Professional Documents
Culture Documents
DUCTUS HEPATICUS
Muhammad Nur Wahid (20170320048)
Hafizuddin Slamet I (20170320084)
Friska Dwi Aprilia (20170320107)
Atresia Bilier adalah suatu defek kongenital yang merupakan hasil dari
tidak adanya atau obstruksi satu atau lebih saluran empedu pada
ekstrahepatik atau intrahepatik (Suriadi dan Rita Yulianni, 2006)
Etiologi atresia bilier masih belum diketahui dengan pasti. Sebagian ahli menyatakan bahwa faktor
genetik ikut berperan, yang dikaitkan dengan adanya kelainan kromosom trisomi 17, 18 dan 21; serta
terdapatnya anomali organ pada 30% kasus atresia bilier. kemungkinan yang dapat memicu, mencakup
satu atau kombinasi dari faktor-faktor predisposisi berikut (Richard, 2009):
• Infeksi virus atau bakteri
• Masalah dengan sistem kekebalan tubuh
• Komponen yang abnormal empedu
• Kesalahan dalam pengembangan saluran hati dan empedu
• Hepatocelluler dysfunction
Patofisiologi
Obstruksi melibatkan dua duktus hepatic yaitu duktus biliaris yang
menimbulkan ikterus dan duktus didalam lobus hati yang
meningkatkan ekskresi bilirubin. Obstruksi yang terjadi mencegah
bilirubin ke dalam usus menimbulkan tinja berwarna pucat seperti
kapur.
Obstruksi aliran normal empedu dari hati Gangguan penyerapan lemak dan
kantong empedu dan usus
MK: Nutrisi kurang dari kebutuhan MK: Kerusakan Integritas Kulit
vitamin larut lemak (ADEK)
Cairan asam empedu balik ke hati Itching dan akumulasi dari toksis Tersebar dlm darah dan kulit Pruiritis (gatal) pada kulit
Manifestasi • Kolestasis neonatal terlihat pada bayi dengan berat lahir normal dan
meningkat pascanatal. Jika tidak diatasi (dengan transplantasi hati)
Klinis kematian terjadi dalam waktu 2 tahun sejak bayi dilahirkan.
1 2 3 4 5 6
Obstruksi pada Progresif serosis Karena tidak ada Hipertensi portal Pendarahan yang Asites merupakan
saluran empedu hepatis Degerasi empedu dalam mengancam akumulasi cairan
secara gradual usus, lemak dan nyawa dari dalam kapasitas
pada hati vitamin larut lemak pembesaran vena abdomen yang
menyebabkan tidak dapat yang lemah di disebabkan
joundice, ikterik diabsorbsi, esofaguc dan penurunan
dan kekurangan perut, dapat produksi albumin
hepatomegaly. vitamin larut lemak menyebabkan dalam protein
dan gagal tumbuh. Varises plasma.
Esophagus.
Diagnosa Keperawatan NOC NIC Rasional
Kekurangan volume cairan Keseimbangan Cairan Manajemen elektrolit/cairan 1. Untuk mengetahui adanya
b.d tingginya nausea dan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tanda-tanda vital, nadi tanda-tanda dehidrasi.
vomitting pada pasien d.d keperawatan selama 2x24 jam. perifer, pengisian kapiler, 2. memberikan informasi
tingginya frekuensi mual dan Bayi dapat mempertahankan turgor kulit. tentang kebutuhan
muntah pasien keseimbangan cairan dan 2. Pantau intake dan output penggantian cairan / efek
elektrolit dengan kriteria hasil: cairan (urin, feses, muntah) terapi.
• CRT < 3 detik, 3. Awasi nilai laboraturiu, 3. mengidentifikasikan retensi
• turgor kulit baik contoh Hb/Ht, Na, natrium/ kadar protein yang
• Produksi urine 1- albumin. dapat menimbulkan
2ml/kgBB/jam 4. Kolaborasi : Berikan cairan pembentukan edema.
IV (biasanya glukosa). 4. memberikan terapi cairan
dan penggantian elektrolit.
Ketidakefektifan pola nafas b.d Status Pernapasan 1.Untuk mengetahui adanya
Monitor Pernafasan
distensi abdomen Setelah dilakukan tindakan gangguan pernafasan pada
1. Kaji kecepatan, irama,
keperawatan selam 2x24 pasien
kedalaman, dan kesulitan
jam,bayi menunjukkan pola 2. Menghindari penekanan
bernafas.
nafas yang efektif pada jalan nafas untuk
2. Catat pergerakan dada,
Kriteria Hasil : meminimalkan penyempitan
catat ketidaksimetrisan,
• Frekuensi pernapasan bayi jalan nafas
penggunaan otot-otot
normal 3. Untuk membantu memenuhi
bantu pernafasan.
• Tidak ada penggunaan otot kebutuhan Oksigenasi
3. Waspadakan klien agar
bantu nafas leher tidak
tertekuk/posisikan semi
ekstensi atau eksensi pada
saat beristirahat
4. Pasang sensor
pemantauan oksigen non-
invasif
Kolaborasi:
1. Beri O2tambahan bila perlu
Ketidakseimbangan nutrisi Status Nutrisi Bayi Manajemen Gangguan Makan • Mengawasi keefektifan
kurang dari kebutuhan tubuh Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda-tanda fisiologis rencana diet
b.d Anoreksia, mual muntah keperawatan selama 2 × 24 (tanda-tanda vital, elektrolit), juka • Untuk menurunkan
diperlukan
jam diharapkan nutrisi dapat rangsang mual/muntah
2. Bantu klien (dan oramg-orang
terpenuhi • Memberi informasi tentang
terdekat klien dengan tepat) untuk
Dengan kriteria hasil : mengkaji dan memecahkan keefektifan terapi.
• Bayi akan menunjukkan masalah personap yang
peningkatan berat badan berkontribusi terhadap terjadinya
1. Hiya
2. Hiya
3. Hiya
4. Hiya
5. Hiyaudah