You are on page 1of 8

Kondisi Hiponatremia pada pre-

operasi
Nadia Rezki Eliza
DEFINISI
• Menurut (ERBP, 2003) hiponatremia akut
merupakan penyakit yang dapat
menyebabkan, edema otak hingga kurun
waktu 48 jam. Penelitian eksperimental juga
menunjukkan bahwa otak memerlukan waktu
sekitar 48 jam untuk beradaptasi dengan
lingkungan yang hipotonik.
• Sebelum adaptasi terjadi, terdapat risiko edema
otak akibat osmolalitas cairan ekstraselular yang
lebih rendah yang memicu terjadinya
perpindahan air kedalam sel. Tetapi, setelah
adaptasi selesai, sel-sel otak dapat kembali
mengalami kerusakan jika kadar natrium plasma
meningkat terlalu cepat.
• Kerusakan pada selaput mielin yang menyelimuti
neuron dapat menimbulkan kondisi yang disebut
sebagai sindrom demielinisasi osmotik.
• Edema otak pada anak sudah dapat terjadi
pada kadar natrium 120 mEq/L, dibandingkan
dengan dewasa (111 mEq/L), yang disebabkan
berbagai faktor, seperti rasio kapasitas
intrakranial terhadap ukuran otak yang besar,
volume cairan serebrospinal yang kecil,
kapasitas sistem pompa Na+-K+-ATPase sel
otak yang terbatas, serta kadar natrium
intrasel otak yang lebih tinggi 27%
dibandingkan dewasa
GEJALA KLINIS
• Edema otak merupakan kondisi gawat darurat
yang bila tidak dilakukan tata laksana dengan
cepat dapat menyebabkan herniasi batang otak
ke foramen magnum dan menyebabkan
kerusakan otak permanen.
• Manifestasi klinis pada fase awal ditandai dengan
mual, muntah, apatis, dan kelelahan.
• Fase lanjut ditandai dengan perubahan status
mental, kejang, dan koma.
• Manifestasi sistemik, seperti hipoksia, edema
pulmonal, dan kekakuan otot juga dapat terjadi
HIPONATREMI PADA PASIEN
BEDAH SARAF
• Kelainan elektrolit yang sering terjadi pada
pasien bedah saraf yaitu hiponatremia,
dengan tingkat kejadian sekitar 10– 50%.
• Kondisi ini biasanya terjadi pada kasus kasus
subarachnoid hemorrhage (SAH), cedera otak
traumatik (COT) dan operasi tumor hipofise
• Pada beberapa jurnal disebutkan bahwa
hampir 62% pasien bedah saraf dengan
hiponatremia (kadar natrium <135 mmol/L)
disebabkan karena SIADH, sedangkan sisanya
16,6% karena penggunaan obat–obatan dan
4,8% karena CSWS.
• Keadaan hiponatremia terjadi apabila konsentrasi natrium
serum kurang dari 135 mmol/L.
• Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone secretion
(SIADH) dan cerebral salt wasting (CSW) merupakan dua
penyebab potensial terjadinya hiponatremia pada pasien
dengan gangguan atau kelainan pada sistim saraf pusat.
Penyebab lain hiponatremia pada pasien bedah saraf
seperti penggunaan cairan yang kurang tepat dan adanya
defisiensi Adreno Corticotropic Hormone (ACTH).
• Pendekatan diagnosis dan manajemen pasien dengan
hiponatremia meliputi evaluasi dari tonisitas serum,
melihat osmolalitas urin dan menilai status volume tubuh
dan urin.

You might also like