Professional Documents
Culture Documents
IMAGERY
KELOMPOK 2
NAMA ANGGOTA :
HIRMA DELVIANA UTARI
I PUTU RIAN ADI PUTRA
IKAR NURJANNAH
KERTY WINDY
KHARIS ADHA
LIA VERANICA
LIDYA NANDA SARI
MAULFI AZMI
MARDALISA
MEYLIANA EKA PUTRI
A. Teknik Relaksasi Otot Progresif
1.Definisi
Relaksasi merupakan suatu bentuk teknik yang melibatkan
pergerakan anggota badan dan bisa dilakukan dimana saja (Potter &
Perry, 2005). Tehnik ini didasarkan kepada keyakinan bahwa tubuh
berespon pada ansietas yang merangsang karena nyeri atau kondisi
penyakitnya. Tehnik relaksasi dapat menurunkan ketegangan fisiologis
(Asmadi, 2008).
2. TujuanTerapi Relaksasi Otot Progresif
Menurut Herodes (2010), Alim (2009), dan Potter (2005), tujuan dari
teknik ini adalah untuk :
Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan punggung,
tekanan darah tinggi, frekuensi jantung, laju metabolic.
Mengurangi distrimia jantung, kebutuhan oksigen.
Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar dan
tidak memfokuskan perhatian serta relaks.
Meningkatkan rasa kebugaran konsentrasi, DLL.
3. Indikasi Terapi Relaksasi Otot Progresif
Menurut Setyoadi dan Kushariyadi (2011) bahwa indikasi dari
terapi relaksasi otot progresif, yaitu:
a. Klien yang mengalami insomnia.
b. Klien sering stres.
c. Klien yang mengalami kecemasan.
d. Klien yang mengalami depresi.
4. Teknik Terapi Relaksasi Otot Progresif
Menurut Setyoadi dan Kushariyadi (2011) persiapan untuk
melakukan teknik ini yaitu:
a. Persiapan
Persiapan dan lingkungan: kursi, bantal, serta lingkungan yang
tenang dan sunyi. Persiapan klien:
1. Jelaskan tujuan, manfaat, prosedur, dan pengisian lembar persetujuan
terapi pada klien.
2. Posisikan tubuh klien secara nyaman yaitu berbaring dengan mata
tertutup menggunakan bantal dibawah kepala dan lutut atau duduk
dikursi dengan kepala ditopang, hindari posisi berdiri.
3. Lepaskan asesoris yang digunakan seperti kacamata, jam, dan sepatu;
4. Longgarkan ikatan dasi, ikat pinggang atau hal lain yang sifatnya
mengikat ketat.
b. Prosedur
Gerakan 1: ditujukan untuk melatih otot tangan.
1) Genggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan.
2) Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi ketegangan
yang terjadi.
3) Pada saat kepalan dilepaskan, klien dipandu untuk merasakan relaks
selama 10 detik.
4) Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga klien dapat
membedakan perbedaan antara ketegangan otot dan keadaan relaks
yang dialami.
5) Prosedur serupa juga dilatihkan pada tangan kanan
Gerakan 2: ditujukan untuk melatih otot tangan bagian belakang.
Tekuk kedua lengan ke belakang pada pergelangan tangan sehingga
otot di tangan bagian belakang dan lengan bawah menegang,
a. Jari-jari menghadap ke langit-langit.
b. Gerakan melatih otot tangan bagian depan dan belakang ditunjukkan
pada gambar.
Gerakan 3: ditujukan untuk
melatih otot biseps (otot besar pada
bagian atas pangkal lengan).
a. Genggam kedua tangan sehingga
menjadi kepalan.
b. Kemudian membawa kedua kepalan
ke pundak sehingga otot biseps
akan menjadi tegang.
1. Persiapan
Mencari lingkungan yang nyaman dan tenang, dimana lingkungan ini
harus bebas dari distraksi.
2. Menimbulkan relaksasi
Panggilah klien dengan panggilan nama yang disukai. Berbicara
dengan jelas. Atur nada suara yang tenang dan netral. Mintalah subyek
untuk menarik nafas dalam dan perlahan untuk relaksasi. Dorong klien
untuk membayangkan hal-hal yang menyenangkan. Bantulah klien
merinci gambaran dari bayangannya. Doronglah klien untuk menggunakan
semua ideranya dalam menjelaskan bayangan dan lingkungan bayangan
tersebut.
3. Menjelaskan perasaan fisik dan emosional yang ditimbulkan oleh bayangannya.
Arahkan klien mengeksplorasi respon terhadap bayangan karena akan
memungkinkan klien memodifikasi imajinasinya. Respon negatif dapat diarahkan
kembali untuk memberikan hasil akhir yang lebih positif. Berikan umpan balik
kepada klien secara berkelanjutan dengan memberi komentar pada tanda-tanda
relaksasi dan ketentraman. Setelah itu, membawa klien keluar dari bayangan.
Diskusikanlah perasaan klien mengenai pengalamannya tersebut, identifikasilah
hal-hal yang dapat meningkatkan pengalaman imajinasi. Selanjutnya motivasi
klien untuk mempraktikkan teknik ini secara mandiri.
Menurut Snyder (2006) teknik guided imagery secara umum antara lain:
1. Membuat individu dalam keadaan santai yaitu dengan cara:
a. Mengatur posisi yang nyaman (duduk atau berbaring)
b. Silangkan kaki, tutup mata atau fokus pada suatu titik atau suatu benda
di dalam ruangan
c. Fokus pada pernapasan otot perut, menarik napas dalam dan pelan,
napas berikutnya biarkan sedikit lebih dalam dan lama dan tetap fokus
pada pernapasan dan tetapkan pikiran bahwa tubuh semakin santai dan
lebih santai
d. Rasakan tubuh menjadi lebih berat dan hangat dari ujung kepala sampai
ujung kaki.
e. Jika pikiran tidak fokus, ulangi kembali pernapasan dalam dan pelan.