You are on page 1of 25

Ancaman bahaya letusan gunung api

bersekala besar dan monogenesis


• Sejak letusan besar G. Tambora 1815 & Krakatau 1883
(VEI > 5) belum pernah terjadi letusan yg setara
• Gempa bumi tektonik besar (M > 5 SR) yg sering terjadi
pada Dekade 2000 ini dapat memicu letusan gn. api
paroksismal (kaldera letusan & longsoran) serta
monogenesis (penyimpangan dari yg ‘normal’)
• Bencana akan jauh lebih besar dpd abad 19 krn
perkembangan manusia dan tata guna lahan
• Belum ada penelitian serius & berkelanjutan
- Kegiatan (gempa bumi) tektonik
menyebabkan terbentuknya magma
di dalam zona subduksi
- Magma cenderung naik ke
permukaan membentuk gn. api
- Magma tdk selalu langsung ke
permukaan, ttp terakumulasi di dalam
dapur magma dalam/dangkal

- Pd gn api yg sudah beristirahat


lama, magma di dalam dapurnya
mengalami diferensiasi dari basal-
andesit menjadi dasit-riolit
mengandung gas bertekanan
sangat tinggi shg berpotensi
terjadi letusan/longsoran gn api
bersekala besar (VEI > 5)
- Belum ada penelitian keberadaan
magma di kedalaman 20 – 5 km
Fungsi Tektonik
thd Volkanisme:
• Membentuk
magma di zona
subduksi
•Mereaktivasi
magma di dalam
dapurnya
• Membentuk zona
lemah sbg jalan
keluar magma ke
permukaan.

(Accocella & Neri, 2003)


Hubungan gempa bumi
Tektonik dgn erupsi G. Merapi
& G. Galunggung
ANCAMAN BAHAYA BESAR
(Paroxysmal, Cataclysmic, Colossal)
• Letusan gunung api kaldera (VEI > 5)
• Longsoran gunung api komposit/strato
• Letusan gunung api eksentris/
monogenesis (opening new vents)
9 km

Kaldera Tambora 1815

1. LETUSAN KALDERA
(VEI: 5-8; Vol. > 1 km3):
- dalam sejarah di
Indonesia: Tambora 1815
& Krakatau 1883
- Banyak kaldera Pra-
sejarah yg dpt giat
kembali di masa
mendatang (Toba, Dano,
Sunda, Ijen, Tondano dll.,
57 kaldera di Indonesia,
Bronto & Sudarsono,
2003)
Kaldera Rinjani di P. Lombok, NTB
(Sumber: Solikhin & Bernard, 2009)

Kaldera Rinjani

G. Rinjani

G. Barujari
2. LONGSORAN GN. API
Erupsi Tipe
Mt. St. Helens, USA
18/5/1980, 07.00 LT

Di Jawa:
G. Papandayan 1777
G. Gede, G. Guntur,
G. Galunggung,
G. Cerme, G. Sindoro,
G. Raung dll.
(hampir semua kerucut
gn.api komposit pernah
longsor)
Kaldera
A tapal kuda
(N.v. Padang, 1939) B
Kaldera Ijen

+3.332 m

Endapan longsoran gunung api:


A & B : G. Raung, Jember – Jatim
+2.958 m C
C : G. Gede, Cianjur – Jabar (C)
Dapat disertai bahan primer letusan
gunung api (piroklastika aliran dll.)
3. Gn api monogenesis/ eksentris

• Gn api yg hanya aktif 1 kali kegiatan shg


ukurannya relatif kecil, terletak di luar
tubuh kerucut/pusat erupsi gn api. Contoh:
G. Anyar (1898), G. Paricutin (1943-52),
G. Surtsey (1963-66)
• Dapat berupa maar (ranu, situ/setu),
kerucut sinder atau bocca lava
Pematang
Kawah G. Ciremai
Maar Gn.api eksentrik
monogenesis di bagian
Kerucut sinder selatan dataran Pantura
Jawa Barat

Lokasi: N Subang – S Pegaden


Dasar kawah maar Setu Patok
Lokasi: 7 km selatan Cirebon Situ Peundeuy
G. Muria

G. Genuk

M. Bambang
M. Jeporo?
Situ Nagrok
Gn.rowo

M. Gembong Contoh lain di sekeliling:


G. Lamongan, G. Muria,
G. Patiayam G. Gamalama, G. Dieng dll.
DAERAH BERPOTENSI TBTK GUNUNG API MAAR :
ANTARA DERETAN GUNUNG API & DATARAN PANTURA
JABAR-BANTEN (Bronto, 2009)

SERANG
JAKARTA

T. PARAHU
GEDE-PANGRANGO
SALAK

BANDUNG CIREME

GUNTUR

GALUNGGUNG
PAPANDAYAN

Periksa Peta Geologi lembar Serang, Krawang & Cirebon: banyak dijumpai
fitur danau, situ, rawa yg diduga sbg bekas gn api maar
Kejadian gempa bumi besar (≥ 5,9 SR) di
daerah gnapi di Indonesia: 2000-Mei 2012

SEGMEN SR KEDLM JUMLAH


Bengkulu-Aceh 6-8,7 78-10 km 115 X
Banten-Lampung 6-6,5 55-10 km 10 X
Jawa Barat 6,3-7,3 30 km 11 X
DIY-Jateng 5,9-6,8 ≤ 35 km 5X
NTT-NTB 6-6,7 18,3 km 33 X
Maluku-Banda 6,3-7,3 > 100 km 65 X
Sulawesi Utara 5,5-6,9 10 -147 25 X
Penunjaman landai di bawah Sumatra dapat
menghasilkan magma asam yg berpotensi
membentuk letusan besar

P. Jawa
Kerak Samudera India
P. Sumatra

Kerak Eurasia

MAGMA
RIOLIT
NAD

SUMUT

SUMBAR

BENGKULU

Selat Sunda JABAR

Data gempa > 5.0 SR sejak 1974


Busur Gn. api

NAD SUMUT

Dugaan
gerakan
magma ke
permukaan/
SUMBAR busur gn.api
Bengkulu
G. Sinabung Arah longsoran
Sumatera Utara

Kaldera
Arah longsoran
potensi G. Dempo
longsor Sumatera
Selatan

Banyak gnapi di Bengkulu – D. Toba


Aceh yg sudah lama istirahat &
berpotensi terjadi letusan kaldera
& longsoran.

Kaldera di Bengkulu-Aceh:
Toba, Maninjau, Laut Tawar dll.
Dugaan gerakan
magma ke
permukaan/
busur gn.api

Jawa Barat
Potensi bahaya geologi daerah Bandung dan
sekitarnya (Bronto, 2008)
Cimandiri Fault Baribis Fault
Subang Fault

T.Perahu
Tampomas
Padalarang Fault Jatiluhur
Fault
Lembang Fault
Tampomas
Saguling BANDUNG Fault

Patuha
Kendeng
Malabar

Kuda Kamojang

Papandayan Galunggung
Sesar Bandung Raya

POTENSI BAHAYA GEMPA BUMI DAN LETUSAN GUNUNG API DI


DAERAH BANDUNG JAWA BARAT
3. Ancaman bahaya gn. api eksentrik monogenesis (maar, kerucut sinder,
kubah lava, mud volcano): antara jajaran gn.api – dataran Pantura
JABAR-BANTEN (Bronto, 2009)

SERANG
JAKARTA

T. PARAHU
GEDE-PANGRANGO
SALAK

BANDUNG CIREME

GUNTUR

GALUNGGUNG
PAPANDAYAN

Periksa Peta Geologi lembar Serang, Krawang & Cirebon: banyak dijumpai
fitur danau, situ, rawa yg diduga sbg bekas gn api maar/ lumpur
Danau, rawa & situ tersebar di dalam
satuan Tuf Banten di hulu DAS Ci
Ujung & Ci Beureum:

1. Peremajaan sungai ???


2. Letusan sekunder
3. Gunung api maar, atau
4. Gunung api lumpur ????

Rawa Baleman

Situ Ciherang

Sumber: Peta Geologi Lembar


Situ Cikonde Serang (Rusmana dkk, 1991)
Rawa di selatan
– tenggara
Tanggerang.
Sumber: Peta
Geologi Lembar
Jakarta
(Turkandi dkk.,
1992).

QTvb: Tuf
Banten
Peta Geologi Lembar
Karawang (Achdan &
Sudana, 1992)
Terima Kasih

You might also like