Professional Documents
Culture Documents
KEL 1 :
MITHA RIANI
INGWY PRATIWI
CUCUP PRADILA
DEFINISI
• Bayi baru lahir adalah bayi segera setelah lahir
sampai 28 hari pertama kehidupannya
(Broker,Cristine.2001)
• Neonatus adalah bayi baru lahir mengalami
proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri
dari kehidupan intra uteri ke kehidpan ekstra
uteri (Marlyn dongoes,1999).
ETIOLOGI
• His(Kontraksi otot rahim)
• Kontraksi otot dinding perut
• Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan
mengejan.
• Ketegangan dan kontraksi ligamentum
retundum.
Aspek-aspek penting dari asuhan
segera Bayi Baru Lahir
e. Neurosensori
Lingkar kepala 32-37 cm,fontanel anterior dan
posterior lunak dan datar, Kaput suksedaneum
dan molding mungkin ada Selama 3-4 hari, Mata
dan kelopak mata mungkin edema, Strabismus
dan fenomena mata boneka sering ada.
f. Pernapasan
Takipnea, pernapasan dangkal,ekspirasi sulit.
g. Seksualitas
• Genitalia wanita : Labia vagina agak kemerahan
atau edema,tanda vagina/hymen dapat terlihat,
rabas mukosa putih (smegma)atau rabas
berdarah sedikit (pseudo menstruasi) mungkin
ada.
• Genitalia pria :Testis turun, skrotum tertutup
dengan rugae, fimosis biasa terjadi(lubang
prepusium sempit, mencegah retraksi foreksim ke
glan).
Diagnosa keperawatan
a. Resiko Tinggi infeksi berhubungan dengan
terputusnya kontinuitas jaringan akibat
pemotongan tali pusat.
b. kurang pengetahuan b.d ketidaktauhan
tentang cara merawat bayi.
c. Resiko tinggi hipotermi berhubungan
dengan adaptasi lingkungan dari intra ke
exstra uteri.
Asuhan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan/KH Intervensi Keperawatan
Keperawatan
1. Resiko tinggi pola Setelah dilakukan - Observasi adanya
nafas tidak efektif tindakan keperawatan pernafasan cuping hidung,
berhubungan dengan 1x24 jam, diharapkan retraksi dada.
gangguan jalan nafas pola nafas bayi kembali - Observasi pernafasan
efektif. mendengkur.
- Auskultasi bunyi
Krekels/Ronchi.
- Bersihkan jalan nafas
(hisap naso faring secara
perlahan).
- Observasi warna kulit
terhadap sianosis.
- Tempatkan bayi pada
posisi Trendelemburg yang
dimodifikasi pada sudut 10
derajat.
2. Resiko tinggi Setelah dilakukan Ukur suhu inti neonatus.
hypotermi tindakan keperawatan - Pantau suhu kulit secara
brhubungan 2x24 jam, diharapkan continue.
dengan usia suhu tubuh bayi Ny. N. - Atur suhu ruangan.
ekstrem S dapat dipertahankan - Keringkan kepala bayi dan tubuh
dalam batas normal kemudian pakaikan baju dan
dengan lingkungan popok serta dibedong dengan
termonetral selimut hangat.
-Anjurkan kepada Ibu untuk
sering mendekap bayinya.
- Kaji suhu tubuh bayi.
- Berikan baby oil/minyak kayu
putih kepada bayi (perut dan
punggung) setelah bayi
dimandikan.
3. Resiko tinggi infeksi Setelah dilakukan Pantau tanda – tanda infeksi
tali pusat tindakan keperawatan pada tali pusat.
berhubungan 1x24 jam, diharapkan - Balut tali pusat dengan kassa
dengan terputusnya infeksi tidak terjadi. kering.
kontinuitas jaringan. - Pertahankan penutup tali
pusat tetap kering.
- Observasi kulit dan tali pusat
setiap hari untuk tanda –
tanda kemerahan, adanya
cairan.
- Cuci tangan sebelum dan
sesudah merawat bayi.
- Ajarkan tekhnik mencuci
tangan yang tepat pada Ibu
sebelum memegang/merawat
bayi.