidrolik yang bagian memutar
dan mengangkat.
Untuk menentukan waktu produksi motor grader digunakan rumus sbb:
𝑑𝑓 𝑑𝑟 𝑛
𝑇= + (menit)
𝑣𝑓 𝑣𝑦 𝐸

Dimana :
𝑇 = waktu produksi motor grader
𝑑𝑓 = jarak lurus pergi persiklus (feet)
𝑑𝑟 = jarak kembali dalam berikutnya (feet)
𝑉𝑓 = kecepatan rata-rata pergi (feet/menit)
𝑉𝑦 = kecepatan rata-rata kembali (feet/menit)
𝑛 = jumlah pass (lintasan)
𝐸 = Efisiensi
 Traktor
Traktor dioperasikan oleh operator yang duduk di tempat kendali sambil duduk
sambil mengemudikannya. Peralatan pengolah tanah dipasangkan atau
disambungkan dengan traktor melalui Perangkat yang disebut three hitch point atau
penyambungan tiga titik, yang terdiri dari sepasang garpu kiri dan kanan,
sedangkan satu tuas lainnya berada di bagian atas sistem penyambungan tiga titik,
disebut top link (Tuas penyambung bagian atas) .
Efisiensi suatu traktor tergantung dari kapasitas lapang teoritis dan kapasitas lapang
efektif. Karena efisiensi merupakan perbandingan antara kapasitas lapang efektif
dengan kapasitas lapang teoritis yang dinyatakan dalam bentuk (%). Persamaan
yang digunakan untuk mengetahui efisiensi pengolahan tanah adalah sebagai
berikut :
Efisiensi = KLE ×100 % ..........................................................................(3) KLT
dimana :
KLE = kapasitas lapang efektif KLT = kapasitas lapang teoritis
Jalan tanah sepanjang 15 km memerlukan perataan dan pembentukan
permukaannya kembali. Diperkirakan motor grader yang digunakan untuk
pekerjaan tersebut harus melakukan pass sebanyak 6 kali. Karena kondisi jalan
maka dua pass pertama dikerjakan dengan kecepatan 6 km/jam dan semakin cepat
1 km/jam untuk dua pass kedua dan ketiga.

Ditanyakan:
Berapa lama pekerjaan tersebut dapat diselesaikan jika efisiensi adalah
45menit/jam?

Penye :
Contoh : Traktor 180 HP dengan berat 20 ton, membawa scrapper seberat 36 ton. DBP l
gear ketiga 9200 kg. Tahanan gelinding traktor 80 kg/ton, tahanan gelinding scrapper
100 kg/ton. Tahanan gelinding yang sudah diperhitungkan oleh pabrik 50 kg/ton. Bila
effisiensi 85 % dan tiap % landai memerlukan tambahan DBP 10 kg/ton, maka :
RR traktor = ( 80 -50) kg/ton = 30 kg/ton
Untuk traktor dengan berat 20 ton maka :
RR traktor = 20 ton x 30 kg/ton = 600 kg
RR scrapper = 36 ton x 100 kg/ton = 3.600 kg
RR total = 4.200 kg
DBP pada gear ketiga = 0,85 x 9.200 kg = 7.820 kg
Untuk mengatasi tahanan gelinding = 4.200 kg
Untuk menempuh tanjakan = 3.620 kg
Berat total kendaraan = 20 ton + 36 ton = 56 ton
( karena tiap % landai memerlukan 10 kg/ton) maka, untuk berat 56 ton, tiap % landai
membutuhkan = 10 kg/ton x 56 ton = 560 kg

Jadi kemampuan mendaki (3620/560 ) x 1 % = 6,5 %

You might also like