You are on page 1of 21

Pneumonia

Kelompok 6 :
1. Agung Gumelar
2. Friska Nur’azizah Haryanti
3. Nanda Rachmawati
4. Szasza Sari Narulita
Pengertian
 Menurut Djojodibroto, D. (2009. Hal
163).Pneumonia adalah peradangan
parenkim paru yang disebabkan oleh
mikroorganisme – bakteri , virus, jamur,
parasit – namun pneumonia juga
disebabkan oleh bahan kimia ataupun
karna paparan fisik seperti suhu atau
radiasi. Peradangan parenkim paru
yang disebabkan oleh penyebab selain
mikroorganisme ( fisik, kimiawi, alergi )
sering disebut sebagai pneumonitis.
Etiologi
 Bakteri : streptococus pneumoniae, staphylococus aureus
 Virus : Influenza, parainfluenza, adenovirus
 Jamur : Candidiasis, histoplasmosis, aspergifosis, coccidioido
mycosis, cryptococosis, pneumocytis carini
 Aspirasi : Makanan, cairan, lambung
 Inhalasi : Racun atau bahan kimia, rokok, debu dan gas

Pada bayi dan anak-anak penyebab yang paling sering adalah:


 virus sinsisial pernafasan.
 Adenovirus.
 virus parainfluenza dan
 virus influenza.
Anatomi Fisiologi

 Hidung
 Faring
 Laring
 Trakea dan cabang-cabangnya
 Paru-paru
Manifestasi Klinis
 Demam, sering tampak sebagai tanda infeksi yang
pertama. Paling sering terjadi pada usia 6 bulan – 3
tahun dengan suhu mencapai 39,5 – 40,5 bahkan
dengan infeksi ringan.
 Meningismus, yaitu tanda-tanda meningeal tanpa
infeksi meninges.
 Anoreksia, merupakan hal yang umum yang disertai
dengan penyakit masa kanak-kanak.
 Muntah, anak kecil mudah muntah bersamaan dengan
penyakit yang merupakan petunjuk untuk awitan infeksi.
 Diare, biasanya ringan, diare sementara tetapi dapat
menjadi berat. Sering menyertai infeksi pernafasan.
LANJUTAN
 Nyeri abdomen, merupakan keluhan umum.
Kadang tidak bisa dibedakan dari nyeri
apendiksitis.
 Sumbatan nasal, pasase nasal kecil dari bayi
yang mudah tersumbat oleh pembengkakan
mukosa dan eksudasi, dapat mempengaruhi
pernafasan dan menyusu pada bayi.
 Keluaran nasal, sering menyertai infeksi
pernafasan.
 Batuk, merupakan gambaran umum dari
penyakit pernafasan.
 Bunyi pernafasan, seperti batuk, mengi,
mengorok.
Pemeriksaan Penunjang

 Sinar x
 Analisa Gas Darah (Analisa Gas Darah)
 Pemeriksaan gram/kultur sputum dan darah
 Pemeriksaan serologi
 LED
 Pemeriksaan fungsi paru
 Elektrolit
 Bilirubin
 Aspirasi perkutan/biopsi jaringan paru terbuka
Penatalaksanaan Medis

 Kemoterapi
 Pengobatan Umum
 Terapi Oksigen
 Hidrasi = Bila ringan hidrasi oral, tetapi jika
berat hidrasi dilakukan secara parenteral
 Fisioterapi = Penderita perlu tirah baring dan
posisi penderita perlu diubah-ubah untuk
menghindari pneumonia hipografik,
kelemahan dan dekubitus.
Komplikasi

 Efusi pleura
 Hipoksemia
 Pneumonia kronik
 Bronkaltasis
 Atelektasis
 Komplikasi sistemik ( meningitis).
Diagnosa Keperawatan

 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan


dengan sekret
 Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan
peningkatan tekanan kapiler alveolus
 Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi
parenkim paru
 Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan peningkatan kebutuhan
metabolik sekunder terhadap demam dan
proses infeksi.
Any
Question
?

You might also like