You are on page 1of 19

Kelompok 2

KASUS
RINGKASAN BERITA
HUKUM
• Hak-hak pasien diatur dalam pasal 52 UU No.
29/2004 adalah: pasal (c) mendapatkan pelaya
nan sesuai dengan kebutuhan medis;
• Pasien rumah sakit adalah konsumen, sehingga secara umum pasien dilindungi de
ngan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UU No.
8/1999). Menurut pasal 4 UU No. 8/1999, hak-hak konsumen adalah:
• a) Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi bar
ang dan/atau jasa;
• b) hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau
jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
• c) hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa;
• d) hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang
digunakan;
• e) hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sen
gketa perlindungan konsumen secara patut;
• f) hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
• g) hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskri
minatif;
• h) hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabil
a barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak seb
agaimana mestinya;
• Perlindungan hak pasien juga tercantum dalam pasal 32 Undang-Undang
No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yaitu pada Pasal :
(c) memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi;
(d) memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar p
rofesi dan standar prosedur operasional;
(e) memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi;
(f) mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan;
(n) memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawat
an di Rumah Sakit;
(q) menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit didug
a memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara per
data ataupun pidana; dan
(r) mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan pe
raturan perundang-undangan.
UU No.36 tahun 2009
•Pasal 5 : Setiap orang mempunyai hak dalam m
emperoleh pelayanan kesehatan yang aman, ber
mutu, dan terjangkau
•Memenuhi ketentuan kode etik, standar profesi
, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pe
layanan, dan standar prosedur operasional
•Menghormati hak – hak pasien
PEMBAHASAN
• Kasus diatas merupakan salah satu pelanggaran tanggung jaw
ab perawat terhadap hak pasien yang terjadi dalam menjalank
an asuhan keperawatan di Rumah Sakit. Pelanggaran yang dila
kukan oleh perawat yakni mengabaikan keluhan keluarga pasi
en. Dalam kasus tersebut perawat tidak segera memeriksa kea
daan klien namun malah menganggapnya remeh.
• Praktek keperawatan yang profesional dituntut untuk menjala
nkan tanggung jawab yang diamanatkan oleh undang-undang
serta norma keperawatan yang sudah ditetapkan, yang salahs
atunya perawat menjaga etika dan bekerja sesuai hukum yang
berlaku, apabila tidak, maka pasien mempunyai wewenang un
tuk menuntut hak-nya.
Kasus di atas, beberapa hak pasien yang tidak terpenenuhi adal
ah:

•Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi


dan standar prosedur operasional ( UU N0.44 tahun 2009 tentang rumah sakit
)
•Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi operasional ( UU N0.44 tahun 2009 tentang rumah s
akit )
•Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Rumah Sakit ( UU N0.44 tahun 2009 tentang rumah sakit )
•Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi ba
rang dan/atau jasa ( UU No.8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen )
•Memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau ( U
U N0.36 tahun 2009 tentang kesehatan )
• Jika dilihat dari sudut perawat, maka perawat
tersebut tidak melaksankan kewajibannya dal
am hal :
• Memenuhi ketentuan kode etik, standar profe
si, hak pengguna pelayanan kesehatan, standa
r pelayanan, dan standar prosedur operasional
( UU No.36 tahun 2009 )
• Menghormati hak – hak pasien
Terdapat beberapa hal yang memungkinkan perawat tidak mel
akukan tindakan keperawatan dengan benar, diantaranya seba
gai berikut:
•Perawat tidak memiliki ilmu terhadap kasus yang ditangani
•Perawat tidak kompeten (tidak sesuai dengan kompetensinya)
•Perawat tidak mengetahui SAK dan SOP
•Perawat tidak memahami standar praktek keperawatan
•Rencana keperawatan yang dibuat tidak lengkap
•Supervise dari ketua tim, kepala ruangan atau perawat primer ti
dak dijalankan dengan baik
•Kurangnya komunikasi perawat kepada pasien dan keluarga tent
ang segala sesuatu yang berkaitan dengan perawatan pasien, kar
ena kerjasama pasien dan keluarga merupakan hal yang penting.
•Kurang atau tidak melibatkan keluarga dalam merencanakan as
uhan keperawatan
Pelanggaran hak pasien dalam kasus dapat berdampak bagi perawat, pasien
, rumah sakit dan profesi, dampak yang dapat terjadi adalah

Terhadap pasien
•Terjadinya masalah keperawatan baru
•Dalam kasus disebutkan hingga klien meninggal tanpa adanya pertolongan d
arurat saat klien alami masa kritisnya

Terhadap perawat
•Perawat tidak dipercaya oleh pasien, keluarga dan juga pihak profesi sendiri,
karena telah melanggar kode etik keperawatan.
•Perawat akan menghadapai tuntutan hukum dari keluarga pasien dan ganti r
ugi atas kelalaiannya.
•Terdapat unsur kelalaian dari perawat, maka perawat akan mendapat pering
atan baik dari atasannya (Kepala ruang – Direktur RS) dan juga organisasi prof
esinya.
Terhadap rumah sakit
•Kurangnya kepercayaan masyarakat untuk memanfaatkan fasilit
as pelayanan kesehatan Rumah Sakit
•Menurunnya kualitas keperawatan, dan kemungkinan melangga
r visi misi Rumah Sakit
•Kemungkinan Rumah Sakit dapat dituntut karena melakukan kel
alaian terhadap pasien

Terhadap profesi
•Kepercayaan masyarakat terhadap profesi keperawatan berkura
ng, karena menganggap organisasi profesi tidak dapat menjamin
masyarakat bahwa perawat yang melakukan asuhan keperawata
n adalah perawat yang sudah kompeten dan memenuhi standar
keperawatan.
Untuk mencegah terjadinya kasus di atas, perlu dilakukan upaya pencegaha
n dan perlindungan bagi penerima pelayanan asuhan keperawatan, antara l
ain :
•Perawat secara individu harus melakukan tindakan keperawatan/praktek kep
erawatan dengan sesuai dengan standar.
•Dibuatnya standarisasi praktek keperawatan yang jelas.
•Adanya badan atau konsil keperawatan yang menyeleksi perawat yang sebel
um bekerja pada pelayanan keperawatan dan melakukan praktek keperawata
n.
•Memberlakukan segala ketentuan/perundangan yang ada kepada perawat/p
raktisi keperawatan sebelum memberikan praktek keperawatan sehingga dap
at dipertanggung jawabkan.
•Rumah Sakit melakukan uji kompetensi sesuai standarisasi yang telah ditetap
kan oleh profesi keperawatan
•Menyelenggarakan pelatihan atau seminar secara periodik bagi semua pera
wat berkaitan dengan etik dan hukum dalam keperawatan.

You might also like