You are on page 1of 32

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN

ASD & VSD

Ns. Dewi Meilina, SKep, SpKV


PENDAHULUAN

Prevalensi
PJB : 8 – 9 dari 1000 kelahiran hidup

ASD
 30-40% dari seluruh angka kejadian PJB

VSD
 20-25% dari seluruh angka kejadian PJB

DEWI M/ CHD/2015
PENGERTIAN
Atrial Septal Defect (ASD) adalah suatu
Defect/ lubang pada septum atrium jantung
 Darah mengalir dari LA ke RA

DEWI M/ CHD/2015
Type :

 Ostium Primum (ASD 1)  defek di bawah/ akhir


septum  dapat disertai kelainan pada daun
katup mitral

 Ostium sekundum (ASD2)  terdapat di foramen


ovale  PFO

 Sinus Venosus Defect (SVD)  dekat pertemuan


VCS dan RA
DEWI M/ CHD/2015
1. Ostium Primum (ASD 1)

DEWI M/ CHD/2015
1. Ostium sekundum (ASD2)

DEWI M/ CHD/2015
1. Sinus Venosus Defect (SVD)

DEWI M/ CHD/2015
ETIOLOGI

A. Belum diketahui

A. Faktor resiko :
1. Faktor Genetik; Abnormalitas kromosom,
Kerusakan gen, syndrome turner, Marfan
syndrome, dll

2. Faktor Lingkungan : Infeksi Maternal Rubela,


Cytomegalovirus, Diabetes Mellitus, Rokok,
Alkohol, Obat Obatan Seperti ; Penenang,
Corticosteroid, Ectasy, Dll

3. Multifaktorial interaksi antara faktor genetik dan


lingkungan

DEWI M/ CHD/2015
8
PENGERTIAN
Ventricular Septal Defect (VSD)
suatu Defect/ lubang pada septum Ventrikel jantung
 Darah mengalir dari LV ke RV

DEWI M/ CHD/2015
Tipe :

1. VSD Subarterial doubly committed (VSD SADC)


2. VSD Perimembran
3. VSD Inlet
4. VSD Muskular
PATOFISIOLOGI

ASD & VSD  PJB Asianotik aliran ke paru meningkat

Pada defek kecil :

pirau tidak bermakna  tidak terjadi perubahan

dimensi ruang jantung dan p. darah

DEWI M/ CHD/2013
12
Con’t..PATOFISIOLOGI

Pada defek sedang dan besar :


Pirau kiri -kanan (L – R shunt) bermakna

 Aliran sistemik ber <<  C.O m  LV bekerja berat 


LVH  LV dilatasi  LV Failure  bendungan/ Congesti
diparu2  CHF

Aliran ke pulmonal m  perubahan resistensi P. darah


pulmonal  tekanan AP m  hipertensi pulmonal (PH) 
RV bekerja lebih berat  RVH  RV dilatasi  RV Failure

DEWI M/ CHD/2013
13
Con’t..PATOFISIOLOGI

 Bila tek di AP, RV dan RA makin m  tek menyamai /


bahkan melebihi tekanan di LV / LA  darah akan mengalir
berbalik dari kanan ke kiri (R – L shunt)  anak mulai tampak
biru  Perkembangan lanjut ini dikenal sindrom Eisenmenger

DEWI M/ CHD/2013
14
MANIFESTASI KLINIS

Pada defek kecil  asimptomatik


Pada defek sedang dan besar :
 Takipnea,
 Takikardia
 Lekas lelah bila melakukan aktifitas
 Infeksi saluran nafas bagian bawah berulang
 Feeding difficulty (FD)
 BB sulit naik
 Failure to thrive (FTT), Tanda gagal jtg
DEWI M/ CHD/2015
15
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium  Hb, Ht, L, AGD, E, dll


Foto toraks
EKG
Echo
Kateterisasi jantung

DEWI M/ CHD/2015
16
PHLETORA  Hipervaskularisasi
DEWI M/ CHD/2015
KOMPLIKASI
Infeksi saluran nafas bag bawah berulang

Aspirasi  Kesulitan menghisap susu atau makan


(FD)  cepat lelah, sering tersedak/ muntah

Gagal tumbuh kembang (FTT) BB sulit naik,


perkembangan motorik terlambat

Gagal jantung.

DEWI M/ CHD/2015
PENATALAKSANAAN MEDIS

1. Medikamentosa : Obat2an bila pasien


teridentifikasi tanda2 gagal jantung atau
yang lainnya

2. Tindakan Non Bedah : ASO, AMVO

1. Tindakan Bedah : CLOSURE ASD/ VSD

DEWI M/ CHD/2015
19
Tindakan Bedah
MANAJEMEN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
I. Identitas pasien : Nama, umur, jenis
kelamin, BB dan Pj badan lahir, BB dan TB
sekarang.

II. Riwayat kehamilan ibu

III. Riwayat kesehatan :


Riwayat peny. sekarang & faktor pencetus.
Riwayat penyakit dahulu

Pengkajian fokus, Kaji :


- Riwayat batuk panas sering (inf. saluran nafas),
- FD,
- Cepat lelah,
- Byk keringat,
- FTT  BB sulit naik
Kebiasaan sehari hari :
 Nutrisi : jenis, frekwensi dan pola makan,
 Eliminasi : Frekwensi, pola, konsistensi BAB dan
BAK
 Istirahat : Pola, posisi tidur, lama tidur.

Tingkat pengetahuan keluarga 


Riwayat sosial ekonomi.
PEMERIKSAAN FISIK

Head to Toe

Kepala, wajah, bibir.


Mata
Leher
Paru
Jantung
Abdomen
Extrimitas
 Vital sign
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium
Foto toraks
EKG
Echo
Kateterisasi jtg
DIAGNOSA

 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas


 Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
 Resiko terjadi aspirasi
 Intoleransi aktivitas
 Gangguan Tumbuh kembang
 Ketidakefektifan penatalaks prog terapeutik
TUJUAN KEPERAWATAN

Oksigenasi adekuat
Perfusi jaringan adekuat
Nutrisi adekuat
 Tidak terjadi aspirasi
Toleransi aktivitas sesuai kemampuan.
Tidak terjadi gangguan tumbuh kembang
INTERVENSI

Oksigenasi adekuat
 Posisi semifowler/ fowler
 Kaji sistem respirasi
 Lakukan fisioterapi dada, suctioning k/p
 Kolab: pemb O2, nebulizer, terapi mukolitik/
ekspektoran, bronkodilator, AB, serta pem AGD
(k/p).
Nutrisiadekuat

 Kaji makanan ps , frekwensi & cara pemberian


 Berikan makanan hangat
 Gunakan alat makan cerah.
 Ciptakan lingk menyenangkan /bersamaan lain.
 Timbang BB/hari (n:bayi naik 0,5- 1 ons per hari)
 Kolab : ahli gizi, supplemen, pemb nutrisi sec
parenteral, pemas OGT/ NGT, pemeriks Alb (k/p).
Toleransi aktivitas
sesuai kemampuan
 Kaji kemampuan aktivitas ps.

 Beri kesempatan pd ps utk memilih aktivitas /bantu


memilih kegiatan tdk byk membutuhkan energi 
fasilitasi perkemb motorik, sensorik, kognitif, sosial,
kemandirian.

 Beri kesempatan utk istirahat Kolab : Ahli fisioterapi /


Rehab (k/p).
Menjadi Perawat Professional adalah
Pengabdian Luhur

You might also like