You are on page 1of 24

Tujuan Belajar

1. Memahami sistem konduksi jantung terkait proses potensial aksi


Miokardium
2. Memahami Prinsip dasar EKG

Presented by Irawan Danismaya


Listrik Biologis Jantung
• Polarisasi Sel jantung = Keadaan istirahat,
dimana sisi dalam sel lebih negatif daripada sisi
luar sel
• Polaritas sel dipertahankan oleh Pompa ion (Na,
K, Ca)
• Depolarisasi terjadi ketika jantung kehilangan
muatan negatif di sisi dalam sel jantung
• Gelombang depolarisasi dirambatkan dari satu
sel ke sel lainya sampai seluruh myocardium
• Repolarisasi merupakan proses pemulihan ke
posisi polaritas istirahat
Potensial Aksi sel Miokardium
3 sel Elektrofisiologi Jantung • Sel perintis
(Pace maker
sel, sbg
sumber
daya listrik)
• Sel konduksi
(Kabel
jantung)
• Sel
miokardium
(mesin
kontraktil)
Sel perintis (SA nodus)
• Sel kecil berukuran panjang sekitar 5-10 mm
• Berdepolarisasi spontan terus menerus
berdasarkan rangsangan saraf Otonom dan
hormonal
• Setiap depolarisasi spontan menjadi sumber satu
siklus lengkap kontraksi dan relaksasi jantung.
Terangsang dengan kecepatan 60-100 kali
permenit
• Kelompok sel ini disebut Nodus Sinus (SA) yg
terletak di bagian atas Atrium Kanan dekat
muara Vena Cava
Sel konduksi Listrik
• Berupa sel panjang dan tipis yg dapat
dianalogikan sbg kabel pd sirkuit listrik
sehingga secara cepat & efisien
mengalirkan gelombang depolarisasi ke
bagian jantung yg jauh
• Sistem konduksi Ventrikel telah diketahui
sejak lama. Sistem konduksi Atrium masih
diperdebatkan
Arah konduksi impuls
1. SA node
2. Sistem konduksi
Atrium
3. AV node interseptal
4. Berkas His kanan &
kiri
5. BH kanan 1, BH kiri 3
6. Serabut Purkinje
7. Sel Miokardium
Ventrikel
Berkas His ( “ 3 BH “ ) kiri
• Fasikulus Septal = mendepolarisasikan
interventrikularis dengan arah dari kiri ke
kanan
• Fasikulus Anterior = mendepolarisasikan
sepanjang permukaan anterior Ventrikel
kiri
• Fasikulus Posterior = mendepolarisasikan
sepanjang permukaan posterior Ventrikel
Kiri
Sel miokardium
• Bagian terbesar dari jaringan jantung
• Panjang 50-100 mm kaya akan Aktin dan Miosin
• Bila satu gelombang depolarisasi mencapai sel
miokardium, Ca dilepaskan ke dalam sel
sehingga menyebabkan sel berkontraksi
• Ca dapat disebut “kopling” eksitasi-kontraksi
• Sel miokardium dapat mengalirkan listrik namun
kurang efisien sehingga penyebaran ke seluruh
miokardium berjalan lebih lambat
Depolarisasi Atrium
1. SA nodus
terangsang spontan
2. Gel depolarisasi
menyebar ke arah
luar menuju
Miokardium Atrium
3. Depolarisasi Atrium
Kanan selesai lebih
dulu
4. Terekam Sbg Gel P
Atrio Ventrikular nodus (AV nodus)

• Pintu gerbang listrik antara Atrium dan


Ventrikel, berfungsi seperti sawar (Barrier)
• Dalam pengaruh Saraf otonom
• Memperlambat konduksi sampai lambat
sekali. Beristirahat selama “seperdetik”
• Guna : memberi kesempatan Atrium
menyelesaikan kontraksinya, sehingga
seluruh volume darahnya ke dalam
Ventrikel sebelum Ventrikel berkontraksi
Depolarisasi Ventrikel
• Setelah kira-kira 1/10
detik, gel depolarisasi
dilepaskan dari AV
Node menjalar cepat
mencapai seluruh
Miokardium Ventrikel
• Depolarisasi interseptal
terekam sebagai Gel Q
• Depolarisasi
Miokardium Ventrikel
terekam sbg komplek
QRS
Repolarisasi Miokardium
• Setelah sel Miokardium berdepolarisasi, sel tsb
mengalami periode refrakter singkat yaitu kebal
thd rangsang berikutnya, yg selanjutnya diikuti
proses repolarisasi
• Terjadi bersamaan ketika ada gel depolarisasi
juga terjadi gel repolarisasi
• Repolarisasi Ventrikel terekam sebagai Gel T
• Repolarisasi Atrium tak terekam karena tertutup
depolarisasi Ventrikel (komplek QRS)
Pembuatan Gelombang EKG
• Gelombang Depolarisasi yg “berjalan mendekati”
elektroda Positif, akan menimbulkan defleksi
positif pada EKG
• Gelombang Depolarisasi yg “berjalan menjauhi”
elektroda Positif, akan menimbulkan defleksi
negatif pada EKG
• Gelombang depolarisasi yg berjalan ke arah
elektroda positif di tengah sel, akan
menimbulkan gelombang Bifasik
• Gelombang repolarisasi berlaku terbalik ketika
direkam oleh elektrode positif
Perekaman dengan EKG
• Elektroda EKG yg
ditempatkan di
permukaan tubuh akan
merekam gel
depolarisasi &
repolarisasi sewaktu
menjalar di seluruh
Miokardium
• Ingat “ menjauhi,
mendekati atau tegak
lurus terhadap
elektroda
Jenis Elektroda

• Sandapan Ektremitas Bipolar, disebut


Einthoven Lead yaitu I,II,III
• Sandapan Ektremitas Unipolar, disebut
Goldberger Lead yaitu aVR,aVL,aVF
• Sandapan dada unipolar “Precordial Lead”
yaitu V1 s.d V6
• Bipolar bermuatan 2 arus, unipolar
bermuatan 1 arus.
Segitiga Einthoven
• Lead I : arah arus dari
tangan kanan ke
tangan kiri
• Lead II : arah arus dari
tangan kanan ke kaki
kiri
• Lead III : arah arus dari
tangan kiri ke kaki kiri
• Memandang jantung
pada bidang frontal
berupa lingkaran
Sandapan Ektremitas Tambahan
(Augmented)
• Sandapan aVL = lengan kiri dibuat positif
dan ektremitas lainya negatif. Sudut -30
• Sandapan aVR = Lengan kanan dibuat
positif dan ektremitas lainnya negatif dg
sudut -150
• Sandapan aVF = Kedua kaki dibuat positif
dan ektremitas lainnya negatif dgn sudut
+90
Sistem Hexasial
Precordial Lead
Segmen adalah
garis lurus yg
menghubungkan
dua gelombang

Interval paling
sedikit mencakup
satu gelombang
ditambah garis
lurus
penghubungnya
Hasil rekaman EKG
Makna Gelombang EKG
• Gelombang P : depolarisasi Atrium lebar <0.08
detik dan tinggi <2,5mm
• P-R interval : waktu yang dibutuhkan impuls
sampai ke cabang berkas His. Lamanya 0.12-
0.20 detik
• Kompleks QRS : depolarisasi Ventrikel. Lebar Q
0.03 det tinggi <1mm. Lebar R 0.06-0.10 det
tinggi maks dewasa 30 mm
• Segmen S-T : permulaan reporalisasi Ventrikel.
Normal isoelektrik
• Gelombang T : Repolarisasi kedua Ventrikel
• Gelombang U : Jarang terekam
• Gelombang Cinta : berdebar-debar gitu…….
Kertas EKG

Sumbu Horizontal mengukur waktu Sumbu Vertikal mengukur voltase


1 kotak kecil = 1 mm = 0.04 detik 1 kk = 1 mm = 0.1 mV
1 kotak besar = 5 mm = 0.2 detik 1 kb = 5 mm = 0.5 mV
5 kotak besar = 25 mm = 1 detik 2 kb = 10 mm = 1 mV

Kecepatan rekaman EKG 25 atau 50 mm/det


Dengan Voltase/Galvanometer 0,5 atau 1 atau 2 mV

You might also like