You are on page 1of 9

Ayunda Prisilia

Anita Rahmawati
Bella Cintya Aldamar
Desi Widayanti
Etika Indah Inayati
Ikhwan Adi Putra
Khoirunisa Meila Putri
Rizki Akinia Nur Vatimah
Uswatun Nur Khasanah
Dengan adanya keluhan tersebut sebagai akupunktur
terapis kami lelakukan beberapa pengkajian yitu :

1. ANAMNESA
Interview atau wawancara untuk diagnosis dalam psikologi
sering disebut dengan anamnesa. Anamnesa sendiri dapat
dikategorikan dengan 2 hal..
Aloanamnesa
Interview dalam aloanamnesa dilakukan pada orang-orang
dekat klien. Orang-orang tersebut dapat merupakan orang tua,
saudara, teman, atau kerabat. Interview ini dilakukan untuk
menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang klien, mulai dari
kecil hingga sekarang agar dapat diketahui bagaimana
perkembangan kehidupannya.
Autoanamnesa
Jenis interview ini dilakukan pada klien
sendiri. Autoanamnesa sebagai bahan dasar
diagnosa yang akan dikuatkan maupun dicek
kebenarannya melalui alo anamnesa

“Dengan melihat kasus yang dialami oleh klien


kami melakukan pengkajian denga menggunakan
metode Autoanamnesa.”
“Kami menggunakan metode Inspeksi dan Palpasi.”

a) Inspeksi
Inspeksi adalah suatu tindakan pemeriksa dengan menggunakan indera
penglihatannya untuk mendeteksi karakteristik normal atau tanda tertentu dari
bagian tubuh atau fungsi tubuh pasien. Inspeksi digunakan untuk mendeteksi
bentuk, warna, posisi, ukuran, tumor dan lainnya dari tubuh pasien.
b) Palpasi
Palpasi adalah suatu tindakan pemeriksaan yang dilakukan dengan
perabaan dan penekanan bagian tubuh dengan menggunakan jari atau tangan.
Palpasi dapat digunakan untuk mendeteksi suhu tubuh, adanya getaran,
pergerakan, bentuk, kosistensi dan ukuran. Rasa nyeri tekan dan kelainan dari
jaringan/organ tubuh. Dengan kata lain bahwa palpasi merupakan tindakan
penegasan dari hasil inspeksi, disamping untuk menemukan yang tidak terlihat.
Kode Etik Terhadap Pasien
1. Memberikan informasi kepada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan dan efeknya terapinya
2. Memberikan informasi tentang Jerawat dan penyebab timbulnya jerawat
tersebut
3. Memberikan Informasi mengenai makanan yang baik untuk dikonsumsi
pasien berjerawat
4. Memberikan penjelasan kepada pasien untuk menjaga kebersihan wajah
terutama setelah memakai make up
5. Menyarankan kepada pasien untuk tidak menggunakan kosmetik dengan
kandungan merkuri yang tinggi dan memilih kosmetik yang sesuai
dengan jenis kulit pasien
6. Melaksanakan tindakan sesuai dengan SOP ( Setandar Oprasional
Prosedur ) yang berlaku.
7. Menyepakati informen consent dengan pasien agar tidak terjadi
kesalahan dalam memberikan pelayanan.

You might also like