You are on page 1of 12

ASUHAN KEPERAWATAN

Pasien ANEMIA pada anak

N A MA K E L O MP O K 4 :

CI CI P U T RI PA RA MI TA

E V I E A MI L AT USIL MI

NUR SAFITRI
Pengertian Anemia

Secara fisiologis anemia terjadi


Anemia adalah istilah yang
apabila terdapat kekurangan jumlah
menunjukan rendahnya hitung sel
hemoglobin untuk mengangkut
darah merah dan kadar hemoglobin
oksigen ke jaringan (Smeltzer,
dan hematokrit dibawah normal.
2002).
Batasan Normal Kadar Hb

Kelompok Umur Hemogloblin (gr/dl)

Anak usia sekolah laki – laki dan 5 – 11 tahun 11,5


perempuan 12 – 14 tahun 12,0
Derajat Anemia Pada Anak
Klasifikasi derajat anemia yang umum dipakai dalah sebagai berikut :

a. Ringan sekali Hb 10 gr/dl – 13 gr / dl

b. Ringan Hb 8 gr / dl – 9,9 gr / dl

c. Sedang Hb 6 gr / dl – 7,9 gr / dl

d. Berat Hb < 6 gr / dl
Etiologi
Menurut Price (2006) penyebab anemia dapat dikelompokan sebagai berikut :

1. Gangguan produksi eritrosit yang dapat terjadi karena :

a. Perubahan sintesa Hb yang dapat menimbulkan anemi difisiensi Fe, Thalasemia,


dan anemi infeksi kronik.

b. Perubahan sintesa DNA akibat kekurangan nutrien yang dapat menimbulkan anemi
pernisiosa dan anemi asam folat.
Lanjutan
a. Akut karena perdarahan atau trauma /
kecelakaan yang terjadi secara mendadak.

2. Kehilangan darah : b. Kronis karena perdarahan pada saluran


cerna atau menorhagia
PATHOFISIOLOGI

Adanya suatu Anemia mencerminkan adanya suatu


kegagalan sumsum atau kehilangan sel darah merah
berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum dapat
terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi
tumor atau penyebab lain yang belum diketahui.
LANJUTAN
Pada pasien anemia 1. hitung retikulosit dalam
disebabkan oleh sirkulasi darah
penghancuran sel darah 2. derajat proliferasi sel
merah atau produksi sel darah merah muda dalam
darah merah yang tidak sumsum tulang dan cara
mencukupi biasanya dapat pematangannya
diperoleh dengan dasar:
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Jumlah darah lengkap (JDL) di bawah 4. Tes Comb direk positif menandakan
normal (hemoglobin, hematokrit dan SDM). anemia hemolitik autoimun.

2. Feritin dan kadar besi serum rendah pada 5. Hemoglobin elektroforesis


anemia defisiensi besi. mengidentifikasi tipe hemoglobin abnormal
pada penyakit sel sabit.
3. Kadar B12 serum rendah pada anemia
pernisiosa. 6. Tes schilling digunakan untuk
mendiagnosa defisiensi vitamin B12
Pemeriksaan Diagnostik
1. Jumlah darah lengkap (JDL) di bawah normal (hemoglobin, hematokrit
dan SDM).
2. Feritin dan kadar besi serum rendah pada anemia defisiensi besi.
3. Kadar B12 serum rendah pada anemia pernisiosa.
4. Tes Comb direk positif menandakan anemia hemolitik autoimun.
5. Hemoglobin elektroforesis mengidentifikasi tipe hemoglobin abnormal
pada penyakit sel sabit.
6. Tes schilling digunakan untuk mendiagnosa defisiensi vitamin B12
(Engram, 1999:430)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
inadekuat intake makanan
2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen
3. Gangguan pertukaran gas b.d ventilasi perfusi
4. Perfusi jaringan tidak efektif b.d perubahan ikatan O2 dengan Hb,
penurunan kosentrasi Hb dalam darah
THANK YOU

You might also like