You are on page 1of 36

MINI PROJECT

PENGENALAN DAN PENANGANAN TERKINI SAKIT


SENDI DI WILAYAH PUSKESMAS KOTA SUKABUMI

dr. Herliza Refriani Z.A


Latar Belakang
◦ Mialgia dan arthralgia merupakan gejala yang banyak menyertai berbagai
penyakit di masyarakat, baik penyakit infeksi hingga penyakit degeneratif dan
metabolik.
◦ Pasien biasanya menyatakan gejala tersebut sebagai keluhan yang hampir
serupa berupa rasa pegal-pegal.
◦ Penyakit mialgia menimbulkan beban masalah kesehatan yang cukup besar
karena pasien yang terkena mialgia tidak dapat melakukan pekerjaan sehari-
harinya secara optimal.
Latar Belakang
◦ Berdasarkan data Puskesmas Cipelang bulan Januari 2019,
didapatkan data kunjungan pasien dengan diagnosis Mialgia
sebanyak 325 orang (11,2%), Osteoarthritis sebanyak 77 orang
(2,6%), Rheumathoid Arthritis sebanyak 54 orang (1,86%), Gout
Arthritis sebanyak 43 orang (1,48%) dari total 2889 orang pasien.
◦ Sedangkan pada bulan Febuari didapatkan data kunjungan
pasien dengan diagnosis Mialgia sebanyak 448 orang (16,7%),
Osteoarthritis sebanyak 35 orang (1,3%), Rheumathoid Arthritis
sebanyak 3 orang (0,11%), Gout Arthritis sebanyak 26 orang
(0,97%) dari total 2677 orang pasien.
Rumusan Masalah
◦ Apa saja penyebab tersering nyeri sendi dan
bagaimana penanganan tekini sakit sendi di Puskesmas
Cipelang ?
INSIDENSI
• Berdasarkan data dari Centers forDisease Control and
Prevention, 1 dari 3 orang dewasa di Amerika menderita nyeri
sendi akut atau pun kronik.
• Osteoarthritis paling banyak,diikuti rheumatoid
artritis, dan gout.
ETIOLOGI
• Biasanya merupakan kombinasi dari
faktor genetik, usia, lingkungan dan
hormonal. Namun faktor pencetus
terbesar adalah faktor infeksi
PENYEBAB NYERI SENDI

PERUBAHAN • Nyeri timbul setelah aktivitas dan


MEKANIS hilang setelah istirahat
• Tidak timbul pada pagi hari

• Bertambah berat pada pagi hari


saat bangun tidur
INFLAMASI • Kaku sendi
• Nyeri hebat awal bergerak &
berkurang setelah melakukan
aktivitas
Diagnosis Banding
Gambaran Radiologi Osteoartritis Artritis Reumatoid Gout

Sendi penyangga berat Mengenai sendi-sendi Paling sering pada MTP 1


badan seperti coxae, kecil PIP, MCP,
Daerah Predileksi
genu, vertebre pergelangan siku,
pergelangan kaki, dll

Celah sendi Menyempit Menyempit Baik hingga menyempit

Tidak ada Erosif sekitar sendi Erosi pada pinggir tulang


“over hanging lip”
Erosi
Punched out
dengan garis sklerotik
Simetri Tidak simetris Simetris dan bilateral Asimetris
Kista Ada Ada (pseudocyst) Tidak Ada

Osteofit Ada pada pinggir sendi Tidak ada Tidak ada

Perbadingan OA dengan RA dan Gout


Perbedaan

Arthritis reumatoid Osteoarthritis


Osteoarthritis Arthritis
Arthritis Gout
gout

• Nyeri paling • Nyeri • Biasanya berupa


berat pada paling serangan hebat
pagi hari berat pada saat bangun pagi.
• Membaik pada malam • Malam hari
siang hari hari sebelumnya
• Sedikit lebih • Pagi hari terasa pasien tidak
berat pada lebih ringan merasakanapa-
malam hari • Membaik pada apa.
siang hari • Nyeri biasanya
self limiting
• Sangat responsif
dgn pengobatan
OSTEOARTHRITIS (OA)
Definisi

Osteoarthritis (OA)  bahasa Yunani 


arthron = sendi dan itis = inflamasi

Osteoartritis (OA)  penyakit degeneratif


yang berkaitan dengan kerusakan kartilago
sendi. Sendi penyangga berat badan 
vertebra, panggul, lutut dan pergelangan
kaki
Osteoartritis (OA)  Gangguan sendi yang
kronis disertai kerusakan tulang rawan sendi,
diikuti osteofit dan fibrosis pada kapsul sendi

Timbul akibat  Penuaan, trauma, atau


akibat kelainan lain
A. Bila terjadi kerusakan pada tulang sub-artikuler (1), meningkatnya tekanan
pada titik tertentu pada tulang rawan (2), sehingga beban yang diterima pada
daerah tersebut berlebihan atau kerusakan tulang rawan sendi oleh karena
suatu hal (3) dapat menyebabkan osteoartritis
B. Gambar skematis tekanan yang diterima akibat beban tubuh pada sendi yang
normal
Epidemiologi

• OA lutut radiologis di Indonesia  15,5 % pada pria


dan 12,7 % pada wanita.

• Diperkirakan 1 sampai 2 juta orang lanjut usia di


Indonesia menderita cacat karena OA

• Pasien OA biasanya mengeluh nyeri  melakukan


aktivitas atau jika ada pembebanan. Lebih berat 
terus menerus  mengganggu mobilitas
Etiologi dan Faktor Resiko
Cedera
Penyakit Sendi,
Umur
Metabolik Pekerjaan,
Olahraga

Kelainan
Jenis Kelamin Kegemukan Pertumbuha
n

Suku Bangsa Genetik Faktor Lain


Klasifikasi

OA

Primer Sekunder

Osteo
Idiopatik Trauma Genetik Metabolik
nekrosis
Patogenesis dan Patologis
• Terjadi penurunan kadar proteoglikan, kolagen masih
normal
1 • Chondrosit  MMP  kerusakan matrik

• Celah makin dalam (mendekati subchondral)


2

• Celah mecapai subchondral  pecah


3

• Serpihan sendi masuk sinovial


• Aktivasi sinoviosit  inflamasi
4 • Chondropsit mati  Matrik tidak terbentuk
Gejala Klinis

Kekakuan

Gangguan
Pembengkakan
Pergerakan

Nodus Heberden
Deformitas
dan Bouchard
Diagnosis

Pemeriksaan Fisik

Pembengkakan Sendi
Hambatan Gerak yang Seringkali
Asimetris

Tanda
Krepitasi Deformitas Sendi Perubahan Gait
Peradangan
Foto Rontgen
Penyempitan celah sendi yang seringkali
asimetris

Osteofit pada pinggir sendi

Peningkatan densitas (sclerosis) tulang


subkondral

Kista tulang

Perubahan struktur anatomi sendi


GOUT ARTHRITIS
•penimbunan
kristal
GOUT monosodium
urat monohidrat
di jaringan
Epidemiologi

Laki-laki >
perempuan

32% pada laki-laki


usia kurang dari
34 tahun

Pada perempuan
meningkat saat
setelah
menopasuse
Etiologi

Kelainan metabolik

Reaksi inflamasi jaringan


terhadap pembentukan kristal
monosodium urat monohidrat
Patofisiologi
Gambaran Klinis

Hiperurisemia
asimtomatik

Artritis gout akut

Interkritikal gout

Artritis pirai kronik


dengan tofus
Diagnosis
Menurut criteria ACR ( American Collage of Rheumatology ) diagnosis
dapat ditegakkan jika:
1.menemukan monosodium urat dalam cairan sinovial atau
2.ditemukan tofus yang mengandung kristal MSU atau
3.ditemukan 6 dari 12 kriteria dibawah ini:
1.inflamasi maksimal hari pertama
2.arthritis monoartikuler
3.kulit diatas sendi kemerahan
4.bengkak + nyeri pada MTP1
5.dicurigai tofi
6.hiperurisemia
7.pembengkakan sebuah sendi asimetrik pada foto roentgen
8.kista subkortikal tanpa erosi pada foto roentgen
9.kultur cairan sendi selama serangan inflamasi negative
Pemeriksaan Penunjang

•Foto •USG •CT


polos scan
Double contour
Asimetris, bengkak
sign, hyperechoic Deposit tofus
di sekitar sendi yang
image, power- ekstensif
terkena, edema
doppler signal
Komplikasi

Gout Batu
Tofus
rekuren ginjal
Tata laksana
• Kolkisin

Akut • OAINS
• Kortikosteroid

• Allopurinol

Kronis
RHEUMATOID ARTHRITIS (RA)
DEFINISI RA

• Peradangan sendi akibat


system kekebalan tubuh yang
menyerang jaringannya sendiri
ETIOLOGI
• Rheumatoid faktor

• Terbentuknya IgG akan menyerang IgG antigen


dan membentuk komplek yang bersarang pada
sinovium dan jaringan penyambung lainnya (lokal
dan sistemik)

• RA berhubungan dengan Human Leukocyte


Antigen (HLA) DRw4
Tanda & Gejala Arthritis
reumatoid
• Artritis reumatoid akut
 nyeri tekan, nyeri,
kaku dan bengkak,
• Artritis reumatoid kronis
 pembengkakan
kronis & penebalan dari
persendian Mungkin juga
terjadi deformitas
Boutonniere & leher
angsa.
PENATALAKSANAAN
• Sendi yang meradang di istirahatkan selama
eksaserbasi
• Periode-periode istirahat setiap hari
• Kompres panas dan dingin bergantian
• Relaksasi, distraksi
• Massase, pijat refleksi
• Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)
• Aspirin, obat anti-inflamasi nonsteroid lainnya, atau
steroid sistemik
• Pembedahan untuk mengeluarkan membran
sinovium
PEMBAHASAN
◦ OBAT OBATAN NYERI SENDI DI PUSKESMAS :

◦ PIROXICAM
◦ NA DIKLOFENAC
◦ ASAM MEFENAMAT
◦ IBUPROFEN
◦ PARACETAMOL
◦ ALLUPURINOL

You might also like