You are on page 1of 17

Ns. Innez Karunia M., M.

Kep

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA


 Hipospadia, berasal dari istilah yunani, hipo (dibawah)
dan spadon (celah).

 Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan congenital


dimana meatus uretra externa terletak di permukaan
ventral penis dan lebih Ke proksimal dari tempatnya
yang normal (ujung glans penis)(Mansjoer, 2000).

 Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan berupa lubang


uretra yang terletak di bagian bawah dekat pangkal
penis (Ngastiyah, 2005).
 Merupakan kelainan kongenital yang sering terjadi
pada bayi laki-laki, dengan angka kejadian
mencapai 1 dari 300 kelahiran (Snodgrass dan
Bush, 2014).
 Sebuah studi populasi sebelumnya di Polandia
telah mengidentifikasi hipospadia tipe distal terjadi
sebanyak 81,4% kasus. Sedangkan studi di Duckeet
melaporkan dari 1289 kasus hipospadia, 49%
merupakan tipe hipospadia anterior, 21% tipe
tengah, dan 30% tipe posterior.
(1) Anterior atau hipospadia distal (meatus urethra terletak di gland penis), pada
hipospadia derajat pertama ini letak meatus urethra eksterna dapat dibagi menjadi
3 bagian yaitu :
 hipospadial sine (curvatura ventral penis dengan letak meatus urethra eksterna
normal sering dianggap hipospadia yang bukan sebenarnya),
 glandular (letak meatus ekterna hanya turun sedikit pada bagian ventral gland
penis)
 sub-coronal (letak meatus urethra eksterna terletak di sulcus coronal penis)
(2) Middle shaft atau intermediate hipospadia atau derajat dua, juga dapat dibagi
berdasar letak meatus urethra menjadi distal penis, mid-shaft, dan tipe proksimal
(3) Hipospadia posterior atau proksimal atau derajat tiga dibagi menjadi penoscrotal
(meatus urethra di antara pertemuan basis penis dan scrotum), scrotal (meatus
urethra eksterna di scrotum), dan perineal (meatus urethra eksterna di bawah
scrotum dan pada area perineum)
 Gambaran klinis Hipospadia a) Glandular. b)Subcoronal. c)Midshaft.
d) Penoscrotal. e) Scrotal. f) Perineal
(Baskin dan Ebbers, 2006)
 Hipospadia disebabkan oleh gangguan perkembangan urethra yang terjadi
pada minggu ke-9 dan ke-14 usia kehamilan  belum pasti.
 Glans penis bentuknya lebih datar dan ada lekukan yang dangkal di
bagian bawah penis yang menyerupai meatus uretra eksternus.
 Preputium (kulup) tidak ada dibagian bawah penis, menumpuk di
bagian punggung penis.
 Adanya chordee, yaitu jaringan fibrosa yang mengelilingi meatus
dan membentang hingga ke glans penis, teraba lebih keras dari
jaringan sekitar.
 Kulit penis bagian bawah sangat tipis.
 Tunika dartos, fasia Buch dan korpus spongiosum tidak ada.
 Dapat timbul tanpa chordee, bila letak meatus pada dasar dari glans
penis.
 Chordee dapat timbul tanpa hipospadia sehingga penis menjadi bengkok.
 Sering disertai undescended testis (testis tidak turun ke kantung skrotum).
 Kadang disertai kelainan kongenital pada ginjal.
 Pancaran air kencing pada saat BAK tidak lurus, biasanya kebawah,
menyebar, mengalir melalui batang penis, sehingga anak akan jongkok pada
saat BAK.
 Pada Hipospadia grandular/ koronal anak dapat BAK dengan berdiri dengan
mengangkat penis keatas.
 Pada Hipospadia peniscrotal/ perineal anak berkemih dengan jongkok.
 Penis akan melengkung kebawah pada saat ereksi.
Penatalaksanaan satu-satunya: operasi
Tujuan:
 untuk mendapatkan bentuk penis yang lurus

 memposisikan muara uretra di ujung penis

 menormalkan kembali fungsi ejakulasi dan berkemih

 membuat uretra yang adekuat dengan kaliber yang sama

 secara kosmetik membentuk penis dan glans penis yang simetris


 Langkah-langkah prosedur operasi sebagai
berikut:
1. Chodectomy - Orthoplasty (meluruskan penis)
2. Urethroplasty (memperbaiki posisi uretra)
3. Meathoplasty dan Glanuloplasty (mengoreksi
gland penis dan glandular)
4. Scrotoplasty
5. Skin coverage

(Baskin dan Ebbers, 2006; Snodgrass dan Bush, 2014)


A. Pengkajian
1. Identitas
 Usia : ditemukan saat lahir
 Jenis kelamin : hipospadia merupakan anomaly uretra yang paling sering
terjadi pada laki-laki dengan angka kemunculan 1:250 dari kelahiran hidup.
(Brough, 2007: 130)
2. Keluhan Utama
3. Lubang penis tidak terdapat diujung penis, tetapi berada dibawah atau
didasar penis, penis melengkung kebawah, penis tampak seperti
berkerudung karena adanya kelainan pada kulit dengan penis, jika berkemih
anak harus duduk (Muslihatum,2010:163)
4. Riwayat Kesehatan
 Riwayat Penyakit Sekarang

Pada umumnya pasien dengan hipospadia ditemukan adanya lubang kencing


yang tidak pada tempatnya sejak lahir dan tidak diketahui dengan pasti
penyebabnya.
 Riwayat Penyakit Dahulu

Biasanya pasien dengan hipospadia ditemukan adanya penis yang


melengkung kebawah adanya lubang kencing tidak pada tempatnya sejak
lahir
 Riwayat Kongenital
1) Penyebab yang jelas belum diketahui.
2) Dihubungkan dengan penurunan sifat genetik.
3) Lingkungan polutan teratogenik. (Muscari, 2005:357)
5. Riwayat Kehamilan Dan Kelahiran: Hipospadia terjadi karena adanya
hambatan penutupan uretra penis pada kehamilan minggu ke-10 sampai
minggu ke-14. (Markum,1991: 257
6. Activity Daily Living
◦ Nutrisi : Tidak ada gangguan
◦ Eliminasi : anak laki-laki dengan hipospadia akan mengalami kesukaran
dalam mengarahkan aliran urinnya, bergantung pada keparahan anomali,
penderita mungkin perlu mengeluarkan urin dalam posisi duduk.
Konstriksi lubang abnormal menyebabkan obstruksi urin parsial dan
disertai oleh peningkatan insiden ISK (Brough, 2007: 130)
◦ Hygiene Personal : Dibantu oleh perawat dan keluarga
◦ Istirahat dan Tidur: Tidak ada gangguan
7. Pemeriksaan Fisik
◦ Sistem kardiovaskuler: Tidak ditemukan kelainan
◦ Sistem neurologi: Tidak ditemukan kelainan
◦ Sistem pernapasan: Tidak ditemukan kelainan
◦ Sistem integument: Tidak ditemukan kelainan
◦ Sistem muskuloskletaL: Tidak ditemukan kelainan
◦ Sistem Perkemihan:
 - Palpasi abdomen untuk melihat distensi vesika urinaria atau
pembesaran pada ginjal.
 - Kaji fungsi perkemihan
 - Dysuria setelah operasi
◦ Sistem Reproduksi
 - Adanya lekukan pada ujung penis
 - Melengkungnya penis ke bawah dengan atau tanpa ereksi
 - Terbukanya uretra pada ventral
 - Pengkajian setelah pembedahan : pembengkakan penis, perdarahan,
drinage.
(Nursalam, 2008: 164)
PRE OPERASI
 Ansietas (anak dan orang tua) yang behubungan dengan proses

 pembedahan (uretroplasti).

POST OPERASI
 Nyeri berhubungan dengan pembedahan.

 Resiko infeksi (traktus urinarius) yang berhubungan dengan

 pemasangan kateter.

 Ansietas (orang tua) yang berhubungan dengan penampilan penis

 anak setelah pembedahan.

 Defisit pengetahuan berhubungan dengan perawatan di rumah.

You might also like