You are on page 1of 48

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA POPULASI RENTAN


(PENYAKIT MENTAL, KECACATAN DAN
POPULASI TERLANTAR)

Ns. Nurul Maurida, S.Kep.


• Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk
pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan
pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosio-spiritul yang
komphrehensif, ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat, baik sehat
maupun sakit yang mencakup seluru proses
kehidupan

• Asuhan Keperawatan adalah proses atau


rangkaian interaksi antara perawat dengan
klien dan lingkungannya untuk mencapai
tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian
klien dalam merawat dirinya
Keperawatan kesehatan komunitas adalah
suatu bidang dalam keperawatab yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan dukungan
peran serta aktif masyarakat serta
mengutamakan pelayanan promotif, preventif
secara berkesinambungan tanpa mengabaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara
menyeluruh da terpadu, ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan
masyarakatsebagai suatu kesatuan yang utuh,
melalui proses keperawatan untuk
meningkatkan fungsi kehidupan mnusia secara
optimal sehingga mandiri dalam upaya
kesehatannya
Populasi rentan (Vulnerable Population)
adalah bagian dari kelompok populasi yang
memiliki kecendrungan lebih untuk
mengalami masalah kesehatan sebagai
akibat dari terpanjannya terhadap resiko
atau memperoleh hasil dari masalah
kesehatan yang lebih buruk dari kelompok
populasi lain secara keseluruhan
Kelompok populasi rentan
1. Poor and homeless person
2. Pregnant adolescent
3. Migrant worker
4. Severity mentallyi ill individu
5. Substance abusets
6. Abuse individuals
7. Person with ccommunicable disease and
those at risk
8. Person who are HIV
Populasi rentan penyakit mental
• Menurut WHO, kesehatan mental merupakan kondisi dari kesejahteraan
yang disadari individu, yang didalamnya terdapat kemampuan-
kemampuan untuk mengelola stress kehidupan yang wajar, untuk bekerja
secara produktif dan menghasilkan serta berperan serta di komunitasnya
• Kesehatan Jiwa merupakan bagian integral dari kesehatan dan merupakan
kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, mental dan sosial
individu secara sosial dan yang selaras dengan perkembangan orang lain
• Seseorang yang sehat jiwa memiliki ciri-ciri :
 Merasa senang terhadap dirinya, mampu menghadapi situasi,
mampu mengatasi kekecewaan dalam hidup, puas dengan
kehidupan sehari-hari, mempunyai harga diri yang wajar, menilai
dirinya secara realistis
 Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain, mampu mencintai
orang lain, mempunyai hubungan pribadi yang tetap, menghargai
pendapat orang lain
 Mampu memenuhi tuntutan hidup, menetapkan tujuan yang
realistik, mampu mengambil keputusan, menerima tanggung jawab,
mampu mencanangkan masa depan
Populasi rentan kecacatan
• Penyandang cacat adalah setiap orang yang mempunyai kelainan
fisik dan atau mental yang dapat mengganggu atau merupakan
rintangan dan hambatan bagi dirinya untuk melakukan kegiatan
secara laykanya
• Penyandang cacat dapat dikelompokkan menjadi
 Penyandang cacat fisik
 Penyandag cacat mental
 Penyandang cacat fisik dan mental
Populasi terlantar

• Sekelompok manusia yang tidak terpelihara


atau diabaikan oleh komunitasnya
• Ciri-ciri populasi terlantar :
 Tidak memiliki rumah yang permanen
 Tidak memiliki perlindungan hukum
 Tidak memiliki identitas sebagai anggota
komunitas tertentu
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
Suatu proses tindakan untuk mengenal komunitas
dengan mengidentifikasi faktor positif dan negatif
yang berbenturan dengan masalah kesehatan
Factors contributing to
vulnerability
• Keterbatasan sumber-sumber fisik ,
lingkungan dan personal.
 Sumber fisik terdiri dari kemiskinan,
dukungan sosial.
 Sumber lingkungan seperti lingkungan
orang-orang berpenyakit menular atau
penyakit infeksi.
 Sumber personal yaitu keterbatasab
pendidikan, pengangguran dan tidak
memiliki tempat tinggal
Pengkajian komunitas terdiri dari
• pengkajian inti komunitas, terdiri dari sejarah
wilayah, data demografi dan etnik, satitistik
vital, nilai, kepercayaan dan keyakianan dalma
komunitas
• subsystem yang terdiri dari lingkungan fisik,
pelayanan kesehatan dan social, ekonomi,
transportasi dan keamanan, politik dan
pemerintahan, komunikasi, pendidikan dan
rekreasi
• persespsi dari masyarakat dan perawat
(Anderson and Mcfarlane, 2011).
• Metode pengumpulan data dalam pengkajian
komunitas terdiri dari data langsung dan data
pelaporan.
• Data langsung diperoleh dari wawancara dengan
informan kunci, obsevasi informan, windshield
survey dan angket. Sedangkan pelaporan
diperoleh dari secondary analysis berupa hasil
focus group discuss atau community meeting,
dokumen public, statistic kesehatan dan data
kesehatan yang lain. Selain itu bisa dari hasil
survey berupa data dari sample.
PENGKAJIAN INTI KOMUNITAS
SEJARAH KOMUNITAS

Identifikasi terkait lamanya kelompok rentan (mental


illnes, kecacatan, kelompok terlantar) mulai ada, sejarah
berdirinya komunitas tersebut (jika komunitas berdiri
secara formal), tujuan dan misi yang ingin dicapai
• Komunitas melntal illness : populasi mental illness di
RSJ
• Komunitas kecacatan : HWPCI, PPCI
• Komunitas kelompok terlantar : populasi di Dinas
Sosial
DEMOGRAFI

Identifikasi terkait jumlah laki-laki dan perempuan,


usia, termasuk populasi yang homogen atau
hetergoren
ETNIC

Catat indikator perbedaan kelompok etnic,


perbedaan budaya atau kebiasaan, ide maupun gagasan
NILAI DAN KEPERCAYAAN

Identifikasi adanya tempat-tempat ibadah, keyakinann


populasi rentan terhadap adanya Tuhan dan kepercayaan
kepada agama tentang kondisi yang menimpa dirinya
PENGKAJIAN SUB SYSTEM
LINGKUNGAN FISIK

bagaimana kualitas udara, flora fauna, perumahan,


batas wilayah, ruang terbuka, area hijau, keindahan
alam, air dan iklimnya. Kemudian bisa dilanjutkan
dengan identifikasi pemetaan daerah, apakah
termasuk wilayah luas atau sempit
PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL

Dengan mengamati keberadaan klinik, rumah sakit,


kantor-kantor praktisi kesehatan, puskesmas, IGD,
rumah perawatan, fasilitas pelayanan social, pelayanan
kesehatan mental, apakah terdapat sumber daya di
luar komunitas tetapi digunakan oleh masyarakat.
Fakta-fakta kondisi akut atau kronis di komunitas,
tempat-tempat perlindungan, adanya pengobatan
tradisional atau herbal
EKONOMI

Dengan mengamati adanya pabrik industry, toko,


tempat-tempat bekerja, dimana biasanya orang
berbelanja, apakah ada makanan khusus yang
dikonsumsi, atau apakah rata-rata mayoritas dalam
populasi tersebut tidak bekerja/ tidak beraktivitas
TRANSPORTASI DAN KEAMANAN

mengidentifikasi bagaiaman anggota populasi biasa


berkeliling wilayah, apa tipe tranportasi umum yang
bisa digunakan, apakah ada trotoar atau area sepeda,
apakah ada daerah khusus untuk dissabilitas, apakah
masyarakat merasa aman, layanan keamanan apa yang
tersedia, apakah ada pemadam kebakaran, kepolisian
atau sanitasi lingkungan dalam komunitas kelompok
rentan (mental illnes, kecacatan dan populasi
terlantar)
POLITIK DAN PEMERINTAHAN

Dengan mengamati apakah ada aktivitas politik


seperti poster atau pertemuan tertentu, mengamati
apakah ada keterlibatan masyarakat dalam membuat
keputusan, mengamati jenis wilayah komunitas, apakah
termasuk kota, kabuapaten, kecamatan atau lainnya.
Apakah kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah
menguntungkan untuk populasi rentan
KOMUNIKASI

mengamati adanya area yang biasanya digunakan


masyarakat untuk berkumpul, jenis koran yang
digunakan oleh komunitas, apakah masyarakat punya
televise atau radio, apa yang biasa mereka lihat
melalui tv atau yang mereka dengar dari radio, apakah
ada komunikasi formal atau informal di masyarakat
EDUKASI

Dengan mengamati keberadaan sekolah di daerah


tersebut, bagaiamana keadaan sekolah tesebut (dapat
diakses oleh kelompok cacat mental atau populasi
terlantar )bagaimana reputasinya, apakah ada papan
pengumuman, apakah papan tersebut difungsikan,
apakah ada kegiatan ekstrakurikuler, apakah ada
layanan kesehatan sekolah, apa ada perawat sekolah
REKREASI

Mengamati dimana anak-anak biasa bermain, apakah


ada tempat-tempat rekreasi di wilayah tersebut dan
siapa yang biasanya datang ke tempat tersebut,
fasilitas apa saja yang tampak di tempat rekreasi itu
Adanya tempat rekreasi khusus untuk penyandang
dissabilitas
PERSEPSI DALAM KOMUNITAS
PERSEPSI PENDUDUK

mendengarkan bagaimana perasaan anggota komunitas


tentang komunitasnya, apa yang mereka identifikasi dari
komunitasnya, apa kekuatan dan apa masalah yang ada
(pada kelompok rentan kecacatan dan populasi terlantar)
Pada populasi mental illness identifikasi perasaan care
giver dalam merawat individu atau kelompok mentall
illness
PERSEPSI PERAWAT

Dengan menuliskan pernyataan umum tentang


kesehatan di komunitas, apa kekuatannya dan apa
masalah yang ditemukan
ANALISA DATA
Di RW 5 terdapat suatu populasi kelompok cacat dengan
nama Himpunan Penyandang Cacat. Menurut kepala
Himpunan Penyandang Cacat, beberapa dari
komunitasnya tidak bisa memenuhi tanggung
jawabnya sebagai kepala keluarga untuk mencari
nafkah . Di RW 5 Tidak tersedia program untuk
meningkatkan kesejahteraan penyandang cacat,
Sebanyak 23% penyandang cacat mengalami stress
karena faktor ekonomi, Tidak ada lapangan pekerjaan
yang bersedia menanmpung penyandang cacat. Apa
yang akan Anda lakukan sebagai perawat komunitas?
Data Subyektif
Menurut kepala Himpunan Penyandang Cacat, beberapa dari
komunitasnya tidak bisa memenuhi tanggung jawabnya sebagai kepala
keluarga untuk mencari nafkah
Data Obyektif :
• Tidak tersedia program untuk meningkatkan kesejahteraan
penyandang cacat
• Sebanyak 23% penyandang cacat mengalami stress karena faktor
ekonomi
• Tidak ada lapangan pekerjaan yang bersedia menanmpung
penyandang cacat
Masalah keperawatan : Defisiensi kesehatan komunitas
Diagnosa Keperawatan Komunitas : Defisiensi kesehatan komunitas
pada Himpunan Penyandang Cacat RW 5 berhubungan dengan
keterbatasan sumber daya ditandai oleh (data obyektfi)
Di sebuah gudang di Jl. Sukakaya No. 5 tinggallah 15
kepala keluarga. Mereka adalah sekumpulan orang
terlantar. Menurut Suryanto, salah seorang dari mereka,
beberapa orang yang tinggal bersamanya saat ini
mengalami batuk yang cukup lama dan mereka tidak
paham bagaimana caranya periksa, Sebanyak 80%
mengalami batuk lebih dari 1 bulan, Sebanyak 90% tidak
mengetahui tentang penyakit yang diderita dan tidak
pernah memeriksakannya, Sebanyak 56% memiliki berat
badan tergolong kurus, Sebanyak 57% tidak melakukan
pengobatan terhadap batuknya, Sebanyak 60% tidak
bekerja. Apa yang akan Anda lakukan sebagai perawat
komunitas?
Data Subyektif
Menurut Suryanto, beberapa orang yang tinggal
bersamanya saat ini mengalami batuk yang cukup lama
dan mereka tidak paham bagaimana caranya periksa
Data Obyektif :
• Sebanyak 80% mengalami batuk lebih dari 1 bulan
• Sebanyak 90% tidak mengetahui tentang penyakit yang
diderita dan tidak pernah memeriksakannya
• Sebanyak 56% memiliki berat badan tergolong kurus
• Sebanyak 57% tidak melakukan pengobatan terhadap
batuknya
• Sebanyak 60% tidak bekerja
Masalah keperawatan : Manajemen kesehatan tidak efektif
Diagnosa Keperawatan Komunitas : manajemen kesehatan
tidak efektif pada kelompok populasi terlantar di JL.
Sukakaya No. 5 berhubungan dengan kurang terpapar
informasi ditandai oleh
Di RSJ Subandi, terdapat 150 pasien gangguan jiwa.
Menurut Kepala RSJ Subandi, tempatnya tidak
dilengkapi dengan ruang isolasi sehingga pasien
amuk terkadang melukai pasien lain. Tidak
terdapat ruang isolasi. Sebanyak 15 pasien amuk
berada dalam satu ruang dengan pasien gangguan
sensori persepsi. Apa yang Anda lakukan sebagai
perawat komunitas
Data subyektif
Menurut Kepala RSJ Subandi, tempatnya tidak dilengkapi
dengan ruang isolasi sehingga pasien amuk terkadang
melukai pasien lain
Data obyektif
Tidak terdapat ruang isolasi
Sebanyak 15 pasien amuk berada dalam satu ruang dengan
pasien gangguan sensori persepsi
Masalah kesehatan : Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
Diagnosa keperawatan : Pemeliharaan kesehatan tidak
efektif pada populasi gangguan mental di RSJ Subandi
berhubungan dengan ketidakcukupan sumber daya
ditandai oleh (Data objektif)
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
Prioritas Masalah
• Langkah awal dalam melakukan perencanaan adalah
memprioritaskan diagnosa keperawatan
• Menggunakan urutan dari semua diagnosis keperawatan
yang telah ditemukan.
• Tujuan prioritas masalah untuk mengetahui diagnosis
keperawatan komunitas yang mana yang akan
diselesaikan terlebih dahulu dengan masyarakat.
Penentuan prioritas masalah
(Ervin)
Komponen :
Pentingnya penyelesaian masalah (1=Rendah,
2=Sedang, 3=Tinggi)
Perubahan positif untuk penyelesaian di
komunitas (0=tidak ada, 1=Rendah, 2=Sedang,
3= Tinggi)
Penyelesaian untuk peningkatan kualitas
hidup (0=tidak ada, 1=Rendah, 2=Sedang, 3=
Tinggi)
PERENCANAAN
• Perlu adanya keterlibatan masyarakat dalam
merumuskan perencanaan
• Perencanaan disusun bersama dengan masyarakat
• Perencanaan yang disusun menyesuaikan dengan
sumber daya yang terkait
• Penanggung jawab program adalah dari perawat
komunitas dan masyarakat
• Perencanaan dimaksutkan untuk memberdayakan
masyarakat
IMPLEMENTASI
Implementasi pada keperawatan komunitas berfokus
pada upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan
pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan
kegiatan yang bersifat promosi kesehatan
Pelayanan kesehatan preventif adalah suatu kegiatan
pencegahan terhadap suatu masalah
kesehatan/penyakit
Pencegahan primer : Helath promotion
Pencegahan sekunder : spesific protection dan early
diagnosis
Pencegahan tersier: dissabiliti limitation, rehabilitation
Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan dan
atau serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan
untuk penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit,
atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita
dapat seoptimal mungkin
Pelayanan rehabilitatif adalah kegiatan dan atau
serangkaian kegiatan untuk mengembalikan bekas
penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat
berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang
berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuannya
EVALUASI
• Evaluasi struktur difikuskan pada kelengkapan tata
cara atau keadaan sekeliling tempt pelayanan
keperawatan diberikan
• Evaluasi proses berfokus pada penampilan kerja
perawat dan apakah perawat dalam memberikan
pelayanan keperawatan merasa cocok tanpa
tekanan dan sesuai wewenang
• Evaluasi hasil berfokus pada respons dan fungsi
klien
TERIMA KASIH

ENJOY YOUR STUDY

You might also like