Professional Documents
Culture Documents
• Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh;
• Berlangsung cepat;
Contoh dari ragam bahasa lisan antara lain meliputi: Ragam bahasa cakapan, ragam bahasa pidato, ragam bahasa kuliah, serta ragam bahasa panggung. Contoh
penggunaan ragam lisan adalah
Contoh dari ragam bahasa tulis ialah surat, karya ilmiah, surat kabar, dll. Dalam ragam bahsa
tulis perlu memperhatikan ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Terutama dalam
pembuatan karya-karya ilmiah. Contoh penggunaan ragam tulis adalah ’Saya sudah membaca
buku itu.’
Ragam Resmi
A. Ragam Resmi
Ragam Resmi (formal) yaitu penggunaaan bahasa dalam situasi resmi. Dalam situasi resmi
(formal) ini bahasa yang digunakan seperti dalam jurnal ilmiah, Karya tulis ilmiah,surta resmi,
pidato resmi, dan lain-lain semua bentuk komunikasi tersebut harus sesuai dengan EYD.
agam tak resmi (informal) yaitu penggunaan bahasa dlam situasi tidak resmi. Bahasa
Indonesia yang digunakan dalam situasi tak resmi seperti dalam pembicaraan antara penjual
dan pembeli dipasa, berbicara dengan orang disekitar lingkungan, dan berbicara dengan
teman sebaya. Itu merupakan komunikasi yang tidak harus sesuai dengan EYD.
Contoh penggunaan bahasa dalam situasi tak resmi atau ragam tak sermi adalah
“PR itu sudah aku selesaikan.”
Laras Bahasa Ilmiah
Laras ilmiah merupakan ragam penggunaan bahasa dalam kegiatan ilmiah. Laras
ilmiah nantinya akan membantu seseorangan dalam penyusunan kegiatan ilmiah
dengan penggunaan bahasa yang tepat. Laras ilmiah juga merupakan dasar-dasar
dari bahasa Indonesia. Adapun beberapa ciri-ciri dari laras ilimiah, yaitu:
1) Cendekia, bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan
seksama, sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat
oleh pembaca;
2) Lugas, paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalah-pahaman sehingga
kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat dihindarkan;
3) Jelas, gagasan akan mudah dipahami apabila dituangkan dalam bahsa yang jelas
dan hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas;
4) Formal, bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal (resmi).
Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata,
bentukan kata, dan kalimat
4) Obyektif, sifat obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan
gagasan sebagai pangkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam
penggunaan kata;
5) Konsisten, unsur bahasa, tanda baca, dan istilah, sekali digunakan
sesuai kaidah yang selanjutnya digunakan secara konsisten;
6) Bertolak dari gagasan, bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi
gagasan. Pilihan kalimat yang lebih cocok adalah klaimat pasif, sehingga
kalimat aktif dengan penulis sebagai pelaku perlu dihindari dan
7) Ringkas dan padat, ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang
diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa, karena jika gagasan yang
terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa
pemborosan, ciri kepadatan sudah terpenuhi.
PENULISAN EJAAN DAN TANDA BACA