Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Ana tuti retno sari
A. Pemriksaan laboratorium
1. pemeriksaan bakteriologis
2. pemeriksaan darah rutin
3. pemeriksaan kultur
B. pemeriksaan radiologi
C. pemeriksan EKG
PENATALAKSANAAN
4. Terapi oksigen
KOMPLIKASI
A. Pengkajian
1. Identitas : dapat terjadi pada semua golongan umur tapi sering dijumpai pada
anak (usia 1-10 tahun).
2. Keluhan utama : biasanya klien dating dengan keluhan kesulitan bernapas pada
waktu tidur, nyeri pada waktu makan , dan bengkak pada tenggorokan /leher.
3. Riwayat kontak dengan keluarga perlu dikaji.
a. Pemeriksaan fisik
• Pada difteri tonsil-faring terdapat malise, suhu tubuh > 38,9C, terdapat pseudomembran pada tonsil dan
dinding faring.
• Pada difteri laring terdapat stidor,suara parau, dan batuk kering, sementara
pada obstruksi laring yang besar terdapat retraksi supra sterna, sub costal, dan
supra clavicular.
• Pada difteri hidung terdapat pilek ringan,secret hidung yang serosauinus
sampai mukopurulen dan membrane putih pada septum nasi.
b. Pemeriksaan Laboratorium
Untuk menentukan diagnosis pasti diperlukan sediaan langsung dengan kultur,
bakteriologi dan pemeriksaan toksigenitas.
B. Diagnosa keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi
jalan napas.
NO Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan
1. Bersihan jalan NOC NIC
C. Intervensi nafas
efektif
tidak Setelah
askep selama 3x24
diberikan 1. Berikan pasien posisi
semi atau fowler
berhubungan jam diharapkan 2. Ajarkan cara batuk
dengan bersihan jalan napas efektif
obstruksi jalan pasien efektif dengan 3. Catat kemampuan
napas. criteria hasil : untuk mengeluarkan
1. Orangtua klien secret , catat karakter,
mengatakan sesak jumlah sputum, ada
anaknya mulai atau tidak hemoptisis.
berkurang 4. Kaji fungsi pernapasan
2. Tidak ada retraksi klien (bunyi
dada napas,kecepatan,dan
3. RR : 15-30 x irama napas pasien)
/menit 5. Kolaborasi dengan
4. Penurunan dokter pemberian
produksi sputum obat bronkodilator dan
5. Tidak sianosis mukolitik.
6. Batuk efektif 6. Bersihkan secret dari
saluran pernapasan
dengan suction bila
perlu
D. Implementasi E. Evaluasi
Dilakukan berdasarkan interverensi 1. Evaluasi Formatif (merefleksikan
observasi perawat dan analisis
terhadap klien terhadap respon
langsung pada intervensi
keperawatan)
2. Evaluasi Sumatif (Merefleksikan
rekapitulasi dan sinopsi observasi
dan analisis mengenai status
kesehatan klien terhadap waktu)
TERIMAKASIH