Professional Documents
Culture Documents
Efficiency-driveri Innovation-driven
Faktor-driven
Peranan obat hewan =
lingkaran merah
RI 2010-2040 MASUK KE
BONUS DEMOGRAFI
• Penduduk Indonesia ke-4 terbesar didunia, dlm
20 tahun Ri memasuki periode “bonus
demografi”, angka DEPENDENCY RATIO (indeks
perbandingan antara usia tidak produktif di bagi
usia produktif) mencapai angka minimal (< 50%)
• Dalam periode ini terdapatlebih banyak tenaga
kerja produktif untuk mendorong peningkatan
produktivitas nasional
• Bonus demografi harus dimanfaatkan secara
maksimal: disaat negara lain mengalami situasi
AGING POPULATION (India, Rusia kecuali jepang
mulai menurun)
KESEMPATAN DAN ACAMAN BONUS
DEMOGRAFI RI
MANUSIA
UNGGUL
BONUS DEMOGRAFI
MANFFAT
Faktor dipengaruhi
obat hewan
+lingkaran merah
BONUS DEMOGRAFI
grade sangat
ANCAMAN RI
memuaskan
Faktor dipengaruhi
obat hewan
MANUSIA TIDAK
+lingkaran merah
UNGGUL
grade tidak
memuaskan
PET ANIMAL
INNOVATION
OBAT HEWAN
MENJADIKAN FOOD SECURITY : ternak-unggas
SETIAP NEGARA
BERGANTUNG 1. Dipantau DUNIA
DENGAN PEMILIK 2. Benchmarking suatu
TEKNOLOGI negara/bangsa
3. Menghindari : Abused- Missused
TEKNOLOGI TINGGI
Stabil 7-8 tahun > market
Dari 100 kanidat obat baru
hanya 1-2 % yang berhasil
digunakan hingga obat baru
PERSENTASE KEUNTUNGAN Rp. ANTARA OBAT
HEWAN vs. OBAT MANUSIA
OBAT
Regulasi, SOP tatalaksana izin peredaran obat hewan, POH, PPOH dsb
< 1977
• Produk transgenik,
• Beyod use date untuk produk farmasetik,
• Konsep : No observed effect level – Low effect level (NOEL LOWEL)
s/d 2008 • Standardt uji mutu obat bersifat universal (penggunaan peralatan fisiko kimia mulai marak)
• Zero level untuk semua residu obat hewan pada produk olahan asal hewan
• Adanya perilaku BAN dari negara eropa terhadap suatu negara yang masih tidak memperdulikan
konsep Zero level residu obat hewan
s/d 2012
• Konsep “one health mulai muncul”, persoalan resistensi antibiotika mulai beraksi
• Adanya prudential pada penggunaan anti mikroba pada hewan dan obat-obat SSP depresant dan
parasympatolitic
• Hubungan antar negara dan wilayah sudah secara intensif terpantau oleh institusi universal seperti :
s/d 2017 IFAH, OIE dsb
HATI-HATI MENYUSUN REGULASI, MINIMUM
REQUIREMENT ATAU PEDOMAN2 YANG LAIN :
Hindari membuat suatu aturan yang secara
langsung atau tidak langsung justru melindungi
produk asing. Contoh menetapkan angka2 untuk
memberikan syarat kelulusan suatu produk asing
yang bisa beredar di Indonesia. Misalkan sesuai
standard AOAC..sementara untuk melakukan uji
sesuai standard itu di Indonesia lab2 uji kita
kelabakan membeli perangkat baca dan bahan
kimia pereaksi uji serta kesulitan menciptakan SDM
handal sebagai operator lab.
OVERVIEW: PAN SUATU NEGARA DALAM
MELINDUNGI PERSOALAN OBAT HEWAN
• 12 negara Eropa (Inggris ±) : membuat system Alert untuk memonitor :
distribusi obat hewan, penggunaan obat hewan, official book masing-
masing negara dan “BAN” produk PAH yang tercemar obat hewan
• Negara “commonwealth”: bersatu membangun jaringan pengawasan obat
hewan dan peningkatan SDM melakukan keamanan pangan – ketahanan
pangan. Bersatu menciptakan innovasi baru dengan prinsi “ The winner :
first to publish”
• Negara-negara “sahabat USA” : idem + menciptakan SDM unggul usia dini
dengan membangun “start up disegala lini termasuk manufaktur obat
hewan dan aplikasi lainnnya.
• Indonesia : mulai sejak muncul SKKNI 2014, KEMENRISTEK DIKTI di gabung
untuk membuat banyak karya2 Innovasi yang bisa menjadikan indonesia
mandiri. LITBANG-LITBANG KEMENTAN sudah mulai menjawab persoalan2
kemandirian suatu produk Bangsa namun kemajuannnya masih kurang
cepat
• Negara-negara yang mandiri tahun 2014-sekarang MULAI BERMUNCULAN
: CINA, KORSEL, THAILAND, BRAZILIA dan masih banyak negara-negara
lainnya seperti Selandia Baru, dst
1 : Merancang virtual 6 : Uji klinik fase III
molekul bahan aktif obat hewan baru Field test tolerance menggunakan
Kuantifikasi hub. Struktur aktivitas obat hewan hewan sesungguhnya kondisi sakit
jumlah beragam spesies di suatu
2 : Melakukan sintesis pembuatan molekul obat wilayah dalam area lebih luas
Membuat molekul stabil farmasetik \ biofarmasetik
Indonesia <<<<
Electuarium
Non-minyak,
non-lemak,
non-serbuk
Serbuk / Padat
Aerosol
Suspensi, mixtura agitanda
Syrup, Galenika
Linctusis
Solusio, Guttae. Injeksi
Saturatio
Mixtura, Guttae,
Aneka BSO obat hewan Injeksi
Teknologi manufaktur
• Sesuai dengan perkembangan IPTEK maka
makin lama menjadi makin robotik
• Oleh sebab itu regulasi / pedoman / official
book yang mengatur selalu dimutakhirkan
sesuai perkembangan zaman
• Perkembangan teknologi tersebut juga harus
dikuasai oleh calon2 SDM yang pada akhir
mengawasi manufaktur industri obat hewan
tersebut
Dalam industri obat hewan :
• Perkembangan yang tajam muncul yaitu teknologi
ekspisien obat. Contoh : Eksipien untuk tablet yang
membutuhkan waktu hancur 5 menit. Dengan demikian
pedoman CPOHB harus selalu di mutakhirkan agar
mampu menjadi petunjuk bagi industri obat hewan
Indonesia. Demikian pula perkembangan dosis bahan
aktif obat hewan yang mengikuti perkembangan
teknologi eksipien.
• Perkembangan lain adalah teknologi aplikasi obat berupa
alat penakar. Teknologi tersebut begitu cepat
berkembang terutama pada unggas. Oleh sebab itu
ketentuan mengenai alat penakar harus selalu di
mutakhirkan.
BAGAIMANA DENGAN FOHI FARMASETIK :
• Masih belum mengadopsi perkembangan teknologi
obat hewan
• Masih belum mengadopsi temuan-temuan bahan aktif
obat hewan baru
• Masih belum menambah informasi identitas bahan
aktif obat hewan mengenai ciri-ciri fisikokimia bahan
aktiif.
• Masih belum memiliki daftar dosis lazim nasional
• Masih belum memiliki ketentuan ukuran alat penakar
khusus untuk hewan
• Masih belum mengadopsi pengembangan teknologi
eksipien obat hewan
Teknologi pengembangan obat hewan
• Membutuhkan riset yang panjang dan dilakukan oleh
mereka-mereka yang terdiri dari dokter hewan dengan
pengalaman klinik lama serta ahli kimia analitik dan
farmasi yang selalu mengedepankan aspek EFISIENSI
PENGGUNAAN OBAT NAMUN TETAP BERKUALITAS
• Kelompok tersebut berada di wilayah-wilayah LITBANG
KEMENTERIAN DAN PERGURUAN TINGGI serta dalam
HIMPUNAN KE PAKARAN TERTENTU. Oleh sebab itu
dalam melakukan pemutakhiran regulasi/pedoman ada
baikknya melibatkan kelompok-kelompok tersebut.
Sebagai contoh penyusunan Cara Pembuatan Obat
Alami pada Manusia yang melibatkan pakar-pakar di
Perguruan Tinggi
BAGAIMANA DENGAN PENAMBAHAN
KOMPETENSI TENTANG OBAT HEWAN UNTUK
POH DI KABUPATEN DAN KOTA:
• Melalui PT di wilayah masing-masing
• Melalui agen-agen obat hewan yang telah
memproduksi obat hewan di negara-negara maju
• Melalui pameran-pameran obat hewan tahunan
seperti Indolivestock
• Melalui kunjungan-kunjungan ke Industri obat
hewan yang berdiri di suatu wilayah tertentu
• Melalui pemutakhiran pengetahuan melalui
pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh
Kementerian
APAKAH BOLEH SUATU KABUPATEN DAN KOTA
MEMBUAT PEDOMAN UNTUK MENGAWASI
MUTU OBAT HEWAN ?
• Secara universal boleh dilakukan
• Ciri2nya :
- Berlaku untuk obat hewan yang diedarkan
diwilayah tersebut
- Memiliki kriteria lebih ketat dibandingkan
pedoman umum yang dibuat oleh suatu negara
- Bersifat mengikat untuk wilayah tersebut namun
seandainya produk obat tersebut diedarkan ke
wilayah lain maka mutunya tetap bisa diterima
sebab memilikimkualitas diatas rerata ketentuan
pedoman suatu negara
APA BENTUK PEDOMAN YANG SESUAI
UNTUK KOTA DAN KABUPATEN:
• Formularium
• Vademekum
• Pedoman uji kualitas obat hewan untuk wilayah
kabupaten dan kota tertentu
• Pedoman tambahan uji kualitas obat hewan
bila pada Farmakope suatu negara syarat-syarat
lain tentang kualitas obat hewan belum
dusebutkan
TERIMA KASIH