Professional Documents
Culture Documents
10/01/09
Batasan Lansia
• Menurut Durmin : Young elderly (65-75 th),
older elderly (75 th)
• Munro dkk : older elderly dibagi 2, usia 75-84
th dan 85 th
• M.Alwi Dahlan : usia diatas 60 th
• Menurut usia pensiun : usia diatas 56 th
• WHO : usia pertengahan(45-59), usia
lanjut(60-74), usia tua(75-90), usia sangat
tua(>90)
DEFINISI LANJUT USIA
• Pra Lansia : Seseorang yang berusia
45 – 60 tahun
• Lansia : Seseorang yang berusia
> 60 tahun
• Lansia Risiko : Seseorang yang berusia
Tinggi > 70 tahun
PENDAHULUAN
• Usia lanjut merupakan kelompok yg rentan
terhadap malnutrisi ( WHO 2002 ).
• Faktor Fisiologis
• Faktor Patofisiologis
• Faktor Sosioekonomi
Faktor Fisiologis
Perubahan Akibat Asupan Gizi
pencernaan dan penyerapannya kurang efisien). Juga dianjurkan 20% dari konsumsi lemak
Beberapa penelitian merekomendasikan, untuk tersebut adalah asam lemak tidak jenuh
lansia sebaiknya konsumsi proteinnya (PUFA = poly unsaturated faty acid). Minyak
ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi untuk
nabati merupakan sumber asam lemak tidak
orang dewasa. Sumber protein yang baik
jenuh yang baik, sedangkan lemak hewan
diantaranya adalah pangan hewani dan kacang-
banyak mengandung asam lemak jenuh.
kacangan.
Protein
• Sumber asam amino esensial
• Tinggi biological value
• 0,8 – 1 gram/kgBB/ hari
• 41-46 gram/hari
• Tidak mengandung lemak jenuh dan kolesterol
Lemak
• Sumber asam lemak esensial
• Pelarut vitamin
• Memberi tekstur dan citarasa
• 15 – 30% dari total kalori
• SFA, omega 9, omega 6, omega 3
• Intake kolesterol: 300 mg/hari
• Karbohidrat dan serat makanan
Salah satu masalah yang banyak diderita para lansia adalah sembelit atau konstipasi (susah BAB) dan terbentuknya
benjolan-benjolan pada usus. Serat makanan telah terbukti dapat menyembuhkan kesulitan tersebut. Sumber
serat yang baik bagi lansia adalah sayuran, buah-buahan segar dan biji-bijian utuh. Manula tidak dianjurkan
mengkonsumsi suplemen serat (yang dijual secara komersial), karena dikuatirkan konsumsi seratnya terlalu
banyak, yang dapat menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap oleh serat sehingga tidak dapat diserap tubuh.
Lansia dianjurkan untuk mengurangi konsumsi gula-gula sederhana dan menggantinya dengan karbohidrat
kompleks, yang berasal dari kacang-kacangan dan biji-bijian yang berfungsi sebagai sumber energi dan sumber
serat.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa umumnya lansia kurang mengkonsumsi vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam
folat, vitamin C, D, dan E umumnya kekurangan ini terutama disebabkan dibatasinya konsumsi makanan,
khususnya buah-buahan dan sayuran, kekurangan mineral yang paling banyak diderita lansia adalah kurang
mineral kalsium yang menyebabkan kerapuhan tulang dan kekurangan zat besi menyebabkan anemia. Kebutuhan
vitamin dan mineral bagi lansia menjadi penting untuk membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain. Sayuran dan
buah hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber vitamin, mineral dan serat.
Serat
• Mencegah:
– konstipasi
– Kanker usus
• Menurunkan kolesterol
29
Body Mass Index (BMI)
Weight (kg) Weight (lb)
BMI = Height (m2) Height (in2)
• Measures
subcutaneous fat
• Accuracy depends
on caliper skill
Malnutrition: a vicious cycle
Reduced mobility Malnutrition
Loss of muscle
Reduced appetite
mass
32
A food pyramid for the elderly
Women
Little physical activity: 1.600 calories
Moderate physical activity: 1,800 calories
Active lifestyle: 2,000-2,200 calories
Men
Little physical activity : 2.000 calories
Moderate physical activity : 2.200-2.400 calories
Active lifestyle : 2,400-2,800 calories
34
Antioxidant food wheel
OLIVE OIL
NUTS AND
A good diet should contain DRIED
FRUIT
PULSEs
antioxidants: vitamin C, vitamin E,
polyphenols.
FRUIT
VEGETABLES
At every meal:
protein, carbohydrates, fats,
vitamins, liquids and fibre in
adequate proportions.
36
CARA PEMBERIAN
• 1. Suplementasi ORAL
• 2. Tube Feeding/ NGT
• 3. Parenteral
ENTERAL
• 1. NGT diganti setiap minggu
• 2. Alat flowcare dapat dipakai selama 4 minggu
• 3. Botol dan selang flowcare harus diperlakukan
steril guna mencegah diare.
• 4. Pemberian makanan cairan seringkali
menimbulkan hiponatremi dengan gejala
kesadaran menurun, sehingga diperiksa kadar Na
serum setiap minggu..
• 5. Jika terjadi diare biasanya disebakan oleh
laktosa yg terdapat pada susu, maka susu dapat
diencerkan.
KESIMPULAN
• Kekurangan energi dan protein merupakan
masalah yg sering dijumpai pada lansia.
• Deteksi dini adanya masalah kekurangan
energi dan protein pada awal rawatan, untuk
mencegah menjadi lebih berat,
• Bentuk dan cara pemberian makanan perlu
disesuaikan dengan kondisi pasien.
• Pasien yg mendapat makanan dari NGT atau
flowcare harus dibawah pengawasan dokter
- makanlah aneka ragam makanan
- makanlah makanan sesuai kebutuhan (seimbang)
- batasi konsumsi lemak/minyak/santan kental
- dianjurkan gunakan karbohidrat komplek krn
mengandung vit dan mineral dp mengkonsumsi
karbohidrat murni (gula)
- biasakan makan pagi
- minum air putih yg aman dan cukup jumlahnya
- lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur
- hindari minuman beralkohol
41