You are on page 1of 34

Etnografi dan

Etnometodologi
Oleh Mohamad Ilham Hamzah
Paradigma Bagaimana Dunia Dipersepsikan

Bagaimana metode harusnya dilakukan atau


Metodologi
logics of inquiry

Metode Instrumen pengumpul dan analisis bukti empiris

Blaikie (2008:8)
Etnografi
 Etnografi berasal dari kata ethnos yang berarti kebudayaan
 Etnografi adalah esensi dari cultural anthropology (antropologi budaya).
 Etnografer diharapkan untuk “belajar” tentang budaya bukan sekedar memahami
budaya.
 Etnografi muncul karena gairah barat yang mengklaim “menemukan” timur.
 Tantangan terbesar seorang Etnografer adalah menyingkirkan apa yang disebut
Spradley (1980) sebagai naive realism.
 Syarat pokok demografi adalah “initially unfamiliar world”.
 Secara defenisi, etnografi merujuk pada “defenition of cultural knowledge” (Spradley
1980) ditujukan untuk tidak sekedar memahami tetapi lebih penting dari itu adalah
menemukan tema budaya.
Spradley (1980:8)
menjelaskan bahwa
budaya terbentuk dari
relasi pengetahuan
budaya (cultural
knowledge), perilaku
(behaviour) dan
artifak/benda budaya
(artifacts) dan
merupakan tugas
etnografer untuk
mencari tahu relasi
tersebut serta
mengabstraksi arti
(meaning) budaya.
Bagaimana tema budaya ditemukan?
Dalam bukunya Participant Observation, Spradley (1980) memberikan penjelasan rinci
tentang teknik dalam etnografi yang ia sebut sebagai Developmental Research
Sequence, terdiri dari 12 langkah sekuensial yang akan dijelaskan terstruktur sebagai
berikut :
1. Memilih Situs Penelitian
2. Melakukan Observasi Partisipasi
3. Membuat Catatan Etnografis
4. Kapan Menulis Catatan Etnografi
5. Membuat Observasi Deskriptif
6. Membuat Analisis Domain
7. Membuat Observasi Terfokus
8. Membuat Analisis Taksonomi
9. Membuat Observasi Terseleksi
10. Membuat Analisis Komponensial
11. Mengungkapkan Tema Budaya
12. Menulis Etnografi
Memilih Situs Penelitian

 Spradley menjelaskan bahwa, seorang etnografer harus dapat


memetakan tiga aspek social setting penelitiannya : place, actors, dan
activities.
Contoh : Peneliti Memilih situs penelitian praktik akuntansi slametan di Jawa
Timur.
Observasi Partisipatif

Seorang etnografer seharusnya menjadi participant observer dan bukan


ordinary participant.
Kata kunci di tahap ini adalah meningkatkan kesadaran peneliti. Seorang
etnografer yang baik akan meningkatkan lebel kesadarannya sehingga hal –
hal yang biasa dilewatkan oleh orang lain akan tertangkap olehnya.
Membuat Catatan Etnografis
Spradley menjelaskan prinsip dalam melakukan catatan etnografi.
1. Prinsip Pertama
Selalu lakukan catatan etnografi dengan bahasa asli informasi “as is”. Ini disebut
dengan prinsip verbatim.
Contoh 222344 & 222415
2. Prinsip Kedua
Prinsip kedua adalah prinsip konkret (the concrete principle) (Spradley 1980:68).
Prinsip ini menekankan deskripsi detail tentang apa yang dilihat dan dirasakan
etnografer.
Contoh 222432 & 222455
Emerson et al. (1995:8) menjelaskan bahwa membuat catatan etnografis tidaklah
sekedar mencatat apa yang dilihat dan dengar (transkripsi), namun juga melakukan
interpretasi (Inskripsi)
Contoh Prinsip 1
Contoh Prinsip 2
Kapan Menulis Catatan Etnografis

Jawabannya sejak anda memasuki lapngan. Jika pada saat tersebut tidak
memungkinkan bagi anda untuk menulis catatan etnografis maka lakukan
dahulu apa yang disebut dengan “jotting”, ini adalah cara untuk
menampilkan hal – hal utama yang yang dibahas lebih lanjut dalam catatan
etnografis.
Contoh 223302
Membuat Observasi Deskriptif
Spradley (1980:78) menjelaskan sembilan aspek yang harus muncul dalam observasi
deskriptif :
1. Ruang
2. Aktor
3. Aktivitas
4. Objek
5. Aksi
6. Kejadian
7. Waktu
8. Tujuan
9. Perasaan

Contoh 223842
Membuat Analisis Domain

Tahapan sebelumnya adalah tahapan koleksi data. Etnografer


mengumpulkan berbagai deskripsi dan menuliskannya dalam catatan
etnografis dalam bentuk deskripsi, rekaman, foto maupun video.
Tahapan berikutnya adalah tahapan analisis data etnografis yang memiliki
kata kunci yaitu pola.
Pola pada analisis domain selalu memiliki tiga kata kunci :
1. Included Terms
2. Semantic Relationship
3. Cover Terms

Contoh 230619
Membuat Observasi Terfokus

Pada tahap analisis domain menghasilkan banyak sekali domain budaya.


Pada tahap ini, etnografer harus menentukan pilihan strategi apakah ia akan
melakukan surface investigation atau in depth investigation.
Pilihan pertama melibatkan banyak domain budaya, sedangkan pilihan
kedua melibatkan sedikit domain namun membutuhkan eksplorasi lanjutan
secara mendalam.
Membuat Analisis Taksonomi

Pada tahap analisis taksonomi, etnografer akan mencoba mengorganisisr


temuannya melalui satu hubungan semantik umum. Tujuannya agar
penelitian semakin terarah. Cara menunjukkan hubungan antar istilah budaya
akan sngat terbatu apabila peneliti membuat peta hubungan atau sebuah
taksonomi.

Contoh 232336
Membuat Observasi Terseleksi

Untuk meyakinkan bahwa temuan etnografer telah tepat, etnografer harus


menyadari bahwa budaya dapat dibedakan dari kesamaan dan
perbedaan. Terdapat tiga macam pertanyaan kontras yang dapat
digunakan peneliti
1. Dyadic Contrast Questions
2. Triadic Contrast Questions
3. Card-Sorting Questions
Membuat Analisis Komponensial

Analisis Komponensial adalah suatu usaha untuk mencari atribut atau


pemahaman – pemahaman yang dapat disebut dengan “unit” atau
“komponen”. Atribut ini digunakan para aktor untuk memaknai kategori
budaya mereka.

Contoh 233325
Mengungkapkan Tema Budaya

Pada akhirnya, tuga etnografi mengungkapkan temuannya tidak lagi sebagai


potongan – potongan gambar, namun gambar yang utuh sekaligus
mendalam. Pada tahap ini tercapailah sebuah “generalisasi” atas budaya
yang diinvestigasi. Hal ini dimungkinkan mengingat betapa objektif seluruh
tahapan koleksi hingga analisis data yang telah dilakukan etnografer.
Menulis Etnografi
Menulis etnografi berarti menjelaskan dengan bahasa yang midah dipahami
secara mengalir dan terstruktur tentang temuan budaya di masyarakat.

“Etnografer yang baik tidak akan menyajikan datanya (dalam skripsi, tesis
atau disertasi) dalam tabel domain, kontras ataupun komponensial.
Etnografer yang baik tidak akan mengajak pembaca ikut menikmati
kebingungannya saat menganalisis data, namun sebaliknya ia akan
mengajak pembaca memahami keindahan temuan, memberikan
gambaran utuh tentang budaya serta mendukungnya dengan foto, gambar
atau bukti otentik lainnya.”
Etnometodologi

Ethnomethodological studies are not directed to formulating or arguing


correctives...They do not formulate remedies for practical actions (Garfinkel
1967:viii)
Studi Etnometodologi adalah studi yang berfokus pada pencarian makna
aktivitas keseharian yang disepakati oleh anggota komunitas.
Berangkat dari tujuan etnometodologi adalah metodelogi yang sekuler,
karena kebenaran induktif semata menjadi kebenaran pengetahuan. Jika
anda adalah seorang etnometodologis yang sedang memahami keseharian
LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender), misalnya, maka anda
menganggap bahwa keberadaan LGBT itu semua benar, hanya perlu
dipahami dan tidak perlu dikritisi atau dibenahi. Jika anda etnometodologis
sejati, anda tidak akan menyalahkan perilaku para penganut LGBT melalui
wahyu tuhan. Kebenaran ilmu hanya berbasis kebenaran empiris.
Dalam mempelajari aktivitas keseharian yang disepakati bersama anggota
kelompok, Garfinkel (1967) menetapkan tiga tahap analisis yaitu :
1. Tahap Indeksikalitas
2. Tahap Reflexivitas
3. Tahap Pencapaian Aksi Kontekstual
4. Tahap Penyajian Common Sense Knowledge of Social Structure
Tahap Indeksikalitas

Dalam keseharian, kita layaknya buku dan melakukan hal serupa. Kita
membuat indeks atau tema melalui ungkapan maupun bahasa tubuh.
Etnometologis memahami bahwa apa yang kita lakukan tidak mungkin lepas
dengan lingkungan sekitar kita, atau dengan kata lain, kita membutuhkan
persetujuan anggota kelompok kita untuk melakukan tindakan tertentu.

Contoh 020702
Analisis Refleksivitas

Analisis Refleksivitas merupakan analisis yang mengungkap hal – hal yang


dianggap pelaku/informan “tidak menarik” bagi pelaku/informan yang
melandasi terjadinya suatu aktivitas.
Analisis Aksi Kontekstual

Tahap ketiga studi etnometodologi adalah mengungkapkan aktivitas


keseharian bersifat praktis yang dapat dikenali (recognizable) dan dapat
dilaporkan (visible) dan peneliti mengungkapkan aksi yang terlihat dan
dianggap rasional bagi komunitas yang merupakan hasil dari analisis
indeksikalitas dan refleksivitas.
Tahap Penyajian Common Sense
Knowledge of Social Structures
Muara dari semua penelitian sosial adalah pemahaman pola struktur sosial.
Mengapa sumbangan tasyakuran (buwuhan) dalam budaya Jawa dicatat?
Mengapa kecurangan akuntansi dilakukan “berjamaah”? Etnometodologi
yang dilakukan dengan baik akan memberikan gambaran tentang indeks –
indeks yang dilakukan dalam keseharian dan kesepakatan komuniatas.
Pemahaman relasi indeks dan refkelsivitas akan mengungkap aksi
indeksikalitas yang terbentuk dan bagaimana aktivitas dilakukan.
Perbedaan Etnografi dan
Etnometodologi
Terdapat 4 kata kunci perbedaan metodologi Etnografi dan Etnometodologi
1. Objek Penelitian
2. Members Method
3. Tujuan Penelitian
4. Makna Accountable
Terimakasih

You might also like