You are on page 1of 12

Asuhan Keperawatan Gangguan

Sistem Persepsi Sensori Katarak

Eka Novita Hidayaningtyas (010117A022)


Finanaila Sya Adah (010117A031)
Fiorentina (010117A033)
Luthfi Oktafiani (010117A052)
Definisi
 Katarak merupakan kekeruhan lensa mata atau kapsul lensa
yang mengubah gambaran yang diproyeksikan pada retina
(Istiqomah, 2003).

 Menurut Nugroho (2011), kelainan ini bukan suatu tumor


atau pertumbuhan jaringan di dalam mata, akan tetapi
keadaan lensa yang menjadi berkabut (Ilyas, 2004).

 Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang


dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa,
denaturasi protein lensa atau terjadi akibat kedua-duanya
(Ilyas, 2010).

 Katarak merupakan keadaan dimana pada lensa mata atau


kapsula lentis terjadi kekeruhan (opasitas) yang berangsur-
angsur (Kowalak, 2011).
Jenis Katarak
 Katarak Terkait Usia  Katarak Kongenital
(Katarak Senilis)
Yang terdapat sejak
Katarak Senilis adalah lahir atau segera
jenis kkatarak yang paling sesudahnya. Banyak katarak
sering dijumpai. Terjadi congenital yang tidak
pada usia lanjut lebih dari diketahui penyebabnya,
50 tahun. Penyebabnya walaupun mungkin terdapat
adalah usia yang semakin faktor genetic, yang lain
tua, dehidrasi, stress disebabkan oleh penyakit
oksidatid, kekurangan infeksi atau metabolic, atau
nutrisi. berkaitan dengan berbagai
sindrom.
 Katarak Traumatik

Katarak traumatik
paling sering disebabkan
oleh cidera benda asing di  Katarak Komplikasi
lensa atau trauma tumpul
terhadap bola mata Katarak sekunder
ataupun kerusakan pada akibat penyakit intraokuler
kapsul lensa mata dan pada fisiologi lensa.
masuknya benda asing. Penyakit-penyakit
Terjadi pada orang yang intraokuler yang sering
bekerja pada kondisi yang berkaitan dengan
berbahaya, seperti tukang pembentukan katarak
las. adalah uveitis kronik atau
rekuren, glaucoma, retinitis
pigmentosa, dan pelepasan
retina.
 Katarak Akibat Penyakit  Katarak Toksik
Sistemik
Katarak toksik jarang
Katarak bilateral dapat terjadi. Banyak kasus tahun
terjadi karena gangguan- 1930-an sebagai akibat
gangguan sistemik berikut; penelanan dinitrofenol
diabetes mellitus, (suatu obat yang digunakan
hipoparatioidisme, distrofi untuk menekan nafsu
miotorik, dermatitis atropik, makan). Kortokosteroid
galaktosemia, dan syndrome yang diberikan dalam waktu
Lowe, Werner atau Down. lama, baik secara sistemik
maupun dalam bentuk tetes
yang dapat menyebabkan
 Katarak Radiasi kekeruhan lensa.

Terjadi pada orang yang


sering kontak dengan sinar
matahari, radiasi buatan, dan
tegangan tinggi.
Faktor Risiko
 Demografi (Usia dan Jenis Kelamin)
 Sosial dan Ekonomi (Pendidikan dan Penghasilan)
 Kebiasaan Merokok
 Riwayat Penyakit Diabetes Mellitus
 Paparan Sinar Ultraviolet
 Riwayat Obat Kortikosteroid
 Riwayat Trauma
 Hipertensi
 Body Mass Index (BMI)
Patofisiologi Katarak
 Tamsuri (2003),  Menurut Istiqomah (2003),

Mengungkapkan bahwa Katarak terjadi pada saat


secara kimiawi pembentukan penurunan ambilan oksigen dan
katarak ditandai dengan penurunan air. Dilain sisi terjadi
berkurangnya ambilan peningkatan kadar kalsium dan
oksigen dan bertambahnya berubahnya protein larut menjadi
kandungan air yang tidak dapat larut. Pada kondisi
tersebut akan menyebabkan
kemudian diikuti dengan
gangguan merabolisme pada lensa
dehidrasi. Kandungan
mata. Gangguan metabolism ini
natrium dan kalsium
mengakibatkan perubahan
bertambah, sedangkan
kandungan bahan-banahn yang ada
kalium, asam askorbat, serta di dalam lensa. Perubahan inilah
protein menjadi berkurang. yang pada akhirnya menyebabkan
kekeruhan lensa.
Pemeriksaan Penunjang
Uji laboratorium kultur dan smear kornea atau
kongtiva dapat digunakan untuk mendiagnosa tentang
infeksi (Muttaqin dan Sari, 2009).

Slitlamp memungkinkan dapat digunakan untuk


pemeriksaan struktur anterior mata dalam gambaran
mikroskopis. Dalam pemeriksaan mata yang
kompherensif perlu dilakukan pengkajian TIO
(Tekanan Intra Okuler). Alat yang dapat digunakan
untuk mengatur TIO yaitu tonometer schiotz.
Pengukuran ini hanya dilakukan pada pasien yang
berusia lebih dari 40 tahun. Oftalmoskopi juga dapat
digunakan untuk pemeriksaan mata bagian mata.
Penatalaksanaan Medis
 Extracapsular Cataract  Intracapsular Cataract
Ekstractie (ECCE) Extractie (ICCE)

ECCE paling sering Pada pembedahan jenis


dilakukan. Visus biasanya ini lensa diangkat seluruhnya.
pulih dalam tiga bulan setelah Keuntungan dari prosedur
pembedahan. Teknik yang adalah kemudahan prosedur ini
sering dilakukan dalam ECCE dilakukan, sedangkan
adalah fakoemulsifikasi, kerugiannya adalah mata
jaringan dihancurkan dan berisiko tinggi mengalami
debris diangkat melalui retinal detachment dan
pengisapan (suction) mengangkat struktur
penyokong untuk penanaman
lensa intraokuler.
Komplikasi
 Hilangnya Vitreous
Jika kapsul posterior mengalami kerusakan selama operasi, maka gel
vitreous dapat masuk ke dalam bilik anterior, yang merupakan risiko
terjadinya glaucoma atau traksi pada retina.

 Proplas Iris
Iris dapat mengalami protrusi melalui insisi bedah pada periode pasca
operasi dini. terlihat sebagai daerah berwarna gelap pada lokasi insisi. Pupil
mengalami distrosi.

 Endoftalmitis
Komplikasi infeksi ekstraksi katarak yang serius, namun jarang terjadi.
Diagnosa NANDA
 Risiko Cidera

 Ansietas berhubungan dengan stressor

 Gangguan Sensori Persepsi: Penglihatan berhubungan dengan


Penerimaan Sensori atau Perubahan Status Organ Indera

 Risiko Infeksi

 Nyeri Akut berhubungan dengan Agens Cidera Biologis

 Defisien Pengetahuan berhubungan dengan Kurang Informasi


Terima Kasih

You might also like